NYAI SITI 4 : WIWIK DAN ROHMAH

Nyai Siti terbangun di pagi hari setelah mendengar anaknya memanggil-manggil nama si Dewo, dia dengan berbisik segera membangunkan laki-laki tua yang sedang memeluk tubuhnya itu, ”Mas Dewo, bangun…”

”A-ada apa, Nyai?” tanya Dewo. Ia menggeliat hingga kontolnya yang besar kembali bergesekan dengan kulit paha Nyai Siti.

”Anakku memanggilmu di luar… gimana ini?!” tampak raut muka Nyai Siti memucat, takut ketahuan.

jilbob montok susu besar-ardhia desi (1)

Rohmah

Dewo dengan tenang menjawab, ”Ahh, gitu aja mesti bingung… ibunya aja jadi lonteku, masa anaknya nggak mau jadi gundikku.”

Jawaban spontan dari Dewo tidak membuat Nyai Siti marah, justru sebaliknya, ia segera tersenyum dan mengangguk mengerti. Dewo telah merencanakan sesuatu.

”Kamu diam disini, Nyai! Biar aku keluar sebentar menemui anakmu.” kata Dewo sambil bangkit berdiri, dipandanginya tubuh molek Nyai Siti yang masih tergolek lemah di atas ranjang bututnya.

Sebelum keluar menemui Rohmah, Dewo membasahi tangannya dengan minyak yang ada di dalam lemari bajunya. Itu adalah minyak pelet, untuk jaga-jaga kalau Rohmah tiba-tiba sadar.

Rohmah

Rohmah

”Ada apa, Non Rohmah?” tanya Dewo saat sudah menjumpai gadis muda itu di ruang tengah.

”Paman lihat ibuku tidak? Aku cari dari tadi tidak ada, mungkin paman tahu,” jawab Rohmah tanpa curiga, sepertinya sisa pelet Dewo tadi malam masih berbekas pada gadis itu.

Rohmah

Rohmah

Tapi untuk berjaga-jaga, Dewo segera memegang tangan Rohmah, dioleskannya minyak pelet yang baru ke ujung jari gadis itu. ”Ayo masuk dulu ke kamar, nanti aku kasih tahu dimana ibumu.” kata Dewo sambil merapal mantra pelet dalam hati.

Diserang dengan dosis dobel seperti itu kontan membuat Rohmah takluk, tanpa banyak bertanya ia mengikuti Dewo masuk ke dalam kamarnya. Sambil menuntun gadis itu, Dewo memberitahu kalau Nyai Siti sedang tidur di kamarnya. Awalnya Rohmah tak percaya, tapi setelah melihat dengan mata kepala sendiri, ia akhirnya percaya, bahkan terkesima. Ibunya tampak tergolek lemas di atas ranjang Dewo, dengan tubuh nyaris bugil dan lelehan sperma di ujung bibir buah dadanya. Nyai Siti tersenyum malu melihat kedatangan anaknya.

”Maafkan aku, Rohmah,” kata Nyai Siti. ”tetapi memang harus kuakui, bahwa aku sangat mendambakan pria perkasa seperti Mas Dewo, dengan kontolnya yang panjang dan keras itu.” jelasnya.

Rohmah

Rohmah

Rohmah hanya diam saja, bahkan saat Dewo mulai merangkul dan meremas-remas bongkahan payudaranya, ia juga tetap diam. Melihat kepasrahan gadis muda itu, Dewo jadi makin berani dengan melumat bibir tipis Rohmah penuh nafsu. Rohmah membalasnya dengan tak kalah bernafsu. Nyai Siti yang melihatnya hanya diam saja, dibiarkannya Dewo menikmati tubuh mulus anaknya sampai puas. Dia bahkan mulai meremas dan mengusap-usap memeknya sendiri sambil melihat Rohmah yang kini mulai menyepong kontol panjang Dewo penuh nafsu. Hisapan dan jilatan Rohmah membuat benda itu menegang dengan cepat. Saat sudah mencapai ukuran maksimal, dengan kasar Dewo kemudian mendorong Rohmah hingga telentang di atas tempat tidur, lalu disingkapnya jubah gadis muda itu sambil mulai memasukkan kontolnya dengan paksa.

Rohmah

Rohmah

”Aduh! Sakit!!” rintih Rohmah pilu saat memek sempitnya kembali didesak oleh kontol Dewo yang besar dan panjang. Dia masih merasa nyeri akibat persetubuhan kemarin, dan sekarang harus kembali mengalaminya, ah akan jadi apa lubang kencingnya nanti?! Rohmah tidak sempat berpikir lebih lanjut karena Dewo sekarang sudah menggoyang dan menggenjot tubuhnya begitu keras, tampak tidak perduli dengan segala rintihan dan desahannya.

Namun Rohmah bersyukur karena lambat laun kesakitannya berubah menjadi rasa nikmat, bahkan begitu nikmatnya hingga ia mencapai orgasme pertamanya tak lama kemudian. Dewo yang masih belum apa-apa terus menggenjot tubuhnya kuat-kuat, membuat Rohmah jadi kembali nikmat dan meraih orgasme untuk yang kedua kalinya beberapa menit kemudian. Dewo yang keenakan terus mencecar tubuh gadis muda itu, sambil menggoyang ia memenceti payudara Rohmah yang baru tumbuh secara bergantian. Dewo baru berhenti setelah Rohmah orgasme untuk yang ketiga kalinya. Sebenarnya Dewo masih ingin terus, tapi dilarang oleh Nyai Siti.

jilbob montok susu besar-ardhia desi (3)

”Kasihan dia, ayo ganti sama aku, Mas.” ajak Nyai Siti sambil menunggingkan pinggulnya. Dewo yang masih tetap perkasa segera mengalihkan sasarannya, dengan cepat ia mencoblos anus perempuan cantik itu. Dewo menyetubuhi Nyai Siti sampai istri Kyai Kholil itu orgasme.

Dewo yang juga akan mencapai klimaks, kemudian berganti ke Rohmah, ia suruh gadis itu untuk tidur telentang. Dewo segera menaiki dadanya dan memasukkan batang kontolnya ke dalam mulut Rohmah, Dewo puas jika dia bisa orgasme di tenggorokan lawan jenisnya. Terus digenjotnya mulut mungil Rohmah sampai akhirnya… ”Arghhh… aku keluar, lonteku! Minum pejuhku! Ini gua entot mulutmu!” erang Dewo saat orgasme. Bertetes-tetes air mani masuk ke dalam tenggorokan Rohmah sampai gadis itu tersedak dan terbatuk-batuk dibuatnya, tapi Rohmah tetap berusaha untuk menelan semuanya meski masih ada beberapa yang meleleh keluar.

Nyai Siti yang melihatnya segera mendekat untuk menjilati mulut anaknya, ia mencari sisa-sisa air mani Dewo yang dapat ia telan. Nyai Siti rupanya juga menyukainya. Kini kedua ibu dan anak itu sudah jatuh ke dalam pelukan si Dewo.

Rohmah

Rohmah

Dewo sudah akan merangkul dan mencium keduanya saat dengan tiba-tiba pintu kamar terbuka. Ia pun terkesiap, dikiranya Kyai Kholil yang datang. Di ujung ruangan, tegak sesosok tubuh perempuan menatap mereka dengan matanya yang bulat. Ternyata Wiwik. Dia menatap tanpa berkedip. Tangan kanannya tertangkup di dada, sementara yang kiri tampak meremas-remas ujung gaun panjangnya yang kini terangkat di atas lutut. Mukanya sudah memerah dengan nafas yang sudah ngos-ngosan parah.

Tidak ada kemarahan di wajahnya, adik Nyai Siti itu malah tersenyum sambil menggigit bibir bawahnya. Sejenak dia hanya diam. Dewo sudah akan mendekatinya saat tiba-tiba Wiwik melangkah dan menyerbu ke arahnya. Gadis itu melingkarkan tangan ke leher Dewo dan menciumi si lelaki tua dengan penuh nafsu. Aneh, Wiwik sama sekali tidak marah meski sudah melihat kakak dan sepupunya digarap oleh Dewo. Yang ada gadis itu malah seperti bergelora nafsunya, seakan meminta ingin dipuaskan juga.

Dewo tersenyum gembira, tanpa perlu susah payah memelet Wiwik, ia sudah bisa mendapatkan tubuh gadis muda itu. Dewo akan memperawaniya, disini, sekarang, di hadapan Rohmah dan Nyai Siti. Benar-benar situasi yang di luar dugaannya.

Rupanya sudah sejak tadi Wiwik mengintip dari luar pintu, mulai sejak Rohmah masuk ke kamar ini. Wiwik curiga saat tanpa sengaja melihat Dewo menggiring Rohmah masuk ke dalam kamar, apalagi sudah sejak pagi ia tidak melihat Nyai Siti yang biasanya selalu rajin bangun pagi. Rupanya kakaknya itu juga berada di kamar si Dewo. Mengintip dari lubang kunci, Wiwik tercekat begitu melihat apa yang terjadi. Awalnya dia sama sekali tak percaya dengan apa yang ia lihat. Disana, di atas ranjang, dilihatnya Dewo dengan leluasa menggarap Rohmah dan Nyai Siti.

Wiwik begitu marah, ingin ia langsung menyerbu masuk dan memarahi mereka bertiga. Tapi segera diurungkannya begitu melihat ekspresi Rohmah dan Nyai Siti yang sepertinya begitu menikmati persetubuhan itu. Tanpa sadar, Wiwik jadi penasaran. Dia terus mengintip, dan lama-lama, rasa penasarannya itu berubah menjadi rasa gairah yang meletup-letup, yang membuat vagina sempitnya jadi gatal dan membanjir. Dan tanpa menunggu lama, saat Dewo sudah selesai menuntaskan hajatnya kepada Rohmah dan Nyai Siti, iapun membuka pintu dan meminta jatahnya.

Jadi disinilah dia sekarang, berpelukan mesra dengan si Dewo sambil menciumi bibir laki-laki tua itu dengan garang. Dewo yang sama sekali tak siap, jadi sedikit gelagapan dibuatnya. Tapi dia cepat menguasai keadaan. Segera dibalasnya ciuman itu, lidahnya terjulur dan bertemu dengan lidah Wiwik. Beberapa saat lamanya lidah mereka saling membelit seperti tak mau lepas. Wiwik dengan rakus menghirup air liur Dewo, sementara Dewo tanpa banyak kata menurunkan gaun panjang gadis itu ke bawah, menampakkan dua gumpal buah dada yang sedikit lebih besar dari milik Rohmah. Putingnya yang kemerahan terlihat meruncing dan tegang.

“Aku juga pengen, Paman.” kata Wiwik terengah sambil memberikan kedua bulatan buah dadanya kepada Dewo, yang tentu saja disambut oleh laki-laki itu dengan senang hati.

Dewo segera meremas-remasnya sambil tak lupa mulutnya mengulum dan menjilati putingnya yang mungil menggemaskan. Benda mungil itu ia kunyah sepuas hati. Wiwik langsung mendesah keenakan dibuatnya. Jemarinya mencengkeram erat kepala Dewo. Dibiarkannya laki-laki itu melepas celana dalamnya hingga kini ia telanjang bulat. Hanya tersisa jilbab model blusukan yang menghiasi kepalanya.

Pelan Dewo mengusap gundukan vagina yang tidak berambut milik Wiwik, terasa cairan bening mulai meluap keluar dari celahnya yang sempit. Wiwik terus merintih, apalagi saat jemari Dewo makin menyelusup ke liang senggamanya dan mulai menyentuh klentitnya yang menyembul indah dengan ujung jari. ”Akhh…” Wiwik langsung melolong tertahan dibuatnya. ”Geli, Paman!” desahnya tersentak sembari memeluk erat leher Dewo.

Dewo segera mengajaknya pindah ke dipan, Nyai Siti tersenyum menerima kedatangan adiknya. Sebenarnya dia sempat deg-degan juga melihat kemunculan Wiwik, tapi setelah tahu kalau Wiwik tidak marah, bahkan ingin ikut dalam permainan mereka, Nyai Siti jadi lega dibuatnya. Bersama Rohmah ia pun bergeser, memberi tempat bagi Wiwik untuk bercinta dengan Dewo, agar Wiwik bisa melepas kesucian dan keperawanannya.

Tak banyak cingcong, Dewo langsung merengkuh tubuh hangat Wiwik ke dalam pelukannya. Ia memeriksa kemaluan gadis itu, masih belum cukup basah untuk diperawani, masih perlu dicumbu sedikit lagi supaya gairah Wiwik lebih menggelora. Dewo kembali mencium bibirnya sambil tangannya menyusup untuk meremas-remas buah dada Wiwik yang terasa hangat dan kenyal. Benda itu berukuran sedang saja, tapi entah kenapa Dewo menyukainya. Mungkin karena putingnya yang sangat kecil, yang hanya sebesar biji kacang hijau. Tampak sekali puting itu sudah sedikit mengeras.

Perlahan tapi pasti, perbuatan Dewo itu membuat cairan pelicin milik Wiwik menjadi semakin banyak merembes keluar, tanda kalau memeknya sudah siap untuk dimasuki. Sambil memegangi kontolnya, Dewo pun melakukannya. Seperti memek perawan pada umumnya, vagina Wiwik juga terasa licin dan rapat. Batang kontol Dewo seperti menembus lipatan daging hangat yang basah oleh lendir. Susah sekali melakukannya. Tapi dengan pengalamannya, Dewo akhirnya bisa juga memasukinya.

”Auw! Arghhh!!” Wiwik menjerit lirih saat selaput daranya robek oleh kontol Dewo. Gadis itu melepas nafas panjang, merasakan betapa ngilu gesekan kontol Dewo di liang kemaluannya. Nyai Siti segera mengelus-elus pundaknya untuk menenangkan, bisa dilihatnya kalau Wiwik hampir menangis dibuatnya.

”Tahan, Wik. Nanti lama-lama juga enak kok.” kata istri Kyai Kholil itu.

”Iya, Mbak. Cuma sakit di awal saja.” tambah Rohmah sambil mengusap-usap memeknya sendiri.

Dewo mulai menggerakkan pinggulnya, merasa senang karena cita-citanya tercapai. Di kamar sempit berukuran 2×3 meter itu, ia bisa menikmati tubuh semua wanita yang ada di rumah Kyai Kholil. Apa bukan beruntung itu namanya?

Sepuluh menit pertama mereka mengadu rasa, Wiwik masih terus merengek dan merintih-rintih karena sakit. Baru setelah cairan pelumasnya semakin banyak keluar, ia mulai bisa menikmati persetubuhan itu. Pasrah ia memeluk Dewo dan membenamkan wajahnya di leher laki-laki tua itu. Nafasnya semakin lama semakin memburu, tubuhnya semakin panas. Titik-titik keringat mulai keluar dan lama-lama peluhnya semakin membanjir.

Di sprei, darah perawan Wiwik yang bercampur dengan cairan kenikmatannya tampak membekas tak bisa hilang. Dewo terus menusukkan kontolnya, sama sekali tak peduli dengan semua itu. Semakin lama, memek mungil Wiwik yang kini sudah tidak perawan lagi terasa semakin nikmat membungkus batang penisnya, hingga membuat Dewo semakin bersemangat menyetubuhi gadis muda itu. Wiwik membalas dengan menggerakkan pinggulnya berputar-putar, sesuai instruksi dari Nyai Siti. Ganas sekali putarannya, dia tampak sudah sepenuhnya menikmati persetubuhan itu.

Di sebelah mereka, tampak Rohmah dengan penuh nafsu menjilati kemaluan Nyai Siti. Melihat permainan Dewo dan Wiwik yang begitu panas dan mesra, rupanya membuat ibu dan anak itu jadi terangsang juga. Jadilah sekarang mereka saling mencumbu dan memuaskan satu sama lain. Dewo membantu dengan mengocok-ngocok memek Rohmah yang menganggur menggunakan dua jarinya, ia begitu puas bisa memiliki budak seks seperti mereka bertiga.

”Ahhh…” Wiwik mendesah nikmat sambil menggoyang pantatnya ke kiri dan ke kanan. Lipatan memeknya yang hangat terasa semakin licin dan kenyal.

Dewo yang melihatnya jadi semakin aktif mengocok dan menekan batang kontolnya. Tulang kemaluan mereka beradu, bibir memek Wiwik yang tebal menahan tekanan itu dengan kuat, terasa hangat dan sangat basah karena lendir mani Wiwik sudah melimpah sedari tadi. Dua menit kemudian gadis itu melolong merasakan vaginanya berdenyut nikmat. ”Ooohhhhh… Paman!!”

Dewo membantu dengan menekan kontolnya semakin dalam seiring dengan mengalirnya air mani gadis itu yang begitu deras dan kencang, hingga merembes dari lipatan-lipatan kemaluannya.

”Enak sekali, Paman! Ooh!” desah Wiwik suka. Gurat-gurat kepuasan terpancar di wajahnya yang cantik. Sekilas Dewo melihat memek gadis itu yang memerah karena darah perawab dan bibir luarnya yang tampak membengkak parah, cairan-cairan lendir masih menetes dari sela-sela lipatannya yang sempit.

”Enak, Wik?” tanya Dewo sambil mencabut penisnya. Ia yang belum ejakulasi segera mengalihkan sasaran kepada Nyai Siti. Dientotnya istri Kyai Kholil itu di lubang memek.

Wiwik mengangguk dan kemudian bangkit untuk membenamkan wajahnya di susu Rohmah yang tidak seberapa besar, Wiwik menggoda sepupunya itu dengan mencium dan menjilati putingnya sesuka hati. Begitu dahsyatnya pengaruh Dewo hingga dia jadi begitu liar setelah kehilangan perawannya.

Lama mereka dalam posisi seperti itu, mungkin ada seperempat jam, sampai akhirnya Rohmah yang sudah tak tahan mendudukkan pantatnya di wajah Wiwik, menyuruh buliknya itu untuk mengulum dan menjilatnya. ”Ah, ayo, Mbak! Aku sudah tidak tahan lagi.”

Sambil meremas pinggang dan payudara Rohmah, Wiwik pun beraksi. Ia ganyang habis vagina lembut dan basah itu. Rohmah segera merintih-rintih ingin lekas melepas nikmat. Terlihat memeknya berdenyut-denyut kencang saat ia menyemburkan cairan kewanitaannya, membuat mulut Wiwik jadi basah dan lengket karenanya.

Di saat yang hampir bersamaan, Nyai Siti juga mencapai orgasmenya. Setelah terkejang-kejang sebentar, wanita itu ambruk di atas tubuh kurus Dewo. Berat sekali rasanya menahan tubuh istri Kyai Kholil yang begitu montok itu, Dewo segera menyingkirkannya. Ia yang belum ejakulasi mulai mencari sasaran baru lagi. Tampak kontolnya masih menegang dan basah bergelimang cairan memek Nyai Siti.

Disuruhnya Wiwik dan Nyai Siti untuk mengulumnya sebentar sebelum Dewo mengajak Rohmah untuk memulai ronde berikutnya tak lama kemudian. Ia bangkit berdiri, mendorong sedikit tubuh mulus gadis itu. Dewo ingin merasakan sesuatu yang lain, yang kemarin didapatnya dari Nyai Siti.

Ia menguruh Rohmah berdiri membelakanginya dan menumpukan kedua tangannya di dipan reyot yang ada di dalam kamar. Posisi Rohmah sekarang menungging di depannya. Nyai Siti yang mengerti apa yang diinginkan oleh Dewo, segera menyuruh anaknya untuk mengangkat pantatnya lagi. Dari belakang, disela-sela bongkahan pantat, nampak memek Rohmah yang membelah mungil masih meneteskan cairan kental banyak sekali.

Tapi bukan itu sasaran Dewo, lubang anus Rohmah lah yang ia inginkan. Dengan dua jari, Dewo mencoba menyingkapnya untuk mencari jalan, Rohmah langsung bergidik saat merasakannya. ”Paman, apa yang Paman inginkan?” tanyanya dengan buah dada bergetar menahan dentaman jantungnya yang meningkat dahsyat.

”Tenang saja, kamu tahan nafas ya?!” bukan Dewo, malah Nyai Siti yang menyahut duluan.

Rohmah segera melakukan apa yang dikatakan oleh ibunya. Ia menarik nafas panjang saat Dewo mulai menusukkan penisnya. Creepp… laki-laki itu berusaha keras memasuki liang anusnya, tapi gumpalan pantat Rohmah yang bulat sekal sedikit menahan gerakannya. Dewo mencoba lagi dan menekan lebih kuat ke depan. Akhirnya… masuk juga. Oh, rasanya seperti dijepit dan dipilin-pilin, Dewo menyukainya. Ia menekan lagi, semakin dalam dan kencang.

”Emhh…” rintih Rohmah tertahan.

Dewo mulai bergerak maju mundur dan menekan-nekan, sekujur batang kemaluannya rasanya seperti dicengkram oleh anus Rohmah yang masih perawan. Sambil agak membungkuk, ia mencoba meraih buah dada gadis itu, Dewo meremas keduanya dari belakang. Hangat dan sangat kenyal terasa di kedua telapak tangannya. Dewo memutar-mutar putingnya dengan ujung jari, membuat Rohmah yang mulai bisa menikmati jadi menggelinjang dan merintih karenanya. Ia bahkan mengangkat pantatnya tinggi-tinggi agar kejantanan Dewo bisa masuk lebih dalam ke dalam lorong anusnya.

Dengan tubuh penuh keringat, Dewo terus menekan dan menggosok-gosok dinding pantat Rohmah dengan batang kontolnya. Memang sedikit agak sulit, tapi dia sangat menikmatinya. Kemaluan mereka sudah begitu erat menyatu bermandikan cairan merah, darah dari anus Rohmah yang lecet parah. Tapi bukannya mengeluh kesakitan, Rohmah justru merasa kenikmatannya semakin meningkat, semakin lama semakin menghebat.

”Aghh… hhh…” gadis itu menggeram menahan rasa. Nafasnya berat dan melenguh-lenguh, keringat bercucuran dari sekujur tubuhnya. Denyutan-denyutan penuh rasa nikmat menyerang batang kontol Dewo. Samar dilihatnya memek Rohmah menyempit dan surrr… keluar cairan kental yang sangat banyak, menyembur deras hingga berceceran di lantai kamar. Yang ditusuk sebelah atas, tapi yang di bawah yang bocor.

Tubuh Rohmah bergetar menahan rasa geli yang luar biasa, sementara Dewo terus menekan batang kontolnya semakin dalam. Saat sudah tidak tahan lagi, ia pun mencabut penisnya dan mengarahkannya ke muka Rohmah. Wiwik dan Nyai Siti yang tidak ingin ketinggalan, segera menghambur mendekat. Dengan sabar Dewo membagi air maninya pada ketiga wanita itu.

Begitulah, sejak saat itu, jika Kyai Kholil tidak ada di rumah, Dewo dengan sesuka hati menggenjot Wiwik, Rohmah dan Nyai Siti, tergantung siapa yang ada. Mereka melakukannya tak pandang tempat, tidak hanya di kamar, di dapur dan halaman belakang juga sering. Dan tidak cuma dientot, Dewo juga bebas menyuruh apapun pada ketiga wanita itu, dan ketiganya sama sekali tidak menolak. Mereka benar-benar pasrah menjadi budak seks Dewo, dengan imbalan dientot di memek dan anus oleh laki-laki tua itu.

EGGY STORIES

Sebut saja namaku Egy.Usia 24 tahun.Saat ini kuliah di salah satu PTS dikotaku.Kisah ini berawal ketika aku ditinggal kawin sama pacarku Ernie.
Waktu itu perasaanku hancur banget.Penyesalan timbul,kalo tau gitu,kenapa gak aku ewe aja dulu pacarku itu.Tau-tau ngasih kabar dah kawin aja.Ya salahku juga sih,gak ngasih kepastian mau nikahin dia.
Teringat akan masa2 pacaran dulu.Ya sebagaimana anak muda jaman sekarang,petting adalah hal lumrah.Sayang aja aku gak pernah ngelakuin yang namanya ngentot.Sebenarnya pengen,cuman itu,takut dosa gitu.
Teringat waktu pacaran suka ngelakuin petting,jadi horny juga.Terpaksa ngocok dech.Tapi ternyata gak bikin aku puas.Apa lagi membayangkan mantan pacarku malem pertama sama suaminya,hancur hancur hancur hatiku.
Pengen jajan,takut penyakitan.Memperkosa takut penjara.Ya daripada
karena terpaksa aku pengen pulang ke rumah sekedar pengen refreshing.Kebetulan kuliah libur 3 hari.Jarak kosanku ke rumah lumayan jauh,sekitar 75km.2 jam dah kalo ngebut pake motor.
Pas pulang naek tiger kesayanganku waktu itu pas hari jumat.Biar aman di jalan gak kena razia,aku pake jeket polisi punya pamanku.Hehehe,biar disangka polisi gitu.Kebetulan perawakanku cocok dah kalo jadi brimob.Tinggi 173,rambut juga cepak.

Perjalanan ke rumah melewati perkebunan pinus dan teh yang indah.Dengan jalan berliku2.Pas kebetulan aku istirahat karena capek.Aku rehat sejenak diantara batas perkebunan teh dan pinus.Pas lagi ngerokok,dibalik rerimbunan pohon teh yang berbatasan dengan kebun pinus,terlihat bergoyang2 dan ada suara2 aneh.Penasaran aku samperin.Ala ma…k!!!.Ternyata ada sepasang anak SMA yang bolos sekolah lagi ngebon ngelakuin petting.Dengan mengintip dibalik rimbun pohon teh,aku menikmati pemandangan itu.
Kulihat cowoknya lagi nyedot tetek ceweknya.Tangannya asik ngobel memeknya.Sekitar 10 menitan aku menikmati pemandangan itu.Lama2 aku horny juga.Maka dengan mengendap perlahan aku samperin.Pas dah dekat dan tanpa mereka sadarin,aku membentak mereka.He….y!!!.Lagi pada ngapain kalian??Bolos sekolah lagi!!!.Mereka kaget dan melihat kearahku.Melihat aku yang cepak dan berjeket brimob ala polisi itu.Si cowoknya langsung lari dan langsung ngibrit naek mionya meninggalkan ceweknya.Ceweknya gak keburu lari,sebab susah karena celdamnya melorot,dan baju seragam SMA-nya terlepas.
Maka dengan penuh wibawa aku samperin abg SMA itu.Lagi ngapain kamu?Bolos sekolah lagi!!!.Perlu dibawa ke polsek ni dipanggilin orang tuanya.Bentakku.
Si cewek itu menangis sambil bilang,ampun pak,jangan dibawa ke polsek.Saya malu.Apa lagi dipanggilin orang tua.Isaknya.Wa…h,gak bisa.Pokoknya kamu harus ikut.Bentakku.Jangan pak,janga….n.Ni ambil uang jajan saya aja pak buat bapak.Isaknya lagi.
O…h,kamu mau nyogok ya??Enggak pak,enggak!!!Saya mau ngelakuin apa aja deh.Asal jangan bawa saya ke polsek.Katanya penuh harap sambil terisak.Beneran kamu???Awas ya kalo bohong.Saya gak akan segan memenjarakan kamu!!!.Bener pak,apa aja dech.Asal jangan penjarakan saya sama dipanggil orang tua saya.Katanya dengan menghiba.
Mendapat angin segar begitu,hatiku ketawa aja.Wa…h kesempatan neh.Berguna juga jaket pemberian pamanku ini.Apa lagi sesuai dengan postur tubuhku yang atletis.
Siapa nama kamu?Bentakku.Astri pak!!Jawabnya.Kelas berapa?Sekolah dimana?Kataku sambil bertolak pinggang.Kelas dua pak,di SMU….!!!Jawabnya lemez.Kamu ini,dah bolos,ngelakuin begitu lagi.Kamu dah sering ya?Udah gak perawan ya?Sumpah enggak pak.Aku gak ngelakuin sampe gituan.Cuma petting aja pak.Jawabnya.Beneran kamu??Iya pak,bene…r.Jawabnya meyakinkan.
Sudah,sekarang kamu pake baju yang bener,terus ikut saya.Bentakku.Anu pak,mau dibawa kemana?Jawabnya ketakutan.Pokoknya kamu ikut.Mau saya bawa ke polsek terus dipenjara dan dipanggil guru2 dan orang tuamu?Bentakku rada keras.Iya pak,i…ya.Saya ikut bapak.Asal jangan sampe dipenjara aja.Akhirnya si Astri ini merapikan pakaiannya lagi.Kulihat anaknya cantik juga.Dengan rambut panjang sepinggang hitam lebat,leher jenjang.Pokoknya mirip artis Maudy Kusnaedy dah.Setelah rapi,aku pegang dan tarik tangannya.Sekarang ikut saya!!Ikut kemana pak?Katanya ketakutan.Pokoknya kamu ikut.Kutuntun dia dan kusuruh naik motor boncengan sama aku.Si Astri gak banyak tanya lagi.Mungkin karena ketakutan.
Kustarter motor dan balik arah menuju ke arah kampusku lagi.Kubawa dia menjauh dari kebun teh menuju arah kota melewati kebun pinus.Setelah jauh dan nyampe kira2 setengah kebun pinus,maka aku bawa motorku menuju ke dalam kebun pinus yang rimbun dan sepi.Dan menurut perkiraan gak bakal ada orang masuk.
Mau dibawa kemana pak?Astri bertanya ketakutan.Pokoknya kamu ikut.Bentakku.Setelah menaruh motor dibalik rerimbunan perdu,aku menuntun Astri sambil tengak tengok mencari tempat.Setelah mendapat tempat yang rimbun dengan hamparan rumput hijau dan terhalang perdu dan pohon pinus besar,aku berhenti dan menyuruh Astri duduk.Astri menurut aja.Karena mungkin ketakutan.Setelah duduk,kutanya dia.Mana kartu pelajarmu?Sini bapak pengen lihat.Lalu dia mengeluarkan dompet dari tas sekolahnya dan ngambil kartu pelajarnya dikasihkan ke aku.O…h,namu kamu Astri Wulandari ya?(nama bukan sebenarnya)bapak kamu anu ya?Ckckck.Astri cuma mengangguk aja.
Lalu kuambil HP,Dan memotret dia.Ini nanti buat catatan kamu.Kartu pelajar kamu bapak tahan.Hi…ks,jangan pak,nanti saya gimana?Isak Astri.Kamu mau dipenjara gak?Jangan pak janga….n!!Bener kamu gak mau dipenjara?Bentakku.Beneran pak.Saya mau ngelakuin apa aja deh pak,asal jangan dipenjara dan dipanggil guru dan orang tua dech!!Jawabnya menghiba.Beneran kamu???Iya pak iya…h.Jawabnya ketakutan.
Kamu dah sering ya bolos sekolah dan gituan sama pacar kamu??Aku membentak.I….iya pak!!!.Sudah kalo kamu gak mau dipenjara dan dipanggil orang tua dan guru2 kamu,kamu harus lakuin yang tadi sama saya!!!.Jangan dech pak,yang lain aja dech!!Jawabnya menghiba.O…h jadi kamu pengen?Belum sempat meneruskan,dia menjawab.Iya deh pak saya mau.Aku tersenyum penuh kemenangan.Kukeluarkan hp dan siap merekam.Sudah,sekarang buka pakaian kamu pelan2.Bentakku.Astri menurut.Kusiapkan on kameraku untuk merekam.Pertama dia membuka kancing seragam putihnya,lalu rok abu2nya.Setelah tinggal CD dan BH-nya kusuruh berhenti dan menyuruh dia lunggak lenggok bak pragawati sambil kurekam.Anjri….t,kulitnya putih bersih gak ada cacat.Teteknya cukup gede sekitar 34D.Melihat ini aku ngaceng berat.Tapi kunikmati pemandangan dan kejadian langka ini.Mungkin sejuta langka deh.Kusuruh Astri membuka BH dan Cd-nya sambil kurekam.Wo…w,teteknya sekel banget.Cuma ada bekas cupangan cowoknya tadi.Jembutnya begitu hitam dan lebat.Pantatnya semok banget deh.Kusuruh dia bergaya dengan bugil.Setelah itu kusuruh berbaring dengan alas seragam dia.Kurekam seluruh tubuhnya.Memeknya ku clos-up.Dan ketika kubuka pake jariku,ternyata masih rapet dan perawan bo!!!.Mimpi apa gua semalam ya dapat rezeki dihari jumat.
Setelah puas merekam,lalu kusuruh Astri membuka seluruh pakaianku dengan perlahan.Kutaruh tasku dibalik semak.Lalu dia mulai membuka pakaianku.Mulai dari baju,kaos dalam,celana jeans coklatku.Setelah tinggal CD doang,kusuruh Asti menciumi seluruh tubuhku.Pertama mencium kening,pipi,leher.Pokoknya semuanya deh.Terasa lembut dan bikin horny.Kusuruh dia mencupang puting susuku.A….h,nikmat banget.
Lalu kusuruh dia bermain bibir.Dia nurut aja.Pertama agak hambar.Mungkin karena takut.Lalu kujamah toketnya dan kuremas2.Dia melenguh dan mendesah.Apa lagi ketika kuraba memeknya,lama2 dia jadi bernafsu.Kusuruh dia berbaring.Dia memejamkan matanya.Mungkin malu.Lalu kucium bibirnya sambil kuremas teteknya dan kukobel memeknya.Ternyata dia jadi agresif.Dia membalas ciumanku dengan ganas.Cukup lama aku bermain bibir.Lalu aku jilati telinganya dan kucupang lehernya sampe merah.Dia cuman melenguh dan mendesah sambil tetap memejamkan matanya.Ketika kukenyot teteknya,dia mendesah agak keras.A…..h,o…..h,ssshhh,a….h!!!Kujilati sambil kuremas2 secara bergantian.Dia semakin merintih keenakan.Lalu kuusap2 pahanya.Dia semakin menggelinjang.Dan ketika kuraba memeknya dan kupilin2 itilnya dia semakin mendesah2.A…h,mmmhhh,o…..h,ssshhhh,a….h!!!.M emeknya sudah basah.Kukangkangkan kedua pahanya.Anjri….t!!Tampak lobang memek sempit nan menawan terselubung jembut nan lebat dengan warna merekah merah.
Langsung kusambar dan kujilat dan kukenyot2 itilnya.A…..kh,ssshhh,mmmhhh,o….h!Dia mendesah merasakan kenikmatan.Dan ketika itilnya kukenyot dan kugigit2 halus,tiba2 dia berteriak,a….kh sambil mengapitkan pahanya di kepalaku.Dia tampaknya mengalami orgasme.Dari memeknya keluar lendir anyir dan agak asin.
Sungguh,bagiku ini pertama kalinya.Belum pernah aku melakukan begini sama pacarku dulu.Lalu kusuruh dia duduk.Gimana enak gak?Enak pak!Jawab dia malu2.Enak mana sama pacarkmu?Enak sama bapak.Aku belum pernah sampe gitu pak.Jawabnya polos.
Lalu dia kusuruh melorotkan CD-KU.Dan setelah itu,maka menyembullah rudalku yang ukurannya cukup besar.Panjang sekitar 16cm,dan berdia meter cukup besar.Dia tampak kaget melihat kontolku.Kenapa kamu kaget?Anu pak,itunya besar banget.Jawabnya polos.Besar mana sama pacarmu?Besaran punya bapak.Jawabnya lugu.Udah sekarang emut sama kamu.Anu pak,gak mau.Jiji…k.Jawabnya.Udah cobain aja bentakku.Lalu dia menurut.Pertama asli gak enak banget.Sering banget kena gi2nya.Apa lagi kadang dia suka berhenti kek mau muntah.Tapi lama2 aku perintahin dan menyuruhnya pelan dan jangan sampe kena gi2nya.Akhirnya dia bisa juga dan tampak menikmatinya.A…kh,nikmat banget.Baru pertama aku merasain ini.Setelah itu kusuruh dia berbaring dan membuka pahanya lebar2.Kucipok dan kujilat2 lagi.Dia semakin merintih dan mendesah2.Pantatnya gak mau berhenti bergoyang.Tangannya sampe menjambak rambutku.Lalu aku mulai bersiap.Kuambil hp dan siap merekam.Ketika kontolku tiba dimulut memeknya,kugesek2 secara perlahan.Mata Astri terpejam dan mulutnya tak berhenti mendesah dan merintih.Kutaruh hp dan siap menembak.
Aku cium dulu bibirnya.Tangan kiri memegang kontol sambil menggesekkannya ke memeknya.Kadang tangan kanan meremas2 teteknya.Lehernya yang jenjang penuh dengan cupangan.Begitu juga dengan teteknya.
Memek dia sudah super basah dan licin.Astri seakan pasrah dan mungkin menantikan pengalaman yang baru buat dia.Begitu juga buatku.Aku bersiap dan siap menembakkan rudalku.Kugesek2 dan mulai menekan.Pertama meleset terus.Astri semakin merem melek dan mendesah2.Kupaskan kepala kontolku dilobang memeknya.Setelah pas,kurenggangkan lagi kedua pahanya.O….h,nikmat banget ternyata.Ini baru luarnya aja.Apa lagi sampe ke dalam.Lalu setelah pas,kutekan secara perlahan.A….h,ssshhh,mmmhhh,o….h!Astri mendesah2.Pertama kutekan kontolku masuk kepalanya doang.Rasanya nikmat dan hangat.Lalu kutarik dan kutekan2 secara perlahan.A…h,sungguh nikmat.Kutarik dan kutekan masuk setengahnya.Terasa ada yang menghalangi.Kudiamkan sejenak merasakan sensasi yang baru kualami.Sangat sangat nikmat.Lalu kutarik dan kudorng lagi.Tetep mentok.Kulihat Astri sangat menikmati.Kutarik keatas lalu kutekan kebawah.A….h,nikmat bner.Memeknya sangat sempit dan terasa mecengkram dan memijit2 kontolku.
Karena mentok terus,kutarik perlahan keatas,dan dengan sekali hentakan dan penuh tenaga,kutekan sekaligus,pret,clep,ble…z,a…..kh,sakit pa…..k!!!Astri berteriak kesakitan.Bahkan dia sampe menggigit pundakku.
Akhirnya kontolku masuk dan amblas seluruhnya.Kudiamkan sejenak menikmati sensasi luar biasa yang sangat nikmat.Terasa kontolku seperti dijepit dan diremas2.Setelah agak lama,maka kupompa secara perlahan.A….h,ssshhh,mmmhhh o….h,Astri mulai mendesah dan merintih kenikmatan.Sayang,gimana enak gak?Tanyaku.O….h,a….h,enak pa…k.Jawabnya.Lalu pompa2 terus.Sekitar 5 menitan,tiba2 Astri berteriak,a…..h sambil memelukku erat dan mengapitkan kedua pahanya.Aku terus saja memompa memaju mundurkan kontolku.A….h,begitu nikmatnya ngentot itu.Ketika kupompa secara cepat artri mendesah,ah ah ah ah ah ssshsh a…..h,dan sepertinya ada yang mau keluar dari kontolku.Dan semakin kupercepat pompaanku,lalu ketika kutekan keras,se….r,crot,crot crot.Kontolku mengeluarkan laharnya.A….kh,saya….ng!!!Astri pun demikian.Dia semakin erat memelukku dan mengapitkan kakinya dipinggangku.
Aku terjatuh lemas diatas tubuh Astri.Kunikmati sisa2 orgasmeku sambil terus menancapkan kontolku.Dukh nikmat banget.Kenapa gak dar dulu ya aku ngentot.Lalu kukecup kening dia.Tampak air mata meleleh dari kedua matanya.Dia terisak2.Lalu kusuruh dia dududuk dan bersandar di dadaku.Dia semakin menangis,tapi suaranya ditahan.
Sudah,sudah jangan menangis.Lagian kan kamu juga sama2 merasakan enak.
Kuusap2 dan kubelai rambutnya.Sudah jangan menangis.Bapak janji gak akan bawa kamu ke kantor dan manggil orang tuamu.Cukup sekali ing saja.Aku bicara dengan lembut sambik kuhapus air matanya dengan kaos dalamku.Beneran pak?Iya bener.Bapak janji.Demi tuhan.Jawabku meyakinkan.Akhirnya tangisnya agak reda.Lalu kuusap2 punggungnya,toketnya.Kucium keningnya sambil kureas2 payudaranya.Ya akhirnya dia seperti on lagi.Ketika kulihat kontolku,o…W,ada bercak darah.Anjri…t,aku dapat perawan.Kntika kulihat memeknya,ada juga bercak darahnya.Kuambil CD dia,lalu kubersihkan.Celana dalamnya kini ada bekas noda darah.Melihat memeknya,kontolku bangun lagi.Lalu kujilati lagi.Setelah itu,kami bermain dengan bermacam2 gaya seperti yang kulihat di film.Dengkulku sampe lemas.Kulihat Astri juga.Ketika kulihat jam tanganku,menunjukkan pukul 14.00.Gila aku maen dari jam 10.00 bo.Sampe gak jumatan.Setelah puas dan dapat rekaman asyik punya,lalu aku bilang ke dia,kartu pelajar kamu bapak tahan.Terus nomor hp kamu harus terus aktif dan harus siaga kalo bapak hubungi.Silahkan kamu lapor sama siapapun kalo rekaman ini mau tersebar.Bapak janji gak akan memenjarakanmu.Mengerti kamu?Iya pak jawab dia.Kuambil CD dia yang ada noda darahnya sebagai kenang2an.Tak lupa aku juga menanamkan ancamanku.Setelah itu,aku mengantarkan dia sampe jalan yang agak dekat ke rumah penduduk.Tak lupa kukasih 200rebu wat ongkos dia.Ya hitung2 bayar ngentot lah.Setelah itu langsung aku tancap gas segera pergi.Sungguh pengalaman yang indah dan nikmat.Sampe rumah aku jam 3.15.Lalu mandi,makan dan ke kamar melihat2 rekaman tadi.Aku ketawa2 dan menikmati pengalaman tadi.Betapa beruntungnya.Bisa ngentot dan merawani abg SMA yang sangat cantik.
Hari sabtunya aku sms dia dulu.Lalu ku telpun.Minggu pagi jam 8 Kusuruh dia menunggu ditempat dimana dia kuturunkan.Ya dia datang dan menurut aja.Takut dengan ancaman.Terus kami maen ngentot lagi di tempat semula sampe puas.Tak lupa merekamnya bo.Ini berlangsung 3 bulan aku dan dia hubungan gak jelas.Cuma mo hepy2 aja.Setelah 3 bulan,aku dah ngelupakan dan ninggalin dia.Dan dia gak bakal nuntut apa2 dariku.Kusuruh pacarnya yang tanggung jawab jika terjadi apa2.Dan ketika 2 bulan kemudian aku telusuri dan tanya sama anak sekolahnya,jawabnya dia dah keluar,coz merit sama pacarnya karna dia hamil.
Ampu…n,bejatnya diriku.Gua yang makan nangkanya.Pacarnya yang kena getahnya.Gila dia hamil anak gua.Ya aku cuma bisa berdoa.Semoga dia bahagia,sakinah,mawaddah wa rohmah.
Itulah kisah pertama ngentotku.

——

Namaku sebut aja Eggy.Saat ini kuliah di salah satu PTS Islam di kotaku.Aku pindah kuliah dari salah satu PTN di ibukota propinsi Jabar karena dah banyak kasus narkoba.Ya karena atas alasan ini dan supaya pergaulanku gak terjerumus dalam jurang nista,akhirnya ortuku memindahkanku ke tempat kuliah sekarang.Tentu setelah melalui proses rehabilitasi narkoba dulu.Setelah aku dinyatakan waras,akhirnya aku kuliah di kampusku yang baru di kota tempat tinggalku.Mungkin alasan orang tua biar lebih gampang ngawasi.
Apa lagi di kampus ini,salah satu pamanku adalah pembantu rektor satu.Belum lagi aku masih kerabat yang punya yayasan kampus ini.Namanya kuliah di kampus Islam,tentu dandanan mahasiswanya pun harus Islami.Semua berdandan kek ikhwan dan akhwat.Cuma aku sendiri yang laen.Kadang suka pake jeans kalo kuliah.Tapi tetep pake kemeja.Biar dikatakan sopan.
Di kelasku ada salah satu cewek cuantik.Sebut saja namanya Nida.Anaknya cukup tinggi sekitar 165cm.Kulit kuning langsat kalo lihat dari tangan dan mukanya.Kan dia pake pakean jubah gitu,hehehe.
Yang aku suka hidungnya mancung,alisnya tebel,bulu matanya lentik,bibirnya tipis merah tanpa lipstik,e…h punya lesung pipit.Ajib dah.Dah gitu pinter lagi.Aku sendiri paling oon.Apa lagi kalo pas mata kuliah yang ada hubungannya dengan agama.Mampus gua.Hehehe.Kan beda ekonomi konvensional sama ekonomi islam.

Aku kadang jadi olok2an cewek2 kelasku kalo pas ditanya dosen jawabnya ngawur.Tapi cuek aja dah,emang gua gak ngarti.Tapi menyenangkan juga,temen2 baik laki or cowok,mau bantuin aku.Mungkin mereka dah dapet amanat dar pamanku yang pembantu rektor itu supaya bantuin aku dan mengarahkanku pada kebaikan.Biar gua gak balik ke narkoba lagi keknya.
Walau aku dandan nyelenah dibanding mereka,aku dapet pengecualian.Fikir dosen sama temen2 mungkin nanti juga aku bisa terpengaruh lingkungan.
Aku sering godain Nida,tapi ampu….n!!!.Dia ketus banget.Dan mungkin gak demen cowok kek aku ini.Tapi temen2 cowok pada dukung aku sama si bintang kampus ini.Entah karena mengolok2 ato apa gak penting.Yang jelas gue demen same die.Hehehe.
Sering aku godain dia,eh malah dia tambah benci keknya.Pernah juga nembak dia didepan kelas kek ceramah pas dosen gak masuk,eh malah dia ngelempar pake penghapus.Dah gitu dapet sorak sorai temen2.Tapi bagen dah.Tambah bikin penasaran aja.
Suatu waktu pas dia lagi baca2 dibawah pohon sendirian aku samperin.Askum bu haji.Ane temenin ya?Aku basa basi.Dia cuma ngebales salaam.Lalu nyuekin.Bangzat zuga ne cewek.Bikin penazaran aza.Pas aku bilang,Nid,kamu cantik banget.Dia bilang makasih doank.Lalu nyuekin lagi.Anzing,pengen gue perkosa aze keknya.Apa lagi pas aku bilang,Nid,bibirmu indah banget,mau donk ngezun!!!.Tiba2 plak,pla…k!!!Aku ditampar.Terus diludahin.Setan alaz.Dah gitu nyeramahin lagi.Ampyu….n,jdi jadi pengen dech.
Aku makin penasaran aja.Tapi si Nida keknya tambah gedek aja sama diriku.Pernah saking kesel,aku liatin gambar orang lagi ngentot.Dia cuman istighfar doang plus dapet ludah lagi dah.Ini yang membuatku makin menggebu pengen dapetin dia.
Suatu saat aku terus ngikutin dia tanpa disadarinya.Waktu itu dia ke perpustakaan.Terus dia duduk sambil buka2 hp.Mo OL keknya.Tapi aku liatin,dia serius banget.Dah gitu nafasnya kek berat gitu.Pas aku ngendap2 deketin tanpa dia sadarin dan berada dibelakang dia.Pas aku lihat,astaghfir e….h alhamdulillaah.Dia lagi liat video bokef bo.Anjri….t!!!.Ternyata cewek akhwat nan alim ini demen liat bokef.
Aku liatin terus.Pas kebetulan perpus lagi sepi.Dan dia di ruangan sebelah sendiri sama aku yang gak dia sadarin.Pas dia lagi khusyuk liat bokef di HP-nya,aku ngendap2,lalu aku samber tuh hp dia diambil sama gue.Hehehehe.Dia kaget banget.Kataku:Assalaamu’alaikum Nida,khusyuk banget.Lagi ngapain?Kataku sambil cengengesan.Muka Nida langsung berubah merah.Eggi kembalikan hendphon ku.Katanya membentak.Ei….t nanti dulu.Kataku.Wa….h!!Bisa jadi berita besar ne.Kampus bisa geger.Kataku sambil ngeliatin hp dia yang lagi on film bokef.Wajah Nida tambah merah.Nida ngancam.Eggy,kembalikan hp ku.Kalo enggak saya teriak kalo kamu ngerampas hp saya.Katanya.Ei…t,hehehehe.Tereak aja sayang.Biar Eggi teriak Nida cewek alim demen liat bokef.Kataku penuh kemenangan.Akhirnya Nida diem.Plis Eggy kembalikan hp ku.Katanya memelas.
Tapi aku malah cengar cengir.Nida sayang,kalo kamu mau hp mu kembali,ambil sendiri nanti sore ke tempat kost ku ya.Dada….h.Assalaamu’alaikum kataku sambil ngeloyor ninggalin dia.
Aku ketawa2 penuh kemenangan.Awas lo nanti batinku.Kebetulan hari itu dosen gak masuk.Aku pulang aja ke kostan.Jaraknya cukup dekat dengan kampusku sekitar 400 meteran dah.Walau banyak saudara,aku gak mau tinggal sama saudara.Gak bebas.Sesampainya di kamar,kubukain isi fail hp Nida.Anjri….t!!!Isinya banyak fail porno.Bener2 gak nyangka dech.Dan yang lebih mengagetkan sekaligus bikin senang,di dalamnya banyak foto2 dia pas lagi gak pake jubah ma jilbab.Anjri…t!Cantik bener.Rambutnya panjang lagi.Dan yang paling heppy,ada foto2 semi nude dia.Langsung aku copy ke laptopku semua fail otrehnya.
Aku tunggu sorenya,si Nida gak dateng2.Besoknya pas hari minggu juga gak dateng.Kemana dia ya?Apa dia takut sama gua?Fikirku.Bagen dah.Yang penting aku dah punya kunci dia.Besok seninnya pas masuk kuliah,aku bersikap sebagaiman biasanya.Kek gak punya masalah.Tapi kulihat Nida murung banget gak ada semanget.Sebelum dosen dateng,aku maju ke depan kelas mo kultum gitu.Assalaamu’alaikum Wr.Wb.Temen2 Eggy semua yang baik hati.
dikarenakan Eggy yang baik hati ini lagi senang karena dapet rizqi yang banyak.Sebagai tanda syukur,maka nanti istirahat antum semua Eggy traktir di kantin.Perorang jatah ceban.Kecuali wat Nida 100rebu juga gak apa2 dah.Lebih juga boleh.Kataku.
Temen2 semu bersorak.Beneran Gi….!Katanya kompak.Kalo boleh bersumpah,demi Nida dah.Jawabku.Hu….h,temen2 menyorakiku.Beneran temen2.Masa Eggy boong.Boong kan dosa.Jawabku.
Lalu pas istirahat semua aku traktir.Temenku si Rifky nanyain,gi dapet apa kamu sampe nraktir begini?Ada deh.Yang penting halal.Kataku.
Nida juga ikut.Tapi dia diem terus.Gak kugodain.Sampe temen2 cewek bilang.Nid,kalo kamu sakit,kenapa masuk.Jawab Nida.Aku gak apa2 kok.Udah pulang aja kamu,jangan maksain.Kata temen2 cewek.Aku seh cengar cengir aja.Tau rasa dia.
Pas di kelas,aku sms Nida.Coz dia punya hp dua.Satunya yang Cdma.Nida,kalo gak kamu ambil sendiri,tunggu aja,foto2mu akan beredar di dunia maya.Dan inget,kampus akan geger melihat foto2 kamu.Bakal eggy liatin juga isi hp kamu ke temen2 sekampus.Inget hp kamu masih sama aku.Pulangnya sesampe di kamar,aku liat2 foto2 dia dan rekaman video dia.Du…kh,bikin horny euy.Lagi khusuknya liatin laptop,tiba2 hp berdering,eh dari nida ternyata.Wa alaisun sayang nida,pa kabar candaku.Udah deh gy.Jangan basa basi,kembalikan hp ku kata Nida.Ei…t,ambil sendiri ke kost ku.Jawabku.Gak mau….!Jawab Nida.Ya sudah,tunggu geger aja Nid.Bakal Eggy kasih kalo kamu ambil sendiri sama mau jadi pacar Eggy.Kataku lagi.
Akhirnya setelah banyak diplomasi,Nida mau juga datang.Janjinya jam 4 dia mo dateng.Perlu diketahui,aku mengontrak rumah kecil buat tempat kostku.Lokasinya cukup sepi.Dan orang2 sekitar pada sibuk kerja.Pulangnya sorean jam limaan.Pas jam setengah empat Nida sms.gy,aku di jalan anu.Udah jemput aku.Aku gak mau ngedatangin tempat tinggal cowok sendirian.Yes,yes yes.Akhirnya aku bergegas menjemput dia pake vixionku.Kulihat nida pake jilbab kurung merah berpadu jubah ungu.Setelan akhwat dah.Pake sepatu plus stoking.Cantik banget.Udah gy buruan kata Nida,aku mau ngambil hp ku.Kata nida ketus.Sabar dong sayang.Jawabku.Akhirnya dia mau aku bonceng.Tapi gila bo.Dadanya dihalangin tas.Terus tangannya pegangan sama behel.Gila amat tuh.Tapi gak apa2,tunggu sebentar lagi sayang.Sesampainya di rumah kontrakanku,aku persilahkan masuk.Eh Nida malah nyolot.Sudah,sini mana hp ku.Cepet kembalikan katanya.Du du du du…h.Masa bu haji gak salam sih.Godaku.Tapi ida malah ngejawab.Gak perlu salam sama binatang kek kamu.Awas lo bentar lagi batinku.Nida aku suruh duduk di kursi tamu.Sebentar sayang,aku ambil di kamar.Lalu aku menuju kamar dan keluar membawa laptop.Sengaja aku ulur2 dan dah disiapin nyetel rekaman dia mandi.Udah gy,mana hp ku?Kata ida nyolot.Sebentar donk sayang.Kutaruh laptop di meja,aku ngeloyor ngunci pintu.Nida teriak,apa apaan ne?Mau aku teriak?Ancam Nida.Teriak aja,orang2 lagi pada gak ada.Jawabku.Lagian orang2 sini mah nafsi2 sayang.Jawabku cengengesan.Sudah tenang aja.Eggy gak bakal ngapa2in.Tenang aja neng.Kataku.Kuambil minuman dari kulkas.Kutawari Nida.Tapi dia gak mau.Takut dikasih obat kali.Gy,buruan kembalikan hp ku!Kata Nida.Tenang sayang.Egy cuman mo ngomong bentar.Sayang,kamu mau gak jadi yayang Eggy?Cui…h,nida ngeludahin lagi.Nazi…s.Jawab Nida.Ya sudah kalo gak mau.Temenin Eggy liat video kamu dulu ya.Kataku sambil mengarahkan monitor laptop ke arah Nida.Aku duduk samping Nida,eh malah dia pindah ke kusi satunya.Ya sudah aku tarik.Sebenarnya bisa saja kuperkosa saat itu.Tapi itu gak menarik.Sudah Nid.Aku bisa aja macam2 sama kamu sekarang.Kamu teriak aja gak bakal ada yang nolongin.Udah temenin eggy bentar liat rekaman video kamu aja.Sumpah Demi Gusti eggy gak bakal macam2.Akhirnya walau terpaksa,Nida mau juga.Tapi duduknya dihalangin bantal.Kuputar video Nida lagi mandi.Muka Nida langsung merah padam.Malu kali ya.Sayang,kamu cantik dah kalo telanjang.Nida cuman menunduk aja.Lalu kupindah ke film bokef.Karena dah ku program tinggal klik.Nida malah membalikan badan.Kukerasin suaranya.Di film si cowok lagi masukin kontol ke memek ceweknya.Sudah lah Nid,aku tau kamu jug senang nonton ginian.Walau dia gak ngeliat,tapi nafas nida dah keliatan berat.Apa lagi mendengar suara2 erotis filem bokef.Pas dia lagi nengok kesamping,aku sun pipinya.Eh nida langsung nampar.Tapi kutangkis dan kupegang tangannya.Lalu kutarik biar duduk disampingku.Kupegangin biar dia gak bisa gerak.nida berontak,tapi apa daya,tenaga cewek men.Kupaksa Nida melihat film itu.Walaupun dia terus nunduk,tapi nafas dia berat banget.Ada sedikit merangsang mungkin gara2 liat film dan denger desahan dan rintihan erotis dari film itu.
Kupeluk dia dan kuremas toketnya.Sayang sekali dia pake baju kurung.Coba pake kaos.Dah kugasak tuh toketnya.Walaupun begitu,aku masih bisa meremas toketnya.Cukup besar juga rupanya.Eggy,jangan gy.Nida memelas.Tapi mana mau gua dengar.Dah nafsu.Aku tindih Nida di kursi,dan kupaksa nyiumin wajah nida.Nida berusaha berontak,tapi gak bisa.Kedua tangan dia dah dipegang kuat,dan dia dah ditindih sama aku.Kutarik jilbab dia dan kulemparkan.Maka tergerailah rambut dia yang panjang.Eggy,jangan kurang ajar kamu.Kata Nida terisak sambil berusaha berontak.Tapi mana menang tenaga cewek ma cowok gagah kek aku.Kusosor lehernya dan kucupang.Nida berusaha meronta biar gak bisa dicupang.Apa daya.Kucupang dan kusosor lehernya yang jenjang.Walau dia berusaha menghindar.Kuremas2 payudaranya dari balik jubahnya.Walau dia berusaha melawan,tapi dia rupanya agak terangsang juga.
Apa lagi pas kusingkap jubahnya dan kukodok memeknya dari bawah,dia agak mengelinjang.Jangan Eggy,nyebut gy.Kata Nida memelas.Boro2 inget tuhan.Yang ada mah horny we.Ternyata Nida pake stoking alias kaos kaki panjang.Pake Cd tebel juga.Tapi yang jelas,kerasa dari luar,jembutnya lebat banget.Pas kuremas memeknya,dia mendesah,a…h,jangan Eggy.Dan dia sudah gak begitu meronta.Tanganku menelusup ke balik cd dia dan hinggap di memek dia.Kukobel itilnya dengan jari,tiba2 Nida mendesah,ah,a…h,jangan eggy.Dengan nafas berat.Tapi terus aja kuremas2 memeknya.Sekarang Nida malah menggoyangkan pantatnya.Aku makin bernafsu.Lalu kutarik jubahnya.Ida seperti sadar.Tapi tetap kupaksa.Akhirnya lepas juga jubahnya.Nida ternyata memakai daleman kaos tangan panjang.
Tapi kini nida tinggal memake kaos,cd dan stoking.Nida duduk ndeprok di pojok kursi.Eggy jangan eggy.Sambil menangis.Tapi aku malah ketawa.Rasain Nid,kamu dah sering ngeludahin aku.Kutarik dan kutindih Nida.Tiba2 dia teriak tolng.Langsung kutampar.Diam kamu.Percuma teriak juga.Nikmatin aja.Nida menangis terisak.Kutarik kaosnya keatas menutupi wajahnya.Kulihat payudara nida indah membusung putih mulus dalam BH.Langsung kutarik Bh nya sehingga copot dan kusambar langsung lalu kusedot putingnya,eggy,janga….n!Nida teriak.Kutarik kaosnya dari kepala Nida dan kulempar kesamping.Wajah nida tampak ketakutan.Kubiarkan dulu dia duduk menikmati ketakutannya.Dia duduk sambil menutup payudaranya dengan kedua tangannya.Lalu dengan tergesa,aku melepaskan kaosku,celanaku hingga tinggal memake cd saja.Dengan mendekati Nida kukeluarkan kontolku yang cukup besar.Sayang,ini apa?Kataku.Hi….y,katanya.Tapi kulihat mata Nida agak melotot.Kusamperin dia,duduk disampingnya dan menarik tangannya biar memegang kontolku.Nida ketakutan.Tapi kutarik tangannya dan langsung kubuat dia megang kontolku.Lalu setelah itu kutarik Nida ke kamarku.Nida gak mau dan melawan.Tapi kupaksa hingga dia ikut masuk ke kamar.Ku kunci dan melemparkannya ke kolong ranjang.Kupelorotkan cd ku dan melemparkannya ke muka Nida.Eggy,jangan eggy,pli….s.Nida memohon.Tapi gak aku dengerin.Kukocok dan kumainkan kontolku depan Nida.Apa namanya ini Nid?Jawab?Bentakku.Nida malah menggeleng,apa namanya?Plak aku tampar.Ampun gy….!Cepet,apa namanya?Bentakku lagi.Kontol gy.Jawabnya ketakutan.Dengan penuh kemenangan kuhampiri dia.Sekarang buka cd dan stoking kamu?Ampun eggy,janga….n!Langsung kutampar dia.Cepet buka.Jangan membuat kamu lebih menderita.Ngelawan gak ngelawan,kamu bakal eggy ewe.Janga….n,jangan gy!Katanya memelas sambil berlinang air mata.Karena gak sabar,kutarik dan kudorong Nida hingga terjengkang di kasur.Lalu dengan paksa,kutarik cd dan stokingnya.Kini Nida dah telanjang bulat.Badannya sungguh mulus gak ada cacat.Kulitnya kuning langsat.Rambutnya tergerai acak2kan.Toketnya kutaksir 34c.Bulat kek apel dengan puting berwarna pink.Sambil menyeringai kutatap seluruh tubuhnya.Nida nampak sangat ketakutan.Kuhampiri dan langsung kutindih dia.nida meronta2.Belum kuperkosa.Aku ingin nida juga menikmati perkosaanku.Kuremas teteknya dan kusedot puting susunya.Lehernya habis aku cupangin.Begitu juga toketnya.Tangan kananku meremas pantat Nida yang cukup semok.Lalu meremas2 memeknya yang penuh dengan jembut.Ternyata sekarang nida agak pasrah.Malah mendesah dan merintih lagi.Kubuka pahanya dan langsung kulumat memeknya.Baunya wangi sabun sirih.Ternyata nida pandai merawat barangnya.Tiba2 Nida menjambank rambutku,dan dari memeknya keluar cairan anyir dan asin.Kulumat dan kujilati semua.Akhirnya sekarang Nida pasrah.Dadanya naik turun.Dan matanya malah terpejam.Tampak dia menggigit bibirnya seakan menikmati setiap yang aku lakukan.Bahkan ketika kurenggangkan kedua pahanya,dia tak melawan sama sekali.Ketika pahanya terbuka lebar,kulihat lobang memeknya begitu indah.Lobangnya begitu sempit dan kecil.Tampak merah merekah indah.Langsung kucipok dan kujilatin lagi.A….h,a…..h,a…..h.Kudengar nida mendesah.Dan ketika itilnya kusedot dan kugigit halus,dia orgasme lagi.Memeknya keluar air kenikmatan lagi.Aku telah bersiap.Kutaruh kontolku di mulut memeknya.Nida seakan pasrah dan siap menanti hujaman kontolku.Kugesek2 dan pantat nida bergoyang2 kekiri dan kekanan.Mata dia tetap terpejam tapi mulutnya tak berhenti mendesah dan merintih.Sambil menggesekan kontolku di memeknya,kadang kuremas dan kusedot teteknya.Tangan Nida kutarik,dan telapak tangannya kuarahkan ke kontolku.Sekarang Nida malah meremas dan mengelus2 kontolku.Namanya apa sayang?Tanyaku.Kontol eggy!Katanya sambil tetep terpejam.Ternyata nida cewek akhwat bintang kampusku yang pinter dan banyak hafalannya bisa ngomong jorok juga kalo lagi horny.Ketika kugesek2 kontolku di lobang memeknya,kutanya lagi.Sayang,eggy masukin ya?Nida cuma mengangguk pelan.Lalu dengan perlahan kutekan masuk.Memek Nida sudah basah dari tadi,sehingga tak begitu sulit untuk memasukkan kontolku sampe helmnya aja.A…..h,mmmhhh,sssHHHH,A….h.Desah Nida.Sayang,memeknya lagi diapain sama kontol eggy sayang?Lagi diewe gy.Jawabnya.Gila ngomong jorok lagi.Enak sayang?Enak gy….!A….h,ssshhh o….h.Kutarik kutekan,begitu terus.Sampe nida merintih2.Mau kutekan lagi sampe batas kepala kontolku seperti terhalang,ternyata Nida bener2 perawan.Aku gak ingin membuat Nida terlalu sakit ketika kujebol keperawanannya.Maka sambil kumainkan itilnya dengan tangan kiriku,aku juga meremas payudaranya.Terkadang sambil kusedot putingnya.
Ketika aku kecup bibirnya,tiba2 dengan penuh gairah ida melumat dan melahap bibirku.
Bener2 ganas.Aku sampe gak nyangka.Aku pun membalas lumatan bibirnya.Sambil kuremas payudaranya aku tetap memaju mundurkan kontolku dengan perlahan di memeknya.Ketika memek Nida semakin aku sodok dengan kuat,slep blez.A….kh!Nida menjerit.Kontolku berhasil menembus pertahanan terakhir Nida.Langsung kusosor bibir Nida.Dan kami berpagutan lagi.Sejenak kubiarkan kontolku dalam memek Nida.Terasa dipijat dan diremas2 dengan kuat.Memeknya berkedut.Lalu nida memelukku dengan erat sambil berciuman bibir denganku.Setelah agak lama kupompa kontolku naik turun.Ah….Ah ah ah ah,uo…..h ssshhh ah ah.Nida mendesah dan merintih keenakan.Nida gak sadar kalo aku rekam.Segalanya dah kupersiapkan semenjak aku mendapat hp Nida.Sayang,enak gak?Ena…K,sshhh a….h.Nikmat gak ngewe ma Eggy?Nikmat gy,a….h.Kugenjot dan kupompa dengan cepat,tiba2 Nida berteriak,a…..h dan merangkulku dengan kuat.Nida dah mencapai orgasme.Aku belum,karena sebelumnya aku dah minum oba kuat.Karena aku dah ada rencana mau merkosa Nida.Kudiamkan sejenak biar Nida merasakan orgasmenya dulu.Lalu kugenjot lagi.Nida merintih dan mendesah2 lagi.Sayang,kita lagi ngapain?Ewean eggy.Mau gak ewean terus ma eggy?Mau gy.Ah ah ah ssshh terus eggy…..!A…..h.Nida berteriak keenakan.Pantat Nida bergoyang2 membuat kontolku diremas2 dan disedot kuat.Sekitar 20 menitan aku menggenjot,sesuatu mau muntah dari kontolku.Maka semakin kupercepat genjotanku.Dan rintihan Nida pun semakin keras.Lalu ser,crot crot crot.Kontolku mengeluarkan laharnya dengan banyak dalam memek Nida.Nida memelukku dengan erat.Kedua kakinya diapitkan dipinggangku.Aku terkulai lemas diatas tubuh Ida.Kami orgasme secara bersamaan.Kubiarkan kontolku dalam memek ida.Memek ida berkedut2.Sungguh sangat nikmat.Setelah kontolku keluar dengan sendirinya dari memek Nida,aku mencium kening Nida.Kami terbaring lemas.Sungguh sangat nikmat.Perkosaan berakhir kepasrahan berujung kenikmatan.Ketika kuelus payudara Nida,tiba2 dia tersadar.Langsung dia menangis dan memukul2 tubuhku.Eggy,kamu beja….t,kamu merkosa aku tangisnya.Aku pegangin tangan dia sambil kukecup keningnya.Sudahlah Nida.Kata siapa eggy merkosa kamu?Iya kamu merkosa Nida!Hiks hiks hiks.Tangis Nida.Sebentar sayang.Lalu kuambil hp yang merekam kami ngentotan dan memutarnya sambil mengelus2 rambut nida.Ini buktinya sayang.Melihat rekaman itu,tangis Nida berhenti dan menunduk lesu.Ya dia terpukul melihat rekaman itu.Apa lagi lihat keganasan dia pas ngentot tadi.
Sudah sayang,kamu jangan kuatir,Eggy bakal tanggung jawab kalo terjadi sesuatu ma kamu.Nida tiba2 nangis di dadaku.Kuusap dan kubelai rambutnya.Tenang sayang,Eggy beneran bakal tanggung jawab.Kamu juga kan tahu,eggy suka sama kamu semenjak aku kenal kamu.Ya mau apa lagi,nasi dah jadi bubur.Kehormatan dia dah hilang sama aku.Walau dengan terpaksa,mau gimana lagi.Ternyata cewek akhwat itu bernafsu besar dibalik anggunnya balutan jubah dan jilbab.Setelah agak reda tangisnya,dan mendapat janji tanggung jawab,dengan rangsangan lagi,kami ngentot lagi sampe puas dengan berbagai macam gaya.Dan Nida sungguh pandai dalam bermain cinta.Hasil dari sering ngeliat bokef di hp.Hehehe.
Jam setengah tujuh setelah kami mandi dan makan,aku mengantarkan Nida ke rumahnya.Sesampainya di rumahnya,aku disambut kecut orang tua nida.Dan menanyakan dari mana jam segini baru pulang.Nida berbohong dan menjawab ada rapat BEM di kampus.Padahal tidak. Dalam budayanya yang religius,aib wanita akhwat diantar cowok.
Ortunya nanya aku.Walau agak kecut,dibantu Nida aku ngasih alasan sama bokap Nida bahwa aku temen Nida.Sekalian nganter Nida karena khawatir di jalan,juga pengen silaturrahmi.Aku beralasan,Nida bisa membuat perubahan besar dalam hidupku dan membimbing ke jalan yang baik.Aku juga menceritakan keluargaku.So akhirnya mereka mengerti.Ya walo bokis,kan yang penting selamat.
Tapi yang jelas sekarang Nida dah jadi istriku.Hehehehe

——-

Sudahkah ****-**** tahu,kalo ternyata syahwat para akhwat itu sangat besar.Dibalik balutan jilbab dan jubah nan anggun,tersimpan syahwat nan besar yang terpendam.Dan kalo bisa membuka potensi itu ***** akan merasakan sensasi ngentot yang sangat sangat lezat dan nikmat.Kepuasan agung yang akan didapat dan berlipat melebihi ngentot dengan siapa pun.Apa lagi dapet yang perawan.Seperti kisahku ini.
Pernikahanku dengan seorang akhwat cantik bernama Nida terbilang cukup bahagia.Kami menikah ketika kami masih kuliah.Ya istilah kerennya pacaran sambil nikah.Hubungan sexsual kami sangat hot dan kehidupan kami sangat harmonis.Maklum masih 3 bulan menikah.Boleh dibilang masih bulan madu.Kehidupan kami membuat iri teman2ku di kampus.Mereka sangat mengagumi kehidupan kami.Salah satu yang mengaguminya adalah Nafisah teman dekat istriku.Satu kampus tapi beda jurusan.Nah akan kuceritakan kisah ngentotku sama Nafisah ini.Setelah nikah kami langsung berpisah dan tinggal di rumah kontrakan.Ya biar bisa bebas dan hitung2 belajar mandiri.

Nafisah ini orangnya cantik juga.Sebanding sama istriku Nida.Cuma dia agak pendekan aja.Bahkan dalam hati ada keinginan untuk polygami sama dia.Hehehe.Padahal masih bulan madu loh.Ya emang dah sifat laki2.***** juga pasti sama lah.Di depan dia kami suka mengumbar kemesraan.Bahkan sampe peluk cium.Kadang istriku suka bercandain dia.Nafisah,cepetan nikah,entar nyesel loh.Katanya.Dan Nafisah cuman tersenyum aja.Gila juga ya.Kalo cewek dah nikah,gak canggung ovenbar tentang nikmatnya menikah.Bahkan aku suka mendengar,istriku suka bercerita tentang nikmatnya bercinta dan kegagahanku dalam memberi nafkah bathin.Nafisah ini sudah seperti saudara sendiri.Bahkan dia gak canggung dan sungkan kalo maen ke rumah.Cukup salam,langsung masuk ke rumah tanpa mendengar jawaban salam dulu,tau2 dah masuk rumah aja.Dan aku juga gak merasa keberatan.Toh dia dah seperti saudara sendiri.Kadang dia juga suka nginap di rumahku sambil ngerjain tugas.Biasa minjam komputer.Enak kan kalo gratis.
Pagi itu hari rabu pas libur kuliah sehari.Sekitar jam 8 pagi,kami sedang asyik masyuk bercinta dengan istriku setelah kami lebih dulu nonton BF.Karena dah kebelet,kami langsung ngelanjutin ngentotan di kamar tanpa lebih dulu mematikan DVD player.Pintu rumah juga gak dikunci.Lagian siapa yang mau dateng pagi2 pas liburan.
Cukup lama aku ngentot sama istriku.Kami melakukan berbagai macam gaya.Sampe kami merasa puas dan kelelahan.Bahkan istriku Nida sampe pulas tertidur karena kecapekan.Sampe2 digoyang2 badannya gak bangun.Mungkin saking lelahnya.Padahal aku pengen nambah loh.Karena haus,aku keluar dari kamar yang lupa kututup.Ketika nyampe ruang tengah aku kaget.Lho kok DVD sama TV mati?Siapa yang matiin ya?Batinku.Aku telanjang loh pas itu.
Ketika aku mau ke dapur,aku mendengar suara desahan dan rintihan dari kamar belakang.Lho,kok sepertinya aku mengenal suaranya.Tapi bagen lah.Karena semakin erotis,membuatku jadi penasaran.Siapa gerangan ya?Lalu dengan perlahan aku mendekati kamar yang pintunya terbuka sedikit.
Subhanallaah!!!Maa ajmalahaa.Alangkah indahnya.Kulihat Nafisah gak telanjang sih,cuman naekin jubahnya ke atas sebatas payudaranya.Kulihat dia lagi meluk guling.Tangan kanannya maenin memeknya.Tangan kirinya ngeremasin toketnya sendiri.Kadang dia meluk2 guling.Aku berdiri terpana melihat pemandangan indah ini.Kulihat memek Nafisah merekah merah nan indah dihiasi lebatnya bulu nan hitam.Payudaranya yang putih dan pentilnya yang berwarna pink.Ukurannya sekitar 36D.Tampak dia sangat menikmati yang dia lakukan tanpa menyadari aku yang berdiri mematung menyaksikan yang dia lakukan.Tak terasa kontolku jadi bangun dan berdiri kokoh.Sekitar 10 menitan aku menyaksikan Nafisah yang lagi asyik tanpa dia sadari.Perlahan aku dorong pintunya ke dalam untuk melihat lebih dekat dan jelas.
Nafisah tidak menyadari kalo aku dah masuk dan ada dekat dia.Maklum,disamping dia lagi horny berat dan asyik masturbasi,wajah dia ditutupi bantal.Entah apa maksudnya.Kutatap dan kulihat dengan jelas.Memek nafisah dah basah oleh lendir.Kulihat paha nafisah sangat putih mulus.Pantat dia tampak bergoyang2.Perlu diketahui,pantat Nafisah lebih bohay dari pantat istriku.
Kulihat jemari Nafisah menggesek2 memeknya dan memainkan itilnya.Mulutku jadi ngiler ngelihatnya.Jakunku naik turun.Aku berusaha mengatur nafas.Terasa kontolku semakin keras dan menegan.Dengan perlahan kututup pintu biar rapat.
Jantungku dagdigdug gak jelas.Karena aku sudah gak kuat dan horni berat melihat Nafisah yang lagi ngangkang dan maenin memek dan itilnya,maka dengan perlahan aku mendekatkan kepalaku diantara kedua paha nafisah yang mengangkang lebar.Tercium bau cairan khas yang keluar dari memek.Kepalaku semakin mendekati pangkal pahanya.
Ambo….y!!!Seger banget!!!Gila gan!Memeknya merekah indah.Aku semakin mendekatkan kepalaku.Nafisah belum nyadar juga kalo kepalaku sejengkal depan memek dia.Telunjuk Nafisah asyik gesek2 itilnya.Asli sampe ngiler gan.Memek sempit dengan lobang kecil ditumbuhi bulu lebat hitam nan tertata rapi.
Gila gan,pahanya tuh!Putih dan muluz banget.Bikin gemez aja.Aku sampe ngiler dan ngaceng berat melihat memek indah Nafisah.Karena sudah gak kuat,aku langsung memegang erat kedua paha Nafisah dan mulutku langsung nyosor memeknya yang sudah sangat basah oleh lendir kenikmatan.
Nafisah tampak sangat kaget.A…..w!!!Teriak dia mendapat perlakuan begitu.Dia berontak dan meronta2.Tapi pegangan tanganku di pahanya sangat kuat dan mulutku dah aktif nyosor dan jilatin memeknya.Kusedot2 itilnya dan kusapu lobang memeknya dengan lidahku.Kuhisap habis cairan yang keluar dari memek Nafisah.Sekarang Nafisah gak meronta2 lagi malah ganti dengan desahan dan rintihan erotis.A…..h,uo….h,sshhh a….h!!!.Terus A….!Teru….s!!!.Dengan rakusnya aku jilatin dan nyedot2 memeknya.Tiba2 Nafisah mengapitkan kedua pahanya dan menjambak rambutku sehingga aku hampir sulit bernafas.A…..h!Nafisah berteriak merasakan kenikmatan.Dari memeknya keluar lagi cairan kenikmatan yang habis kusapu dan kuhisap sampe habis.
Aku langsung menaiki tubuh Nafisah.Dia tampak pasrah dan menantikan yang kulakukan selanjutnya.Kuremas payudaranya dengan kedua tanganku.Kadang kujilat dan kuhisap puting susunya.Sehingga Nafisah semakin merintih dan mendesah.Aku dah lupa diri terhanyut dalam buaian nafsu syahwat yang melandaku.Akal sehatku dah hilang sudah.
Kutarik dan kulepas jubah dan jilbab Nafisah ke atas.Kutarik BH-nya di atas dadanya sampe terlepas.Kini dalam dekapanku terbujur sesosok akhwat yang telanjang bulat dengan body yang sangat aduhai.Pantat semok dan payudara putih mengkal dengan puting berwarna pink.Kira2 gedenya sekitar 36D.Lehernya yang putih jenjang habis kujilat dan kucupangi.Sehingga nampak bekas tanda merah sisa cupanganku.
Nafisah semakin pasrah aja.Dia menatapku nanar dan tidak menolak.Ketika ku kiz bibirnya,dia malah membalasnya dengan ganas.Tangan dia mencari2 sesuatu dan hinggap di kontolku.Dia tampak kaget memegang kontolku yang super tegang gede dan panjang.Tapi selanjutnya malah dia mengocok2 dan meremas2 kontolku.Kujilati telinga dia hingga dia tambah merintih.Lalu jilatanku beralih ke payudaranya yang putih mengkal.Tak luput aku mencupangnya juga dengan ganas.
A Eggy,Nafisah sayang kamu A.Kata dia dengan desahnya yang erotis.
Lalu aku bersiap mengarahkan dan membimbing kontolku ke arah lobang memek Nafisah.Kedua pahanya semakin kubuka lebar.Tampak mata Nafisah merem melek dan dia menggigit2 bibir bawahnya karena saking nikmatnya kala kontolku kuusap2 tepat di lobang memeknya.A….h,uo….h,ssshhh a….kh!Cepet masukin kontolna A.Cepet ewe memek Nafisah.Desahnya.Nafsu syahwat telah membuat Nafisah lupa kalo dia seorang akhwat.Seorang perempuan yang menjaga dan menutupi semua auratnya.Dia malah ngomong jorok pengen cepet2 kuentot.
Aa masukin ya sayang?Nafisah cuma mengangguk tanda setuju.Lalu aku semakin menggesek2 kontolku di lobang memeknya.Memek dia semakin basah dan licin aja.Maka dengan perlahan kutekan masuk kontolku ke dalam memeknya.Blep,kontolku masuk helemnya doang.Terasa sangat hangat dan nikmat.Memeknya meremas dengan kuat dan terasa ngempot2 mau nyedot kontolku kedalam.Karena sudah basah dan licin,tak sulit aku dalam mendorong masuk kontolku.Tampaknya memek nafisah dah bener2 siap untuk dimasukin kontol.Ketika kutekan lagi kedalam,terasa ada sesuatu yang mengganjal.Tapi dengan memompa secara perlahan dan disertai hentakan agak kuat,slep,pret blez!!.A….kh!Nafisah berteriak merasakan sedikit perih di memeknya tatkala kontolku berhasil masuk seluruhnya kedalam memek Nafisah
Aku membiarkan sejenak kontolku didalam memek Nafisah merasakan sensasi nikmat yang tak terlukiskan.Kontolku terasa terjepit dan diremas memek Nafisah.Memeknya seperti menyedot kontolku.Kala aku mulai memompa keluar masuk kontolku,Nafisah mulai mendesah erotis lagi.Kami bermain bibir sama dia.Kadang kujilati telinganya dan ini semakin membuat Nafisah mendesah.
Ketika aku memompa dengan ritme cepat,tiba2 dia memeluk aku dan menghimpitkan kedua kakinya di pinggangku dan berteriak,a…..h,A Eggy….!!!Mungkin dia orgasme.Terasa memeknya berkedut2.Kubiarkan sejenak.Setelah itu aku memompa kontolku lagi.Walau terasa licin,tapi jepitan memeknya terasa kuat.Aku merasakan ngilu bercampur nikmat tiada tara.Aneh juga,aku belum mau keluar juga.Mungkin ini karena sebelumnya aku maen dulu sama istriku Nida.Pantat Nafisah tak berhenti bergoyang mengimbangi setiap sodokan kontolku.Mulut Nafisah tak berhenti mendesah.Kadang bercampur ucapan jorok.Membuat aku semakin mempercepat setiap sodokan kontolku.Sekitar 40 menitan aku memompa kontolku di memek Nafisah.Dan aku merasakan sesuatu mau keluar dari kontolku.Semakin kupercepat sodokanku.Sayang,aa mau keluar ne!!!Dan ketika pada hentakan terakhir,ser,crot crot crot,kontolku memuntahkan laharnya dengan banyak.Disertai teriakan Nafisah sambil mencakar punggungku dan menggigit pundakku.A…..h,a Eggy….!!!Lalu aku terkulai lemas diatas tubuh Nafisah.Dia memelukku dengan erat.Kami merasakan sisa2 orgasme kami.Setelah itu aku jatuh disamping tubuh Nafisah.Tiba2 setelah itu,Nafisah mengambil bantal dan menutupi memek dan teteknya dengan cara mendekap bantal itu.Dia terisak dan memalingkan mukanya.Aku juga seperti tersadar.Kulihat Nafisah memunggungiku.Kupegang dan kuusap pundaknya,tapi dia melepaskannya.Dia seperti ingin menangis dengan keras,tapi dia menahannya.
Nafisah,maafin A Eggy ya!!!Aa bener2 khilaf.Sungguh aa sangat menyesal.Kutarik tubuh dia dan memeluknya sambil membelai rambutnya.Dia terisak dan membenamkan wajahnya di dadaku.Gak apa2 A.Lagian salah Nafisah juga.Datang ke rumah Aa tanpa memberi tahu dulu.Tadi Nafisah dah salam sampe beberapa kali,tapi gak ada jawaban.Tapi TV terus nyala.Nafisah masuk aja sapa tau Aa dan Nida gak dengar karena sibuk.Pas masuk ke rumah,liat film begitu.Terus ada suara Aa sama Nida di kamar.Pas diliat,lagi gituan.Ya udah,karna gak kuat,aku masuk kamar belakang.Tau2 pas sadar,kita dah ngelakuin begini.Babarnya disertai isakan.Sekali lagi maafin Aa ya!Gak apa2 a.Toh dah terjadi.Mau gimana lagi.Toh aku juga sama2 menikmatinya.Cuman aku gak enak sama Nida aja A.
Aku langsung terperanjat.Sambil bilang tunggu sebentar,aku mengendap2 pergi ke kamar depan.Kulihat Nida masih tertidur pulas.Mungkin karena capek banget.Alhamdulillaah.Untung saja dia gak bangun.Kalo dia tahu,bisa kiamat nanti.
Lalu aku menutup pintu kamarku pelan2 sampe rapat.Lalu berjingkat2 kembali ke kamar belakang nyamperin Nafisah lagi.Kulihat dia duduk termenung dan matanya sembab.Kuhampiri dia dan duduk disampingnya.Kubelai rambutnya lalu kukecup keningnya.Dia diam saja.Dan pandangan matanya kosong kedepan.Sambil kubelai rambutnya,aku ngomong sama dia.Nafisah,maafin Aa ya.Aa akan tanggung jawab dengan menikahimu.Walau secara siri dulu.Aa gak mau sampe Nida tahu dulu.Dan aa harap,kamu bisa mengerti.Beneran yang aa bilang?Bener Nafisah.Aa gak mau jadi lelaki yang gak bertanggung jawab.Aa gak mau rumah tangga aa yang baru 3bulan sama Nida hancur berantakan.Kuharap kamu mengerti.Nafisah cuma mengang tanda mengerti.Aku memeluk dia sambil mengelus2 punggung dia.Kulihat dibekas CD dia yang dipake membersihkan sisa2 hubungan kami terlihat ada bercak darah kemerahan.Aku telah merenggut keperawanan Nafisah.Lalu kuusap2 payudaranya.Dia mendesah lagi.Sudah a,nanti Nida bangun.Bisa gawat nanti.Kata Nafisah.Tenang aja sayang,dia lagi pules tidur.Jawabku.Jangan a,Nafisah takut.Takut apa sayang?Tenang aja.Kita maennya pelan2 ya.Langsung kupeluk dan kutindih dia.Kami bermain cinta lagi walau disertai degdegan takut Nida bangun.Tapi sensasinya sangat luar biasa.Bahkan kalo Nafisah mendesah agak keras,lalu kulumat bibirnya.Ya takut Nida bangun dan ketahuan.Bisa gawat nanti.Kami melakukan dengan berbagai macam gaya.Terasa lebih nikmat karena terkejar waktu.Kami melakukannya hampir 1 jam.Kadang kami berhenti sambil melihat situasi.Setelah dirasa aman,kami lanjut lagi.Aku merasa sangat puas.Karena dapat menikmati seluruh lekuk tubuh Nafisah dengan sempurna gak seperti main yang pertama.Setelah puas,Nafisah membersihkan badannya dengan handuk.Lalu setelah merapikan pakaiannya kembali,dia pamit pulang.Ya takut ketauan Nida.Beruntung dia datang pake motor beatnya.Setelah pulang,aku kembali ke kamar tidurku dan tidur pulas.Tau2 aku dibangunin Nida.Abi,bangun,cepet mandi gih.Kita sholat jamaah ya.Katanya.Lalu setelah mandi,aku sholat berjamaah sama istriku ini.Dilanjutkan dengan makan siang.
Begitulah kisahku *****.Selanjutnya hubunganku sama Nafisah tetap berlanjut.Aku belum menikahinya,toh Nafisah juga gak menuntut.Kadang kami bercinta dengan Nafisah pas ada istriku loh,di dapur,di kamar mandi lah.Pokoknya setiap ada kesempatan dan memungkinkan kami lakukan.Tapi ya gak bisa sambil telanjang.Cukup singkap rok ke atas sama pelorotin celdam lalu nungging,jadi deh.Pokoknya sangat nikmat.
Percaya atau tidak,akhirnya aku menikahi Nafisah.Tentu dengan seizin istriku.Setelah melalui pendekatan Nafisah ke Nida melalui curhat dan sharing pendapat.Dalam jamaah kami,polygami adalah sesuatu yang wajar.

——-

Lelaki memang buaya darat.Tak cukup satu.Bahkan aku pun yang sudah beristri dua,pengen nambah lagi dan lagi.Rumput tetangga memang lebih hijau dan subur dari yang tumbuh di halaman kita.
Melihat kecantikan dan body semlohay istri kakak iparku mas Fulan kakanya Nafisah,jadi pengen menjamah juga.Apa lagi lihat kulit putih,hidung mancung dan body oke,sapa yang mau nolak kalo dia mau.Apa lagi dia keturunan Arab,dukh gak kebayang gimana kalo dia main.
Dah hampir dua tahun kakak iparku mas Fulan menikah dengan Salwa.Tapi belum dikaruniai putra juga.Mungkin belum rezekinya aja.Atau mungkin suaminya yang gak bisa ngasih anak.Hehehe.Hanya tuhan yang tahu.

Yang kulihat kehidupan mereka cukup harmonis.Untuk menghilangkan kesuntukannya,kadang mereka suka main ke rumah.Bahkan sampe nginap segala.Biasa maen sama keponakannya anakku.Mereka nikah belakangan duluan aku sama Nafisah.Maklum mas Fulan kan adiknya cewek Nafisah.Ya jelas aja keduluan nikah sama adiknya.
Kadang kalo maen ke rumah suka kugodain teh Salwa sama aku.Kok belum punya anak juga ya teh,jangan2 mas Fulan gak bisa bikinnya.Kataku.Hus,istighfar Eggy,dosa!!!Allah aja yang belum mempercayai kami.Jawabnya sambil muka merah karena marah.Iya iya teh.Eggy cuma bercanda aja.Tukasku.Sering banget kugodain,ya karena mungkin dah biasa denger godaanku,akhirnya jadi biasa dan dianggap bercanda aja.Kadang kusuruh supaya mungut anak,ya sebagai pemancing gitu.Tapi jawaban mas Fulan sama teh Salwa katanya musyrik jangan percaya gituan.Maklum mereka ustaz dan ustazah.Malah mereka bilang,kan kami sayang anakku.Bahkan mereka memperlakukan anakku sebagaimana anak mereka.Lebih sayang pakde sama budenya malah.Hehehe.
Suatu waktu mereka menginap di rumahku.Karena mas Fulan ada pengajian jamaah,terpaksa teh Salwa tidur dikamarku sama istriku Nafisah.Padahal waktu itu,giliran aku sama Nafisah bukan sama Nida istriku yang pertama.Karena teh Salwa nginep,terpaksa aku ngalah tidur di kamar tamu.Dukh sial.Padahal si otong dah gak kuat pengen ngentot.Kalo gak takut terjadi kiamat mah,pengen kujamah seluruh tubuh teh Salwa sebagai ganti Nafisah.Apa daya cuman bisa dalam hayalan saja.Akhirnya aku coli sendiri sama liat video 3x di hp ku.Kacau deh.
Sekitar jam 11 malam karena hawa panas banget di kamar tamu gak ada AC,aku pergi mandi ke Wc belakang pengen mandi.Ibu2 dan anakku dah pada tidur.Di Wc aku malah terbayang teh Salwa dan malah coli lagi.Lagi enak2 telanjang sambil coli duduk di closet sambil ngocokin kontolku yang gede lagi panjang,tiba2 ada yang terburu2 masuk Wc dan gak menghiraukan aku.Mungkin saking kebelet pengen pipis.Langsung tarik daster tidur,cd dan we…sh pipis.Ternyata teh Salwa euy.Anjrit,pas kulihat dari belakang,pantatnya putih dan bahenol banget.Dah gitu seksi banget pake daster istriku.Belum pernah aku liat dia pake daster.Ya maklum dia ustazah lagi akhwat.Walau depan saudara,mereka tetep pake jubah dan jilbab.Kecuali kalo mereka mau tidur.Itu pun ganti di kamar.Teh Salwa belum nyadar kalo ada aku didalam Wc.Mungkin saking kebeletnya.Tapi,pas dia mau cebok nyuci memeknya dan nengok kebelakang,dia hampir jatuh dan menjerit melihat aku lagi duduk di closet sambil megangin kontolku yang lagi ngaceng.Beruntung aku cepet narik dan megangin tangannya hingga dia gak sampe terjengkang.Sssttt.Kataku.Aduh teh,jangan menjerit.Nanti nafisah bangun.Ntar kita disangka ngapa2in.Akhirnya teh Salwa diam.Terus dia melongok liat kontolku yang gede lagi ngaceng.Dia memalingkan mukanya.Sambil bilang,Eggy.Ngapain kamu disini?Gak sopan banget kamu.Ssstt.Pelan2 teh.Justru teteh yang gak sopan.Tau Eggy lagi didalam.Tukasku.Maafin teteh,tadi kebelet pengen pipis katanya.Wa…h,kesempatan neh.Sapa tau bisa memanfaatkan.Udah teh,cebok dulu,nanti bau loh.Apa Eggy yang cebokin?Kataku sambil terkekeh.I…kh,gak sopan banget kamu Eggy.Jawabnya nyolot.Sudah lah teh,teteh mau liat ini kan?Kataku sambil ngeliatin kontolku padanya.I…..y,jijik Eggy.Sambil memalingkan mukanya.Sudah lah teh,Eggy tahu kok teteh gak bahagia sama Mas Fulan.Sambil begitu,kutarik tangannya dan kutempelkan di kontolku.Kugenggamkan telapak tangannya di kontolku.Langsung kupeluk dia,dan tanganku menarik dasternya keatas dan tangan kananku langsung hinggap di memeknya.Langsung kupegang dan kuremas memeknya yang masih basah oleh sisa air seni dia karena belum sempat cebok.Tanpa memberi kesempatan,sambil kupeluk dia,aku kobel memeknya.Dia mau berontak,tapi pas dah kukobel memeknya,dia malah mendesah dan merintih.Jangan Eggy,dosa besar katanya.Tapi terus kukobel2 dan kumainkan itilnya dan kuremas teteknya.A…..h!!!Dia cuman mendesah diperlakukan begitu.Kutarik tangannya dan kugenggamkan di kontolku.Dia cuman menggenggam aja.Tapi seiring kukobel memeknya,akhirnya tangan dia pun meremas2 kontolku.A….h,ssshhh,Eggy jangan gy.Inget,aku tetehmu.Tapi tak kupedulikan,terus kuremas2 teteknya dan kukobel memeknya.Tanpa menunggu kesadaran dia pulih sepenuhnya,aku membuat tangan dia berpegangan sama bak mandi sampe posisi dia nungging.Dan tanpa menunggu waktu,aku mengarahkan kontolku pada lobang memeknya.Dan ketika dah tepat dilobang memeknya,maka langsung kutekan.Slep blessh.A….h!!!Teh Salwa mendesah keenakan.Beruntung memeknya masih basah dan licin oleh cairan dari rangsangan tadi.Kontolku amblas kedalam memek teh Salwa.A…h,nikmat banget.Memeknya terasa sempit dan menjepit kontolku yang gede.
A…h,nikmat banget.Kontolku serasa diremas2.Lalu aku memompa dan menggenjot kontolku.A….h,ah ah ah a….h,sssh o….h!!!Teh salwa mendesah keenakan.Sambil kugenjot,aku meremas2 teteknya.Pantat dia yang bahenol bergoyang2 mengimbangi setiap sodokan kontolku.Serasa ngentot perawan.Ya maklum aja teh Salwa belum punya anak.Sekitar 10 menitan aku menggenjot memek teh salwa.Terasa aku pengen orgasme.Lalu aku mempercepat sodokanku.Dan pada sodokan terakhir,a…..kh,se…r.Crot crot crot crot.Kontolku memuntahkan laharnya dengan banyak dalam memek teh Salwa.Dia pun hampir berteriak dengan keras.Beruntung aku cepat menutup mulutnya dengan tanganku.Aku dan teh Salwa orgasme secara bersamaan.Kutekan dan kubiarkan kontolku menancap dalam memek teh Salwa.Kami menikmati sisa2 orgasme kami.Kupeluk dan kuremas teteknya dari belakang.Setelah kontolku lemas ,aku mencabutnya dari memek teh Salwa.
Tiba2 dia berbalik,dan plak,plak,dia menampar kedua pipiku.Dia terisak dan seperti menahan tangis.Kamu bejat Eggy!Kamu tega sama kakak iparmu!Isaknya.Kurangkul dia,tapi dia mencoba mendorongku.Sudah lah teh.Eggy juga tahu teteh menikmatinya.Jangan siksa bathin teteh.Eggy tau teteh gak bahagia kan sama mas Fulan.Kataku.Teh Salwa mau nampar aku lagi,tapi aku pegang tangannya dan mendorongnya bersandar di dinding kamar mandi.Sudah lah teh.Teteh kan pengen punya anak.Biar Eggy kasih.Nikmatin aja teh.Teh Salwa akhirnya diam.Lalu kuangkat dagu dia dan kutatap wajahnya.Begitu cantiknya.Hidungnya sangat mancung.Dia gak berani melihat tatapanku.Teh,Eggy tahu,nafsu sex teteh sangat besar.Dan mas Fulan gak bisa muasin teteh kan?Biar eggy yang muasin teteh aja.Lalu kukecup keningnya.Dia diam saja.Ketika kulumat bibirnya,dia gak bereaksi.Tapi ketika kuremas tetek dan memeknya,akhirnya dia membalas lumatan bibirku.Dengan ganasnya dia melumat bibirku.Ya aku tahu,dia menginginkan kepuasan.Entah apa yang terjadi sama mas Fulan hingga istrinya gak bisa hamil dan haus akan sex.
Teh,dikamar belakang aja ya mainnya.Teh salwa cuman menganguk.Tapi kusuruh dia cebok dulu.Aku yang nyuci pake sabun sirih istriku dan menyiranya dengan air.Lalu kami pergi ke kamar belakang dengan hati2 takut Nafisah bangun dan bercinta lagi dengan ganasnya.Aku menuntaskan hasratku sama teh salwa kakak iparku.Dan teh salwa pun menikmatinya.Dia benar2 haus akan sex.Gak pedulia dia akhwat atau ustazah,kalo hasrat dah menggelora disimpan dulu gelarnya itu.Aku menikmati setiap lekuk tubuh teh salwa.Benar2 sangat mulus dan menggairahkan.Teh salwa pun bermain dengan ganas.Hampir2 aku gak bisa mengimbangi.Katanya kontol mas Fulan sangat kecil dan cepet banget keluar.Dia terlalu egois dan ingin enaknya sendiri.Dah dicoba bilangin supaya konsul ke dokter spesialis,malah dia marah2.Akhirnya teh salwa cuma bisa menahan rasa sendiri.Pantas saja mainnya sangat liar.
Dan setelah puas,dia balik lagi ke kamar dan tidur sama Nafisah istriku.
Itulah awal perselingkuhanku.Dan setelah itu,kami melakukannya setiap ada kesempatan.Tebak aja,akhirnya dia hamil dan mengandung anakku.Ketika dah lahir dan kucoba tes DNA,ternyat persis punyaku.Mas Fulan gak tahu kalo itu anaknya dan menganggap itu adalah anaknya.
Sampe sekarang perselingkuhanku tetap berjalan.Semoga aja langgeng dan gak ketahuan.Hehehehe

——–

Setiap lelaki pasti ingin dapet yang masih perawan.Gak peduli dia jejaka bahkan duda.Yang punya bini pun,kalo bisa pengen ngentot sama perawan lagi.
Suatu hari,keluargaku kedatangan anaknya kakak sepupu istriku yang pertama yaitu Nida.Ya boleh dibilang keponakan lah.Namanya Laila dan panggilannya Ella.Dia duduk dibangku kelas tiga Madrasah Aliyah di salah satu kota di Jawa Timur sambil mondok di sebuah pesantren.
Rencananya dia pengen liburan semester pertama di Jakarta.Dan sebagai tujuannya adalah rumahku.
Tujuan dia pengen diantar ngeliat-liat tempat bakal dia kuliah nanti setelah lulus Aliyah.Oh ya,dia sekolah sambil nyantren yang sekolah maupun pesantrennya itu cewek semua.Dia minta dijemput di stasiun Gambir coz dia langsung naek kereta api dari pesantrennya.Aku dan istriku Nida menunggunya pagi2 coz kata dia kereta tibanya pagi hari.

Aku belum tau rupa anaknya.Hanya istriku yang tau.Waktu itu pas jam 6,akhirnya kereta tiba.
Setelah agak lama menunggu,tiba2 kulihat ada anak gadis memakai jilbab dengan menenteng tas besar menuju kearah kami.
Setelah dekat,dia bilang salam.Assalamu’alaikum.Kami jawab Wa’alaikum salam.Dia lalu cium tangan sama aku dan istriku.Pa kabar tante Nida?Sapanya.Oh ini suami tante om Eggy itu ya?Katanya sama istriku.Iya Ella.Duh ganteng juga ya suami tante.Maaf ya,Ella gak bisa hadir pas nikahan tante,kan Ella mondok sama sekolah.Gak apa2 Ella.Yang penting kan doanya kata istriku.
Akhirnya kami menuju mobilku di tempat parkir dan langsung menuju rumahku.
Kalo diperhatikan,Ella ini anaknya cantik banget.Kulitnya putih,hidungnya mancung,matanya lentik.Dan yang paling menarik senyumnya itu bro.Dia punya lesung pipit.Anaknya sopan,tapi cepet akrab.
Setelah perjalanan 1 jam karena agak macet.Maklum Jakarta,pagi2 dah pada macet brow,akhirnya sampe juga ke rumah.
Setelah nyampe,istriku menyuruh Ella mandi,sarapan,lalu istirahat.Aku melanjutkan ke tempat usahaku jualan.
Aneh banget,di toko aku kepikiran terus tuh sama si Ella.Adu…h,senyumnya itu yang ada lesung pipitnya yang bikin keingetan terus.
Sorenya aku pulang ke rumah.Kebetulan pas giliran aku sama Nida.Malamnya kami makan malam bersama sambil ngobrol.Ya ngobrol pengalaman dia sekolah sambil mondok.
Waktu itu,Ella pake pakaian nyantenya.Dia gak pake jilbab.Ternyata dia sangat cantik bro.Rambut panjang sepinggang,dan lehernya sangat jenjang..Aku aja yang liat jadi .Setan alas,fikiran kotor dah menghinggapi otakku.
Dia bercerita tentang pengalaman sekolah dia.Katanya sekolah sama pondoknya cewek semua.Kecuali guru dan pengurusnya.Dah gitu ketat banget katanya.Ketika kutanya dah punya pacar,dia malah ngoceh,boro2 pacaran om,ketemu cowok aja jarang2.Katanya.Pokoknya ketat banget.Hp aja gak boleh punya.
Setelah jam 8,aku pamitan mo istirahat.Istriku Nida asik ngobrol sama Ella sambil asik bermain sama Anakku Alfan yang berumur 3 tahun.
Tapi,boro2 bisa tidur,mataku kebayang si Ella terus.Jam 9 lebih aku belum bisa tidur juga sampe istriku dan anakku yang udah tidur masuk ke kamar.Kutanya Ella dah tidur,jawab Nida belum masih nonton TV katanya.Karena dah sange berat,aku langsung aja maen sama Nida istriku sambil ngebayangin si Ella.Nida sampe ampun2an maen denganku.Katanya gak seperti biasanya.Suara rintihannya sampe keras banget.Padahal aku lagi ngebayangin ngentot sama Ella keponakan istriku.
Besoknya istriku nganterin nida liat2 kampus.Pertama ke bekas kampusnya dulu pas Nida kuliah.Gak kerasa,Ella dah 3 hari di rumahku.Semakin kuperhatikan,semakin cantik aja.
Pagi itu,istriku nganterin anakku yang pertama sekolah TK.Biasanya dia nungguin sampe anakku selese sekolah sekitar jam 11 siang.Maklum TK elit.Jadi pulangnya rada siang.Aku gak berangkat ke matrialku pagi ini,biar nanti siang aja.Toh dah ada orang kepercayaanku.
Aku pengen ngobrol sama si Ella.
Aku ajak dia di ruang tamu.Ya gitu,sebagai omnya aku tanya2 sekolah dia,pondok dia.Juga tanya2 apa dia dah punya pacar.Ya seperti jawaban dia sebelumnya,dia belum punya pacar.Ketika kutanya apa ada cowok dari pesantren sekitar yang kenal,dia jawab boro2.Ketat banget om.Katanya.
Terus ketika kutanya apa dia pengen punya pacar,dia jawab pengen banget.Masa katanya dah abg dia masih belum punya pacar.Dia jarang ketemu cowok luar.Maklum dia mondok semenjak lulus SD.Paling ketemu ya sama sodaranya di rumah.Sama tetangga sekitar aja dia jarang keluar.Aku sengaja ngajakin ngobrol yang agak nyerempet.La,kamu dah pernah ciuman sama cowok belum?Dia jawab boro2.Paling dalam mimpi doang.Katanya.Dia juga cerita,karena sekolah dan pondoknya cewek semua,so dia agak demen juga sama sesama cewek.Batinku,wah parah neh sekolah sama pondok.Bisa bikin anak didiknya jadi lesbian.Hehehe.
Aku bawain majalah dewasa,dikasih ma dia.Ne liatin la,buka2 aja.Malu om,katanya.Ngapain malu.Kan pendidikan sex itu harus dipelajari sejak dini.Apa lagi kamu dah dewasa.Aliyah lagi setingkat SMA.Aku meyakinkan.Akhirnya walau agak malu2,dia mau juga buka2.
La,katanya pacaran satu jenis itu kan dosanya lebih besar daripada pacaran sama lawan jenis.Apa lagi kalo maen sama sesama jenis.Kataku.Iya juga sih om.Jawabnya.Wah parah tuh sekolahan,bisa2 kamu jadi lesbian la kalo lama2.Dia cuman senyum.
Kamu mau gak om Eggy ajarin biar kamu gak jadi lesbian?Mau mau om,tapi gimana caranya om?Katanya semangat.Gampang banget la.Jawabku.Lalu aku ngambil DVD bokef dari kamar.Kusetel BF indonesia.I…h si Ella malu2 tuh.Tapi dia penasaran banget.Om,gak enak neh.Ntar tante Nida tau gimana?Tenang aja la,kan baru jam 9.
Tante Nida pulangnya kan nanti jam setengah dua belas.Wi…h,kuliat si Ella nahan nafas pas liatin si cewek ngemutin kontol cowoknya di film.Aku pindah duduk samping si Ella.Sambil kuelus tangannya,aku usap2 rambutnya.Gimana la,asik gak?Dia cuman senyum malu2.Gitu la.Aturan cewek tuh sama cowok,bukan demen sama cewek.Kataku.
Tampaknya Ella dah naek tuh.Aku juga horny berat.Jakunku dah naek turun.Kontolku dah ngaceng dari tadi.
La,Kamu dah pernah liat barang cowok asli gak?Si Ella cuman menggeleng.Nafasnya dah berat tuh.Tanpa dia sadarin,aku ngeluarin kontolku yang udah ngaceng berat.Kuliat Ella lagi khusyuk liatin film.Tanpa dia sadarin,aku tarik tangan si Ella dan menaruh telapak tangannya di kontolku.A….w!!!Apaan sih om?Dia kaget banget.Tenang aja la.Ini barang om Eggy.Biar kamu tau.Hayoh,mau jadi lesbian gak?Dosa besar loh,lebih dari zina.Kataku.Akhirnya tangan dia hinggap juga di kontolku.Se…r,anget banget.Tangannya lembut banget.Tapi dia belum ngapa2in.Aku sabar aja.Lalu sambil ku belai rambutnya,aku cium pipinya,eh dia langsung narik tangannya dari kontolku.Jangan om,dosa!Hayoh,dosa mana sama lesbian?Jawabku.Om cuman pengen kamu normal aja la,gak mau jadi lesbian.Terus gimana kalo kamu nanti gak suka sama cowok?Masa cantik2 kamu gak normal suka sama cewek.Masa jeruk minum jeruk.Katakaku.Ella akhirnya diam aja.
Pas ku pegang teteknya,ella cuman bilang,jangan om,ella geli.Dengan sabar kutarik ulur dan kurangsang dia.
Udah om geli!!!Kata Ella.Tapi terus aja kuremas dengan pelan dari luar bajunya.Nafas Ella semakin berat.Gimana la,enak mana cowok sama cewek?Tapi Ella diam aja.Kayaknya dia semakin meresapi setiap yang kulakukan.Lalu tanganku mulai hinggap diatas memeknya.Gila,pas kupegang dan kutekan empuk banget.Ella menggelinjang ketika kuremas memeknya dari luar.O…m,jangan om!!!Ella takut!.Takut apa sayang.Tenang aja.Nanti juga biasa kok.
Laku kukecup kening dia,Ella terpejam.Tampak dia menggigit bibir bawahnya ketika semakin kuremas tetek dan memeknya.O…m,ntar tante Nida tau om!Kata nida dengan nafas berat.Tenang aja La,tantemu gak bakal tau.Jawabku dengan bernafsu.
Perlahan tanganku mencoba menelusup kebalik bajunya,dan dengan pengalamanku,tangan kiriku berhasil menembus kebalik baju dan BH ella kemudian hinggap di tetek dia,se…r,deg.Jantungku seakan mau copot.Teteknya empuk banget.Kulitnya sangat halus.Empuk dan kenyal.Langsung kuremas dengan pelan,kupilin putingnya dan Ella mendesah,a….h,o…m!Tangan kananku langsung menerobos kebalik roknya dan CD Ella dari atas dan langsung hinggap di memeknya.Anjri….t!Memeknya tembem dan penuh dengan bulu.A….h,om Eggy….!!!Nida mendesah sambil menggelinjang ketika tangan kananku meremas memeknya.Ella semakin merem melek.Sayang,pegangin burung om!Tanpa berkata,tangan Ella langsung hinggap di kontolku.Dia mengocok dan meremas2 kontolku.A…h,nikmat banget.Tangannya halus banget.
Lalu aku menyingkap baju Ella ke atas.Kutarik juga BH nya keatas,dan menyembullah tetek dia yang putih dengan puting susu yang berwarna pink.Urat2 tampak hijau saking putihnya tetek Ella.Busye…t,indah banget!Teteknya bulet dan padet.Besarnya lumayan.Kutaksir 34D.
Langsung mulutku hinggap di teteknya.Sambil kuhisap teteknya,tangan kananku ngobel memeknya.A….h,o….m!!!Geli bange….t!Ella mendesah.Sayang,gimana,enak gak?Dia cuman mengangguk sambil menggigit bibirnya merasakan nikmatnya perlakuanku.Tangan Ella semakin meremas2 kontolku.Ketika kulumat bibirnya,dia membalas dengan ganas.Cukup lama aku memperlakukan Ella begitu.Memeknya banjir oleh cairan lendir.
Sayang,buka aja ya bajunya,biar gak susah dan lebih enak.Ella cuman mengangguk tanda setuju.Langsung kubuka kancingnya dan kutarik keatas.Kucopot BH nya dan kutarik Rok dan CD nya kebawah.Kubaringkan Ella di sofa.Kini dia telanjang bulat.Didepanku tampak sesosok abg cantik nan elok berkulit putih terlentang di sofa sambil telanjang bulat.
Gak sabar,langsung kubuka paha dia dan mulutku langsung hinggap di memeknya yang lebat oleh jembut dan tembem.
Kujilati lobang memeknya dan kusedot2 itilnya.Memeknya wangi sabun sirih.Tiba2 dia menjerit dan mengapitkan kedua pahanya.A….h,om Eggy….!!!Dan dari memeknya keluar lendir kenikmatan.Kujilati sampai habis.Terasa asin2 gurih.Lobang memeknya berwarna pink kecoklatan dengan lobang yang sangat sempit.
Kenapa sayang?Enak gak?Enak banget om.Ella belum pernah sampe gitu.Kamu pernah gak diginiin?Belum pernah om.Paling remas2 tetek dan memek sama Nabila temen sekelasku om.Jawabnya polos.Ya maklum aja sekolah sama pondoknya cewek sumua.Jadi wajar kalo timbul lesbian gitu.Tapi yang jelas,Ella penuh rasa kepenasaran dan nafsu sexnya meluap2.
Ella pengen liat burunya cowok kan?Dia cuman menganguk.Pas kuliatin kontolku,mata dia sampe melotot.Wo…w,burung om gede banget.Lebih gede dari yang di film.Jawabnya polos.Sekarang kamu emutin ya kek yang di film itu.Gak mau om,jijik ah.Cobain dulu,pasti kamu suka.Lalu aku melorotin dan membuka seluruh pakaianku hingga sama2 bugil.Pertama Ella seperti mo muntah pas nyepong kontolku,tapi lama2 dia jadi seperti ahli.A…h,nikmat banget.
Lalu kujilatin seluruh tubuh nida tanpa ada yang terlewat.Kucupangi teteknya tanpa mencupang lehernya yang jenjang.Bisa berabe nanti kalo Nida istriku melihat bekas cupangan.Dah tiga kali Ella mencapai orgasme kuperlakukan begitu.
Sayang,kamu mau yang lebih enak lagi gak?Enak gimana om?Wah pokoknya enak deh.Kek yang di film itu.Kataku sambil menunjuk TV.Kebetulan filmnya pas cowok lagi ngentot memek ceweknya.Tapi Ella takut om?Takut kenapa sayang?Tuh liat,di film aja ceweknya keenakan gitu.
Lalu kami pindah kebawah diatas karpet.Kubuka dan kukangkangkan paha Ella lebar2.Kini tampak memeknya merekah merah dengan lobang kecil nan sempit menganga siap menanti datangnya hujaman kontolku.
Kuambil bantal dan kuganjalkan di pantat Ella biar kontolku lebih gampang masuk.
Kini aku dah bersiap.Kontolku di gesek2 dilobang memeknya.Mata Ella merem melek meresapi kenikmatan.Kepalanya bergerak.Dia menggigit bibirnya.Desahan dan erangan dia semakin keras.Untung rumah lagi sepi.
Memek Ella semakin licin dan basah aja.Aku belum menekan masuk kontolku.Kuingin Ella semakin terangsang biar memeknya siap dijebol kontolku.
Kadang kulumat bibirnya dan kusedot2 teteknya.Ketika kontolku digesek2 di lobang memek dia,pantat ella gak berhenti bergoyang.
Sayang,om masukin ya?Tapi Ella gak menjawab.Dia dah terlena dalam kenikmatan.Dengan perlahan kugesek2 dulu kontolku dan kucoba menekan kontolku dengan pelan.A…h,enak om.Begitu kata Ella ketika kontolku kutekan dan kugesek2 di memeknya.Semakin lama memeknya semakin licin.Tangan nida berpegangan di lenganku.Ketika kutekan,kontolku masuk palanya doang.A….h,anget dan nikmat.Tampak memek Ella berkedut2.Ketika kutekan lagi,seperti ada yang menghalangi.Kontolku tergelincir dan lepas lagi.Gila,licin tapi sempit banget.Lalu kutaruh lagi kontolku dan kutekan terus kedalam memeknya,a…kh,perih om!Kata Ella.
Tenang sayang,sebentar lagi pasti enak dan nikmat.Gila banget.Memeknya sempit banget.Sebenarnya aku bisa aja langsung menjebol memeknya.Tapi aku kasihan.Takut dia kesakitan.Dia kan masih perawan.Aku ingin secara perlahan2 biar memek dia yang perawan gak begitu kesakitan ditembus kontolku yang gede dan panjang.
Kini kontolku dah masuk setengahnya.Kudiamkan sebentar.Terasa memeknya menjepit kontolku dengan kuat.A…h sangat nikmat.Kontolku seperti diremas2 dengan kuat.Lalu aku menarik dan menekan kontolku dengan perlahan.A….h,a….h a….h!Enak banget om,tapi perih.Kata Ella.Tenang sayang,sebentar lagi pasti kamu keenakan.Om Eggy akan ngasih kamu kesenangan dan membuatmu terbang.
Kutarik,kutekan perlahan kontolku.Kedua paha Ella semakin kulebarkan.Memeknya semakin licin dan basah aja.Lalu pada suatu kesempatan,ketika kontolku kutarik keatas,aku menekan kuat kontolku dalam memeknya,slep,pret seperti ada yang robek,lalu blez kontolku amblas masuk semua.A…..kh,sakit o….m!Ella berteriak kesakitan.Dia sampe menggigit pundakku karena menahan kesakitan.A….h,nikmat banget.Kontolku telah amblas semua dan berhasil menerobos selaput dara dia.Kubiarkan sebentar biar memek dia adaptasi terhadap barang asing yang baru masuk.A…h,sangat2 nikmat.Memeknya meremas2 dengan kuat dan menyedot2 kontolku.
Lalu aku mulai memompa naik turun kontolku.A….h,enak om,terus o….m!Nida mulai mendesah dan mengerang keenakan.Nampaknya dia dah mulai merasakan nikmatnya kugoyang.Ella,enak gak?Enak banget om,terus o….m!!!Kupompa kontolku dengan perlahan.A….h,sshhh…..h o…m!!Yang keras o…m!Erang Ella.Aku terus memompa kontolku.Pantat Ella gak berhenti bergoyang mengikuti irama sodokan kontolku.Memeknya gak berhenti meremas2 dan menyedot2 kontolku.Aku hampir gak kuat pengen muncrat.Maka semakin kencang aku memompa kontolku.Ah ah ah ah ah,o….m!Lalu pada hentakan terakhir,aku memuncratkan cairanku,ser,crot crot crot.Kontolku memuncratkan cairan dalam memek Ella disertai erangan hebat dia.Kami orgasme hampir bersamaan.Gila,baru pertama aku merasakan memek perawan kek gini.Cepet sekali aku orgasme.
Tubuhku ambruk diatas tubuh Ella.Kami meresapi dan menikmati sisa2 orgasme kami.Kontolku tetap menancap di memek Ella.Setelah agak lama,kontolku jadi lemas dan keluar sendiri dari memek Ella.Lalu kupeluk dan kuusap2 punggung dia.
Ketika kuliat memek Ella,ternyata ada bercak darah cukup banyak bercampur dengan cairan kenikmatan.Sayang,memekmu berdarah,kataku dengan gugup.Mana om?Ketika dia melihat darah di memeknya,dia langsung menangis dengan keras.O….m,om Eggy jaha….t.Tangisnya.Lalu aku memeluk dia.Maafin om sayang,om saya…ng banget ma Ella.Om gak mau kalo kamu sampe jadi lesbian.Tenang aja sayang,om bakal tanggung jawab.
Setelah kubujuk dan kurayu2 dia,akhirnya tangisnya berhenti juga.Bener om mau tanggung jawab?Katanya sambil cemberut.Beneran sayang.Om,kita dah ngelakuin dosa om.A…h tenang aja sayang.Kan dosaan lesbian daripada ginian.Hayo…h,kamu juga pasti tahu ka…n?Jawabku ngeles.Dia cuman diam aja.Sudahlah Ella sayang,tadi enak ka…n?Kataku sambil menjawil dagunya.I….h,om Eggy genit!Kata Ella sambil mencubit pahaku.Akhirnya kugelitik dia dan seterusnya kami main ngewe lagi sampe puas.Aku sampe lemes banget.Nafsu sex Ella sangat besar.Hampir aku keteteran.Ketika kutanya berapa lama kalo dia mens,dia jawab lima hari.Dan ketika kutanya kapan dia haid,ternyata sekarang dia lagi dalam masa gak subur menurut perhitunganku.Moga aja gak salah dan gak sampe dia hamil.Bahaya kalo sampe gitu.Akhirnya setelah puas kami mandi bareng.Dan kupesan dia supaya bersikap biasa seakan gak terjadi apa2.Ya begitulah,sampe Nida istriku pulang.Aku dah berangkat ke toko matrialku.Untung Nida gak curiga dan bertanya melihat Ella keponakannya kalo jalan agak lain.
Sorenya,aku berpesan sama Ella kalo malem jangan mengunci kamarnya.Jam satu,ketika Nida dan anak2ku tidur,aku mengendap2 ke kamar yang dipake Ella kemudian main ngentot lagi sampe jam 3 pagi.
Dan tebak aja,selama Ella di rumahku,setiap ada kesempatan,kami ngentotan lagi.Gak terasa hingga dua hari masa liburan Ella selesai,akhirnya dia pamitan mau berangkat kembali mondok dan sekolah.Dia juga sudah menetapkan mau kuliah di UIN Jakarta.Malemnya sebelum pagi dia berangkat naik kereta,kami main ngentot lagi.Kukasih dia duit 1.5 juta.Kubilang buat bekal dia.Tadinya dia menolak mendapat uang segitu.Tapi setelah kubujuk wat bekal dia dan membeli buku2 wat sekolah dan persiapan dia kuliah nanti,akhirnya dia mau jua.
Ya duit segitu itung2 sebagai bayaran aku maen ma dia.Hehehe.Ku kasih no hp ku,biar pas dia kangen,bisa menelponku.Maklum,pondoknya melarang santrinya punya hp.Jadi pas dia kangen,dia menelponku di wartel.Selama satu semester terakhir selalu kutransfer duit ke rekening dia 500rebu.Hitung2 biaya nelpon dia di wartel.Ella seneng banget.
Sampe dia lulus dan kuliah di UIN dan dia ngekost,kami suka janjian dan menuntaskan hasrat sex kami.Gak lupa pula selalu kukirim dia duit.Bahkan kalo dia maen ke rumahku dan ada kesempatan,kami pasti maen gituan.Sampe sekarang pun Ella duduk di semester 4,aku masih suka gituan.

——–

aku masih tetap menjalin hubungan gelap dengan keponakanku Ella.
Bahkan dia kutempatkan di rumah kontrakan yang cukup besar di dekat tempat kuliahnya.Biar pas lagi pengen maen,bisa tenang gak kaya di kos-kosan.
Biasanya seminggu sekali aku suka rutin kesana.Ya sekedar melepas rindu sama Ella.Tapi ini baru dua kok dah lagi pengen ngewe dia.Apa gara2 malem minggu kemaren dia ngasih servis yang hebat ya???Au ah,yang penting sekarang aku lagi pengen ngewe aja.
Daripada terus karena hari rabu sore,aku langsung ngeluncur aja kesana.Bilang sama kedua istriku ada bisnis orang mau bikin rumah aja.So pulang pasti malem.Padahal ya pengen melepas rindu aja sama si Ella.
Perjalanan ke Ciputat emang macet.Ampyu…n dah.Udah macet,panas,mana jauh lagi.Cos dari tempat usahaku cukup jauh.Ya ujung ke ujung dah.
Aku berangkat pake kijangku.Pas ngelewatin kampus dia yang kokoh berdiri megah,kulihat para mahasiswa dan mahasiswinya lagi bubaran kuliah kali.Wah,banyak yang cantik2 euy.Dalam hati,kapan dapat memek mahasiswi perawan lagi ya??Ah bagen dah.Yang penting sebentar lagi,aku dapat melepaskan hasratku sama si Ella ponakanku.Aku mampir di Alfamart sebentar beli makanan wat oleh2.
Setelah melewati jalan gang yang cukup wat satu mobil,nyampe juga ketempat kontrakan si Ella.Kuparkir mobil di halaman yang cukup luas.Tapi kok sepi amir.Biasanya si Ella langsung nyambut kalo denger suara mobilku.Tapi ini tidak.Emang sih kagak ngasih kabar dia dulu.Pan biasanya rutin datengnya.Kalo gak malem sabtu,ya malem senen.Tadinya ya pengen ngasih kejutan dia aja.
Kulihat di halaman ada sepatu cewek,tapi sepi amir.Kemana si Ella ya?Aku ketok2 pintu kagak dibukain.Dikunci lagi.

Untung aja aku punya kunci cadangan.Toh aku yang ngasih rumah kontrakan wat si Ella.Kumasukan kunci,dan langsung terbuka.Untung kuncinya yang di dalem dicabut si Ella,so gampang aja bukanya.
Tapi kok sepi ya.Kemana si Ella?Kalo pergi,kenapa ada sepatu cewek di depan ya.Batinku.
Penasaran aku langsung menuju kamar depan,kubuka gak ada siapa2.
Pas aku ke kamar belakang,anjri….t!!!Terdengar suara orang lagi horny.Deg,hatiku langsung panas!!!Setan alas,jangan2 si Ella selingkuh.Anji…ng!!!Batinku.Aku langsung esmosi tingkat tinggi.Pengennya langsung kudobrak kamar belakang tuh.Biar kuhajar orang yang selingkuh sama si Ella.Gini2 aku juga ban hitam taekwondo pas kuliah dulu.Tapi aku menenangkan diri.Harus dilihat dan diintip dulu,sama siapa si Ella selingkuh.
Dengan mengendap2,aku menuju kamar belakang.Anjrit,ternyata gak dikunci.Pintu kamarnya terbuka sedikit.
Kudengan erangan dan rintihan keenakan dari dalam kamar.Tapi aneh,kok seperti ada dua cewek!!!.Wah,tambah panas aja hatiku.Sapa ne cowok yang berani2 maen sama si Ella,bawa cewek lain lagi.Syeta…n!
Dengan perlahan,aku mengendap2.Dan ketika kulihat dari pintu yang terbuka sedikit,Astaghfirullaahal’adhi….m!!!,kulihat si Ella lagi telanjang bulat dan bergumul sama seorang cewek!!!Anjrit,jeruk minum jeruk neh!!!Lesbian brow.Kulihat teman ceweknya sama2 telanjang bulat,lagi dalam posisi 69.
Wo…w,hatiku jadi dag dig dug plus kaget.Kok si Ella bisa maen sama cewek ya?Bisex kali ya?Apa penyakit si Ella belum sembuh yang demen sama sesama cewek sejak dari pondok dan sekolahnya dulu?Batinku sambil terus ngintip.
Aku semakin penasaran dan jadi horny berat euy.Wa…h,bisa dapet dua memek nanti.Batinku.
Yang di dalem asyik aja.Mereka gak nyadar kalo ada yang ngintipin mereka main.Si Ella kagak nyangka kalo aku bakal datang.
Dan yang bikin aku tambah horny,kuliat temen si Ella cantik banget brow.Tetek gede,langsing,pantat semok,memeknya gundul kagak berbulu.
Jadi ngiler aku ngeliatnya.Pengen aku segera masuk dan gabung dengan mereka.Tapi aku menahan diri dulu.Pemandangan langka bro.Aku ingin menikmatinya dulu.
Kuliat si cewek ngobel memek si Ella dan jilatin itilnya.Kudengar Ella mengerang,mendesah dan merintih keenakan.Begitu juga si cewek itu.
Karena aku dah gak kuat,akhirnya aku membuka pintu dengan keras dan berteriak,Ella….!!!Lagi ngapain kamu???Tampak Ella dan temen ceweknya terperanjat kaget dan langsung menghentikan aksinya dan segera temen ceweknya menyambar selimut dan menutupi tubuhnya.
Wajah mereka tampak memerah bercampur putih karena saking kagetnya.A….a…Anu o….m,ka ka kapan datengnya?Ella gelagapan.
Aku berkacak pinggang sama melotot.O….h,jadi kamu selingkuh ya?Ma ma ma ma…fin Ella om.Ella gak ta ta tahu.Kenapa gak nel nel nelpon Ella dulu om ka ka kalo mo datang.Ella semakin gelagapan dan tampak cemas.
Temennya apa lagi.Mukanya sampe pucat gak bisa ngomong.
Kututup pintu dan kukunci lalu kuambil biar mereka gak bisa kabur.O…h,jadi begini ya kamu La?Kataku sambil menampakkan wajah emosi.Padahal dalam hati ketawa.
Temen si Ella mo ngambil bajunya.Tapi langsung kubentak.Diam kamu.Tetep duduk!!!.Si cewek ketakutan.Kuambil kursi pelastik dan duduk dihadapan mereka.
Maafin Ella o…m,beneran Ella gak bermaksud begini.Kata Ella memelas.Beneran om,Ella gak pernah selingkuh sama cowok lain,cuman,cuma…n!!!.Cuman apa?Kataku membentak.
Gini o…m,maafin Ella ya.Sungguh Ella gak bisa ngilangin rasa suka Ella om sama cewek.Ini dah ada sejak Ella mondok dulu om.Ella terisak.Temennya diam aja sambil tertunduk.
Ini siapa?Kataku sambil menunjuk temennya.Ini Devi om.Temen Ella mondok dan sekolah dulu.Kata Ella.O…h,jadi gitu ya??I…i…iya om.Ella sering begini om sama Devi semenjak di pondok.
Devi temen kuliah di kampus om,cuman beda jurusan aja.Ella menjelaskan dengan gelagapan.Kuambil hp,lalu kufoto keduanya.
Wa…h,gak bisa dibiarkan ne,kalian harus dihukum.
Ja…jangan o…m,pliz,kasian aku o…m!!!.Tiba2 si Devi membuka suara.Kemudian dia menuju kearahku dan merangkul kakiku.Pliz,jangan om,aku janji gak bakal gini lagi om.Maafin Devi!!!Dia merajuk sambil terisak.
Ya udah,om gak bakal ngehukum kamu dan menyebar foto kamu,tapi kalian berdua harus puasin om.
Tiba2 si Ella bangkit dan langsung merangkulku dan menciumi aku.Beneran ya om ku saya….ng.Kata Ella sambil terus menggelendoti aku.Aku aja sampe kaget bercampur senang loh.Udah,sekarang kamu Devi,bukain baju om semua.Si Devi ragu2.Tapi kemudian si Ella ngedipin dia,e…h,akhirnya dia mau juga loh.Pas dia jalan ke arahku,alama….k!!Teteknya sekel banget.Bulat dan padet.Putingnya pink lagi.Walo ada bekas cupangan si Ella,tapi indah banget brow.Kontolku langsung tambah ngaceng.Wo…w,kulitnya putih dan lembut,rambutnya panjang tergerai sepinggang.Anjri…t,cantik banget.Cantikan Devi malah dibanding Ella.Se…r,darahku berdesir ketika tangan dia mulai melucuti pakaianku.Anjri…t,lembut bange…t!!!Tampak bulu2 halus tumbuh di tangan dan betisnya.Menambah keseksian dia aja.Aku dah gak sabar,kubantu membuka pakaianku biar cepet2 telanjang bulat.Lalu kontolku yang sejak tadi ngaceng,akhirnya terbebas dan bisa bernafas lega.Dia tampak berdiri kokoh,gede dan panjang bagai berdirinya kampus si Ella dan Devi di depan tadi.
Mata Devi sampe melotot ngeliat kontolku.Kenapa kamu?A a anu om,Devi belum pernah ngeliat yang beginian.Jawabnya polos.Ya udah,sekarang kamu kocokin dan emutin.Tapi o…m?Sudah Dev,lakuin aja,kamu pasti suka kata si Ella.Akhirnya walau agak ragu,dia mau juga.Kutarik si Ella,lalu kami saling melumat bibir.Si Devi ngocokin dan ngemutin kontolku.A…w,uenak tena…n!!Mimpi apa ya semalam?!.Anjrit,sepongan Devi mantep banget brow.Gak nunggu lama,dia seperti dah ahli aja.Kontolku diemut dan disepong mulut seksi dia.A….h,sungguh nikmat.Si Ella tampak ganas memainkan lidahnya.Kuremas2 teteknya.
Lalu aku bangkit dari kursi dan minta pindah ke ranjang aja
Kugandeng Ella dan Devi ke atas ranjang.Kusuruh Ella ngambil hp di meja biar dia merekam.Kubaringkan Devi di ranjang.Kuangkat jempol ke arah Ella biar dia siap merekam,Ella mengangguk dan tersenyum.
Kupandangi seluruh tubuh Devi yang putih mulus.Nafasku dah gak beraturan.Jakunku naik turun.Ketika kutatap wajah Devi,dia memalingkan mukanya.Mungkin dia malu.Ketika tanganku memegang toketnya,dia tampak hendak menolak.Jangan o…m!Kenapa sayang?Sambil kuremas teteknya dengan lembut.Jangan o…m,Devi belum pernah disentuh cowok.Sambil memalingkan mukanya gak berani menatap wajahku.
Aku semakin semangat aja.Mana mau dengar larangan dia.Hehehe.Bego aja!Kuremas teteknya dengan lembut.Gak ada reaksi.Semakin kutatap wajahnya,kelihatan semakin cantik aja.Wajah dia keluar keringat.
Ketika mau kukecup keningnya,dia gak mau.Tapi kubiarkan saja.Mungkin dia malu dan gak biasa.Kuremas dan kumainkan puting susunya.Devi tampak menahan nafas.Mau ku kiz lagi,dia masih menolak.Gak habis akal,tangan kiriku meremas2 tetek kirinya,mulutku lalu hinggap di tetek kanannya.Kulumat dan kusedot2.Tangan kananku langsung menuju pangkal pahanya.Anjrit,memeknya tembem banget.Licin dan gak berbulu.Langsung kuremas dan kukobel.Telunjukku memainkan itilnya.Tiba2 terdengar rintihan Devi.A…..h,ssshhh,mmmhhh o….h.
Gantian mulutku melumat teteknya Devi.Sekarang Devi jadi larut dalam permainan.Tangan dia meremas2 rambutku.Tanganku aktif mengobel memeknya yang semakin basah.Kulihat mata Devi terpejam.Dia sampe menggigit bibir bawahnya.Mungkin dia merasakan sensasi yang lain ketika dia maen sama Ella.Ketika kulumat bibirnya,dia langsung membalas lumatanku.Kuserbu dengan ganas.
Lalu kujilati telinganya,kemudian lehernya yang penuh keringat,kucupangi sampe dia mengerang dan mendesah2.Jilatanku terus turun dan hinggap di teteknya.Kujilati dan kusedot2 putingnya.Ketika kugigit dengan halus,dia mengerang dengan keras.A….kh,o…h!Kucupangi sampe teteknya yang putih mulus penuh bekas warna merah.Ketika jilatanku terus turun kebawah sampe perutnya yang rata,dia semakin merintih dan mendesah.Kepalanya bergerak2.Aku semakin bernafsu saja.Ciuman dan jilatanku semakin kebawah.Sudah tercium aroma khas yang bikin syahwat semakin kuat.Lalu mulutku kini hinggap di bukit kenyal yang gundul.Tiba2 Devi mengapitkan pahanya.Gak tinggal diam,aku jilati atasnya.Dia semakin mengerang dan mendesah.A….h,ssshh,mmmhh o….h.Karena semakin terlarut,Devi gak melawan ketika kulebarkan pahanya.Dan kini tampak di mukaku memek dia yang dah sangat basah.Lobangnya berwarna pink dan tampak sempit.Memeknya menebar aroma khas bercampur bau keringat.Maklum aja,tadi dia dah maen sama Ella.Kusibak labia mayoranya dan kini tampak lobang kecil nan sempit berwarna pink.Ketika kumainkan itilnya dengan jariku,pantat devi tampak bergoyang dan bergetar hebat.Lalu aku berjongkok dan memulai menjilati memeknya.Nafasku semakin memburu.Kujilati dan kukenyot itilnya.Devi semakin mengerang dan mendesah2.Lima menit kemudian,devi mengapitkan pahanya sampe aku kesulitan bernafas.Tangan dia sampe menjambak rambutku.Dari memeknya keluar cairan kental berbau anyir dan agak asin.Kujilati sampe habis.Jilatanku gak berhenti.Aku merasa belum puas.Namanya nemu barang baru.Pantat Devi sampe bergerak2 hebat.Tangan dia pun gak berhenti meremas rambutku.
Tiba2 kontolku ada yang melumat dari bawah.Tampaknya Ella gak kuat melihat permainan kami.Dia menyepong dan mengocok2 kontolku dengan mulutnya.A…H,terasa sangat nikmat.Untung aku tadi sebelum berangkat minum levitra dulu,so aku jadi kuat.
Kemudian aku meminta posisi 69.Aku yang dibawah,dan Devi yang diatas.Kepalaku diganjal bantal biar enak ketika ngenyot memek Devi dari bawah.Devi sepertinya dah terlarut dalam asyiknya permainan.Tiba2 Ella maju ke arah devi dan minta dia ngenyot teteknya.Devi tampak asyik ngenyotin teteknya Ella.Lalu ella memegang kontolku dan mengarahkan ke memeknya,ketika dah pas di mulut memek dia,lalu Ella menekan kebawah,slep blez.Kontolku masuk ke memek Ella.A….h,ssrhh,nikmatnya.Kini Ella bergerak menaik turunkan pantatnya.Dia asyik cipokan sama Devi.Aku yang keenakan jilatin dan ngenyotin memek Devi.Lima menit kemudian Ella orgasme.Lalu dia mencabut memeknya dari kontolku.
Aku yang dah gak kuat pengen ngentot memek Devi,segera membalikan badan.Kuganjal pantat Devi denan bantal.Kulebarkan paha devi,dan kutaruh tepat di lobangnya.Ketika kugesek,mata devi semakin merem melek.Terasa memeknya sudah sangat licin.
Tiba2 Ella ikut nimbrung lagi.Dia meremas2 tetek devi dan kadang mengenyot putingnya.Tangan devi pun kulihat meremas tetek Ella dan ngobel memeknya.Erangan dan rintihan semakin membuatku bernafsu.Aku telah bersiap,kutekan kontolku ke memek Devi,tapi meleset karena licin.Juga karena pantat devi yang bergerak2 terus.Sehingga aku rada kesulitan.Kuusap2 lagi kontolku dan bersiap menembak.Ella dan devi tampak asyik.Kulebarkan lagi kedua paha devi.Ella tampak meremas2 tetek devi,dan devi pun aktif mengobel memek Ella.Kini kontolku dah tepat di lobang memek devi yang semakin basah oleg lendir.Tangan kananku membantu membimbing kontolku supaya tepat sasaran.Kugesek2 pelan,lalu agak kutekan,masuk kepalanya doang.Terasa sangat sempit dan hangat,kutarik keatas lagi,lalu dengan sekali hentakan,slep,pret blez,a…..Kh,saki…..t.Devi berteriak kesakitan ketika kontolku berhasil masuk tembus seluruhnya kedalam memek devi.A….h,terasa kontolku dijepit dan diremas2 memek devi.Memeknya berkedut2.Untung memeknya dah sangat basah dan licin
Kugandeng Ella dan Devi ke atas ranjang.Kusuruh Ella ngambil hp di meja biar dia merekam.Kubaringkan Devi di ranjang.Kuangkat jempol ke arah Ella biar dia siap merekam,Ella mengangguk dan tersenyum.
Kupandangi seluruh tubuh Devi yang putih mulus.Nafasku dah gak beraturan.Jakunku naik turun.Ketika kutatap wajah Devi,dia memalingkan mukanya.Mungkin dia malu.Ketika tanganku memegang toketnya,dia tampak hendak menolak.Jangan o…m!Kenapa sayang?Sambil kuremas teteknya dengan lembut.Jangan o…m,Devi belum pernah disentuh cowok.Sambil memalingkan mukanya gak berani menatap wajahku.
Aku semakin semangat aja.Mana mau dengar larangan dia.Hehehe.Bego aja!Kuremas teteknya dengan lembut.Gak ada reaksi.Semakin kutatap wajahnya,kelihatan semakin cantik aja.Wajah dia keluar keringat.
Ketika mau kukecup keningnya,dia gak mau.Tapi kubiarkan saja.Mungkin dia malu dan gak biasa.Kuremas dan kumainkan puting susunya.Devi tampak menahan nafas.Mau ku kiz lagi,dia masih menolak.Gak habis akal,tangan kiriku meremas2 tetek kirinya,mulutku lalu hinggap di tetek kanannya.Kulumat dan kusedot2.Tangan kananku langsung menuju pangkal pahanya.Anjrit,memeknya tembem banget.Licin dan gak berbulu.Langsung kuremas dan kukobel.Telunjukku memainkan itilnya.Tiba2 terdengar rintihan Devi.A…..h,ssshhh,mmmhhh o….h.
Gantian mulutku melumat teteknya Devi.Sekarang Devi jadi larut dalam permainan.Tangan dia meremas2 rambutku.Tanganku aktif mengobel memeknya yang semakin basah.Kulihat mata Devi terpejam.Dia sampe menggigit bibir bawahnya.Mungkin dia merasakan sensasi yang lain ketika dia maen sama Ella.Ketika kulumat bibirnya,dia langsung membalas lumatanku.Kuserbu dengan ganas.
Lalu kujilati telinganya,kemudian lehernya yang penuh keringat,kucupangi sampe dia mengerang dan mendesah2.Jilatanku terus turun dan hinggap di teteknya.Kujilati dan kusedot2 putingnya.Ketika kugigit dengan halus,dia mengerang dengan keras.A….kh,o…h!Kucupangi sampe teteknya yang putih mulus penuh bekas warna merah.Ketika jilatanku terus turun kebawah sampe perutnya yang rata,dia semakin merintih dan mendesah.Kepalanya bergerak2.Aku semakin bernafsu saja.Ciuman dan jilatanku semakin kebawah.Sudah tercium aroma khas yang bikin syahwat semakin kuat.Lalu mulutku kini hinggap di bukit kenyal yang gundul.Tiba2 Devi mengapitkan pahanya.Gak tinggal diam,aku jilati atasnya.Dia semakin mengerang dan mendesah.A….h,ssshh,mmmhh o….h.Karena semakin terlarut,Devi gak melawan ketika kulebarkan pahanya.Dan kini tampak di mukaku memek dia yang dah sangat basah.Lobangnya berwarna pink dan tampak sempit.Memeknya menebar aroma khas bercampur bau keringat.Maklum aja,tadi dia dah maen sama Ella.Kusibak labia mayoranya dan kini tampak lobang kecil nan sempit berwarna pink.Ketika kumainkan itilnya dengan jariku,pantat devi tampak bergoyang dan bergetar hebat.Lalu aku berjongkok dan memulai menjilati memeknya.Nafasku semakin memburu.Kujilati dan kukenyot itilnya.Devi semakin mengerang dan mendesah2.Lima menit kemudian,devi mengapitkan pahanya sampe aku kesulitan bernafas.Tangan dia sampe menjambak rambutku.Dari memeknya keluar cairan kental berbau anyir dan agak asin.Kujilati sampe habis.Jilatanku gak berhenti.Aku merasa belum puas.Namanya nemu barang baru.Pantat Devi sampe bergerak2 hebat.Tangan dia pun gak berhenti meremas rambutku.
Tiba2 kontolku ada yang melumat dari bawah.Tampaknya Ella gak kuat melihat permainan kami.Dia menyepong dan mengocok2 kontolku dengan mulutnya.A…H,terasa sangat nikmat.Untung aku tadi sebelum berangkat minum levitra dulu,so aku jadi kuat.
Kemudian aku meminta posisi 69.Aku yang dibawah,dan Devi yang diatas.Kepalaku diganjal bantal biar enak ketika ngenyot memek Devi dari bawah.Devi sepertinya dah terlarut dalam asyiknya permainan.Tiba2 Ella maju ke arah devi dan minta dia ngenyot teteknya.Devi tampak asyik ngenyotin teteknya Ella.Lalu ella memegang kontolku dan mengarahkan ke memeknya,ketika dah pas di mulut memek dia,lalu Ella menekan kebawah,slep blez.Kontolku masuk ke memek Ella.A….h,ssrhh,nikmatnya.Kini Ella bergerak menaik turunkan pantatnya.Dia asyik cipokan sama Devi.Aku yang keenakan jilatin dan ngenyotin memek Devi.Lima menit kemudian Ella orgasme.Lalu dia mencabut memeknya dari kontolku.
Aku yang dah gak kuat pengen ngentot memek Devi,segera membalikan badan.Kuganjal pantat Devi denan bantal.Kulebarkan paha devi,dan kutaruh tepat di lobangnya.Ketika kugesek,mata devi semakin merem melek.Terasa memeknya sudah sangat licin.
Tiba2 Ella ikut nimbrung lagi.Dia meremas2 tetek devi dan kadang mengenyot putingnya.Tangan devi pun kulihat meremas tetek Ella dan ngobel memeknya.Erangan dan rintihan semakin membuatku bernafsu.Aku telah bersiap,kutekan kontolku ke memek Devi,tapi meleset karena licin.Juga karena pantat devi yang bergerak2 terus.Sehingga aku rada kesulitan.Kuusap2 lagi kontolku dan bersiap menembak.Ella dan devi tampak asyik.Kulebarkan lagi kedua paha devi.Ella tampak meremas2 tetek devi,dan devi pun aktif mengobel memek Ella.Kini kontolku dah tepat di lobang memek devi yang semakin basah oleg lendir.Tangan kananku membantu membimbing kontolku supaya tepat sasaran.Kugesek2 pelan,lalu agak kutekan,masuk kepalanya doang.Terasa sangat sempit dan hangat,kutarik keatas lagi,lalu dengan sekali hentakan,slep,pret blez,a…..Kh,saki…..t.Devi berteriak kesakitan ketika kontolku berhasil masuk tembus seluruhnya kedalam memek devi.A….h,terasa kontolku dijepit dan diremas2 memek devi.Memeknya berkedut2.Untung memeknya dah sangat basah dan licin.
Hingga gak sulit untuk kujebol.Ella mengerti banget.Dengan sigap dia meremas dan menyedot teteknya Devi.Hingga Devi gak lama merasakan sakit memeknya berhasil kujebol.Aku mendiamkan kontolku dalam memek Devi.Terasa hangat dan nikmat.Sejenak kudiamkan meresapi sensasi nikmat memek Devi.
Lalu aku mulai memompa kontolku.Kini Devi dah merasakan nikmat memeknya kuentot.Kumaju mundurkan pantatku memompa keluar masuk kontolku.A….h,sungguh sangat nikmat.Pantat devi dah bergoyang2 mengikuti irama sodokan kontolku.Memeknya terasa mencengkram dengan kuat.A…w,sungguh nikmat.Ella dan devi saling meremas toket dan berciuman bibir.
Sambil menggenjot kontolku,aku ngobelin memek Ella yang nungging rada nyamping di depanku.Tiba2 devi mengerang hebat.A….h,o….m!!!Memeknya berkedut2 dan mencengkram kuat kontolku.Tampak Ella yang kukobel memeknya juga ikut mengejang.Mungkin dia orgasme juga.
Lalu aku semakin memacu genjotanku.Lima menit kemudian,kontolku terasa ada yang mau keluar.Aku semakin keras memompa kontolku.Dan pada hentakan terakhir diiringi suara erangan Devi,a….h,ser.Crot crot crot,kontolku memuntahkan laharnya dengan banyak dalam memek Devi.Dilanjutkan erangan Ella.Aku ambruk lemas sambil memeluk tubuh Devi.ella terbaring lemas juga disamping tubuh aku dan devi.Kunikmati akhir orgasmeku.Kurasakan setiap kedutan dan remasan memek devi yang mencengkram kuat.Sungguh sangat nikmat.Nikmat tiada taranya.Pengalaman yang baru kualami.Aku yang mempunyai dua istri aja belum pernah sampe begini.
Sepulug menitan perkiraan,kontolku lemas dan keluar sendiri dari memek devi.Aku berbaring sambil memeluk devi.Disebelahnya Ella juga terbaring lemas.Ketika kuraba kontolku ada cairan basah yang agak lain.Ketika kulihat tanganku,ternyata darah bercampur peju.Ketika devi melihat tanganku,tiba2 dia bangun dan melihat memeknya.Dan ketika dia melihat darah dari memeknya,dia langsung nangis dengan keras sambil memeluk Ella.
La,om mu jahat,jaha…t.Tangis dia.Tapi kemudian Ella sigap.Dielusnya rambut Devi sambil menenangkan dia.Sudah vi jangan menangis.Tenang aja,omku ga jahat kok.Dia orangnya baik dan penuh tanggung jawab.Dan dengan rayuan dan support yang diberikan Ella,akhirnya dia tenang.Tapi isaknya masih terus.Kupeluk devi sambil kubelai rambutnya yang hitam.Tenang sayang,om akan tanggung jawab,om gak bakal nyia2in kamu.Devi takut hamil om.Isaknya sambil menaruh mukanya di dadaku.Tengang sayang.Kalo kamu hamil om akan tanggung jawab.Jawabku menenangkan.
Iya vi,tenang aja.Lagian gak bakal hamil,gua jamin kata Ella.Seminggu lagi elu kan mens.Kata Ella.Udah lah dev,om Eggy baik kok.Aku bisa gini aja kan sama om Eggy.Tambah ella menenangkan Devi.Akhirnya devi berhenti menangis.
Kami saling berpelukan sambil saling mengelus tubuh.Dev gimana rasanya tadi?Lain kan?Kata ella nanya devi.Au ah.Timpal devi sambil mencubit tangan Ella.Lalu kami saling tertawa.Setelah itu,kami melanjutkan permainan kami,lebih hot dan seru.Devi pun sekarang gak ragu lagi.Gila,kami maen mulai jam 5 sore sampe jam 9 malam.Sampe lupa makan tuh.Akhirnya,setelah puas,lalu kami mandi bertiga.Sungguh indah.Aku dimandiin dua bidadari cantik.Andai aku gak janji pulang sama istriku,tentu pengen maen sampe pagi.
Kusuruh Devi pindah kosan jadi satu rumah sama ella.Dan dia pun mau.Tak lupa,aku juga memperlakukan devi seperti ke Ella.Biarin aja dia maen di rumah,asal jangan sama cowok aja.Ternyata mereka memang bisex.Sama cowok siap,sama cewek pun dia mau.Aku sih seneng aja.
Ya,akhirnya aku punya peliharaan lagi.Tak lupa sebelum pulang kukasih gopek wat uang jajan devi.
Dan tentunya hubungan kami pun tetap berjalan sampe sekarang.Untungnya kedua istriku gak sampe curiga.Dan semoga aja jangan sampe ketahuan.
Lucunya,kadang kalo sama istriku Nida nengokin ponakannya Ella ke tempat kontrakannya,aku ngelakuin ngentotan sama Devi dan Ella pas ada kesempatan dalam kesempitan.Hehehehe.Dan sensasinya sungguh
sangat rua…r biasa.Si Devi sama si Ella kusuruh ikut KB.Ya biar dia gak hamil.Lagian kasian kalo mereka hamil duluan.Masa mahasiswi PTN islam bisa bunting.Hehehehe.
Emang hidup harus dinikmati selagi ada kesempatan.Gila juga aku ini.Memek kakak ipar pun aku gasak sampe punya anak.Hehehe.Pis ah.Tiada maksud apa2.Hanya sekedar ingin berbagi pengalaman aja.Moga terinspirasi.Bukankah berbagi itu amalan baik dan termasuk sedekah?Hehehehe.Ntar lah kubagi cerita dari pengalamanku yang lain.Semoga berkenan di hati

——–

Dunia lendir memang gak bosen2 kalo dibahas.***** dah pada tahu,kalo bercinta alias ngentot itu sangat nikmat.Dan kenikmatan bercinta akan terasa lebih nikmat kalo dilakuin sama selingkuhan.Betul apa betu….l???Hehehehe.
Akan kuceritakan kisah ngentotku sama selingkuhanku yaitu Teh Salwa seorang akhwat istri dari kakak iparku Mas Fulan.Seperti yang pernah kuceritakan dalam kisahku ngentot teh salwa,aku masih terus melakukan perselingkuhan sampe sekarang.Bahkan aku punya anak dari teh Salwa.
Siang itu,aku habis pulang dari Serpong untuk urusan bisnis.Karena bakal lewat Pamulang,iseng2 aku telpon Mas Fulan kakak iparku.Ya sekedar tanya kabar dan kalo bisa pengen mampir gitu.Aslinya pengen ketemu Teh Salwa coz dah lama gak ketemu.Hehehe,sekedar ingin menyalurkan hasrat kalo ada kesempatan.
Tapi mas Fulan lagi gak ada di rumah.Dia lagi ngedosenin katanya.Tapi kalo mau mampir,dateng aja.Coz di rumah katanya ada teh Salwa istrinya.Yes,yes,ye….s!!!.Ini yang kuharapkan.Jadinya aku bisa ngentot tenang bareng teh Salwa.
Sekitar setengah jam kemudian,aku nyampe di komplek perumahan tempat mas Fulan dan teh Salwa tinggal.Tak lupa aku membawa oleh wat mereka terutama anaknya mas Fulan,eh anakku lah buah perselingkuhanku dengan teh Salwa.
Setelah nyampe,aku pencet bel dan bilang salam.Assalaamu’alaikum!!!.Tak berapa lama ada jawaban wa’alaikum salam dari dalam rumah kemudian pintu pun terbuka.

Eh Eggy,ayo masuk.Sambutnya ramah.Dari mana Gy?Bareng Nafisah?Tanya dia.O…h,habis dari Serpong teh,ada urusan bisnis.Nggak lah teh,Nafisah mah lagi di rumah.Setelah duduk di kursi,teh Salwa bikinin aku minuman.Lalu sama2 duduk dan ngobrol.Mang bisnis apaan Gy?Adalah,pokoknya lumayan kataku.Ni oleh wat Najif.Kataku sambil ngasih bungkusan.Ah gak usah repot2 Gy.Gak juga teh,kan wat anakku.Jawabku sambil cengengesan.Teh salwa nyubit pahaku.A…w,sakit teh.
Tadi Eggy habis dari Serpong,terus nelpon mas Fulan mo mampir,eh dia lagi ngajar katanya.Ya udah aku mampir kesini aja,toh dia juga nyuruh.Kataku sambil pindah duduk ke samping teh Salwa.
Sayang,aku kangen.Langsung kupeluk teh salwa dan kukiz pipinya.Egy,tenang dulu donk.Aduh,eggy dah kuangen banget teh.
Tanpa menunggu basa basi dulu,aku langsung menyergap teh Salwa.Dia sampe kewalahan loh.Langsung kupeluk dia sambil kuremas2 teteknya dari balik gamisnya.Gy,nanti ada orang!Kata dia dengan nafas berat.Ah biarin teh.Kan mas Fulan lagi ngajar ngedosenin.Tukasku.
Tanpa menunggu lama,aku langsung menarik rok dia keatas.Kuremas memeknya dari balik CD-nya.A….h,sshhh!Teh Salwa mendesah dan mengerang.Pelan2 donk Eggy.Kata Teh Salwa.Eggy dah gak kuat teh,kangen banget ma teteh.Dah lama kita gak ngentot sayang.Kataku sambil menarik dan melepas jilbab dan gamis dia.Setelah dia telanjang,aku membaringkan dia di sofa.Tanpa menunggu lama,aku langsung menjilati seluruh badan dia.Dengan terburu2 aku pun melepas semua pakaianku.
Kubuka kedua paha dia dan langsung aku menyerbu memeknya.Kujilati memeknya dan kusedot itilnya.A….h,mmmhh,sshhh,o….h,terus saya….ng!Teh Salwa merintih dan mengerang mendapatkan serangan dari aku.
Lalu,tanpa menunggu lama aku menindih dia dan mengarahkan kontolku ke lobang memeknya.Aku menggesek2 dulu sebentar,lalu slep,blez.Kontolku langsung ilang ditelan memek teh Salwa.A….h,nikmat banget.Memeknya tetep sempit dan peret men.Maklum dia lahiran lewat cesar.
Kudiamkan kontolku sejenak merasakan kedutan dan remasan memek teh Salwa.Lalu aku mulai memompa kontolku.Plok plok plok.Suara paha kami beradu.A…..h,ssshh,yang kenceng saya….ng!Teh Salwa mengerang dengan keras merasakan nikmatnya sodokan kontolku.Kami terus bergumul.Entah berapa kali teh Salwa dapet orgasme.Yang jelas aku belum.
Sekitar 15 menit kemudian,aku pun menyusul mau orgasme.Sayang,egy mau dapet neh!A…h,terus sayang,yang kence…ng!Teh Salwa berteriak kenceng.Aku pun semakin mempercepat sodokanku.A…h,o…h,saya….ng,eggy mo nyampe ne..h!Aku juga saya…ng!Lalu,se…r.Crot crot crot.Kontoku memuntahkan laharnya dengan banyak dalam memek teh Salwa.Teh Salwa memelukku dengan erat.Kedua kakinya mengapit kuat di pinggangku.Kami menikmati sisa2 dari orgasme kami.Kami saling berpelukan dengan lemasnya.
Sedang asyiknya kami begitu,tiba2.”Astaghirulla….h!!!Tete….h!!!Lagi ngapain kalia….n???!!!.Kami terperanjat dan bangun.Kulihat di depan ada seorang cewek cantik berdandan akhwat sambil bertolak pinggang.Ampyu….n!Kacau deh!
Ampyu….n,kiamat kubro ne.Teh Salwa gak bisa ngapa-ngapain.Wajahnya merah padam.Dia bagaikan patung aja.
Astaghfirullaah!Bener2 gak nyangka.Ternyata teteh lebih dari bintang.Kata si cewek berapi2.Teh salwa gak ngejawab.Dia malah menangis.Hey kamu!Dasar baingan,binatang kamu!!Katanya ke aku.Bener2 kalian.Gak tahu malu.Katanya lagi.
Maafin teteh de,teteh khilaf.Katanya sambil merangkul cewek itu.Ternyata dia adiknya teh salwa.Teteh gak tahu malu.Bener2 binatang.Aisyah gak bakal maafin teteh.Katanya sambil mendorong salwa.
Aku hanya melongok aja menyaksikan itu.Ya dah mati kutu waktu itu.
Siapa itu?Kata si Aisyah sambil menunjuk ke arahku.Ampun ais,jangan bilang sapa2.Teteh bener2 khilaf,tadi dia memaksa teteh.Dia adik ipar mas fulan.Biadab kalian!Katanya lagi.
Lalu Aisyah menuju ke arahku.Plak,plak.Pipiku kena tampar dia.Syetan kamu.Tega bener kamu ngotorin kakak iparmu sendiri.Timpalnya.Anjrit.Denger gitu aku panas juga.Enak banget dia bilang gitu.Salwa lagi.Bilang dipaksa sama aku.Pas dia mau nampar aku lagi,langsung kutangkap tangannya.Kepalang tanggung dah.Fikirku.Eit,jangan gitu cantik.Tangan mu lembut banget ya.Syeta…n,lepasin tanganku.Kata dia sambil berusaha menarik tangannya pengen lepas.
Hey cantik.Tanya kakakmu.Gue bermain sama2 senang tau.Ibli…s,lepaskan tanganku.Katanya lagi.
Fikiranku dah gelap.Dah kepalang tanggung.Mending kugarap sekalian.Fikirku.Langsung kutarik dia ke sofa.Dia berusaha terus ingin lepas.Tangan kirinya berusaha mencakar mukaku.Tapi apa daya men.Tenaga cewek.Gini2 gue juga sabuk item karate sama taekwondo.
Udah kutarik dan langsung kutindih dia.Syeta….n,lepasin aku jahannam.Dia teriak2 sambil berusaha ingin lepas.Udah diem cantik.Sebentar lagi kamu bakalan dapet yang enak.Timpalku.Tiba dia menggigit tanganku.Syetan.Sakit juga.Langsung aja dengan reflek kuhantam lehernya.A….kh.Dia pingsan men!Kubaringkan dia di sofa.
Adik mu teh?Tanyaku sambil melirik teh salwa.Tiba2 plak,plak,salwa menampar mukaku,bajingan kamu Eggy.Kata dia sambil menangis.Udah lah teh.Toh kita dah ketahuan.Iya,gara2 kamu,hancur keluargaku.Gimana kalo dia bilang mas fulan?Isak Salwa.
Tenang aja sayang,eggy jamin gak bakal sampe ketahuan,tenang aja say.Aku tertawa ngehkeh ke teh salwa.Mau ngapain kamu eggy?Tanya teh salwa pas melihatku mendekat ke arah Aisyah adiknya yang terbaring pingsan di sofa.Hehehe,mau ngasih yang enak adikmu.Tiba2 teh salwa memegang dan menarik tanganku.Jangan eggy!Jangan kau rusak adikku.Kata teh salwa memohon dan menghiba.Sudah kamu diam aja.Kamu mau keluargamu hancur?Apa mau dia ngoceh dan ngomongin kita selingkuh?Bisa dipenjara kita nanti.Gua kagak apa2,tapi kamu!!Mau nama baik kamu sebagai ustazah hancur?Bentakku ke teh Salwa.Tapi eggy,kata teh Salwa.Sudah diam aja.Liatin,eggy jamin dia gak bakal ngoceh.Timpalku.
Lalu aku duduk samping sofa.Kuperhatikan aisyah yang lagi terbaring pingsan.Amboy,cantik banget.Idungnya mancung.Bulu matanya brow,lentik banget.Wajahnya itu loh,cantik khas indo Arab persis kek kakaknya salwa.Bedanya dia masih langsing coz masih 20tahun.Kupandangi wajahnya yang cantik,lalu kucium bibirnya.Anjri…t,sege banget.Lalu kuambil HP dan siap merekam.Eggy,mau ngapain kamu?Tanya salwa.Sudah kamu diam aja.Kamu mau ketahuan kalo kita selingkuh?Bentakku.Tenang aja.Aku gak bakal ngapa2in adikmu.Jawabku.Kesini aja,bantuin aku.Mesti ngapain aku gy?Timpal salwa.Udah,pegangin ne hp.Kamu rekamin aja.Eggy mau nelanjangin dia wat direkam.Biar bisa ngancam dia supaya diam gak ngoceh ke orang2 dan suami kamu.Eggy,kamu janji ya gak bakal ngapa2in adikku.Kata salwa.Iya,sudah kamu rekam aja.Timpalku.
Ya karena mungkin fikiran salwa juga dah gelap,mau aja dia kusuruh ngerekam.Mungkin karena takut ketahuan dan imej dia yang ustazah takut hancur kali.Hehehehe.Jadi syetan juga dia mau bantuin gue ngegagahin adiknya.Lalu kutarik dan kulepas jilbabnya aisyah.Anjri….t,cantik banget euy dia tanpa jilbab.Rambutnya hitam panjang tapi ikal.Persis Salma Hayek euy.Aku sampe menelan ludah ngelihat leher dia yang jenjang.Kusuruh Salwa untuk merekam setiap yang aku lakukan.Lalu aku melepas seluruh gamisnya dan sekarang Aisyah tinggal memakai BH dan Cd.Alama….k!Putih dan mulus banget kulitnya.Kuusap2 seluruh tubuh dia.Begitu lembut dan licin.Pas kutarik BH nya,ambo…y,sekel banget brow.Teteknya bulet kek apel.Putingnya warna pink kecoklatan.Urat2 hijau kelihatan saking putih kulit teteknya.Salwa terus merekam setiap yang aku lakukan.Lalu aku mulai meremas dan menjilati teteknya Aisyah.Wa….h,nikmat betul.Ukurannya lumayan besar,34D.Kucupangi tetek dan lehernya.Lalu jilatanku terus turun ke perutnya.Wa….w,bener2 lembut dan licin kulitnya.Aku memberi isyarat Salwa supaya terus merekam.Kecupan dan jilatanku akhirnya sampe kebawah ke pangkal pahanya Aisyah.Sejenak kupandangi memek Aisyah yang masih terbungkus CD warna krem.Gila,memeknya tembem banget.Tampak jembutnya membayang di celdamnya.Lalu kucium dari luar.Mmmhh,memeknya wangi banget men.Kuhirup aroma yang keluar dari memek aisyah.Salwa terus merekam setiap apa yang kulakukan sama adiknya yang lagi pingsan.
Lalu aku menarik dan melorotkan CD Aisyah kebawah.Subhaanallaah!Begitu indhnya.Memeknya diselimuti jembut yang tebal tapi tertata rapih.Mungkin dia rajin merawatnya.Sejenak aku pandangi memeknya itu.Nafasku dah gak karuan.Tapi aku berusaha mengatur nafasku itu.
Kuusap-usap pahanya yang putih lembut
Wow,halus banget!Kuelus dan kuusap2.Licin banget.Betisnya penuh bulu2 halus.Lalu kujilatin mulai dari kakinya keatas.Rasanya nikmat banget.
Kubuka dan kurenggangkan kedua paha Aisyah.Kini dihadapanku terpampang lobang kenikmatan Aisyah yang aku yakin belum terjamah lelaki manapun.Lobangnya berwarana pink kecoklatan berbalut bulu jembut hitam nan lebat.
Sejenak aku pandangi.Lalu aku menyibak labia mayoranya.Anjri…t,lobangnya sempit banget.Pasti nikmat kalo kontolku bisa bersarang didalamnya.Kuusap2 dengan jariku.Dalam pingsannya sepertinya Aisyah merasakan nikmatnya memeknya kuusap2.
Kumainkan dan kupilin2 itilnya.Jakunku dah naik turun.Nafasku terasa berat terbawa birahi.Lalu mulutku hinggap di lobang kenikmatan Aisyah.Kujilati lobangnya dengan lidahku.Terasa asin2 gurih.Memeknya wangi sabun sirih.Menambah gairahku tuk terus menjilatinya.Pas kusedot itilnya,tiba2 dari memek Aisyah keluar cairan kentel berbau agak anyir dan rasanya asin2 sepet.
Mungkin dia dah orgasme walaupun dia pingsan.Kini memeknya dah semakin basah oleh cairan yang habis kujilati.Lobang memeknya yang merah merekah kini tampak mengkilat.Aku dah gak mikirin teh Salwa ngerekam kegiatanku apa kagak.Yang jelas aku lagi terhanyut dalam kenikmatan menjilati memeknya Aisyah.
Waktu kukobel memeknya dengan jariku,tampak pantat Aisyah bergerak2.Seakan ikut mengimbangi jilatanku.
Kemudian aku memindahkannya kebawah diatas karpet persia yang tebal dan lembut.
Kulihat teh Salwa yang merekam kegiatanku sepertinya ikut terlarut dan terhanyut.Sepertinya dia mau ikut.Tapi kubiarkan aja.
Kuambil bantal dari sofa dan mengganjal pantatnya Aisyah.Kuremas pantatnya yang cukup semok.
Kini aku dah bersiap,kuarahkan kontolku tepat di lobang memek Aisyah.Eggy,kamu mau ngapain?Tanya teh Salwa.Tenang aja sayang.Eggy cuman menggesek2nya doang.Jawabku.Teru aja rekam.Tambahku.
Lalu aku mulai menggesek2 kontolku.A….h,nikmat banget.Memek Aisyah pun semakin basah dan licin aja.Terasa lobang memeknya berkedut2.
Sambil menggesek2 kontolku,aku meremas teteknya yang sekal.Sesekali aku menyedot putingnya.Lehernya yang jenjang habis kujilat dan kucupang.Begitu juga kedua payudara Aisyah.Tampak bekas berwarna merah hasil cupanganku.
Aku gak peduli,walau teh salwa melarangku untuk memasukkan kontolku kedalam memeknya Aisyah.Aku terus berusaha menggesek2 kontolku dan menekannya masuk pelan2.
Biar teh salwa gak curiga,kusuruh dia merekamku dari depan.
Sapa yang tahan,kalo kontol dah tepat diatas lobang memek.Begitu juga aku.Secara perlahan,sambil menggesek2 kontolku di memeknya,aku juga menekan kontolku biar bisa masuk.Gila,memeknya sempit banget men.Beberapa kali kontolku meleset.
Tapi untungnya memek Aisyah dah licin dan becek oleh cairan.Hingga sambil meremas dan menjilati teteknya Aisyah,tangan kiriku tetap membantu dan mengarahkan kontolku supaya tepat di lobang memeknya dan membantu kontolku menerobos masuk.
Kini kontolku dah masuk sebatas helemnya.Gila,sempit banget.Dan terasa seperti ada yang menghalangi.Mataku merem melek merasakan kehangatan memek Aisyah yang berkedut2 meremas2 kepala kontolku.Sambil mengalihkan perhatiannya teh Salwa supaya dia terus merekam,aku berusaha terus menekan kontolku supaya terus masuk.
Secara perlahan tapi pasti,dengan menekan kuat pantatku kedepan,akhirnya kontolku bisa masuk setengahnya.A…h,nikmat banget.Memeknya terasa semakin meremas2 kontolku.Lalu dengan hentakan keras,akhirnya kontolku berhasil masuk seluruhnya.Kudiamkan sejenak kontolku didalam memeknya.A…h,terasa kontolku direms2 dan memek Aisyah seperti menyedot kuat kontolku.
Aku dah gak peduli sama teh Salwa.Kini aku mulai memompa keluar masuk kontolku.Eggy,kamu masukin ya?Tanya teh Salwa.Aku gak jawab.Malah aku semakin kenceng memompa keluar masuk kontolku.Mataku merem melek merasakan nikmatnya jepitan memek Aisyah.Aku semakin kenceng menggenjot kontolku.Gak ku dengar teriakkan teh salwa.Aku larut dalm nikmatnya ngentot memek Aisyah yang perawan.
Sekitar tujeh menitan lebih aku menggenjot kontolku keluar masuk.Aku merasakan sesuatu akan keluar dari kontolku.Maka aku semakin cepet dan kenceng memompa kontolku.Dan sedetik kemudian diiringi erangan kenikmatanku,A….h,ser,crot crot crot.Kontolku memuntahkan laharnya dengan banyak dalam liang kenikmatan Aisyah.
Lalu aku ambruk lemas diatas tubuh Aisyah.Gak kuhiraukan teh Salwa yang marah dan memukuli badanku.Aku masih merasakan sisa2 dari orgasmeku.
Setelah kontolku lemas dan keluar sendiri dari memek Aisyah,aku terduduk lemas samping tubuh aisyah yang tertidur pingsan.
Tiba2 plak plak,teh salwa menampar kedua pipiku.Gila kamu Eggy.Adikku kamu emba juga.Katanya sambil terisak dan emosi.Kubiarkan aja dia berceramah.Lalu kuhampiri dia dan kupeluk lalu kukiz.Sudahlah sayang.Toh semua dah terjadi.Teh salwa memukul2 tubuhku.Langsung aja kutindih dia.Dia berusaha berontak ingin lepas sampe hp yang tadi dipake merekan terlepas.Untung jatuh ke sofa.Sempat khawatir juga hp nya rusak.Gimana kalo rusak.Ntar rejamannya hilang.Lalu kutindih teh salwa diatas sofa.Tampak dia berontak.Tapi gak kupedulikan.Terus kuremas dan kukobel memeknya.Walau kontolku masih agak lin dan lemas,aku tetap merangsang teh Salwa
Kutindih teh salwa diatas sofa.Kuremas teteknya dan kukobel memeknya.Tampak dia mulai terangsang.Langsung kulebarkan kedua pahanya,dan langsung kutusuk memeknya dengan kontolku.
Aku gak memberi kesempatan jeda.Langsung kupompa dan kugenjot kontolku dengan ritme cepat.Mendapat serangan cepat dan mendadak membuat teh salwa gelagapan.Tapi tusukan kontolku sekarang membuatnya merem melek.Mulutnya gak berhenti merintih dan mengerang.Saya….ng,terus sayang,ena….k,a….h,mmmhh o…h.
Pantat teh salwa bergoyang mengimbangi sodokan kontolku.Badan kami dah basah oleh keringat.Entah berapa kali teh salwa mendapat orgasme.Sedang aku terus menggenjot memeknya.Aneh juga aku lama sekali orgasme.Mungkin karena dah 2x maen sama teh salwa dan ngentot Aisyah.
Teh salwa sampe ampun2an karena dah gak kuat.Saya….ng,udah sayang.Teteh dah gak kuat.Namun aku terus menggenjot kontolku.Saya…ng,kamu jaha….t,udah saya….ng.Teh salwa memohon2 agar aku udahan.Tapi kubiarkan aja.Sekitar 20menit aku menggentot memek teh salwa.Terasa sesuatu mau keluar dari kontolku.Maka aku semakin mempercepat sodokanku.Terdengar kecipak dan suara plok plok plok.Dan pada hentakan terakir.Seiring eranganku,a….kh,eggy nyampe te…h!Ser.Crot crot kontolku memuntahkan laharnya.Gak sebanyak tadi waktu pertama ngentot sama teh salwa.Dan ngecrot banyak sekali pas ngentot memek aisyah.Mungkin dah abiz kali.
Aku jatuh lemas diatas tubuh teh salwa.Dia memelukku dengan erat.
Setelah agak lama,aku mencabut kontolku dan duduk di sofa samping teh salwa.
Tiba2 teh salwa bangun,dan plak plak.Pipiku ditamparnya.Gika kamu eggy.Bener2 bejat.Udah kakaknya,adiknya kamu embat juga.
Udahlah sayang.Toh semuanya dah terjadi.Lagian kalo gak gitu,kita bakal ancur.Gimana kalo dia bilang mas fulan?Terus gimana kalo dia bilang ayah ibumu?Bisa ancur kita.Aku sih gak apa2.Tapi imej kamu yang ustazah gimana?Teh salwa akhirnya diam.
Udah sayang,sekarang bantuin aku beresin adikmu.Mau kamu gimanain lagi Eggy?Udah bantuin aja.Ambilin air anget sama anduk kecil.Kataku.Teh salwa akhirnya ke dapur menyiapkan air hangat.Pas dia lagi kedapur,aku ngeliatin tubuh aisyah yang lagi pingsan.Gila nafsuku bangkit lagi men.Maka aku langsung menindih dia.Pas kubuka pahanya,kulihat di s*****kangannya ada bercak darah bercampur peju.Tanpa banyak cingcong,kuarahkan kontolku yang udah bangun ke lobang memeknya.Gak seperti pertama tadi,kini kontolku dengan mudah masuk memek aisyah.Slep,blez.A….h.Memekmu enak banget aisyah.Beruntung sekali aku bisa ngentot memekmu yang perawan.
Pas aku lagi genjot memeknya Aisyah,teh salwa dateng dari dapur dengan membawa sewadah air hangat dan handuk kecil.Eggy,ngapain kamu?Udah sini sayang.Ayo gabung aja.Nggak ah.Bejat kamu eggy.Udah sayang ayo sini.Akhirnya teh Salwa mau juga.Memang nafsu sex teh salwa sangat besar.Dia menaruh wadah dan handuk di meja.Lalu dia nyamperin kami.Sambil terus aku menggenjot memek aisyah,aku melakukan frenckiss sama teh salwa.Memeknya kukobel dengan tangan kananku.5menit kemudian,kontolku mau keluar lagi.Memang memek aisyah super sempit dan peret.Walau dia lagi pingsan,tapi kontolku seakan diremas2 dan disedot2 memeknya.Beda sama memek teh salwa yang udah turun mesin.Maka pada genjotan terakhir,kontolku memuntahkan laharnya.Teh salwa pun mengejang tanda orgasme karena kobelanku dimemeknya sangat cepat dan tepat di gispotnya.
Setelah puas,aku dan teh salwa membersihkan tubuh aisyah dengan air hangat.Lalu kami memakaikan gamisnya dan jilbabnya dengan rapi.Aku dan teh salwa pun mandi bareng.Setelah itu kami pun sama2 berpakaian.Lalu kami keruang tamu lagi tuk melihat Aisyah.
Kulihat dia masih pingsan bro.Hantamanku tadi tepat di tengkuknya.Memang dulu pas belajar karate,aku berlatih cara melumpuhkan lawan.Kemudian aku memijit dia.Dan ketika minyak angin kuarahkan ke hidung aisyah,akhirnya dia siuman.
Dia yang kududukkan di kursi menatap kami berdua.Tiba-tiba dia terbangun dan menuju ke arahku mau menamparku.Tetapi dia Limbung dan hampir terjatuh.Beruntung aku cepat menangkap dia.Bajingan lepaskan aku.Najis aku kena tanganmu.Kata dia.
Kenapa kamu cantik?Jangan marah2 donk.Kataku sambil cengengesan.Kalian berdua bintang,syetan.Kata aisyah.Teh salwa nunduk dan diem.Awas,aku bakal ngomong sama mas fulan.Sama abi dan umi juga.Kata Aisyah mengancam.
Siapa yang bejat sayang?Tanyaku sambil cengengesan.Kamu Eggy.Bener2 bejat kamu ya.Beraninya kamu merusak kakakku.
A…h,kata siapa sayang.Tanya aja sama tetehmu.Apa mas Eggy maksa.Timpalku sambil ketawa.
Lalu aku mengambil hp dan membuka file rekaman tadi.Aisyah sayang,kalo kamu mau bilang sama mas fulan silahkan.Sama abi umi juga silahkan,tapi lihat dulu ini.Aku memperlihatkan rekaman tadi sama Aisyah.Tiba2 dia jatuh duduk karena lemas.Wajah dia pucat pasi.
Aisyah sayang,apa kamu gak merasakan perih di memekmu?Tanyaku sambil cengengesan.Udah,tinggal bilangin aja.Tapi kamu juga bakal ikutan loh.Aku balik mengancam.
Lalu aku keluar rumah sebentar untuk menaruh hp di mobilku.Kemudian aku masuk lagi.Kulihat teh salwa terdiam.Sedang aisyah menangis sambil tangannya memukul2 sofa.
Udah aisyah diam.Kamu jangan menangis.Awas kalo kamu macam2.Videonya akan mas eggy sebar.Semua orang bakal tahu.Terutama teman2 kampusmu.Ancamku.Udah nurut aja.Tenang,mas Eggy bakal tanggung jawab kalo kamu ada apa2.Tukasku.Tanya aja tetehmu.Mas Eggy dah lama selingkuh ma dia.Bahkan keponakanmu bukan anaknya mas fulan.Dia darah daging mas Eggy.Mendengar ini teh salwa diam menunduk.Aisyah terdiam kaget.Udah,sekarang ikutin aja kemauan mas eggy.Mas eggy juga tetep tanggung jawab ngurusin dan biayain teteh kamu.
Kuhampiri Aisyah.Tampak air matanya berlinang.Teh salwa tetap diam dan membisu.Kutatap wajah dia.Tapi dia memalingkan mukanya.Tampak dia sangat marah dan benci.Tapi kupegang kepalanya dan kuusap2.Ku tatap matanya dan kupegang dagunya.Udah sayang,tenang aja.Mas Eggy bakal tanggung jawab.Lagian mas Eggy juga suka sama kamu.Asal kamu nurut,mau apa aja mas eggy kasih.Tapi kalo macem2,liatin aja.
Lalu kukecup keningnya.Dia gak menghindar.Ya mungkin dia takut ancamanku.Teh salwa diem aja sambil ngeliatin kami.
Lalu kupeluk aisyah dari samping.Dia tampak mau nolak,tapi kubisikin,inget ya Aisyah sayang,kamu harus nurut.Apa boleh buat.Gak ada pilihan lagi wat dia.Bahkan ku ancam,kalo mau bunuh diri juga silahkan.Tapi inget,kamu tahu juga kan hukumnya?Kataku sambil ketawa.
Sekarang bukain pakaian mas Eggy,cepa…t!Bentakku.Kini Aisyah bener2 menuruti perintahku.Teh salwa cuman terisak melihat adiknya kuperlakukan begitu.Tapi dia gak bisa ngapa2in.Gak punya kuasa men!
Ketika kulihat jam dinding,gila dah pukul dua.Aku sempet kaget juga.Lalu aku bilang ke teh salwa.Sayang,telponin suamimu kapan dia pulang.Pura2 aja mas Eggy pengen ketemu.Teh salwa menuruti perintahku.Dengan nada bicara yang datar seakan tanpa dosa dia nlp mas fulan suaminya.Ternyata jawabannya dia gak bisa pulang cepat.Sebab di kampusnya ada rapat dan seminar.Paling tidak juga pulangnya jam 9/jam 10 malam.Dia minta sampein maaf sama aku karena gak bisa nemuin.
Yes,yes,ye….s.Itulah yang kuharapkan.
Setelah aisyah melepas pakaianku sehingga tinggal aku memakai CD,aku meminta dia duduk di samping kananku.Begitu juga,aku meminta salwa duduk disamping kiriku.Bener2 kanan kiri oke gan.Aisyah,bukain CD mas Eggy!Dengan agak ragu2 dia menarik CD Raiderku kebawah.Dia tampak terkejut melihat kontolku yang gede dan berdiri tegak.Kenapa sayang,kamu suka ya?Dia diem aja.Lalu kusuruh dia ngemutin dan ngocok2 kontolku.
Begitulah kawan,biar gak kepanjangan.Akhirnya Aisyah takluk juga.Kami akhirnya bisa bermain threesome sama kakak beradik.Setelah tahu nikmatnya ngentot,akhirnya Aisyah bermain sangat liar dan ganas.Dibarengin ganasnya permainan kakaknya teh salwa.Aku sampe kewalahan.Jam6 sore kami berhenti bermain.Setelah puas,aku lalu pulang.Berikutnya,dua hari kemudian aku nelpon aisyah dan kami menghabiskan malam yang indah di villa daerah cibodas.Sekarang gak ada paksaan lagi waktu bercinta.Setelah satu bulan aku sempat khawatir kalo dia hamil.Eh ternyata tidak.Maka pada masa awal dia mens,aku menyuruhnya ikut suntik KB yang 3bulan.Biar gak was2 kalo maen.Selama hampir dua tahun aku selingkuh sama kakak iparku teh Salwa dan adiknya Aisyah.Setelah itu,aisyah dapat jodoh dan menikah setelah lulus.Dia dibawa suaminya pergi ke Batam.Sebelum dia menikah,kami bermain dulu sama dia sampe puas.Tentu di rumah kakaknya teh salwa.Dan kami maen bertiga.

————-

Gak kerasa usia si cikal anakku dari Nida istri pertamaku dah hampir 6 tahun.Dan istriku Nida nyekolahin Nazril anakku di RA/TPA.
Dan untuk semakin menunjang pendidikan anakku,istriku Nida memanggil guru prifat ngaji untuk anakku.
Abi,mulai maghrib nanti,kita bakal kedatangan guru ngaji buat si Nazril,biar ngaji dia semakin bagus.Begitu kata istriku.Ya sudah,terserah ummi aja.Jawabku.Memang selama ini aku terlalu sibuk bisnis dan usaha.Sehingga,untuk urusan pendidikan anak,aku kurang memperhatikan.Untung istri2ku sangat perhatian terhadap anak2ku.
Setelah berjamaah maghrib,agak lama kemudian,tiba2 terdengar bel berbunyi.Istriku Nida yang bukain pintu.Aku anteng aja liat berita di TV.Lagi anteng liatin TV,eh ada yang bilang salam.Assalaamu’alaikum!Pas kutengok dan kujawab salamnya,alama….k,disamping istriku berdiri seorang gadis ayu dan anggun dengan jilbab dan gamisnya.Wa’alaikum salam.Jawabku.
Abi,ini yang ummi ceritakan tadi.Ini guru ngajinya Nazril.Namanya Munifah.Kata istriku.O…h,ini guru ngajinya ya.Mas Eggy mah cuman bisa bilang nitip dan ajarin Nazril aja ya sampe pinter ngaji.
Setelah itu,istrku mengantar ke ruang belajar anakku untuk mengajarinnya ngaji.Gila,kirain laki,ternyata bidadari yang mrifat anakku ngaji.Batinku.

Aku ngelanjutin nonton berita di TV.Munifah mungkin langsung ngajarin anakku ngaji.
Gak terasa,waktunya sholat isya.Setelah semua selesai berjamaah di mesjid dekat rumahku,kami langsung menuju ruang makan.Ya kata istriku,biar semua kenal dan gak kaku sama guru ngajinya Nazril.
Pas lagi makan,kuperhatikan si Munifah ini.Dia sangat cantik gan.Hidung mancung,mata lentik,bibir mungil dan seksi.Merah asli tanpa lipstik.Dan kalo senyum,ambo…y,ada lesung pipitnya.Kulit wajah dan tangan dia sangat putih.Ini yang membuat aku membayangkan bagaimana kalo pas dia telanjang.Ngeres lagi dah.Hehehe.Memang pesona wanita bergamis dan berjilbab selalu membuat rasa penasaran yang sangat.
Setelah makan malam,lalu kami ngobrol sebentar.Ternyata Munifah ini sangat mandiri.Dia lalu menceritakan dirinya.Munifah ternyata masih kuliah semester 4.Dan untuk membantu kuliahnya,dia menjadi guru TPA dan memberi prifat anak2 ngaji.Seperti yang dia lakukan sama anakku.Dia salah satu alumni sebuah ponpes modern di jawa timur.
Setelah itu,lalu dia pamitan.Abi,anterin iffah ke kosan dia ya.Biar gak digangguin anak2 kampung.Kata istriku.Deket kok.Seperempat jam.Tambah istriku.
Yah,walau malas beranjak,kalo disuruh nganterin bidadari mah,sapa yang mau nolak.Sapa tau nanti ada jalan dan kesempatan.Hehehe.
Kuanterin dia pake motor aja,biar cepet.Setelah ngidupin motor,lalu aku suruh dia naik.Ya…h,kampret,kirain dia naik motor mau nemplok.Ternyata duduk dia nyamping.Tapi lumayan,untuk pertama mah.Hehehe.Daripada lumanyun.
Setelah seperempat jam dan melalui jalanan gang,akhirnya nyampe juga ke tempat kos dia.Ternyata dia kos di rumah Ust Syafi’i saudaranya yang suka ngisi pengajian di mesjidku.Pantes saja istriku minta si munifah mrifat anakku ngaji.Begitu toh ceritanya.Setelah basa basi,aku langsung pamit sama beliau.
Sepanjang perjalanan pulang,aku keingetan sama si Munifah ini.Parfum yang dia pake,masih tercium brow.Fikiran kotorku membayangkan,andai aku bisa ngerasain tubuh dia,dukh nikmat kali.
Entah mengapa,aku suka sama cewek berjilbab.Apa lagi kalo yang berdandan kek akhwat,suka bikin penasaran.
Begitulah,dah sebulan Munifah memberi prifat ngaji anakku.Semakin kuperhatikan,aku jadi tambah kesengsem dan tertari sama dia.Tertarik pengen ngerasain tubuhnya.Hehehe
Suatu hari,kalo gak salah hari Selasa sekitar jam dua siang,Istriku Nida dapet telpon penting.Katanya ada acara mendadak.Karena begitu pentingnya,hingga dia terburu-buru pergi.Ada urusan keluarga.
Karena Nazril anakku sorenya harus belajar di TPA,terpaksa gak ikut.Nida cuman nelpon ke toko nyuruh cepet pulang biar nemenin anakku.Pas kebetulan hari itu giliran di rumah Nida.
Akhirnya aku cepet pulang langsung menuju rumahku.Sesampainya di rumah,kulihat Nazril lagi nonton TV.Assalaamu’alaikum!.Wa’alaikumsalam jawab anakku.Aa,ummi kapan berangkatnya?Tanyaku.Barusan bi,katanya disuruh ke rumah nenek.Jawab Nazril.Lho kamu gak ikut sama ummi?Nggak bi,kan Nazril harus sekolah TPA dan nanti ngaji sama teh Iffah.Jawab anakku.Ya sudah,abi mau mandi dulu.
Setelah jamaah ashar,Nazril pergi ke TPA.Dia pulang biasanya jam 5 sore.Memang aku terlalu sibuk usaha,so jadi kurang perhatian sama anak.Nida gak mau ngambil pembantu lagi.Katanya biar jadi ibu rumah tangga sejati jawabnya.Ya begini ni jadinya.Pas kutelpon Nida ada urusan apa,jawabnya ibunya lagi sakit dan lagi dirawat.Kemungkinan dia gak bisa pulang.Terus besoknya aku disuruh dateng setelah si Nazril sekolah TK.Ya sudah jawabku.
Menj***** maghrib,Munifah dateng ke rumahku.Biasa mau prifat ngaji anakku.Dia suka sholat maghrib berjamaah di mesjid dekat rumahku dengan istriku kemudian ngajarin ngaji anakku.
Assalaamu’alaikum.Iffah memberi salam.Wa’alaikumsalam jawabku sama anakku.E…h dek Iffah,ayo masuk.Sambutku.Setelah duduk sambil nunggu datangnya maghrib,kami ngobrol sebentar.Lho,mbak Nida nya kemana mas?Tanya Munifah atau Iffah panggilannya.O…h,ummi Nazril tadi berangkat ke Tangerang,ibu sakit mendadak.Jawabku.Lho mas sama Nazril gak ikut?Tanyanya lagi.Enggak Fah,kan sayang gak ikut TPA sama prifat ngaji sama kamu.Paling besok habis pulang sekolah Nazril jawabku.O…h gitu mas.Kata Iffah.Iya Fah,ya sudah,sekarang ke Mesjid dulu jamaah.Dah adzan.Kataku.
Lalu kami bertiga menuju mesjid.Pas lagi sholat berjamaah maghrib,eh turun hujan.Pertama gerimis.Untung aja,pas udahan jamaah,hujan belum gede.Lagian jarak dari Mesjid ke rumah cuman 20meteran lah.Lalu kami langsung menuju rumah.Iffah dan Nazril langsung ke ruang belajarnya untuk belajar ngaji.
Diluar hujan tambah deres aja.Aku ke dapur wat nyiapin makan.Untung aja Nida pas pergi dah nyiapin lauk pauknya.Jadi kami tinggal makan aja.
Sambil nungguin Iffah dan Nazril selesai ngaji,aku nyalain TV.Mereka selesai biasa pas waktunya Isya.Diluar hujan semakin deres aja.Wah kampret juga.Alamat dingin neh.Mana Nida pergi lagi.Tapi sejurus kemudian,terlintas dalam fikiranku si iffah.Wa…h,kebetulan ne.Nida lagi gak ada.Semoga aja hujan gak berhenti dan tambah deras,so aku gak usah nganterin iffah pulang.Moga aja dapet kesempatan bisa berduaan sama Iffah.Hehehe.Syetan dah ngasih jalan dan gambaran aja neh.Wkwkwkwk.
Sekitar jam 7 lebih dah,pas waktunya isya.Iffah dah Nazril selesai ngaji.Biasanya kalo gak hujan,kami berjamaah isya di mesjid.Karena hujan,aku ngajakin makan malam mereka.
Iffah,diluar hujan deras,ayo kita makan malam aja dulu ya.Biar nanti pas hujan berhenti,mas Eggy langsung nganter pulang.A…h,gak usah mas.Makasih.Iffah dah kenyang.Jawabnya.Padahal aku tahu,dia gak enak coz gak ada istriku.Tapi dengan sedikit paksaan dan ajakan,akhirnya dia mau juga.Aku bilangin kasihan Mbak Nida yang dah capek2 nyiapin makanan.
Kami langsung ke ruang makan.Kulihat Iffah seperti gak nafsu makan.Apa lagi pas dia tahu kalo aku suka liatin dia terus.
Memang cantik ni anak.Moga malam ini gua bisa dikasih kesempatan.Batinku.Ternyata hujan malah makin deras,aku terus berharap dan berdoa,hujan,hujan,jangan berhenti.Mohon mengerti sama gue yang lagi horny.Hehehe.Kacau dah.
Selesai makan,karena hujan makin deres,aku ajakin mereka sholat isya dulu.Lalu nyuruh si Nazril tidur.Setelah anakku masuk kamar,aku ngajakin iffah ke ruang tengah.Fah,sini aja.Kamu liat2 majalah dulu atau nonton TV sambil nungguin hujan berhenti.Kataku.Yaa walau dia agak ogah2an akhirnya dia mau juga.
Untung pas tadi dia ngajar ngaji anakku,aku dah nyeting keadaan.Kusiapin majalah hot dibawah tabloid Nova dan TV dah kuseting sama Dvd player film hot.
Sudah fah,kamu disini aja.Baca2 dulu sama liat tv.Kalo mau liat film,tinggal pilih aja,dvd nya tinggal pilih.Padahal dvd nya dah kuganti semua dengan film hot.Jadi cuman covernya aja yang film biasa.Hehehe.Moga berhasil.Aku mengharap.
Akhirnya iffah mau juga.Sudah kamu disini aja.Mas Eggy mau kedepan,pengen merokok.Kataku.Tampaknya iffah seneng aku bilang mau kedepan.Hehehe.
Iffah lalu duduk di sofa.Kulihat dia dari depan cantik dan anggun banget.Memakai gamis warna ungu dan jilbab ungu pula serasi dengan warna gamisnya.
Diluar hujan semakin deras aja.Ayo hujan,jangan berhenti batinku.Lalu aku ambil hp dan menelepon pamannya iffah.Pak Ustadz,maaf ni belum nganterin iffah pulang,hujan deres kataku.Kebetulan mobil lagi dipake ibu mertua.Kataku berbohong.Aku bilangin,kalo hujan terus,palingan iffah nginep biar tidur sama Nazril anakku.Akhirnya paman iffah bilang,gak apa2.Toh istri beliau juga akrab sama istriku.Istrinya pimpinan majlis taklim istriku.Lagi pula beliau tahu,Nazril anak didik Munifah.
Kulihat jam tanganku dah pukul setengah sembilan.Dan ternyata hujan bukannya berhenti,malah tambah deres aja.Yes yes yes.Aku bersorak.
Pas aku masuk kedalam,aku mengendap liatin si iffah lagi ngapain.Pas kulihat,dia lagi anteng liatin majalah playboy.Asyi…k batinku.Kulihat dia juga asyik mindahin channel TV.
Sambil nengok kanan kiri takut aku liat kali,dia nyetel DVD player.Kulihat dia milih2 dan lihat cover filmnya.Setelah itu dia duduk di sofa kembali.Aku tersenyum.Yes,kena juga dia jebakan bekmen.Hehehe.
Sambil meliat2 majalah,dia nyetel DVD.Swit swi….t,yang keluar ternyata film no yes.Hehehe.Dia nengok kanan kiri lagi,setelah dirasa sepi dan nyangka aku masih di teras rumah,dia anteng men,liatin film bokef.
Hujan tetep deres aja.Aku yakin,dia baru pertama liat2 majalah playboy sama film bokef.Gak tau dah kalo di HPnya,dia nyimpen file film gituan.
Coz ane tau,si iffah kan ketua LDK(Lembaga Dakwah Kampus) di tempat kuliahnya.Dah gitu,guru TPA,mrifat ngaji lagi.Hehehe.
Sambil terkadang nengok kanan kiri,terkadang juga mindhin chanel ke TV,trus balik lagi ke film bokef sama buka2 majalah playboy,kulihat dia meremas2 teteknya sendiri.Kulihat tangan kanan dia meremas2 pangkal pahanya dari balik gamis dia.
Aku yang ngintipin dia tanpa disadari bersorak dalam hati.Yes,yes.
Kulihat,dia ganti dvd lg,eh yang keluar film bokef lagi.Hehehe.Wa…h,kulihat dia anteng banget,tak lupa tangannya maenin tetek plus mekinya walau dari balik gamisnya.Kuliat juga,muka dia memerah.Du…kh,semakin cantik aja dia.Cukup lama aku liatin dia begitu.Dengan penuh kesabaran aku menunggu dia on dulu.Sekitar 3/4 jam aku liatin dia.Berapa kali ganti kaset dvd,ya tetep aja yang keluar film bokef.Hehehehe.
Pas dia lagi,anteng dan asyik liatin majalah porno dan film bokef,aku mengendap2 perlahan tanpa dia sadari sampe aku berdiri dibelakang sofa tempat dia duduk.
Ehe…m,aku berdehem.Si iffah kaget setengah mati,langsung matiin tv dan ngedudukin majalah playboy.Mukanya merah banget.
Gimana fah,majalah sama filmnya bagus2 gak?Aku tanya dia sambil tersenyum.E…h,i…ya,eh bagus mas.Jawab dia tergagap lalu nunduk.Lho,kenapa tv nya dimatiin fah?A…anu mas.Gapap dia.Sudah,nyalain lagi fah,kataku sambil ngambil remote tv dan langsung nyetel.Ternyata masih film bokef brow,dia gak matiin playernya coz keburu kaget pas aku tiba2 dateng.Wajah dia tambah merah.
Lho,film ginian toh.Aduh,maaf,mas lupa nyimpen bekas kemarin malem sama mbak Nida.Untung Nazril gak liat.Kataku sambil tersenyum.
A…a…anu mas,maafin iffah ya dah lancang.Dia masih tergagap dan makin nunduk karena malu mungkin.
O…h,gak apa2 kok.Mas yang harusnya minta maaf naruh dvd sembarangan.Ujarku sambil duduk di kurs samping sofa.
Lho,jamu suka baca majalah itu ya?Kataku sambil menunjuk majalah yang dia duduki.Wajah iffah semakin bertambah merah.Sudah,gak apa2 kok.Lagian kamu dah dewasa.Kan pendidikan sex perlu buat orang dewasa mah.Kataku lagi.
Udah,biar mas eggy temenin ya nontonnya.Aku langsung pindah ke sofa tempat duduk dia.Kuliat dia mau pindah duduk,tapi gak jadi coz dia malu lagi dudukin majalah playboy.
Untung diluar hujan semakin deras dan anakku Nazril mungkin dah tidur.Kutambah lagi volume tv nya.Si iffah semakin nunduk aja.Sudah,ayo liatin filmnya.Bagus tuh.Kataku sambil tersenyum.Kuliat di tv,seorang cowok lagi jilatin memek si cewek.Aku tambahin lagi volumenya.Terdengar si cewek mendesah dan mengerang.
Pertama si iffah nunduk aja.Aku pura2 anteng liatin film,tapi kadang kulihat dia sesekali nengokin tv.Yes,yes,ye….s.Kena kamu iffah.Batinku.Kami gak banyak ngomong,aku pura2 tanganku menyenggol tangan dia,e…h,dia diem aja.Kucoba tanganku menumpang di tangan dia,aku pura2 gak nyadar.Filmnya semakin hot aja.Diluar hujan semakin deras.Agak kuremas tangan dia,tapi dia diem aja.Aku makin berani.Semakin aku mepet kesamping dia.
Kudengar nafas iffah rada berat.Mungkin dia dah on lagi terpengaruh film.Tanganku menumpang diatas paha dia.Iffah mencoba melepaskan tanganku dari pahanya.Tapi kutaruh lagi disana.Lama2 kucoba mengelus dan meremas pahanya,pertama dia seperti gak mau,tapi akhirnya lama2 dia jadi terhanyut.Aku dan dia cuman diem aja.Kulihat dada dia naik turun seperti bernafas berat.
Aku taruh tanganku pas dipangkal paha dia,eh kedua tangan dia mau melepaskan tanganku dari sana,tapi aku keburu menekan tanganku dan langsung meremas pangkal pahanya.
Pertama dia terus berusaha mau menyingkirkan tanganku tanpa bicara,tapi tenagaku lebih kuat,aku tetap menekannya dan memainkan jemariku meremas dan ngobel2 dari balik gamisnya.Akhirnya dia seperti pasrah dan menikmati setiap remasan jemariku diatas pangkal pahanya.
Nafas dia semakin berat,dadanya naik turun,kudengar dia seperti menahan desahan biar gak keluar.Mata dia kadang terpejam manakala aku meremas pangkal pahanya agak kuat.
Begitu juga dengan aku,nafasku semakin terasa berat menahan gejolak dan hasratku.Tanpa dia sadari,tangan kiriku hinggap di payudaranya.Sementara tangan kananku tetap meremas pangkal pahanya.Ketika tanganku hinggap di payudaranya,tangan kanan iffah seperti mau menyingkirkan tangan kiriku dari atas payudara kirinya.
Langsung aku meremas2 pangkal paha dia dengan jemari tanganku agak kuat dan cepat.
Sekarang dia seperti terhanyut dan menikmati apa yang kulakukan.
Mau melepaskan tangan kiriku dari atas payudaranya,tangan kananku meremas pangkal pahanya.Begitu sebaliknya,ketika dia mau melepas tangan kananku dari atas pangkal pahanya,tangan kiriku meremas payudaranya yang sekal dan empuk.
Dia gak bisa ngapa2in.Cuma pasrah dan menikmati apa yang aku lakukan.Kami gak saling bicara.Aku terus meremas pangkal pahanya dan payudaranya.
Sesekali terdengar desahan pelan iffah walau agak ditahan.Ssshhh mmmh a….h!Nafas kami semakin memburu.Tiba2 iffah semakin merapatkan pahanya dan badan dia agak kejang.
Kulihat mata Iffah terpejam dan dia menggit bibir bawahnya.Aku tahu dia mengalami orgasme.Hal nikmat yang mungkin baru dia rasakan untuk pertama kalinya.
Aku gak diem aja,kedua tanganku semakin intens meremas pangkal paha dan payudaranya.Kini dari mulutnya mulai keluar suara desahan.A….h,ssh….hhh mm…mhh.Aku semakin semangat aja.Iffah semakin memejamkan matanya.Tak kusia-siakan,aku mencium pipinya.Ternyata diam aja.Dan ketika aku melumat bibirnya,dia juga diam.Kulumt bibirnya,tapi dia tidak membalas.Ketika aku semakin meremas pangkal paha dan payudaranya,tiba2 dia membalas lumatan bibirku.Pertama biasa aja.Karena kedua tanganku semakin aktif bermain,akhirnya dia membalas juga lumatan bibirku dengan ganas.A….h,sungguh sangat nikmat dan tidak bisa dilukiskan.Sambil kami berciuman,kedua tanganku aktif meremas2 bagian paling sensitif dia.
Sambil begitu,aku geser dia supaya berbaring di sofa sambil tetap melakukan ciuman bibir.
Dia seperti terhipnotis dan menuruti ketika kubaringkan di sofa.Aku duduk dibawah sofa dan agak menindih badan dia dengan merangkulnya.Tak lupa tangan kananku tetap meremas pangkal pahanya.
Iffah bagai terbius dan kesadarannya sudah hilang.Dia lupa akan dirinya siapa dan lupa apa yang sedang dia lakukan.Ifah kini merenggangkan kedua pahanya.Dan dengan secepat kilat tangan kananku menerobos gamis dia dari bawah dan langsung hinggap diatas gundukan kenyal yang tertutupi celana dalam.
Ternyata iffah hanya memakai celana dalam saja tanpa memakai kaos kaki panjang atau stoking yang biasa dia pakai sehari2.Mungkin karena malam dan gak beraktifitas diluar.
Ambo…y,kulit paha dia terasa halus dan licin.Pas jemariku hinggap dibukit kenyal dia,terasa celana dalam dia dah basah oleh cairan.Bulu2 jembut dia agak jarang.Langsung kuremas gundukan kenyal dia dari balik celana dalamnya.Iffah semakin ganas dalam membalas lumatan bibirku.
Apa lagi,ketika jemariku menerobos lewat bawah cenala dalamnya dan langsung hinggap diatas kemaluan dia,iffah semakin ganas melumat bibirku.Begitu pula ketika jari telunjukku mengobel dan memainkan klitoris dia.Iffah semakin ganas.Kemaluan dia semakin basah dan becek oleh lendir yang keluar.Aku menarik celana dalamnya kebawah.Dan tanpa sadar,iffah membantu melorotkan CD-nya kebawah.
Tangan kiriku melepas kain sarung yang melilit pinggangku.Juga menarik kebawah CD riderku sambil terus melumat bibir iffah.Kini aku cuman memakai atasan baju koko aja.Burungku sudah berdir tegak dan keluar lendir juga tanda dah siap pengen menerobos masuk.Aku menarik gamis iffah keatas.Lalu sambil tetap melakukan ciuman,aku naik keatas tubuh iffah dan menindihnya.
Iffah gak melawan sama sekali.Malah dia semakin melebarkan kedua pahanya.Lalu keeua pahaku kini sudah berada diantara kedua paha Munifah.
Tanpa menunggu waktu lama takut kesadaran iffah kembali,sambil terus ciuman,tangan kiri meremas payudara iffah yang berhasil menerobos lewat gamisnya yang telah berhasil kutarik dan kusingkap keatas.Melewati BH dia,tanganku kini tepat memegang payudaranya yang padat dan sekal,ketika kupegang putingnya,terasa sudah mengeras.Tanganku meremas2 dan memilin puting susunya.Kedua tangan iffah meremas2 rambut dikepalaku.Terkadang dia menjambak rambutku sambil terus berciuman.Aku membimbing burung dan mengarahkannya ke lobang kenikmatan munifah.Setelah tepat,lalu aku menggesek2kan ujung kemaluanku di bibir kemaluan iffah.
Dia semakin melebarkan pahanya.Terasa memeknya sudah sangat licin.Tanpa menunggu waktu,aku mencoba menekannya masuk.Tapi terus meleset karena licin.
Gila juga,lobang kemaluannya sangat sempit.Apa lagi pantat dia bergoyang2 terus.Sehingga aku agak kesulitan memasukkan batang kelakianku.
Tapi tangan kananku tetap membimbing supaya ujung kemaluanku tepat dilobang kenikmatan Munifah.
Dan ketika tepat berada di lobang kemaluan iffah yang sempit,dengan bantuan tangan kananku,aku menekannya masuk.Clep,gila sangat sempit tapi licin.Aku dah gak mikirin berapa kali munifah orgasme.Yang penting aku ingin segera memasukkan burungku di memeknya.
Ketika kutekan,akhirnya ujung kemaluanku berhasil menancap sebatas kepalanya.
Iffah semakin ganas melumat bibirku.
Jari telunjukku memainkan klitorisnya,dan ini membantu kemaluan munifah semakin banjir oleh cairan lendir.
Lalu aku menekan pantatku dan mendorng kontolku masuk,clep,kini batang kemaluanku hampir masuk setengahnya.Setelah dapat masuk setengahnya,tangan kananku menerobos masuk kebalik BH dia dan menariknya keatas.
Kini kedua payudara iffah sudah berada dalam genggaman kedua tanganku.Kedua payudaranya kuremas2 dan kupilin kedua puting susunya.Munifah semakin ganas melumat bibirku.
Lalu kontolku kutarik dan semakin kutekan kedalam.Gila,sangat2 sempit.Kontolku terasa sangat dijepit dan diremas memek munifah.Ketika kutekan lagi,kini kontolku bisa masuk setengahnya dan sepertinya ada sesuatu yang menghalangi.Mungkin ini karena ukuran burungku yang besar diatas rata2 orang indonesia
Ketika aku menggenjot kontolku dengan perlahan,Iffah semakin ganas melumat bibirku.Tangan dia gak berhenti meremas dan menjambak rambutku.
Lobang kemaluan dia semakin licin dan basah oleh cairan,tapi sangat sempit dan sulit ditembus.
Sambil menaik turunkan genjotanku,kedua tanganku meremas2 kedua payudara Iffah.Kini dia semakin melebarkan kedua pahanya.Dia gak merasakan perih ketika batang kemaluanku dah menembus lobang kenikmatannya.Walau baru masuk setengah.Mungkin dia dah sangat bernafsu,sehingga memeknya basah dan licin oleh lendir kenikmatan.
Aku sampai kesulitan bernafas meladeni lumatan iffah yang super ganas.Apa lagi pas kugenjot kontolku secara perlahan.
Ketika kedua puting susunya kupilin dengan jemariku,iffah semakin ganas sajah.Pantatnya ikut bergoyang.Kedua pahanya semakin ngangkang.Dan ini agak memudahkanku untuk menekan terus kontolku semakin dalam.
Kugenjot dengan perlahan.Kutarik keatas lalu kutekan kedalam.Memeknya semakin basah dan licin saja.Dan pada suatu kesempatan,ketika aku menarik kontolku keluar,dengan sekali hentakan yang penuh tenaga,aku tekan kontolku dengan kuat.Slep,pret,blez,a…mmhh,munifah menjerit tapi tertahan karena bibir kami saling berpagutan.Dia mencakar punggungku ketika kontolku amblas seluruhnya kedalam memek Munifah.Untung aku masih memakai baju koko.Agak perih juga sih.
Kubiarkan kontolku didalam memeknya merasakan sensasi kedutan dan remasan memeknya.Kedua kakinya mengapit di pinggangku.
Kemudian aku mulai menggoyang pantatku naik turun.Aku menghentikan lumatan bibirku di bibirnya.Kulihat wajah dia yang cantik penuh keringat dalam balutan jilbab ungu.Matanya merem.Tampak gigi dia menggigit bibir bawahnya yang tipis dan seksi.
Sambil kugoyang memeknya,aku menarik lepas jilbabnya dan melemparnya kebawah sofa.Ambo…y,betapa cantiknya dia tanpa jilbab.Rambutnya lurus panjang sepunggung ketika aku menarik ikatan rambutnya.Kini tampak leher dia yang jenjang putih mulus.
Gak kuat melihatnya,aku langsung mencupang lehernya itu sambil tetap menggenjot pantatku dan meremas2 payudaranya.
Karena kurang bebas sebab dia masih memakai gamis,maka aku tarik lepas keatas.Dan iffah ikut membantu melepas gamisnya itu.Kini dia hanya memakai BH warna hitam yang tertarik diatas payudaranya yang sekal.Wo…w,betapa putih dan mulusnya tubuh dia.Payudara yang bulat dengan pentil berwarna pink berhias biru kehijauan urat2 payudaranya.Aku semakin semangat menggentot pantatku.
Dari mulut dia keluar desahan lembut.Emm….mmmhhh a….h,sshhh a…h.Ternyata dia tipe cewek yang gak berisik waktu bercinta.Tapi dia sangat penuh penghayatan.Dia meresapi setiap goyangan pantatku dan remasan tanganku di payudaranya.Karena gerah,aku juga menarik lepas baju koko ku dan melemparkannya kesamping.Aku juga melemparkan kaos dalamku yang berhasil kulepas.Kucupangi payudara dan lehernya.Kini di leher dan payudaranya ada tanda merah bekas cupanganku.
Pantat dia ikut bergoyang mengimbangi tusukan kontolku.A…w,terasa memeknya menyedot dan meremas kontolku.
Ketika aku semakin cepat menggenjot kontolku,iffah semakin memejamkan kedua matanya dan dia semakin menggigit bibir bawahnya.Dan waktu kujilati telinganya dengan lidahku sambil terus kugenjot kontolku,tiba2 dia menggigit leherku sambil kuat memegang punggungku dan kedua kakinya merapat dengan kuat di pinggangku.Tampaknya dia baru mengalami orgasme yang hebat.Maka aku pun semakin kencang memompa kontolku.Kini aku pun mau menyusul orgasme.Dan pada hentakan terakhir yang kuat ketika ujung kontolku mentok dalam memek iffah,ser,crot crot crot crot,kontolku memuntahkan laharnya dengan banyak.A….h,iffa….h!!!Aku berteriak menyebut namanya ketika aku pun mencapai orgasme.Tubuhku lemas dan ambruk diatas tubuh iffaah.Aku meresapi sisa2 orgasmeku.Kontolku tetap menancap dalam memek Munifah.Terasa memeknya berkedut2.Kami saling berpelukan dengan kuat.Hujan diluar gak membuat kami kedinginan,tapi justru kami bersimbah peluh setelah menggapai kenikmatan.
Setelah kontolku lemas dan keluar sendiri dari memek iffah,aku duduk tersandar di ujung sofa.Sementara iffah terbaring lemas sambil memejamkan matanya.
Tak berapa lama,iffah membuka matanya.Dan dia sangat kaget dengan keadaannya.Kini dia tersadar.Kemudian dia nengok kanan kiri.Dan ketika dia melihat gamisnya melumbuk dibawah sofa dan menyambarnya.Kemudian dia menutupi tubuhnya dan duduk diujung sofa sambil menangis.
Tampak dia sangat menyesali apa yang telah dilakukannya.Dia menangis tapi menahan suara tangisnya.Tampak kedua matanya bersimbah air mata.Mungkin dia sangat dan sangat menyesal dan tampak sangat shock.
Tapi apa daya,semuanya dah terjadi.Dan dia pun menikmatinya.Ketika aku menghampiri dia dan duduk disampingnya,tiba2 dia memukuliku dan meledak lah tangisnya.
Tapi kupegang tangannya dan menariknya supaya dia bersandar di dadaku.
Sambil kubelai rambut lurusnya yang acak2an.Aku bilang sama dia.Dek Iffah,maafin mas eggy ya.Sungguh mas sangat khilaf dan gelap mata.Mas gak sadar iffah.Lalu aku bilang,tapi iffah jangan kuatir.Mas Eggy bener2 bakal bertanggung jawab sama kamu.Dan dengan segala rayuan dan bujukan,akhirnya tangisnya berhenti.Tapi tetap saja,kedua matanya masih berlinang air mata.
Ketika kulihat diatas sofa ada lendir bercampur noda darah.Dan ketika kulihat kontolku,juga ada lendir bercampur darah.Aku hampir gak percaya dan seakan dalam mimpi saja bisa merenggut keperawanan iffah guru TPA dan ngaji anakku.Lalu kuambil celana dalam iffah dan dipakai membersihkan sisa2 hasil bercinta kami.
Setelah itu,aku duduk kembali samping iffah.Dia masih terus tampak shock.Tapi terus kurayu dan kukasih harapan.
Dia menatap wajahku.Beneran mas mau tanggung jawab?Tanya dia dengan penuh harap.Beneran sayang.Jawabku.
Gimana dengan mbak Nida?Iffah gak enak sama dia.Iffah dah ngerusak rumah tangga mas sama mbak Nida.Tambahnya sambil terisak dan menyandarkan kepalanya di dadaku.Aku mengusap dan membelainya dengan lembut.
Iffah,asal kamu mau bersabar dan menyimpan rahasia sampai ada kesempatan,mas bener2 akan menikahi kamu.Kamu mau kan?Di cuman mengangguk.Ya apa boleh buat.Dia gak punya pilihan.
Lalu aku mengajaknya mandi di kamar mandiku yang jadi satu dalam kamar tidur.Sebelumnya kulihat dulu Nazril di kamarnya.Ternyata dia dah pulas tidur.Aku membetulkan letak selimutnya.
Lalu aku mandi bareng sama iffah dan berendam air hangat.Kami saling menyabuni.Ketika dia sedang menyiram rambutnya dengan shower,kulihat betapa seksi dan langsingnya tubuh dia.Timbul hasratku kembali.Maka aku langsung menghampiri dia dan langsung memeluknya.Sekarang dia dengan sepenuh hati dan gak malu2 bercinta denganku.Kami melakukan percintaan dengan berbagai macam gaya.Di kamar mandi,juga di kamar tidur.Ternyata hasrat dan nafsu sex iffah sangat besar.Malam itu kami habiskan berdua dengan iffah,menikmati setiap lekuk tubuh dia.Dan iffah pun tak sungkan untuk mengulum kontolku.Dan hasrat dan nafsu sex nya yang besar,membuat dia menjadi cepat ahli dan profesional.Apa lagi aku stelin film hot pake laptop di kamar.
Begitulah,sebelum tidur,aku pasang alarm supaya bangun jam setengah empat.Biasanya anakku bangun jam 5 lebih.Biar dia gak tahu.Nanti bisa gawat kalo dia tahu dan ngomong sama ummi nya.Ketika alarm berbunyi,iffah masih tidur.Dan sebelum mandi,aku masih melakukan percintaan.Setelah azan shubuh,jam 5 pagi aku anterin iffah dulu.Dia memakai CD dan BH istriku.Punya dia kusimpan wat kenang2an.Sebelum aku pergi nganterin iffah,aku tulis pesan di kamar Nazril.Sayang,abi pergi keluar dulu mau beli bubur ayam wat sarapan.Kalo bangun,nazril langsung mandi aja ya.Kan sudah besar.
Kemudian aku nganterin iffah.Seperempat jam kalo pake motor ke rumah pamannya itu.Setelah itu aku kembali lagi sambil mampir dulu beli bubur ayam.
Sesampai di rumah,ternyata Nazril dah bangun dan menjalankan pesanku.
Anak pintar,ini baru anak abi.Kataku.Terus kami makan.Aku putuskan nazril gak sekolah dan menelpon gurunya minta izin dan langsung setelah itu menyusul ke rumah sakit tempat ibu mertua dirawat.
Setelah kejadian itu,kalo ada kesempatan,aku mencuri2 waktu untuk bisa bercinta dengan iffah.Untung pas bercinta pertama gak bikin dia hamil.Biar aman,aku suruh dia pakai KB.
Terkadang dia menuntutku kapan mau menikahinya.Tapi kujawab sabar dan sabar.Belum ada kesempatan dan memungkinkan.Anehnya dia gak nolak kalo diajak bercinta.Malah dia sering minta.Ya nafsunya emang besar.Terkadang kalo habis dia ngajar ngaji anakku,pas ada kesempatan,aku hajar aja.Kami melakukan hubungan intim.Walau terburu2 takut ketahuan.Tapi sensasinya sangat lain dan luar biasa.

——–

Hobi ibu2 memang ngerumpi.Ini yang gak demen.Apa lagi rumahku suka dijadikan ajang ngumpul.
Tapi yang aku suka,ada tetanggaku yang sering dateng dan curhat sama istriku.Namanya Ai Mutmainnah.Orangnya cantik,mata lentik,idung mancung dan bodynya masih aduhai.
Pokoknya napsuin banget.Apa lagi liat bibirnya yang selalu basah.Bikin geregetan pengen ngelumat.
Dia berumur 28tahun dah menikah punya anak satu.Suaminya lelaki tua tapi kaya.Mungkin itu yang menjadikan dia mau dijadikan istri.
Pepatah bilang,witing tresno jalaran soko kulino.Karena sering ketemu dan ngeliat dia,bikin aku demen dan selalu membayangkan dapat em-el dengan Ai.
Apa lagi,aku pernah denger pas curhat sama istriku Nafisah,dia belum pernah merasakan apa itu nikmatnya bercinta.Bikin tambah aku penasaran aja mau muasin dia.Hehehe.
Dan kesempatan itu datang.Waktu itu hari minggu.Anak2ku lagi maen sama anaknya Ai juga.Dia pas dateng ke rumah.Biasa ngerumpi lah.
Pas dia lagi ngerumpi,istriku dapet telpon dari ibu mertua disuruh jemput di terminal.Biar cepet dia naek mio aja.Toh lumayan jaraknya sekitar 40menit lah kalo naek motor mah.
Si Ai disuruh nunggu dirumah,toh kata istriku bakalan sebentar dan bakalan langsung pulang.
Aku asyik motongin rumput di halaman.Pas dah setengah jam,aku masuk rumah,kulihat Ai ketiduran di sofa.Mungkin kesel dan ngantuk.Akhirnya ketiduran.

Yang membuat aku deg2an,kulihat rok dia terbuka sampai paha dan memperlihatkan paha mulus putih dengan bulu2 halusnya sangat menggoda.Aku sampe nelen ludah liat itu.Pengen banget ngelusin paha itu.Tapi apa daya,takut dia bangun,terus istriku datang.Bisa kiamat nanti.
Ketika lagi asyik ngeliatin pemandangan,tiba2 hp ku bunyi.Dukh ganggu aja.Aku langsung menuju kedepan takut Ai bangun dan menerima telpon.Ternyata dari istriku.
Assalamualaikum,kata istriku.Wa’alaikum Salam,jawabku.Ada apa mi nelpon,dah nyampe?Udah bi,nih ibu disamping umi.Jawabnya.
Kenapa nelpon mi?Tanyaku.Gini bi,bilangin aja sama Ai,takutnya kesel nunggu,umi mau nganterin ibu dulu belanja.Takutnya lama.Tau sendiri ibu kalo dah belanja,suka lupa waktu katanya.Buat oleh2 katanya.Ya udah,abi bilangin Ai,tuh lagi di dalem baca majalah sama nonton Tv.Abi lg motongin rumput neh.Ya udah yah,kata istriku.E…h belum mi,abi pesen bawain duren yah.Yah abi,kan lg gak musim.Pokoknya cari aja umi sayang yah.Gak apa2 lama juga,asal dapet duren.Timpalku.Ya udah ya.Assalamualaikum.Waalaikumsalam jawabku.
Yes,ye…s,kesempatan ne.Moga si Ai belum bangun.Aku kunci dulu pager gerbang,terus masuk dan ngunci rumah juga.Kulihat Ai lagi pules aja ketiduran.Dan ketika kulihat,pahanya semakin terbuka.Busye…t,semakin membuatku nafsu.
15 menitan aku menikmati pemandangan ini.Kulihat wajah Ai begitu cantik dalam balutan jilbab coklatnya.
Kontolku sampe ngaceng melihat pemandangan ini.Karena dah gak kuat,aku mengeluarkan kontolku dengan melorotkan kolorku dan cd ku.Kukocok sambil melihat pemandangan paha dan betis Ai.Tapi yang kudapat justru malah kontolku tambah tegang.Dengan perlahan kudekati Ai yang terlelap tidur di sofa.Kutengok kanan kiri.Setelah memastikan sepi dan anakku asyik bermain,aku memberanikan diri memegang betis ai.
Takut2 aku menempelkan tanganku,ternyata ai pules.Lalu perlahan rok Ai kutarik keatas.Tiba2 dia gerak.Kaget aku.Untung gak bangun.Oh ya,Ai memakai pakaian model gamis gitu.Jadi agak gampang narik roknya ke atas.
Kini didepanku terpampang paha Mulus Ai.Kulihat dia memakai CD warna krem.Dan dari Cd nya terbayang bulu2 hitam menggunung.Aku sampe nelen ludah.
Jantungku berdebar2 melihat pemandangan ini.Dengan hati2 kutekan gundukan dibalik CDnya.Aman,dia masih pules.
Aku berjingkat ke kamarku mengambil pisau silet.Setelah dapat,dengan perlahan,aku potong cdnya pake silet.Dan terbukalah pemandangan sangat indah di depanku.Bukit indah nan lebat terpampang didepan mataku.Karena sudah gak kuat,dan nafsu syetan dah bersemayam,aku semakin berani.Kulebarkan kedua kaki Ai.Persis sekarang Ai kek orang mau ngelahirin.
Kubuka labia mayora memek ai dengan perlahan dengan jariku.Busye…t,sempit banget memeknya.Perlahan kudekatkan mulut dan hidungku ke memeknya.Tercium wangi sabun sirih.
Aku semakin mendekatkan mulutku ke gundukan memek ai.Fikiranku dah sempit karena terbawa nafsu.Yang terpikir gimana nanti lah,yang penting sekarang heppy.
Aku melorotkan kolor dan Cd ku.Kini aku setengah telanjang.Aku bertekad,ingin menggagahi Ai.Apa pun resikonya.Lalu dengan perlahan,kujilati gundukan memeknya dengan hati2.Dukh,nikmat banget harumnya.Kubuka mulut memeknya biar tambah merekah.Gila,klitorisnya gede banget.Tanda nafsu Ai gede.Ketika kujilati memeknya,Ai agak bergerak.Mungkin terbawa dalam mimpinya,tapi ketika ku kenyot itilnya,dia terbangun.Dia tampak kaget dan mau serentak bangun.Untung segera kupegang kedua pahanya dengan kedua tanganku dan aku semakin menenggelamkan mulutku dalam memek Ai.Ai berteriak,mas ngapain ma…s,tolo….ng!Kata dia.Tapi mana mungkin kedengar lah,rumahku luas dan dibenteng.Jadi mana mungkin kedengaran keluar.Semakin kusedot dan kujilati memeknya,ai memukuli dan menjambak rambutku.Aku langsung menindih dia dan memegang kedua lengannya.
Ai terus memberontak dan berteriak teriak minta tolong.Dia menangis dan menghiba.Mas,jangan mas Eggy!.Tapi gak kuhiraukan.Tenang sayang,mas egi mau ngasih kenikmatan,aku tau kamu gak pernah dapet kenikmatan dari suamimu bandot tua.
Ai terus meronta2.Aku semakin kuat menindihnya diatas sofa lebarku.
Kurenggangkan dan kulebarkan kedua pahanya dengan paksa.Lengan ai kupegang kuat.
Sambil menindih Ai dan memegangi kedua lengannya,sejenak kupandangi wajah dia.Kulihat air matanya mengalir dengan deras.Tapi aku gak peduli.Apa lagi pas kulihat bibirnya yang seksi,ingin segera aku melumatnya.
Ma…s,jangan ma…s.Ai menghiba sambil terisak.Dia mencoba berontak lagi ingin lepas dari tindihanku.Tapi apa daya,ten****ya kalah jauh.Dia hanya bisa menangis sambil terus menghiba.
Sambil menindihnya,kucoba melumat bibir dia.Saat mau kulumat bibirnya,kepala dia terus bergerak kekanan dan kekiri.Ini membuatku semakin bernafsu.
Sambil kudekap erat,aku lumat bibirnya,mm..mmh,dia berteriak tapi tertahan lumatan bibirku.Aku lumat bibirnya,tapi dia terus mengelak tanda menolak.Nafasku semakin memburu.Walau dia gak merespon lumatan bibirku,tapi aku terus melumat bibirnya dan menciumi wajahnya.
Ai meronta2 ingin lepas.Semakin dia berusaha meronta,semakin kuat aku menindih dan mendekapnya.
Kini Ai seperti kehabisan tenaga dan hanya bisa pasrah.Air matanya terus berlinang.
Kurenggangkan kedua paha ai dengan mendorong kedepan lututku.Aku semakin bernafsu.Sambil menindih dan mendekap dia dengan kuat,tangan kiriku membimbing kontolku mengarah ke lobang kenikmatan Ai.Ai berusaha ingin lepas dan meronta lagi.Pantatnya bergoyang2 sehingga kontolku terus meleset.
Tapi aku terus berusaha.Dan ketika kontolku tepat dilobang kemaluan dia,aku langsung menekan masuk kontolku.
A….kh,saki….t!!!Ai merintih kesakitan.Ternyata memek Ai sangat sempit.Dan memang belum terlumasi dengan baik.Kontolku kini baru masuk setengahnya.Terasa sangat nikmat seakan memek ai meremas dan menjepit dengan kuat.Juga karena pantat dia yang bergerak2 karena meronta ingin lepas.
Lalu dengan sekali hentakan,aku mendorong masuk kontolku.Slep blez,kontolku amblas semua.A…kh,tiba2 ai menggigit leherku.Mungkin karena kesakitan.
Sejenak aku mendiamkan kontolku.Merasakan denyutan dan remasan memek ai.A….h,sungguh sangat nikmat.
Lalu aku mulai menggoyang pantatku maju mundur.
Tiba2 dari mulut ai keluar desahan.Sshhh….a…h,mmm…mhh.Tampaknya Ai mulai merasakan nikmatnya tusukan kontolku.Ini dibuktikan dengan pantatnya yang bergoyang2.Matanya terpejam dan dia mengigit bibirnya sendiri disertai dengan desah kenikmatan.
Aku terus mengocok kontolku dengan ritme pelan.Kutarik keatas dan menekan kedalam dengan keras dengan menghentakan pantatku.Ketika kuhentak dengan keras,mulut Ai mendesah,a…h.
Sambil terus menggoyang pantatku turun naik,aku lumat bibir Ai.Dan gak disangka,dia membalas lumatan bibirku.Aku melumat bibirnya dengan ganas.Dan Ai membalas lumatan bibirku dengan ganas pula.
Kini ai tak lagi meronta.Malah dia yang mendekap dan memelukku dengan erat.Kedua kakinya melingkar di pinggangku.
Sekitar 15 menit kemudian,tiba2 dekapan dan pelukan Ai semakin kuat.Kedua kakinya mengapit pinggangku dengan erat.Badan dia kejang sambil berteriak,a….h!!!.
Tampaknya ai mencapai orgasme.Orgsme pertama yang baru Ai nikmati.Sejenak aku menghentikan goyangan dan tusukan kontolku.Aku menekan pantatku kuat2.Membiarkan ai menikmati orgasmenya.Kami saling berpelukan dengan erat.Lalu tubuh ai lunglai.Kulihat Mata ai terpejam dan dia menggigit bibir bawahnya.
Tampak wajah ai bersimbah peluh.Kulihat wajahnya yang cantik dalam balutan jilbabnya.
Aku menggoyang lagi dan menaik turunkan tusukan kontolku.A….h,mmm….mmmhh,sssh…A….h,mulut ai mendesah dan merintih lagi.Matanya masih terpejam.Tampak dia sangat menikmati setiap tusukan kontolku.
Sambil terus memompa kontolku,aku menarik lepas jilbab ai dan melemparnya kebawah sofa.Kini tergerai lah rambut ai yang lurus hitam nan lebat sebahu.Lehernya yang putih tampak jenjang.Segera aku menjilatinya.Ai semakin merintih dan mendesah keenakan.Apa lagi pas kujilati telinganya dan aku semakin memompa kontolku,ai semakin merintih dan mendesah.A…h ah ah ah,ssrhh.Semakin aku memompa kontolku.Tiba2 ai mengejang lagi sambil memelukku dengan erat,dia berteriak a….h!!!Ai mendapatkan orgasme keduanya.Kubiarkan lagi ai menikmati orgasmenya.Badan kami bersimbah peluh.Tampak kening ai penuh dengan keringat.Kaos yang ku pakai pun sampai basah.Begitu pula gamis yang dipake ai.Maka ketika aku menggoyang kontolku lagi,aku melepas kaosku dan melemparnya kebawah.Aku juga menarik gamis ai semakin keatas.Dan seperti tak sadar,ai membantu melepaskan gamisnya.Kini ai hanya tinggal memakai beha saja.Warnanya hitam kontras dengan kulitnya yang putih.Aku menarik behanya keatas.Dan menyembullah kedua payudaranya yang membulat indah.Ukurannya lumayan sekitar 36D.Puting susunya berwarna pink kecoklatan.Urat2nya menghiasi sekitar putingnya.Sambil kupompa terus kontolku,kuremas2 payudaranya dan kupilin putingnya.Ai semakin mendesah dan berteriak2 keenakan.
Sayang,enak gak ngewe sama mas Eggy,a…h,enak ma…s.Jawab dia.Ai dah gak malu lagi dan gak sungkan ketika ditanya.Aku semakin cepat memompa kontolku hingga aku dan ai mendesah dan berteriak keenakan.Sesuatu terasa akan keluar dari kontolku.Maka aku semakin cepat dan kuat memompa kontolku keluar masuk memek ai.
Ah ah ah a….h,saya….ng!!!Aku berteriak dan se…r,crot,crot,crot,kontolku memuntahkan laharnya dalam memek ai.Disusul dengan teriakan ai dan dekapan erat dia.Kami orgasme hampir bersamaan.Badanku lemas dan ambruk diatas tubuh ai.Kami berpelukan dengan erat menikmati sisa2 orgasme kami.
Tiba2 hp ku berbunyi diatas meja.
Langsung aku meloncat dan menyambar hp ku dari meja.Hallo,assalamualaikum.Ternyata dari Nafisah istriku.Sambil mengatur nafas kujawab salamnya.Waalaikum salam,masih dimana mi?Tanyaku seperti orang habis lari aja.Umi masih belanja bi.Kayaknya masih lama neh ibu belanjanya.Oh ya durennya gak ada,gimana kalo umi beliin lengkeng aja?Ya udah mi terserah umi aja.Kalo masih lama,abi mau ke rumah Pak Ridwan.Sekalian rumah abi kunci.Azka gak ikut maen sama Andri di rumah Ai.Kataku berbohong.Ya udah,umi jadi tenang kalo gitu.Tau sendiri ibu kalo belanja.Nanti kalo pulang telpon abi dulu takutnya masih di rumah Pak Ridwan.Udah yg tenang aja umi nganter ibu belanja.Ya udah bi,assalamualaikum.Setelah kujawab salamnya,kututup telponnya.
Ups,hampir hampi…r,untung aja.Batinku.Ketika kulihat ke sofa,wajah Ai pucat pasi.Badan dia tampak bergetar.Mungkin karena ketakutan dan tersadar atas yang kami lakukan.
Kuhampiri dia dan duduk samping dia.Tiba2 dia bangkit dan,plak plak plak,aku ditampar dia.Kemudian dia menangis keras.Kamu jahat mas,kamu tega merusak teman istrimu kata Ai sambil terus memukuli badanku.
Kubiarkan dia puas dulu.Lalu kupegang tangannya dan kutarik supaya duduk disampingku.
Kupeluk dia sambil kuelus rambutnya.Maafin mas Eggy Ai.Mas Eggy bener2 khilaf.Kamu jahat mas.Padahal dah kuanggap kakak sendiri kata ai sambil terus menangis.
Aku terus berusaha menenangkan dia dan merayunya supaya diam.Kusandarkan kepala Ai di dadaku.Sudahlah Ai,mas Eggy bener2 khilaf dan minta maaf.Tadi mas Eggy keraksukan melihat kamu tertidur di sofa.Beneran,ini yang terakhir Ai,mas Eggy bener2 menyesal.Rayuku.
Akhirnya setelah dengan berbagai macam cara,Ai diam juga.Tapi dia masih sesenggukan.
Gimana kalo teh Nafisah tau mas?Kata Ai.Sudah lah ai,mas Eggy jamin dia gak bakalan tau.Mas Eggy siap tanggung jawab kalo ada apa2.Aku mencoba menenangkan.
Walau masih sesenggukan,tangis Ai dah reda.Sambil kupeluk dan kubelai rambutnya,sesekali aku mencium keningnya.Ai,sebenarnya mas Eggy sangat menyukaimu.Semenjak kamu dan Nafisah akrab dan sering kesini,mas dah menaruh hati padamu Ai.
Ai cuman diam saja.Apa lagi pas aku dengar ceritamu kalo kamu gak pernah bahagia,mas pengen banget bisa bahagiain kamu.Hingga pas tadi kamu ketiduran di sofa,entah syetan mana yang meraksuki mas Eggy.
Kamu juga sayang kan sama mas eggy?Ai cuman diam saja.
Sambil kubelai rambutnya dan kukecup keningnya,aku mengelus dan meraba payudara Ai.Terkadang kumainkan puting susunya.Kamu bahagia kan tadi sama mas Eggy sayang?Aku merayunya.Ai cuman diam saja.
Gimana kalo teh Nafisah tau mas?Kata Ai.Mas Eggy jamin,beneran dia gak bakal tau.Lagian dia lagi sibuk belanja sama ibu sayang.Tenang aja kalo ada apa2,mas eggy bakal tanggung jawab.Aku meyakinkan.
Tampaknya gak ada pilihan lain buat Ai.Toh semua dah terjadi.Lagian dia juga tadi begitu menikmatinya.
Aku mulai meraba dan mengelus2 lagi bagian sensitif tubuh ai.Kuremas dan kuusap payudaranya.Lalu kuelus dengan lembut paha mulus ai.Kini ai mulai meresapi dan mulai terhanyut.Apa lagi pas kukenyot puting susunya.Ma…s,jangan ma…s!!!Kata Ai sambil mengatur nafasnya yang mulai gak teratur.Ai gak pernah diginiin mas sama suami ai.Jawabnya.Bodoh banget batinku.Dasar bandot tua.Aku ketawa dalam hati.
Lalu kubaringkan Ai diatas karpet.Kuusap dan kujilati leher jenjang ai.Aku gak berani mencupangnya karena takut nanti suami ai tahu.Bisa bahaya.Hanya payudaranya yang kucupang habis.Karena kata ai,suaminya gak pernah meraba payudaranya.Bahkan kalo maen,cukup tarik rok keatas copot Cd,lalu tancap.Itu pun hanya sebentar.Pantes aja ai gak pernah bahagia.
Lalu ku usap gundukan lebat di pangkal paha ai.Ma…s,a….h!!!Ai mendsah.
Kujilati betis ai terus naik ke pahanya.Ai tampak meresapi dan menikmati setiap apa yang kulakukan.
Lalu kubuka dan kurenggangkan kedua paha ai.Dan tampaklah lobang memeknya memerah bekas kupakai dan masih terdapat sisa2 hubungan kami.
Kemudian mulutku hinggap di memeknya.Tercium bau peju.Tapi gak kuhiraukan.Ma…s,janga…n,nanti kamu jijik kata ai dengan nafas berat.Tenang aja sayang,mas eggy gak bakal jijik.Kamu juga nanti bakal dapat sesuatu yang lain.Jawabku.
Lalu dengan rakus,aku mulai melumat dan menjilati memek ai.Ai semakin mendesah dan merintih keenakan.Mungkin ini hal pertama kali seumur hidupnya.Tangan ai meremas2 rambutku.Dan ketika kusedot dan kumainkan itilnya,tiba2 ai menjerit,ma….s!!!Kedua pahanya menjepit kuat kepalaku.Tampaknya dia orgasme.Dari memeknya keluar cairan berbau khas dan langsung kulumat dan kujilat sampe habis.Lalu aku membimbing tangan ai dan menaruhnya di kontolku.Ai tampak kaget pas memegang kontolku.Kenapa sayang?Tanyaku.Punya mas gede banget jawabnya.Tenang aja sayang,mas eggy akan buat kamu bahagia dengan punya mas yang gede ini.
Aku belum berani menyuruh ai mengemut kontolku.Karena takut mengurangi mood dia sebab dia belum pernah melakukannya.
Kuambil bantal dan kuganjalkan dipantat ai.Kubuka lebar kedua pahanya.Sayang,memekmu sempit banget.Kataku.Aku lahiran cessar mas.Jawab ai.Pantes aja memeknya masih sempit.Lagian kontol suaminya kan kecil.
Lalu aku mulai bersiap.Aku berjongkok diantara kedua pahanya.Kutaruh kontolku tepat dilobang memeknya.Aku mulai menggesek2 kontolku di mulut memeknya.Mata ai merem melek mendapat perlakuan itu.

——-

ANAK LURAH

Harun adalah anak tunggal. Keluarga Harun adalah keluarga yang kaya untuk ukuran kampung. Keluarga mereka mempunyai berhektar-hektar tanah, puluhan sapi, ratusan kambing dan ayam. Hanya 2 keluarga di desa itu yang memiliki truk dan mobil pick up, itulah keluarga Harun dan keluarga Pak Haji Amir. Namun keluarga Harun masih lebih kaya dari pada keluarga Pak Haji Amir. Inilah alasan mengapa Bapaknya Harun yang bernama Seto adalah lurah di desanya. Juga karena itulah Ibunya, Asih, yang dulu bekas kembang desa mau menikah dengan Bapaknya Harun, sedangkan Bapaknya Harun adalah lelaki pendek gemuk dan wajahnya tidaklah ganteng.

Dikarenakan keluarga Harun adalah keluarga yang kaya, maka sedari kecil Harun mendapatkan segala macam fasilitas yang tidak dimiliki orang lain di kampung, seperti video player VHS. Bahkan keluarga Pak Haji hanya memiliki video player Betamax yang gambarnya tak sebagus VHS. Suatu kali setelah pulang bertamasya dari Jakarta, Bapaknya Harun membeli video bokep. Berhubung Harun anak kreatif dan nakal, maka suatu ketika didapatkannya video itu di lemari penyimpanan uang Bapaknya. Biasanya Harun suka mengambil uang dari situ sedikit-sedikit, namun kali ini ia tertarik dengan video itu. Maka, jadilah Harun dewasa sebelum waktunya ketika menonton film biru itu.

Harun adalah anak yang banyak ingin tahunya. Lama-kelamaan, hanya menonton video saja tidak cukup, maka ia memberanikan diri mengintip kamar orangtuanya ketika malam tiba. Harun masih ingat ketika pertama kali melihat siaran langsung persetubuhan orangtuanya. Kedua orang tuanya tidak memakai baju sehelaipun. Bapaknya yang pendek itu sedang menindih ibunya yang langsing dan lebih tinggi. Kedua tubuh mereka berkeringat.

Bapaknya memeluk erat ibunya sehingga tubuh ibunya tidak terlihat dengan jelas. Kepala Bapaknya rapat sekali menempel di dada ibunya. Tampaknya Bapaknya Harun sedang nenen. Pantat Bapaknya bergerak naik turun, kontol Bapaknya yang tidak terlalu besar tampak menumbuki liang senggama ibunya.

“Tempikmu legit tenan, Jeng. Wuenak, Jeng. Kamu enak tidak, Jeng?”

“Ya enak to, Pak. Teruskan saja. Enak, pak.”

Harun dapat mendengar suara mereka dari tempatnya mengintip. Bapaknya terdengar sangat antusias dan penuh nafsu. Namun, suara ibunya hampir terasa datar di telinga Harun. Jauh sekali dari apa yang ditontonnya di video. Di video bokep yang ditontonnya, suara wanita yang disenggamai jauh lebih bernafsu, jauh lebih manja dan jauh lebih antusias. Namun, Harun berfikir bahwa mungkin saja memang watak ibunya begitu. Toh, selama ini memang ibunya terkesan pendiam dan tidak banyak tingkah. Anggun, kata orang-orang mengenai ibunya itu.

Tak lama Bapaknya mengejang dan menghentikkan hujamannya yang bertubi-tubi, pantatnya ditekan keras kebawah. Bapaknya Harun melenguh. Akhirnya setelah itu Bapaknya membalikkan badannya untuk rebah di samping isterinya.

Kali ini Harun dapat melihat tubuh ibunya. Ibunya yang langsing itu memiliki payudara yang bulat dan mancung. Bulatannya hampir sebesar buah lontar, dengan puting susu berdiameter sebesar tutup spidol kecil dan panjangnya tiga perempat tutup spidol kecil itu. Kedua payudara itu terletak dengan manisnya di atas tubuh ibunya yang ramping dan langsing. Walaupun tidak memiliki otot perut seperti bintang film bokep yang terlihat keras karena latihan sit-up, perut ibunya itu menunjukkan perut tanpa lemak yang dihiasi oleh pusar yang terlihat hanya sebagai lubang kecil gelap. Sementara, selangkangan ibunya dihiasi bulu-bulu keriting yang dicukur rapi berbentuk segitiga, menghiasi bibir kemaluan ibunya yang tampak sedikit saja merekah karena habis dientot. Sperma Bapak dapat dilihat mengalir perlahan keluar dari lubang memek ibunya itu.

Saat itulah Harun mendapati dirinya terobsesi dengan tubuh ibunya. Harun ingin sekali dapat merasakan kenikmatan menggauli ibunya yang seksi itu. Semenjak saat itu, ibunya menjadi objek fantasi seksual Harun.

***

BAB SATU : HARUN MELIHAT ARJUNA BERAKSI

Harun memiliki teman karib bernama Arjuna. Anak petani bernama Waluyo. Arjuna adalah salah satu murid pintar di kelasnya, yang karenanya menjadi alasan pertemanan mereka. Baik Harun maupun Arjuna adalah dua murid teratas di kelas mereka. Berhubung Arjuna hanya anak petani biasa dan tidak memiliki banyak akses ke buku-buku maupun tv dan lain-lain, maka Harun selalu menjadi ranking satu dan ranking duanya adalah Arjuna.

Arjuna tiap hari berkunjung ke rumah Harun. Banyak sekali yang dapat mereka lakukan bersama. Mulai dari berbincang-bincang, berdebat, belajar bahkan juga untuk nonton video bokep di kamar Harun. Harun pulalah yang mengajarkan Arjuna untuk masturbasi. Dan menjadi kebiasaan mereka setelah itu adalah ngeloco sambil membayangkan ibu mereka masing-masing.

Obsesi pada ibu kandung adalah obsesi mereka berdua. Ini menyebabkan pertemanan mereka semakin erat. Minat mereka kebanyakan sama. Mereka tidak lagi canggung membuka rahasia hati mereka kepada satu sama lain.

Tapi akhir-akhir ini Arjuna jarang bermain ke rumah Harun. Harun menjadi penasaran. Apakah ini berarti Arjuna sudah tidak mau lagi bergaul dengannya? Apakah Arjuna sudah punya teman baru yang lebih baik? Harun telah menanyakan hal ini kepada Arjuna, namun Arjuna hanya menjawab bahwa kini ia membantu ibunya di rumah, karena kasihan ibunya capek.

Sudah tiga bulan Arjuna tidak main ke rumah Harun. Maka, Harun memutuskan untuk melihat apakah benar Arjuna membantu ibunya, atau malah bermain dengan temannya yang lain. Maka setelah pulang sekolah dan sampai rumah, Harun bergegas ganti baju dan pergi ke rumah Arjuna.

Rumah Arjuna sepi sekali. Pagar depannya ditutup. Namun, karena ini adalah desa yang damai maka pagar tidak pernah dikunci. Harun lalu memasuki pekarangan rumah Arjuna. Harun menimbang-nimbang apakah ia akan mengetuk pintu atau tidak. Pikir punya pikir, Harun memutuskan untuk mengendap-endap dan mengitari rumah Arjuna dan melihat situasi. Bila Arjuna tidak ada, toh pasti ada ibunya Arjuna yang cantik dan bohai itu. Bolehlah Harun mengintip sedikit.

Dengan hati berdebar-debar Harun mengitari rumah. Ada jalan kecil dari pekarangan antara rumah dan pagar, bukan berupa jalan rata, tapi hanya rumput yang rapi dipotong. Di belakang rumah adalah tempat sumur pompa dan kamar mandi. Mungkin ibunya Arjuna sedang mencuci piring. Berhubung sering juga Harun bermain ke situ, maka ia tahu biasanya ibunya Arjuna memakai kain yang dilibat, kadang terlihat ia memakai kutang, kadang tidak, tapi pakai atau tidak, belahan dada ibunya Arjuna pasti terlihat.

Terdengar suara Arjuna dan ibunya yang sedang berbicara sambil tertawa-tawa. Rupanya Arjuna tidak bohong, batin Harun. Apalagi terdengar dentingan suara barang pecah-belah. Tampaknya sedang ada yang cuci piring. Akhirnya, Harun sampai di ujung rumah yang untungnya memiliki pohon jambu yang rimbun dan dihiasi oleh batu kali dan semak yang membuat Harun tidak terlihat dan juga dari situ ia dapat melihat baik sisi kamar mandi maupun belakang rumah dan sumur pompa di tengah keduanya, dari situ ia melihat Arjuna dan ibunya sedang cuci piring sambil tertawa dan bercanda.

Arjuna bertugas mencuci dengan sabut sementara ibunya bertugas membilas piring lalu menaruhnya di baskom besar yang kering.

“Jangan buru-buru begitu dong, anakku.” kata Dewi, ibu Arjuna yang membuat Harun heran, karena suara ibunya Arjuna itu terdengar bermanja-manja.

“Ibu kayak enggak tahu aja. Udah ga sabar nih…” Sementara Arjuna mencuci piring terakhir cepat-cepat lalu memberikannya kepada ibunya.

Ibunya tertawa genit sambil mencubit lengan Arjuna dan berkata, “Dasar lelaki.“

Harun menjadi bingung. Kok mesra amat si Arjuna dengan ibunya. Harun menjadi iri. Andaikan saja ibunya seperti ini, begitu dekat bagai teman sebaya. Pasti keadaan rumah menjadi lebih cerah dan Bahagia.

Saat itu matahari masih terik menyinari bumi. Mereka cuci piring di depan kamar mandi. Cuaca hari itu panas sekali. Arjuna dan ibunya sudah mandi keringat, begitu pula Harun. Harun tiba-tiba saja horny melihat Dewi yang berbalut kain tanpa kutang itu menunjukkan kulit putih yang mengkilat karena air keringat. Bau tubuh ibunya Arjuna itu kayak apa, ya? Pasti wangi, pikir Harun.

Ibunya Arjuna menaruh piring terakhir di baskom kering lalu berjalan menuju dipan di dekat situ persis menempel di tembok kayu dinding rumah, lalu duduk di dipan dengan bersandar di tembok kayu itu. Dipan itu agak panjang sehingga kalau untuk duduk dapatlah tiga atau empat orang duduk di sana.

Arjuna mencuci tangannya lalu duduk di sebelah ibunya, kalau dari posisi Harun maka ibu Arjuna lebih dekat ke Harun, namun karena posisi Harun di belakang pohon dan batu itu ada di tengah-tengah, maka posisi Arjuna di sebelah kiri Harun, sekitar jam 10, kalau mau menggunakan istilah tentara. Ibunya Arjuna kemudian mengusap dahinya yang berkeringat dengan punggung tangan kirinnya sehingga memperlihatkan ketek putih yang berbulu halus. Tiba-tiba saja Harun kaget melihat Arjuna menyodorkan kepalanya dan menempelkan hidungnya ke ketek ibunya itu. Astaga! Apa-apaan ini?

Harun menyangka ibunya Arjuna akan memarahi anak itu, namun yang mengherankan Harun, Dewi malah tersenyum saja dan membiarkan anaknya itu.

“Harumnya ketek ibu.” Arjuna menggunakan tangan kirinya melingkari perut ibunya dan memeluk perempuan itu. Dewi mendesah yang membuat Harun menelan ludahnya. Ada permainan gila di sini! Arjuna memang semprul! Tentu saja Arjuna tidak mau ke rumah Harun, di rumah Arjuna ada yang lebih seru, rupanya!

Harun hanya dapat meneguk ludah berkali-kali ketika melihat Arjuna mulai beraksi. Arjuna mulai menjilati ketek ibunya dengan lahap. Dewi hanya mendesah-desah saja sambil terkadang tertawa kecil. Tiba-tiba tangan kiri Arjuna menarik kain ibunya dengan keras sehingga kain itu terjatuh. Ternyata Dewi telanjang bulat di balik kain itu!

Tubuh semok Dewi yang putih kini menjadi pemandangan indah bagi Harun. Tubuh ibu Arjuna memang tak seramping ibu Harun, namun walaupun agak gemuk, namun gemuknya Dewi sungguh menawan hati. Kedua payudaranya yang besar walaupun sedikit turun tetap memberikan setrum syahwat ke kontol Harun. Harun terpaksa melorotkan celananya dan mulai mengusap-usap kontolnya sendiri.

Sementara secara cepat kain Dewi telah dilempar Arjuna ke dipan di sampingnya sehingga kini Harun dapat melihat perut Dewi yang sedikit buncit dan juga selangkangan Dewi yang penuh jembut. Tangan kiri Arjuna mulai meremasi payudara kanan ibu kandungnya itu, sementara lidah Arjuna berkali-kali menyapu ketiak ibunya membasahi bulu ketek halus yang menjaga ketiak itu.

Tak lama Arjuna berdiri lalu melepaskan celana pendeknya sehingga kini Arjuna pun bugil. Sementara itu Dewi merebahkan diri di dipan menunggu serangan lanjutan. Arjuna tak mau hilang tempo dan bergegas menindih ibunya tanpa memasukkan dulu kontolnya. Rupanya masih mau foreplay.

Harun makin mempercepat tangannya yang sedang meloco zakarnya sendiri namun matanya tidak terpejam dan memelototi terus gerakan ibu dan anak itu.

Arjuna menindih ibunya. Mereka berdua kini berpelukan dan mulai berciuman dengan hot. Tak dipercayainya ibunya Arjuna yang terlihat lugu dan pemalu selama ini menunjukkan cara berciuman yang sangat panas. Lidah Dewi dan anaknya beradu berkali-kali saling menjilat dan terkadang meminum ludah campuran mereka berdua. Campuran ludah itu semakin banyak karena mereka berciuman seperti hewan buas yang penuh nafsu liar. Ada juice ludah yang mengalir perlahan keluar dari pinggir mulut Dewi dan turun ke lehernya.

Arjuna mengangkat kepalanya, mulutnya berkomat-kamit mengumpulkan ludah lalu perlahan dikeluarkannya ludahnya yang sudah banyak itu ke atas mulut ibunya yang kini sedang terbuka dengan lidah menjulur ke luar. Ludah Arjuna yang pekat perlahan menetes ke lidah ibunya yang terjulur. Harun dapat melihat busa dan cairan ludah Arjuna perlahan jatuh ke lidah ibunya. Setelah ludah di mulut Arjuna habis, Dewi menarik lidahnya lalu menelan ludah anaknya itu. Mereka berciuman lagi. Kali ini lebih hot.

“Jun, haus. Mau minum teh tawar.” Arjuna bangkit, ibunya bangkit pula.

Ibunya dengan telanjang bulat masuk ke dalam rumah, sementara Arjuna yang kontolnya telah tegang gantian tidur di dipan itu. Tak lama ibunya datang membawa teko teh dan gelas. Ia menuang teh itu ke dalam gelas. Lalu teko dan gelas itu di taruh di meja di samping dipan, di bagian atas kepala Arjuna.

“Ibu udah gosok gigi?”

“Belum. Mandi juga belum.”

“Gitu baru istriku.”

Harun tersentak kaget. Arjuna memanggil ibu kandungnya sebagai isteri? Hebat juga.

Dewi bersimpuh di atas tubuh Arjuna. Sebelumnya, kontol Arjuna di tarik dulu ke atas sehingga sejajar dengan perut Arjuna. Dewi lalu duduk lalu menindih Arjuna. Kedua dada mereka menempel. Dewi mengambil gelas teh itu lalu meminumnya namun tidak ditelan. Dewi kumur-kumur cukup lama. Sambil memegang gelas, Dewi mengarahkan mulutnya ke mulut Arjuna.

Arjuna membuka mulutnya. Perlahan Dewi memuntahkan teh itu ke dalam mulut Arjuna hingga habis sementara Arjuna meminumnya dengan antusias. Proses itu terus diulang hingga akhirnya gelas itu habis. Selalu Dewi berkumur air teh sebelum menyuapinya ke anaknya.

“Lagi, anakku?”

“Lagi, ibuku yang melahirkanku.”

Maka Dewi kembali menyuapi air teh dari mulutnya ke dalam mulut anaknya berkali-kali. Tehnya tampak panas karena ada uap yang keluar walau tidak tebal, menjadikan kedua insan itu kini bertambah gerah dan keringat mengucur begitu deras di kedua tubuh mereka yang telanjang. Kedua tangan Arjuna sepanjang proses minum ini mengelus punggung dan pantat ibunya dari atas ke bawah ke atas ke bawah lagi dan seterusnya.

Akhirnya teh itu habis. Namun kini Dewi yang berusaha mengeluarkan ludah dari tenggorokannya dan akhirnya mulai mengalirkan ludahnya ke dalam mulut anaknya. Arjuna meminum ludah ibunya lalu mereka mulai berciuman lagi, kali ini ganas sekali . bibir mereka berpagutan liar, kepala mereka bergoyang ke kanan ke kiri berusaha mencapai tiap jengkal bibir lawan mereka. Lidah mereka saling menjilati dan memasuki rongga mulut satu sama lain. Ludah mereka kadang beruntai menyatu bagaikan kalung liur yang menyatukan lidah mereka. Mereka saling meludahi lidah dan menelan liur lawan mainnya. Bibir mereka sudah basah oleh cairan ludah masing-masing.

Dewi tiba-tiba mengangkat tubuhnya sehingga duduk, mengarahkan kontol anaknya ke liang senggamanya sehingga kepala kontol Arjuna tepat di depan lubang kehormatannya, lalu secepat kilat menduduki kontol itu sehingga kontol besar Arjuna ambles ke dalam liang senggamanya.

Mereka berciuman lagi, namun kali ini kedua pantat mereka bergoyang-goyang mengikuti irama persetubuhan terlarang. Harun melihat persetubuhan ini menjadi gelap mata dan mengocoki kontolnya dengan liar. Tubuh seksi ibu Arjuna yang putih, sekal dan basah oleh keringat itu sungguh idaman lelaki normal. Bunyi benturan selangkangan bagaikan music erotis yang sangat indah di kuping Harun. Samar-samar Harun mencium bau yang aneh. Rupanya ini bau memek ibunya Arjuna. Sungguh menggairahkan. Harun jadi penasaran bau tubuh ibunya sendiri bagaimana, ya?

Dewi menyodorkan buah dadanya kepada anaknya. Arjuna secara lahap mengenyoti payudara kanan ibunya sementara tangan kirinya asyik meremasi payudara yang sebelah kiri. Dewi mulai berteriak-teriak karena nikmat persetubuhan. Suaranya begitu syahdu, bagaikan teriakan bintang bokep membuat Harun bertambah nafsu menyaksikannya. Kocokan Harun pada burungnya sekarang semakin seirama dengan gerakan Arjuna dan ibunya yang sedang menari tarian seksual itu.

Kedua pantat ibu dan anak itu semakin cepat saling menumbuk dan menarik, hanyut dalam sensasi nikmat bersenggama. Mereka berdua terbuai nikmatnya rasa dua kelamin berlainan jenis yang bersatu dan bergesekkan. Perasaan nikmat itu terus menerus bertambah seiring semakin cepatnya kontol Arjuna menggosoki liang senggama milik ibunya, yang menyebabkan Harun juga menyesuaikan kecepatan kocokan kontolnya, seakan-akan Harunlah yang sedang bersetubuh dengan Dewi.

Bau kelamin Dewi yang basah begitu kuatnya, apalagi Dewi belum mandi. Harun begitu mabuk akan bau ini sehingga ingin sekali ia nimbrung kegiatan tabu ibu dan anak itu, namun Harun merasa cukup hanya dengan meloco sambil mengintipi persenggamaan Harun dan ibunya. Sehingga ia berusaha menekan keinginannya itu dan melampiaskan pada kocokannya di kontolnya sendiri.

Sementara itu, kedua selangkangan ibu dan anak itu sekarang berbenturan keras sekali sehingga bunyinya sangat jelas terdengar, kedua pantat ibu dan anak itu bergerak pada kecepatan penuh dan seirama. Sungguh indahnya persenggamaan ini sehingga membuat Harun sangat iri. Harun melihat kedua tubuh insan sedarah itu yang kini sudah penuh keringat, tampak mengkilat terkena cahaya matahari dan kedua tubuh itu bergerak seirama bagaikan dua penari yang sudah melatih tarian mereka berkali-kali dan sudah hafal dengan gerakan-gerakan yang harus dilakukan.

Tiba-tiba saja Dewi melenguh dan melengkungkan punggungnya sambil berteriak, Arjuna pun berteriak tanda sudah mengalami orgasme. Keduanya tampak menekankan selangkangan mereka satu sama lain serentak dan penuh dengan tenaga. Akhirnya keduanya terkulai di dipan itu menyebabkan Harun akhirnya ejakulasi dan menyemproti batu di samping pohon besar itu dengan spermanya. Tak lama Arjuna dan ibunya masuk rumah dan Harun segera bergegas pergi setelah memakai celananya lagi.

***

BAB DUA : HARUN MENCARI CARA

Semenjak saat itu, Harun menjadi terobsesi dengan perhubungan terlarang sedarah. Harun memang sangat bernafsu melihat Arjuna dan ibunya, tetapi bukan berarti Harun ingin menyetubuhi ibunya Arjuna, melainkan ia ingin merasakan persetubuhan dengan ibunya sendiri. Bukankah sebenarnya ide ini adalah idenya sendiri? Arjuna pasti mendapatkan ide dari Harun ketika mereka bareng-bareng meloco di kamar Harun. Ternyata Arjuna yang terlebih dahulu mewujudkannya. Dasar anak bandel yang beruntung!

Apalagi, di mata Harun, ibunya memiliki tubuh yang jauh lebih seksi dibanding ibunya Arjuna. Tubuh ibunya Harun lebih ramping. Tentu saja, buah dada ibunya Arjuna lebih besar, namun di mata Harun, Dewi ibu Arjuna itu, sedikit agak gemuk. Di lain pihak, ibu Harun memiliki badan bak model di majalah saja. Tentu saja ini karena ibunya Harun tiap hari senam. Di rumahnya, ibunya punya video senam dari luar negeri, sehingga memang latihan yang ibunya lakukan sesuai dengan teori dan ilmu kesehatan dari Amerika.

Harun sempat berfikir untuk menanyakan kepada Arjuna mengenai cara untuk membuat ibu kandungnya mau untuk tidur dengannya. Namun, setelah difikir lebih jauh, ini berarti mengakui bahwa Harun pernah melihat Arjuna dan ibunya bersenggama. Selain itu, Harun juga merasa gengsi. Bukankah selama ini Harun lebih pintar dari Arjuna? Bukankah Harun yang selalu jadi juara satu di sekolah? Maka, bila Arjuna berhasil mendapatkan tubuh ibu kandung sendiri, tentunya Harun yang jauh lebih pintar mampu juga melakukannya. Selain itu, Harun merasa bahwa ia akan lebih puas untuk mencapai tujuannya dengan tanpa bantuan orang lain.

Harun akhirnya memutuskan untuk menggali potensi dirinya sendiri. Nilai apakah yang ia punyai yang tidak dipunyai orang lain? Bahkan tidak dipunyai si Arjuna? Mengenai kecerdasan, Harun yakin dengan dirinya sendiri. Namun, ada lagi sesuatu yang hanya ia ketahui yang orang lain tidak tahu. Harun memiliki kemampuan untuk meyakinkan orang lain untuk melakukan sesuatu. Harun pernah membaca buku mengenai kemampuan ini, dan menurut buku itu, kemampuan Harun adalah kemampuan untuk mensugesti orang lain agar mengikuti keinginan Pribadi. Kemampuan ini, dapat dikembangkan menjadi hipnotis bahkan semacam cuci otak.

Selama ini Harun dapat memperoleh apapun yang ia inginkan dari kedua orangtuanya. Kamarnya penuh barang elektronika, mulai dari video player, audio sound system, bahkan motorpun diberikan ayahnya kepadanya. Pada mulanya, Harun menganggap bahwa karena ia anak tunggal maka segala permintaannya dipenuhi oleh kedua orangtuanya. Namun, seiring waktu berjalan, Harun mengalami berbagai hal yang membuat ia yakin akan kemampuannya untuk membujuk orang lain.

Harun adalah anak yang pintar. Anak yang pintar pastilah kreatif, dan anak kreatif pastilah bandel. Dan Harun adalah anak yang bandel sekali. Pernah satu kali ketika ia masih kelas empat SD, Harun dan Arjuna nyolong rambutan di tanahnya Pak Haji Amir. Pak Haji Amir dan ayah Harun bisa dibilang adalah saingan di desa mereka. Ada ketegangan di antara dua orang itu, dan Pak Haji tidak sungkan-sungkan memperlihatkan ketidak senangannya kepada ayah Harun. Nah, saat Harun dan Arjuna mencuri rambutan itu, Pak Haji Amir datang dan memergoki mereka. Pak Haji mengambil tongkat dan mengejar ke pohon rambutan itu. Arjuna yang memiliki fisik lebih baik dari Harun berhasil kabur sementara Harun tertangkap basah. Pak Haji saat itu ingin menghajar Harun, namun Harun yang menangis segera memohon Pak Haji agar tidak menghukumnya. Harun hanya ingat saat itu kepalanya serasa ringan dan tiba-tiba saja Pak Haji menyuruh Harun pulang.

Pernah juga, ketika Harun masih kelas enam SD, ia dan Arjuna dan teman-temannya bermain ke desa tetangga. Mereka di sana ‘ngadu’ bola. Mereka menang. Namun pihak tuan rumah tidak terima dan mulai menyerang mereka. Harun merasa ketakutan, namun Ia merasakan lagi sensasi kepala yang serasa ringan, lalu entah dengan keberanian dari mana, ia pasang badan lalu berteriak dan minta semuanya tenang dan jangan berkelahi. Anehnya, semua orang yang tadinya sedang kalap jadi terdiam dan perkelahian pun terhindarkan.

Ada lagi kejadian yang baru-baru ini. Harun suatu ketika belajar kelompok di rumah temannya yang bernama Adi di desa tetangga. Ayah Adi adalah Kepala Kodim yang bertubuh tinggi besar dan berpengaruh bukan saja di desanya sendiri, tetapi juga di desa sekelilingnya, berhubung jabatannya. Ayah Adi tinggi besar dan hitam, namun memiliki isteri yang cantik bernama Ibu Ambar. Harun, Adi dan teman-teman belajar kelompok hingga sore. Selesai belajar mereka sepakat bermain petak umpet. Maklum, anak satu SMP.

Kebetulan Adi jaga, lalu Harun dan yang lain berpencar. Tidak terasa, Harun tiba di halaman belakang dan berjalan ke samping rumah. Di samping rumah ada pohon jambu besar. Harun mendapat ide untuk naik ke sana. Akhirnya Ia sampai di cabang yang besar yang menempel di dinding rumah. Ternyata cabang itu menempel di dinding yang sebelahnya ada jendela yang tidak berkaca. Otomatis Adi melihat jendela itu. Tak disangka, ternyata itu adalah jendela kamar mandi. Dan lebih tak disangka lagi, Ibunya Adi sedang mandi di dalam situ!

Harun terkejut mulanya, namun akhirnya menyadari bahwa ia mendapatkan suguhan menarik dari dalam kamar mandi itu. Ibunya Adi adalah perempuan Jawa berkulit kuning langsat. Tubuhnya kecil imut setinggi 155 cm, dengan pinggul agak lebar namun dadanya begitu mancung dan kokoh dihiasi pentil dan areola kecoklatan. Jembutnya lebat namun dicukur rapi sehingga tidak berantakan. Badannya bersinar karena basah dan diterangi lampu neon kamar mandi. Serta merta Harun konak.

Harun begitu menikmati ketelanjangan ibunya Adi sehingga tak disadarinya bahwa Pak Bambang sudah di bawah pohon. Ketika Pak Bambang menegur Harun setengah berteriak, Harun menjadi begitu kaget sehingga hampir jatuh. Ibunya Adi berseru kaget dari dalam kamar mandi, sementara Pak Bambang mulai marah-marah dan menyuruh Harun turun.

Harun ketakutan dan gemetar, namun kepalanya serasa ringan lagi dan kali itu Harun mengetahui bahwa ia harus membujuk Pak Bambang agar tidak marah. Dengan terbata-bata Harun menenangkan Pak Bambang dan minta untuk melupakan kejadian ini. Beberapa saat kemudian Pak Bambang pergi begitu saja. Harun menoleh ke kamar mandi dan tampak Ibu Ambar sedang melilitkan handuknya sambil menatap jendela dengan sinar kemarahan.

Harun yang kepalanya masih terasa ringan segera mendekati jendela dan berkata, “Bu Ambar mandi saja. Ga apa-apa kok. Anggap aja Harun ga ada.”

Tiba-tiba saja tatapan Ibu Ambar seakan kosong sejenak. Kemudian perempuan itu membuka handuknya dan melanjutkan untuk mandi. Harun kembali konak. Ingin rasanya ia masuk kekamar mandi, namun ia masih merasa takut dan deg-degan sehingga akhirnya ia merasa cukup puas dengan hanya menonton perempuan itu mandi sambil ngeloco hingga akhirnya ia menyemprotkan maninya di dinding rumah.

Ya, Harun merasa bahwa ia memiliki bakat untuk mempengaruhi orang lain. Ia harus berusaha mengasah ketrampilan ini. Ada dua pilihan bagi Harun. Satu, adalah belajar secara otodidak dan kedua, adalah untuk mencari guru. Pilihan pertama tentu akan menjadi sulit, karena belajar macam ini membutuhkan percobaan-percobaan dan pastinya banyak kegagalan. Pilihan kedua tentu menjadi mudah, namun masalahnya, kepada siapakah ia harus berguru?

Akhirnya selama seminggu Harun terus putar otak untuk melatih ketrampilannya ini. Dicobanya di rumah untuk mempengaruhi pembantu-pembantu atau bahkan orang tuanya untuk memenuhi keinginannya yang sepele seperti memijitinya, mengambilkan minum dan lain-lain, namun Harun tidak mengalami sensasi kepala yang berasa ringan sehingga ia tidak berhasil dalam percobaannya. Tidak ada kelinci percobaannya yang mengalami tatapan kosong seperti ibu Ambar sehingga ia berkesimpulan bahwa kekuatannya muncul bilamana ia sedang dalam keadaan ketakutan. Namun, untuk mencapai situasi di mana dirinya sampai ketakutan sangatlah riskan. Bisa saja ia coba untuk menjadi bandel, tapi tidak ada kepastian bahwa nanti kekuatannya muncul di saat dibutuhkan. Bila ia ada di situasi yang berbahaya dan kekuatannya tidak timbul, tentunya segala sesuatunya akan menjadi rumit dan mengancam keselamatannya sendiri. Harun menjadi semakin pusing mencari akal untuk mengasah ketrampilannya ini.

***

Namun, akhirnya solusinya itu datang sendiri. Suatu hari, waktu itu malam minggu, Harun dan lima orang temannya bermain ke desa tetangga. Saat itu Arjuna tidak ikut, dan Harun juga memakluminya. Bila Harun memiliki nasib yang sama dengan Arjuna, yaitu memperoleh ibu kandung sebagai obyek seks, maka dipastikan Harunpun akan emoh bermain keluar. Lebih baik di dalam rumah saja dan menggarap ladang ibunya.

Desa tetangga sedang ada layar tancap. Banyak sekali orang, baik muda maupun tua yang datang kesana. Bukan hanya dari desa itu sendiri, melainkan dari berbagai desa sekitar daerah itu. Layar tancap diadakan di sebuah tempat luas di sebuah bukit tak jauh dari desa itu. Berbagai pedagang musiman muncul di situ. Tukang makanan, minuman, pakaian bahkan Bandar judi koprok juga memeriahkan layar tancap itu.

Harun senang sekali pergi ke layar tancap. Banyak sekali perempuan baik yang masih gadis ataupun yang sudah menikah, tua maupun muda, kurus maupun gemuk bahkan bau maupun harum datang ke situ. Apalagi banyak juga perempuan bisyar maupun bispak yang datang memeriahkan suasana malam minggu.

Malam itu, Harun berencana untuk merasakan perempuan untuk pertama kalinya. Bila Arjuna sudah tidak perjaka, tentunya Harun juga harus melepas keperjakaannya. Teman-teman Harun pun ditraktir untuk segalanya malam itu, maka mereka merencanakan untuk mencari bispak atau paling tidak bisyar dan untuk menggarap mereka di tempat sepi bergantian. Ada yang jaga, dan ada yang eksekusi, sehingga nantinya segala sesuatunya terkendali dan aman.

Harun yang ditemani tiga orang teman sekelas, yaitu Hambali, Azhari dan Moko, juga dengan dua orang kakak kelas bernama Dhimas dan Robi, akhirnya berkenalan dengan enam orang gadis muda yang seusia SMU. Sebenarnya, pada mulanya enam orang gadis itu tidak memandang sebelah mata kepada mereka yang hanyalah anak SMP, namun setelah Harun dengan royalnya mentraktir semua dengan makanan dan minuman, maka enam orang gadis itu menjadi tertarik.

Ketika mereka baru saja mengakrabkan diri, segerembolan pemuda SMU – yang dari gelagatnya kenal dengan enam orang gadis itu- mendatangi mereka dan mulai mencari masalah. Singkat kata, tiba-tiba saja terjadi perkelahian yang tidak seimbang antara sekitar sepuluh anak SMU melawan enam orang anak SMP. Harun yang terkena beberapa kali hajaran mulai merasakan kepalanya mengalami sensasi ringan, segera berlari ke tengah lalu berteriak,

“BERHENTI…!!!”

Secara mendadak perkelahian berhenti begitu saja. Semua yang terlibat memandang Harun dengan tatapan kosong, sementara orang-orang yang menyaksikan perkelahian tersebut juga melongo dengan penuh tanda tanya mengenai apa yang terjadi.

“Kalian pergi dari sini!!!” kata Harun kepada gerombolan anak SMU itu. Gerombolan anak SMU itu akhirnya pergi dengan terdiam seribu bahasa, diikuti oleh pandangan semua orang yang ada di situ. Orang-orang yang menyaksikan semua ini kemudian mengalihkan pandangan mereka kearah Harun, kini dengan pandangan yang sedikit kagum bercampur heran.

Sementara itu, Harun yang menyadari kini adalah kesempatan baik, segera memanggil dua orang gadis tercantik dari kumpulan enam orang gadis yang baru ia kenal itu. Atik dan Jannah. Dengan menggandeng kedua gadis itu, Harun lalu mengajak teman-temannya dan teman-teman gadis itu untuk meninggalkan tempat itu.

Setelah berjalan beberapa lama, mereka sampai di sebuah padang rumput yang dikelilingi pohon-pohon rindang. Disebut padang sebenarnya tidak bisa juga, karena hanya seluas kolam renang mini Olympic. Tapi tempat itu bagus sekali karena tertutup pepohonan di sekelilingnya.

Harun bertekad untuk pulang sebagai lelaki dewasa yang bukan perjaka lagi. Dan mungkin karena tekadnya itulah yang membuat ia merasakan sensasi ringan di kepalanya itu tidaklah hilang melainkan terus ada, bahkan kini kepalanya sedikit terasa mendengung.

Setelah menyuruh teman-temannya berjaga di sekeliling padang rumput itu di bawah bayang-bayang pohon, tentu masing-masing merekapun ditemani seorang gadis, maka Harun menarik Atik dan Jannah yang pasrah saja dituntun ke tengah padang rumput kecil itu. Sinar rembulan yang Purnama di langit yang cerah berbintang yang menerangi padang rumput itu, membuat kedua gadis itu terlihat jelas oleh Harun.

“Buka baju kalian sampai telanjang,” perintah Harun dengan suara yang tercekat karena perasaannya sungguh bercampur aduk saat itu. Tegang, senang, sedikit takut dan nafsu berkecamuk dalam dadanya sehingga membuat Harun seakan susah bernafas karena dikuasi oleh perasaan-perasaan gado-gadonya itu.

Atik dan Jannah kemudian perlahan membuka pakaiannya hingga telanjang. Atik lebih tinggi dari Harun dan memiliki tubuh yang ramping dan dada yang kecil namun padat. Sekitar 34 A. kedua pentilnya yang merah kecoklatan tidak menonjol melainkan tampak bagaikan menyatu dengan daerah areola di sekitarnya. Selangkangan Atik dihiasi oleh jembut yang masih jarang dan tampak halus keriting. Kulit Atik putih sekali, mirip sekali dengan kulit Ibunya Harun. Dengan rambut panjang ikal hampir sepinggul dan hidung yang lumayan mancung, sungguh seakan Atik adalah gadis sampul majalah remaja.

Jannah adalah gadis imut yang setinggi Harun dan walaupun tidak gemuk, namun karena tubuhnya imut maka tampak seperti lebih berisi disbanding Atik. Rambut Jannah sebahu dengan muka yang agak chubby dihiasi lesung pipit. Kulit Jannah coklat muda dengan buah dada yang lebih besar dari Atik, sekitar 34B namun dengan pentil yang coklat agak tua menyembul sedikit saja dari daerah areolanya. Pinggul Jannah lebih lebar dari Atik pertanda berbakat memiliki anak yang banyak. Namun selangkangannya memiliki bulu yang walaupun juga masih jarang, namun sedikit lebih banyak daripada Atik.

Burung Harun sudah tegak. Dengan bergegas ia membuka bajunya hingga telanjang. Harun membawa tikar yang tadi di pegang oleh Hambali. Kini ia mengambil tikar itu lalu membukanya di tengah padang rumput kecil itu. Harun menyuruh kedua gadis itu tiduran di tikar bersebelahan satu dengan yang lainnya. Atik dan Jannah mengikuti perintah Harun. Kini kedua gadis yang telanjang bulat itu tidur di hadapan Harun.

Harun kemudian menindih Atik lalu menciumi bibirnya. Atik hanya terdiam saja sementara Harun melumat bibir gadis itu. “Mbak Atik, balas dong,” perintah Harun.

Atik lalu membalas ciuman Harun dan juga memeluk kepala Harun. Harun menikmati ciuman pertamanya. Bibir Atik yang basah dan hangat mengirimkan sinyal-sinyal erotis di seluruh tubuh Harun yang masih perjaka. Bau parfum Atik yang lembut menambah sensasi birahi yang perlahan bertambah tinggi yang berakibat kontol Harun mengeluarkan sedikit cairan sebagai pelumas menandakan bahwa Harun siap bertempur sampai kecrotan terakhir.

Harun mulai melancarkan ciuman ke dada Atik yang kini tampak hampir rata dengan dada perempuan itu karena akibat gravitasi bumi. Kulit putih Atik begitu lembut di bibir Harun. Disedotnya pentil kanan gadis itu yang membuat Atik mulai merasakan birahi juga walaupun dalam keadaan bagaikan terhipnotis. Atik mulai meremasi kepala Harun yang saat ini sedang menggarap bukit sebelah kanannya.

Harun kemudian mengalihkan serangan ke payudara kiri Atik. Payudara yang masih belum terlalu besar itu ia jilati, ciumi dan sedoti dengan penuh nafsu. Kedua payudara gadis muda itu kini mulai muncul bekas-bekas cupangan dan juga tampak basah terkena air liur Harun yang tak dapat dikontrol. Harun kemudian mengarahkan ciumannya turun ke perut Atik. Atik mendesah-desah dan desahan itu semakin keras seiring semakin dekatnya mulut Harun ke mulut bagian bawah Atik.

Lidah Harun menjadi liar ketika bersentuhan dengan bulu kemaluan Atik. Harun dapat mencium bau tubuh gadis itu semakin jelas ketika kepalanya makin dekat dengan organ intim si gadis. Bau tubuh yang tercium begitu natural dan lembut.

Atik ingin berteriak. Ingin sebenarnya gadis itu menolak perbuatan lelaki muda yang baru dikenalnya itu. Namun entah kekuatan apa yang membuatnya takluk kepada lelaki muda ini. Sementara, ciuman Harun makin lama membuat kemaluannya basah karena perlahan Atik mulai merasakan nafsu birahi menguasai tubuhnya. Lidah Harun yang menari-nari di atas tubuhnya bagaikan menyengat kulit mulusnya yang putih itu dan mengirimkan pesan-pesan birahi yang dinikmati oleh otaknya.

Akhirnya lidah itu menyusuri bibir vagina Atik. Atik mendengus keras merasakan lidah yang hangat dan basah itu menyapu bibir memeknya yang basah. Jauh di lubuk hatinya, Atik tidak mau menyerahkan mahkotanya kepada remaja yang lebih muda darinya, namun tubuhnya tidak bisa menolak kemauan anak itu. Dua butir air mata mengalir jatuh dari kedua mata Atik. Atik menangis tanpa suara melainkan hanya desahan birahi ketika lidah itu mulai menyelip di antara bibir memeknya dan menjelajahi area yang belum pernah disentuh oleh lelaki manapun.

Harun merasakan bibir memek Atik yang basah dan hangat di ujung lidahnya. Hidung Arjuna mencium bau tubuh Atik dengan sangat jelas menguar dari dalam lubang kemaluan gadis muda itu. Arjuna menggunakan dua jarinya membuka memek yang basah itu dan melihat ada selaput putih di dalam lubang itu. Astaga! Gadis ini masih perawan. Tadinya dikira Harun Atik dan kawan-kawannya adalah bispak karena para gadis itu datang dengan baju yang ketat dan seksi, ternyata ia salah. Tampaknya para gadis ini adalah gadis yang baik-baik.

Harun menjadi tak tahan lagi melihat ini. Ia segera membuka lebar kedua kaki gadis itu lalu mengarahkan kontolnya yang sudah tegang dari tadi, dan menaruhnya tepat di lubang kencing Atik. Harun mendorong pantatnya ke depan. Namun penisnya yang sebesar 14 cm itu tidak berhasil masuk. Berkali-kali ia mendorong pantatnya namun tidak berhasil sementara Atik mulai meringis kesakitan ketika dirasakannya benda tumpul berusaha memasuki liang persenggamaannya yang masih perawan itu. Harun menyentakkan pantatnya kuat-kuat dan tiba-tiba kepala penisnya masuk kedalam lubang sempit milik Atik itu.

“Auw…!” teriak Atik kesakitan. Harun berusaha mendorong penisnya untuk masuk lebih jauh, tapi seakan ada perlawanan dari dalam lubang sempit itu. Mungkin harus dipaksa lebih keras, pikir Harun.

Harun kini merebahkan badannya di atas Atik, kedua tangannya diselipkan sehingga kini memegang kedua pantat Atik kuat-kuat. Dengan segenap kekuatannya Harun mendorong pantatnya kedepan sambil menggunakan kedua tangannya untuk menarik kedua pantat Atik.

Dalam satu gerakan cepat, kontol Harun kini ambles masuk ke dalam lubang vagina Atik, merobek selaput keperawanan gadis itu. Rasa sakit yang hebat itu seakan menyadarkan Atik sehingga Atik tiba-tiba teriak sambil berontak, “Aduh!! Lepasin!”

Dalam kenikmatannya Harun tidak menyadari bahwa sensasi perasaan ringan di kepalanya tadi hilang sehingga ia tidak dapat mengkontrol Atik. Kini ia menyadari bahwa Atik sedang berusaha berontak dan ia agak kesulitan menahan gerakan gadis yang memang lebih tinggi darinya itu. Di lain pihak, Jannah tampak baru sadar dan dengan tatapan bingung sedang berusaha menutupi auratnya sambil mencari pakaiannya.

Begitu takutnya Harun sehingga kini sensasi kepala ringannya kembali. “Semua diam!!” bentak Harun.

Atik dan Jannah kini memandang kosong kembali. Harun menyuruh Jannah tidur lagi di sebelah mereka. Sementara dilihatnya Atik yang tadi menangis kini terdiam pula. Airmata telah membasahi mata dan pipi gadis itu. Namun tubuh gadis itu menjadi santai sekarang. Dirasakannya kontolnya dicengkeram lubang silinder yang sempit dan basah lagi hangat sekali.

Harun mulai mengocoki kemaluan Atik itu perlahan-lahan sambil menikmati tiap detiknya. Perasaan ngilu dan nikmat ia alami ketika batang kontolnya menggesek dinding kemaluan Atik tiap kali ia mengocoki memek yang baru saja ia perawani itu. Namun tubuh Atik tetap terdiam dan tak bereaksi, walaupun Atik saat ini mulai mendesah, dan juga memek gadis itupun sudah basah kuyup oleh cairan kewanitaan dan juga darah keperawanan.

“Atik. Mulai saat ini kamu adalah milik aku. Kamu harus membalas entotanku juga. Kamu harus mengimbangi aku dan menikmati hubungan badan denganku.”

Atik kini menatap Harun dan berkata lirih, “Aku adalah milik kamu…” Lalu gadis itu merangkul kepala Harun dengan kedua tangannya dan dengan kedua kakinya ia merangkul kedua kaki pemuda yang baru memerawinannya itu.

Harun adalah anak pintar, ia takut bila nantinya akan kejadian kekuatannya hilang lagi, maka ia berpaling ke arah Jannah dan berkata, “Kamu juga milikku. Apapun yang terjadi, kamu tidak boleh pergi sampai aku beritahu. Kamu harus tunggu perintahku dulu.”

Jannah menatap Harun dengan pandangan kosong. Namun Jannah mengangguk tanda mengerti, sehingga Harun menjadi lebih nyaman. Lalu Harun mulai mengkonsentrasikan pikirannya kepada persetubuhannya dengan Atik.

Atik dan Harun berdua mulai saling mengentot. Atik berdesah-desah kenikmatan sementara Arjuna mendengus-dengus sambil mengenyoti dua buah payudara Atik dengan rakus. Selangkangan mereka beradu berkali-kali menimbulkan bunyi tamparan yang keras. Harun merasakan memek Atik yang sempit, licin dan hangat itu mencengkram batang kontolnya terus menerus.

Mereka bersatu dalam birahi. Kedua tubuh yang kini penuh keringat saling berpacu dalam petualangan cinta, bau alat kelamin tercium jelas di udara. Mereka tenggelam dalam nikmatnya dunia. Tarian cinta mereka makin lama makin cepat karena semakin mendekati tujuannya pula.

Tiba-tiba saja Atik berteriak keras dan merangkul Harun erat-erat.
“Aduh… enak, Mas!”

Harun merasakan rangkulan Atik begitu eratnya sehingga sedikit membuatnya sesak, sementara selangkangan gadis itu bergetar bagaikan kejang yang membuat memeknya juga membuka menutup secara cepat seakan menyedoti kontol Harun yang sedang berada di dalamnya.

Harun akhirnya tak kuat juga. Ia balas memeluk gadis itu rapat-rapat dan mulai membenamkan kontolnya dalam-dalam di liang surgawi milik Atik. Kontolnya berkali-kali memuntahkan pejunya di dalam lubang memek Atik. Akhirnya mereka berdua terdiam kelelahan beberapa saat.

Ketika terbangun dari nikmatnya orgasme di dalam memek perempuan, Arjuna menyadari bahwa kepalanya sudah tidak mengalami sensasi ringan lagi. Dengan cepat ia melihat ke arah Jannah. Namun Jannah masih terdiam di sana sedang memandanginya yang menindih Atik. Harun melihat bahwa dalam diam Jannah menangis karena air matanya telah membasahi pipinya dan juga dada gadis itu sesunggukan.

Harun melepaskan diri dari Atik untuk duduk. Kontolnya yang mengecil telah keluar dari sarang kenikmatan. Sedikit demi sedikit keluarlah peju Harun dari dalam lubang memek Atik. Sementara, Atikpun menangis tanpa suara, namun tidak melakukan apa-apa.

Harun memandangi wajah Jannah yang cantik itu. Ada sinar ketakutan dalam mata gadis itu. Harun sangat mensyukuri bahwa ia adalah anak yang pintar. Buktinya, perintah yang ia sampaikan kepada Jannah tetap dilaksanakan walaupun ia sudah tidak mengalami sensasi di kepalanya.

Harun kemudian menindih Jannah yang kini sesunggukan tanpa suara. Harun ingin melihat bila tanpa menggunakan kekuatannya apakah ia bisa menggauli gadis ini. Apakah bisa, hanya dengan perintah yang tadi ia lakukan Jannah mengijinkan ia menggarap tubuh gadis itu?

“Sekarang aku akan meniduri kamu, Mbak Jannah.” lalu Harun mulai menciumi gadis ini. Dilahapnya wajah cantik Jannah dengan rakus. Lidah Harun dapat merasakan asinnya air mata gadis itu yang ada di pipinya. Jannah sesunggukan dan terdiam sementara Harun asyik melumati wajah gadis itu dengan air liurnya.

“Peluk aku, Mbak. Ayo.” Harun ingin melihat reaksi gadis ini. Apakah gadis ini akan mengikuti perintahnya atau tidak. Tadi Harun memerintahkan bahwa gadis itu adalah miliknya, bila perintah ini tetap lekat pada gadis ini, maka mau tidak mau gadis ini harus mengikuti apapun kemauannya.

Walaupun tetap menangis tanpa suara, Jannah memeluk Harun yang sedang menindihnya. Harun gembira sekali. Rupanya bila sekali saja orang sudah dipengaruhi olehnya, maka orang itu tetap akan mematuhinya terus.

“Sekarang kita ciuman dan Mbak harus mencium aku dengan penuh nafsu.” Harun mencium bibir Jannah yang langsung saja membalas dengan hot. Jannah mengecup dan menjilati bibir Harun bagaikan sudah biasa berciuman. Singkat waktu, mereka berdua sudah saling bertukaran lidah dan menjilati satu sama lain. Harun yang tadi keringatan mulai keringatan lagi. Jannah pun kini keringatan. Kedua bibir mereka saling berpagutan sementara Jannah mengelus kepala Harun dengan bernafsu.

Bau tubuh Jannah tercium agak kuat. Berbeda dengan Atik yang memiliki bau badan yang lembut dan seakan perlahan menyerang hidung, bau badan Jannah tercium jelas dan serta-merta menusuk hidung Harun. Bukan bau yang memuakkan, namun termasuk bau yang menggiurkan.

Harun mengangkat tangan kanan Jannah dan melihat ketiak yang mulai ditumbuhi bulu halus. Bau badan gadis ini begitu kuat menyerang hidungnya membuat kontolnya kini sudah tegak lagi dimabuk birahi. Harun membenamkan wajahnya di ketiak gadis ini. Bulu-bulu halus menggelitik hidung Harun. Kepala Harun menjadi seakan mabuk kepayang dan pusing tujuh keliling akibat nafsu yang seakan tak terkontrol.

Dari sini ia tahu, bahwa ia lebih menyukai Jannah dibanding Atik. Baru baunya saja sudah membuatnya begini, apalagi yang lain yang lebih enak.
Harun mulai mengulum-ngulum bulu ketek Jannah yang masih jarang dan halus itu. Sementara Jannah kini telah berhenti menangis karena sedang menggeliat kegelian. Sambil mengenyoti ketiak gadis itu, Harun melihat mata gadis ini. Mata itu sudah tidak memperlihatkan sinar ketakutan melainkan mulai menyinarkan pandangan sayu seakan minta dientot.

Harun lalu mulai meremasi kedua payudara Jannah yang besar itu. Pentil gadis ini yang tadinya hanya menyembul sedikit, kini menyembul dan panjangnya kurang lebih sama dengan pantat bolpoin. Masih lebih kecil di banding pentil ibunya Harun, namun setidaknya bila dibandingkan dengan pentil Atik yang amat kecil maka pentil ini lebih nikmat dikulum dalam mulutnya.

Sambil meremasi kedua tetek Jannah, Harun asyik menjilati ketiak gadis ini. Bulu halus ketiak Jannah sudah rebah karena basah oleh keringat sendiri dan juga air liur Harun. Bau tubuh gadis ini sekarang seakan memenuhi udara. Baik dari ketek maupun kemaluannya, bau tubuh Jannah keluar bagaikan angin topan menerjang bumi.

Kemudian Harun mulai menciumi tetek kanan Jannah. Ia cupang dan sedoti payudara itu sehingga meninggalkan bekas cupang di sana-sini. Lalu dikulumnya pentil tetek kanan Jannah. Ia suka sekali sensasi memegang pentil di dalam mulut. Dijilatinya secara berputar yang membuat Jannah mulai mendesah lebih keras dan terkadang mengerang. Lalu disedotnya pentil itu kuat-kuat karena gemas. Jannah meremas kepala Harun dengan keras.

Setelah dada kanan Jannah sudah mulai bau mulut Harun sendiri, dirambahnya bukit yang sebelah kiri menggunakan lidah dan mulutnya. Kembali dada itu menjadi berhiaskan bekas cupang di sana-sini. Begitu bernafsunya Harun sehingga hampir tiap jengkal gundukan payudara Jannah dicupanginya, seakan ingin menunjukkan bahwa daerah itu adalah daerah kekuasaannya.

Setelah puas menjelajahi dada Jannah, Harun lalu membuka paha Jannah lebar-lebar dan mulai menjilati jembut Jannah yang memiliki bulu lebih banyak dari Atik. Bau tubuh gadis ini tercium santer di daerah selangkangannya menyebabkan Harun tak bisa menahan diri untuk mulai menjilati kemaluan gadis itu. Dengan dua jarinya ia buka bibir memek Jannah lalu mulai menjilat dan menghisapi memek yang sudah basah kuyup itu.

Cairan vagina Jannah memiliki rasa yang sedikit tajam dengan campuran masam dan getir ditambah bau yang menusuk hidung. Namun semuanya ini malah membuat Harun lebih bersemangat menjilati kemaluan Jannah. Tak bosan-bosannya lidahnya memasuki lubang memek gadis itu, terkadang menyedoti klitorisnya ataupun terkadang menjilati bagian dalam bibir luar memek itu.

Hanya lima menit Harun melahap vagina Jannah, Jannah sudah orgasme untuk pertama kali. Memeknya dibanjiri cairan bening hangat yang membasahi selangkangannya maupun mulut dan dagu Harun. Harun berusaha menjilati dan mengecap semua cairan Jannah karena begitu nikmatnya cairan itu di mulutnya.

Setelah Jannah sudah santai lagi, maka Harun memposisikan kontolnya di liang senggama Jannah, lalu menindih gadis itu dan menyelipkan kedua tangannya di kedua pantat Jannah. Jannah pun mengengkangkan kakinya lebar-lebar dan dengan kedua tangannya memegang kedua pantat Harun.

“Satu… dua… tiga…” Kata Harun memberikan aba-aba.

Pada hitungan ketiga, Harun menghujamkan kontolnya kuat-kuat sambil menarik pantat Jannah, di lain pihak Jannah juga menarik pantat Harun. Jannah merasakan batang yang keras itu dalam satu gerakan telah menggagahinya. Bahkan selaput daranya pun robek dalam hitungan sepersekian detik saja. Rasa sakit melanda memeknya sementara ngilu rasanya ada benda keras membelah memeknya dan memenuhi lubang kencingnya itu.

Jannah memeluk Harun rapat-rapat sambil berteriak, “Adaauuw. Sakit, Mas!!!”

Untuk beberapa saat mereka berpelukan tanpa bergerak. Berhubung Jannah setinggi Harun, maka Harun kini dapat mencium bibir gadis itu sambil ngentot. Mereka berciuman beberapa saat. Jannah dapat mencium bau memeknya di mulut Harun, namun Jannah tidak peduli. Sambil merangkul dan meremas kepala Harun ia saling mencium dan menjilat dengan Harun.

Kedua tubuh mereka kini basah kuyup oleh keringat campuran antara keringat mereka berdua. Sementara kedua bibir mereka sudah basah selain karena keringat juga oleh ludah mereka yang saling bertukaran. Udara malam memang dingin, namun panas tubuh yang mereka berdua hasilkan bagaikan udara di sauna saja.

Harun merasakan pinggul besar Jannah mulai bergoyang-goyang sehingga kontolnya kini mulai dikocok oleh memek Jannah. Harun membalas entotan itu. Mula-mula mereka bergoyang tidak seirama dan perlu beberapa saat agar gerakan pantat mereka dapat sinkron. Akhirnya mereka mengentot dalam suatu irama yang sama.

Sambil terus berpagutan, Harun asyik mengentoti tubuh Jannah yang sekal dan padat itu. Nikmat sekali bergumul dengan gadis ini karena seakan tubuh gadis ini diciptakan pas untuk Harun. Saat mereka bergaul ini, bibir bertemu bibir, dada bertemu dada dan kelamin saling bersatu. Sungguh pas rasanya. Dada Jannah yang besar itu tergencet dada Harun. Harun dapat merasakan pentil dan gundukan payudara Jannah seakan berusaha melawan tindihannya.

“Aku cinta kamu, Mbak…” kata Harun disela-sela cumbuannya terhadap pasangannya itu.

“Mbak juga cinta kamu, Mas. Mbak milik kamu, kan?”

Mereka bercumbu lagi dengan buas. Lebih hot dari sebelumnya karena mereka berdua sudah mengutarakan perasaan masing-masing. Lidah mereka saling bersilat dan berusaha menjilat, bibir mereka asyik saling memagut bagaikan ular yang berusaha mencaplok mulut lawannya. Mereka berangkulan erat seakan tak ingin dipisahkan. Sementara kedua kelamin mereka saling mengocok satu sama lain dengan nafsu liar.

Memek Jannah lebih rapat dari Atik. Mungkin karena tubuh Jannah yang lebih kecil. Begitu kencangnya kontolnya digenggam otot vagina Jannah sehingga Harun merasa bahwa ia tak lama lagi akan keluar. Dipercepatnya hujaman kontolnya dalam memek Jannah sementara kini bibirnya telah mencaplok leher kiri Jannah dan mencupangnya sekuat mungkin. Jannah melenguh penuh kenikmatan.

Jannah merasa geli dan nikmat ketika mulut Harun menggarap lehernya dengan penuh birahi. Lidah Harun menggelitik lehernya dan bahkan cupangan Harun menyebabkan rasa ngilu yang nikmat yang menjalar dari memek sampai ke otak yang membuat pertahanannya jebol.

“Mas, enak banget…!”

Harun merasa Jannah dengan tubuh sekalnya merangkulnya sangat kuat dan selangkangan gadis itu berkedut-kedut kelojotan dan memeknya mencengkram kontolnya begitu keras dan seakan menyedoti kontolnya dengan cepat dan keras dan vagina yang sudah basah kuyup itu mengeluarkan cairan hangat yang lebih banyak lagi yang membanjiri lubang memek dan mengguyur kontolnya yang tegang.

Sambil mencupang keras-keras, Harun balas merangkul Jannah sekuat tenaga lalu membenamkan kontolnya sejauh mungkin di dalam lubang peranakan gadis itu, lalu menyemburkan sperma yang sedari tadi minta dilepaskan ke dalam rahim gadis itu. Harun merasakan kontolnya berkedut-kedut berkali-kali, bahkan kayaknya lebih banyak dibanding sebelumnya.

Ketika badai orgasme reda, Harun tidak melepaskan dirinya dari Jannah melainkan tetap menindih gadis itu lalu mengecupnya di bibir sekali. Jannah tersenyum dan menatap Harun yang baru saja mengecupnya lalu mengecup balik. Akhirnya mereka berciuman lagi selama beberapa saat.

Tiba-tiba terdengar gelak tawa seorang lelaki tua. Tahu-tahu di samping mereka berdiri seorang lelaki paruh baya ubanan berusia sekitar 50 tahunan dan rambutnya kelabu karena rambut hitamnya banyak terhias uban di sana-sini. Lelaki itu sedang bertolak pinggang sedang tertawa melihat mereka berdua. Wajah lelaki ini tegas dan kokoh walaupun tidak terlalu ganteng, namun dengan jenggot kelabunya dan pancaran sinar matanya yang kuat, memberikan kesan penuh kekuatan dan kewibawaan.

Harun melihat berkeliling untuk mengechek kenapa temannya tidak mencegah orang ini masuk, namun lelaki itu berkata, “Koncomu wis ta’ sirep kabeh! Tidak ada gunanya minta bantuan.”

Harun ketakutan dan merasakan kepalanya ringan lagi. Maka ia berkata, “Pergi!”

Lelaki itu tiba-tiba terdiam. Harun merasa sudah berhasil menghalau lelaki itu. Namun Harun kaget ketika lelaki itu tertawa lagi. Kata lelaki itu, “Bagus! Bakat kamu lebih besar dariku, bahkan aku sempat dibuat kaget sebentar. Mmm, anak muda, aku adalah Ki Asmoro Dewo. Siapakah gurumu?”

“Guru? Maksud Ki Asmoro?”

“Yang mengajarimu ilmu sirep yang membuat kamu bisa mendapatkan dua gadis cantik ini.”

“Aku tidak punya guru.”

Ki Asmoro Dewo menatap Harun lekat-lekat. Lalu ia mengangguk pelan. “Bakat yang tidak ada bandingannya. Baiklah, semenjak saat ini, aku angkat kau jadi muridku.”

Harun adalah anak pintar. Dia melihat bahwa seluruh temannya disirep hingga tidur oleh lelaki ini. Sementara, Harun belum menguasai kekuatannya, ia perlu guru. Dan akhirnya, guru itu datang sendiri kepadanya. Maka mulai saat itu, Harun menjadi murid Ki Asmoro Dewo.

***

BAB TIGA : HARUN BELAJAR ILMU SIREP

Ki Asmoro Dewo rumahnya agak jauh. Di sebuah desa yang berada hampir di puncak gunung. Sementara desa tempat tinggal Harun ada di daerah lembah gunung tersebut. Perjalanan ke atas sana memakan waktu hampir empat jam yang melelahkan.

Sebenarnya Harun sering mendengar nama Ki Asmoro Dewo. Namun kebanyakan orang memanggil gurunya sebagai Ki Dewo saja. Konon, orang ini sangat sakti dan tidak ada orang di daerah gunung ini yang mampu mengalahkan kedigdayaannya. Banyak sekali orang yang berkunjung ke rumah Ki Asmoro Dewo. Bahkan orang-orang dari Jakarta banyak yang datang minta bantuannya.

Rumah Ki Asmoro Dewo sangat besar dan memiliki kamar yang banyak. Rumah ini bahkan lebih besar disbanding rumah ayah Harun. Rumah inipun memiliki corak tradisional Jawa yang sangat kental, pintu yang diukir dengan gaya Jepara, tempat lampu tradisional, dinding bata merah dan lain sebagainya. Kalo diperkirakan, maka rumah ini pasti lebih mahal dibanding rumah ayah Harun.

Ki Asmoro Dewo memiliki banyak kendaraan. Berbagai motor, sebuah mobil sedan, tiga buah mobil van dan juga dua buah Truk. Harta Ki Asmoro Dewo memang banyak. Dapat hampir dipastikan bahwa kekayaan Ki Asmoro Dewo lebih banyak dibanding Harun.

Namun, yang mengagumkan dari Ki Asmoro Dewo bukanlah harta kekayaan material yang ia punyai. Melainkan, Ki Asmoro Dewo punya banyak isteri. Ada 7 perempuan yang diakui oleh Ki Asmoro Dewo sebagai isterinya. Usia isteri-isterinya beragam. Yang paling tua berusia hampir sama dengan Ki Asmoro Dewo dan yang paling muda berusia 17 tahun. Semua isterinya cantik-cantik. Bukan sekedar cantik yang membuat lelaki menoleh dua kali, tetapi cantik yang membuat para lelaki tidak ingin melepaskan pandangan sekali sudah melihat. Harun merasa beruntung sekali mempunyai guru seperti ini. Harun sangat ingin masa depannya akan sama seperti gurunya, dikelilingi oleh wanita-wanita super cantik.

Melihat bakat Harun adalah menyirep orang, maka Ki Asmoro Dewo mengajarkan Harun dengan porsi ilmu sirep lebih banyak dibandingkan ilmu-ilmu lain yang dimilikinya. Namun, bukan berarti ilmu-ilmu lain itu tidak diturunkan, hanya saja Ki Asmoro Dewo ingin agar anak itu antusias belajar kepadanya. Sangat jarang ditemui anak berbakat dan Harun sangatlah berbakat. Ki Asmoro Dewo yang tidak memiliki anak lelaki, sangat ingin meneruskan segala ilmu yang didapatnya susah payah kepada anak itu.

Dari 7 isterinya ia mempunyai 14 anak perempuan dan 3 anak lelaki. Sayangnya ketiga anak lelakinya itu meninggal di usia yang masih bayi. Sudah 5 tahun ini isteri-isteri Ki Asmoro Dewo tidak melahirkan anak lagi. Bahkan, Siti, isteri yang paling muda dan yang paling akhir dikawininya tidak pernah hamil. Ada seorang lagi isterinya yang tidak punya anak, Hanifah yang berusia 32 tahun yang ia nikahi 25 tahun yang lalu. Dulu Ki Asmoro Dewo berpikir bahwa isterinya itu mandul, namun kini Ki Asmoro Dewo bahkan mulai berpikir lain. Mungkin ia sendiri yang sudah mandul.

Ilmu yang diturunkan Ki Asmoro Dewo, selain ilmu sirep adalah ilmu santet, ilmu pelet atau pengasih dan ilmu beladiri. Harun pergi ke rumah Ki Asmoro Dewo tiga kali dalam seminggu, yaitu selasa, kamis dan sabtu. Setiap sabtu, Harun akan menginap sampai minggu siang.

Ki Asmoro Dewo berpesan, karena ilmu sirep sangatlah kompleks dan sulit, maka untuk setahun ilmu ini belum boleh dipraktikan, dan Harun harus sabar mendalami ilmu ini dulu. Untung saja Harun sudah mempunyai dua orang kekasih, yaitu Atik dan Jannah. Sehingga tiap hari minggu, salah satu dari mereka akan datang ke rumah Ki Asmoro Dewo untuk melayani Harun. Ki Asmoro membolehkan Harun “bertamasya seksual” dari jam 7 pagi sampai jam 9 pagi. Salah satu trik Ki Asmoro agar muridnya betah belajar darinya. Dan ilmu sirep itu bisa dilatih oleh Harun dengan mencoba mempraktikan ilmunya kepada kedua gadisnya itu.

Harun sangat menyukai semua pelajaran-pelajaran dari Ki Asmoro Dewo, walaupun ilmu sirep menjadi kecintaan Harun. Ternyata, ilmu ini dibagi berbagai tingkatan. Tingkatan pertama adalah sirep tidur, yang membuat orang tertidur. Tingkatan ke dua adalah perbawa, yaitu mempengaruhi orang lain agar mengikuti kemauan si pemilik ilmu. Tingkatan terakhir adalah cuci otak, di mana seseorang akan dibuat berubah 180 derajat sehingga akan memiliki Pribadi yang berbeda.

Sirep beda dengan ilmu pelet, karena ilmu sirep adalah ilmu yang digunakan untuk kepentingan sendiri, sementara ilmu pelet adalah ilmu yang dapat dipakai agar orang lain yang dapat menikmati. Ilmu sirep memerlukan kehadiran sang pemilik ilmu dihadapan korban, sedangkan pelet dapat dikirim dari jarak jauh, seperti halnya santet. Walaupun hasil akhirnya sama, yaitu membuat seseorang terpengaruhi oleh ilmu tersebut.

Harun belajar dengan giat sekali selama setahun. Ilmu sirep hampir ia kuasai 80 persen dalam setahun, sesuatu yang tidak pernah disangka baik Harun sendiri maupun gurunya. Ini dikarenakan bakat Harun yang memang tiada duanya dibidang sirep selain itu, ia mempunyai dua orang gadis yang dapat dijadikan kelinci percobaan.

Atik dan Jannah sebenarnya menyesal telah memberikan keperawanan kepada seorang bocah yang lebih muda daripada mereka. Namun mereka berdua adalah gadis pedesaan. Mereka mau tidak mau harus nrimo bahwa kegadisan mereka sudah hilang. Mereka sedikit bersyukur bahwa bocah ini adalah anak lurah yang kaya. Selain itu, bocah ini juga bukan playboy yang sekali hisap sari madu langsung dibuang. Harun mendatangi kedua gadis ini dan minta mereka tiap minggu mendatangi rumah gurunya bergantian untuk berkasih-kasihan di sana.

Atik dan Jannah menanyakan masa depan mereka kepada Harun dan Harun meyakinkan bahwa ia kan menikahi kedua gadis itu bila usia mereka bertiga telah dewasa dan boleh menikah. Kedua gadis ini sedikit terhibur akan janji si bocah. Namun Atik yang bercita-cita ingin ke Jakarta dan menjadi artis, di lain pihak merasakan bahwa mimpinya itu sudah sirna karena telah diperawani oleh Harun. Oleh karena itu, Atik merasakan sedikit perasaan getir terhadap Harun.

Setiap kali giliran Atik yang menemani Harun, gadis ini melayani Harun dengan tidak bersemangat, sehingga tiap kali Harun harus menggunakan kekuatannya agar gadis ini mau melayani permainan seksnya dengan antusias. Berbeda dengan Jannah, yang makin lama makin pasrah atas kemauan Harun. Jannah selalu membalas setiap aksi Harun dengan sepadan. Setiap kali disetubuhi, tanpa disuruh oleh Harun, Jannah selalu mengerang-erang penuh kenikmatan, selalu ikut menggoyangkan pantatnya, ikut meremas-remas dan membalas ciuman dan jilatan Harun. Sementara, Atik tidak pernah melakukan semuanya tanpa disuruh.

Pernah Harun tidak menggunakan kekuatannya ketika bersetubuh dengan Atik, Harun malah mendapati bahwa seakan ia sedang mengentoti boneka perempuan yang diam saja. Paling banter Atik hanya memeluk Harun dan mengerang-erang ketika orgasme. Tapi tak pernah Atik menciumi Harun dengan penuh nafsu. Gadis itu hanya pasrah membuka pahanya lebar-lebar dan diam saja ketika kontol Harun merojok-rojok kemaluannya.

Hal ini agak membingungkan Harun sehingga ia bertanya pada gurunya. Dan Ki Asmoro Dewo berkata, “Nang (singkatan Lanang). Manusia itu berbeda-beda tabiat dasarnya. Ada orang yang nrimo, ada orang yang sedikit nrimo namun dapat berubah menolak dan ada orang yang pada dasarnya berwatak kuat dan menganggap hidup ini adalah perjuangan. Nah, gadismu yang bernama Atik ini adalah orang memiliki sedikit sifat nrimo namun masih ada jiwa penolakan yang cukup kuat dari dalam dirinya.

“Untuk dapat membedakan tiga sifat ini, maka kita dapat melihat gaya mereka ketika kita sirep. Gadis yang pada dasarnya nrimo, setelah kita sirep lalu digagahi, sehabis itu dia akan menerima kelakukan kita sebagai hal yang lumrah. Kamu ingat Jannah? Setelah kamu gagahi kalian berciuman. Ini tanda dia terima kamu. Gadis yang memiliki watak cukup kuat walaupun ada rasa nrimo di dalam dirinya, setelah digagahi akan menunjukkan penyesalan yang dalam. Kamu ingat Atik? Dia menangis ketika selesai kamu gagahi. Namun sepanjang persetubuhan kalian dia tidak banyak melawan.

“Nah, untuk tipe ketiga. Ini yang agak-agak sulit dan bahaya. Walaupun kamu berhasil menyirep perempuan ini dan kamu gagahi, sepanjang persetubuhan kalian, dia tetap berusaha menolak dengan perkataannya, walaupun tubuhnya tidak dapat menolak kekuatan sirep. Setelah selesai digagahi, maka orang ini akan merasakan duka yang dalam, sehingga kemungkinan waktu orang ini ditinggal sendiri, maka ia akan bunuh diri…”

Harun mendengarkan perkataan gurunya dengan perlahan. Kata Harun, “Guru, kalau demikian, berarti gadis yang memiliki watak yang kuat tidak boleh disirep dan digagahi?”

Gurunya tertawa keras. Katanya, “Bukan begitu. Bisa saja jadi milik kamu, tetapi tidak bisa dengan langsung sirep untuk menguasai. Kamu harus menyirep dengan perlahan. Sedikit demi sedikit kamu sirep sambil kamu rayu, namun jangan pernah menggagahi sebelum orang itu benar-benar takluk padamu. Memang, untuk mendapatkan gadis semacam ini menjadi milikmu adalah sesuatu yang susah, namun bila kamu berhasil, maka gadis macam inilah yang akan menjadi milikmu yang paling berharga.”

Mendengar ini Harun menjadi lebih bersemangat belajar ilmu sirep dan ilmu lainnya. Ilmu beladiri pun disukai Harun. Perawakan Harun yang dulunya sedikit gempal, kini setelah setahun belajar berubah menjadi kekar. Apalagi Harun dalam kurun waktu setahun itu juga bertambah tinggi. Sehingga Harun perlahan menjadi seorang anak muda yang ganteng dan bertubuh atletis. Hanya saja dalam kurun waktu itu, ada sedikit kesedihan dari Harun ketika Arjuna, kawan karibnya pindah ke Kalimantan untuk menikah. Namun, kesibukannya di tempat Ki Asmoro Dewo dapat mengobati hatinya yang lara.

Selain itu, Harun berusaha untuk mengambil hati Atik perlahan. Ia sering membeli benda-benda untuk perempuan kepada kedua gadisnya. Baju dalam, bando, buku novel dan lain-lain. Khusus untuk Atik, ia berusaha mengurangi waktu persetubuhan yang hanya dua jam itu menjadi satu jam. Satu jam selebihnya ia berusaha berbincang-bincang untuk mengenal lebih jauh, terkadang ia menyelipkan pujian atas kecantikan perempuan itu dan juga kepintaran gadis itu. Karena memang dibanding Jannah, Atik memiliki IQ yang lebih tinggi. Banyak pembicaraan mengenai politik dan social yang Harun dan Atik bicarakan.

Lama-kelamaan sedikit senyum menghiasi wajah Atik ketika gadis itu mengunjungi Harun. Bahkan Atik mulai memandang wajah Harun ketika bocah itu menggagahinya. Namun selebihnya, Atik masih tidak banyak menimpali aksi Harun dalam persetubuhan.

Perkembangannya yang perlahan dengan Atik selalu dilaporkan kepada gurunya. Gurunya memberikan masukan, “Kamu lebih mementingkan pendekatan seperti pacaran. Ini bukannya salah, namun memang menjadi agak lama. Seperti yang dulu aku ajarkan, kamu harus coba sedikit juga menyirep gadis ini. Contohnya, ketika kamu bicara dengan dia mengenai masalah sehari-hari, kamu dalam hati coba katakan ‘kamu tertarik pada pembicaraanku karena kamu tertarik padaku’. Karena, seperti ceritamu, kalian sangat antusias ketika saling berbicara. Kalian berdua nyambung. Ini adalah ketertarikan yang satu sama lain rasakan.

“Dengan memberikan sedikit sugesti bahwa ketertarikan itu bukan hanya karena minat yang sama dalam pembicaraan, melainkan karena ketertarikan kepada lawan jenis, maka sedikit demi sedikit, alam bawah sadar perempuan ini dapat kamu bengkokkan menuju kamu secara lebih cepat lagi dibanding hanya dengan pendekatan biasa.”

Mendengar ini, Harun lalu mencoba saran gurunya itu ketika giliran Atik untuk menyambanginya tiba. Sambil keduanya berbicara mengenai politik dan korupsi di kamar yang khusus disediakan bagi Harun, Harun menggunakan kekuatannya untuk menanamkan sugesti kepada alam bawah sadar Atik. Setelah sejam mereka berbicara, dan sepanjang itu pula Harun mensugestikan ketertarikan Atik, Harun mulai menarik badan Atik dan merangkulnya. Dikecupnya bibir gadis itu, dan saat itu Harun merasakan bahwa Atik mengecup balik.

Harun kaget lalu melepaskan bibirnya untuk menatap mata Atik. Atik menundukkan kepalanya sementara wajah putihnya merah padam. Wah, benar juga kata guru, pikir Harun. Harun tersenyum lebar sambil memegang dagu Atik. Ditariknya keatas dagu itu sehingga wajah Atik kini sejajar dengan wajahnya. “Kamu cantik sekali, dewiku…” pujinya.

Atik menatap mata Harun dengan malu-malu. Harun mengecup bibirnya lagi. Atik membalas ciuman itu perlahan. Mereka berciuman cukup lama. Akhirnya Harun melucuti pakaian Atik hingga bugil. Setelah Harun juga telanjang, ia mulai menciumi payudara gadis itu. Atik mendekap kepala Harun dengan satu tangan, sementara mata gadis itu terpejam. Nafas gadis itu mulai memburu.

Harun mencumbui payudara Atik cukup lama. Setelah itu, ia menyelomoti vagina gadis itu yang sudah becek dan mengeluarkan bau sedap kelamin gadis muda. Kini kedua tangan Atik mendekap kepalanya.

Setelah merasa cukup, Harun memasukkan burungnya ke dalam sangkar kehormatan Atik, lalu menindih gadis itu. Atik memeluk Harun dengan kaki dan tangannya. Desahan Atik terdengar. Lebih keras daripada waktu mereka bersetubuh sebelumnya. Harun menarik kepala Atik ke kepalanya karena Atik saat itu masih lebih tinggi darinya, untuk mencium bibir gadis itu.

Atik membalas kecupan Harun, namun saat lidah Harun masuk ke mulut wangi gadis itu, Atik tidak balas dengan lidahnya, melainkan hanya balas membuka menutup mulutnya jadi seakan mengenyot lidah Harun.

Sampai lama mereka ngentot, akhirnya Atik memeluk Harun kuat-kuat sambil mengerang setengah berteriak ketika ia orgasme. Memek Atik yang berkedut-kedut membuat Harun tak kuat, apalagi kini, Atik sudah sedikit membalas cumbuannya, maka Harun ejakulasi di dalam lubang memek Atik.

Harun senang sekali dengan kemajuan ini. Walaupun Atik belum penuh nafsu melayaninya, namun ada perubahan yang terasa pada sikap Atik. Apalagi di seluruh sesi ini Harun tidak menggunakan kekuatannya pada Atik untuk melayaninya. Maka mulai hari itu, tidak perlulah ia menyirep kedua gadisnya dalam berhubungan seks.

Harun terus-menerus mengirimkan sugesti kepada Atik ketika mereka berbincang-bincang sebelum melakukan hubungan suami isteri. Sementara, dengan Jannah, Harun sudah sangat nyaman tanpa melakukan apa-apa lagi. Harun berbincang-bincang dengan Jannah paling banter lima belas menit. Ini juga karena ia penasaran seperti apa hobi Jannah, kesukaan Jannah, keluarga Jannah dan lain-lain. Namun setelah lima belas menit, Harun akan memeluk Jannah dan Jannah akan meledak nafsunya dan seringkali menyerang Harun duluan dengan ciuman-ciuman penuh nafsu.

Jannah lebih aktif juga dalam menanyakan keinginan Harun. Jannah selalu bertanya pertanyaan seperti apakah Harun suka kalau Jannah potong rambut, potong bulu-bulu tubuh, suka posisi ini atau itu dan lain-lain. Juga Jannah tidak malu mengatakan bahwa gadis itu lebih suka posisi ini atau itu.

Perkembangan Atik tidak lagi terlalu lambat. Tapi tidak bisa dibilang cepat juga. Pada bulan kelima Harun berguru pada Ki Asmoro Dewo, Atik sudah mencium sambil memainkan lidah dan juga sudah menggoyang pantatnya ketika dientot. Namun belum ada nafsu liar bagaikan Jannah di dalam diri Atik. Belum pernah Atik menyerang duluan.

Namun dilain pihak, Harun lebih menyukai Atik dalam hal berbincang-bincang. Bahkan, Harun kadang curhat mengenai hal-hal di rumah, seperti ayahnya yang dingin dan jarang di rumah, ataupun ibu Harun yang tampak sedih selalu. Juga, Atik lebih concern mengenai pola makan Harun, atau bila Harun mendapatkan luka di tubuh akibat latihan bela diri yang keras dari Ki Asmoro Dewo. Sedangkan Jannah tampaknya lebih suka menjadi budak seks Harun dan bersedia bersebadan dalam posisi apapun yang disukai Harun tanpa banyak rayuan dan bujukan.

Setelah setahun lewat, Harun menanyakan kepada gurunya apakah ilmu sirepnya sudah boleh ia gunakan kepada orang lain. Kata Ki Asmoro Dewo, “Nang (lanang), kini ilmu sirep kamu hanya aku yang dapat mengalahkan. Ini juga dikarenakan kamu belum sempurna menguasainya. 3 tahun lagi bahkan akupun akan tunduk oleh ilmu sirep kamu. Oleh karena itu, kamu boleh menggunakan ilmu itu. Namun ingat, berhubungan dengan perempuan, ilmu ini harus kamu hati-hati menggunakannya. Jangan sampai satu desa kamu gagahi semua perempuannya. Bila terjadi, kamu sendiri yang akan celaka.

“Jangan kamu sia-siakan perempuan yang sudah kamu gagahi. Nanti kamu akan kualat sendiri. Itu mengapa isteriku hanya tujuh dan semuanya kunikahi. Hati-hati sama orang yang baik hati dan rajin beribadah, jangan kamu isengi. Ilmu kamu belum sempurna dan masih dapat terlihat kekurangannya di mata orang-orang pintar. Hati-hatilah. Selain itu, ilmu-ilmu lainnya belum kamu kuasai juga. Bahkan ilmu santet kamu juga belum berarti apa-apa. Seperti yang aku katakan, ilmu yang paling dalam sebagai penjagamu adalah ilmu santet. Maka kamu harus latih terus. mulai sekarang, tiap kali kamu ke sini, latihan ilmu sirep kamu akan dikurangi, dan waktu belajar ilmu santet maupun silat akan diperbanyak.”

Harun meninggalkan rumah gurunya dengan hati berbunga-bunga. Dengan penuh kebahagian, ia mulai merencanakan untuk dapat menggauli Asih, ibu kandungnya itu.

***

BAB EMPAT : HARUN MENCOBA ILMUNYA

Kini kekuatan sirep Harun sudah dapat dikendalikan sepenuhnya. Sehingga tak perlu rasa takut lagi yang memicu keluarnya kekuatan ini. Ki Asmoro Dewo telah mengajarkannya bagaimana untuk selalu menjaga agar kekuatan itu selalu siap. Sekarang, setiap saat dirasakan Harun ada perasaan ringan di kepalanya. Oleh karena itu, Harun harus selalu menjaga perkataannya agar tidak sering memberikan kata-kata perintah agar tidak mencurigakan orang. Kata-kata seperti “ke laut aja loh” tidak bisa dikatakan oleh Harun, karena kemungkinan besar orang yang dibecandai olehnya akan benar-benar pergi ke laut.

Melatih kekuatan pikiran dengan suatu kesadaran bahwa mulutnya harus dijaga adalah sesuatu yang sangat sulit. Dengan susah payah, akhirnya Harun dapat menguasai kecenderungan ngomong asal njeplak. Kemampuan Harun menjaga omongannya ini berimbas ke hal lain. Guru-guru sekolah memuji Harun bahwa Harun sudah tampak lebih dewasa dan bertanggung jawab, orangtuanya memuji Harun sebagai anak penurut dan teman-temannya, bahkan yang lebih tua, merasakan ada wibawa tersendiri dari Harun yang seakan memancar dari dalam dirinya.

Harun sampai di rumah jam 7 malam. Hari itu hari Minggu. Tadi baru saja ia pulang dari rumah Ki Asmoro Dewo dan ijin untuk menggunakan ilmu sirep sudah diberikan. Dengan senyum nakal dan sedikit jahil, ia masuk ke rumah dan mulai menebarkan ilmunya.

Harun makan malam bersama kedua orang tuanya dilayani oleh pembantu mereka yang bernama Ijah, seorang perempuan berusia 40 tahun. Ketika makanan sudah habis, Harun mulai menggunakan kekuatan pikirannya untuk mensugesti seisi rumah agar mengantuk. Tiba-tiba saja bapak dan ibu Harun menguap yang disusul oleh Ijah. Harun tertawa dalam hati dan mengundurkan diri ke kamar.

Lima menit kemudian Harun mengirimkan sugesti ke seisi rumah agar tertidur sampai pagi tanpa peduli dengan apa yang terjadi di sekelilingnya. Perlahan Harun pergi ke kamar orangtuanya. Dengan hati dag dig dug, Harun membuka pintu kamar orangtuanya lalu masuk kedalam kamar. Harun menyalakan lampu kamar. Dilihatnya ayahnya dan ibunya tertidur bersebelahan dalam selimut. Suara dengkur ayahnya terdengar mengisi ruangan.

Harun membuka selimut sehingga seluruh tubuh ibunya terlihat. Ibunya sedang memakai daster bunga-bunga. Harun berkutat dalam pilihan antara ngentot ibunya saat itu atau tidak. Dipandangnya wajah putih dan cantik milik ibunya itu. Hidung yang mancung dengan rahang yang tinggi seperti yang dimiliki peragawati Ratih Sanggarwati, namun bibirnya begitu sensual seperti miliknya Soimah sementara mata lentiknya bila terbuka suka terkejap-kejap bagaikan mata gadis genit.

Dibelainya pipi ibunya. Begitu halus wajah ibunya. Bahkan lebih halus daripada wajahnya Atik. Memang ibunya lebih banyak merawat tubuh, sehingga mana ada gadis desa yang dapat mengalahkan keindahan tubuh ibunya itu. Dikecupnya bibir ibunya. Bibir ibunya basah dan hangat. Bau nafas ibunya yang bersih dan hangat terasa di hidung Harun. Disedotinya bibir ibunya itu sambil dikecupnya sesekali. Bunyi bibir Harun yang mencipoki bibir ibunya terdengar jelas dibarengi suara dengkur ayahnya yang berada di sebelah mereka berdua.

Tak terasa, Harun telah beringsut sehingga kini menindih ibunya. Harun menikmati cumbuan sepihak ini. Kedua tangannya memegang pinggir kepala ibunya, sementara bibir ibunya dengan rakus ia jilati, sedoti dan kecupi. Kadang-kadang ia menjepit bibir bawah ibunya dengan kedua bibirnya sambil mengenyoti bibir bawah itu.

Harun menjadi makin bernafsu. Ia mulai menjilati seluruh wajah cantik ibu kandungnya itu. Bagaikan anjing haus, kedua pipi ibunya asyik digesek-gesek lidahnya, begitu juga dengan mata, jidat, dagu bahkan rambut hitam ibunya yang memancarkan bau shampoo.

Setelah wajah ibunya basah oleh air liur Harun, Harun mulai menarik tali kanan daster ibunya hingga melewati pundak. Tetek kanan ibunya yang tidak memakai BH terlihat separuh, dengan puting payudara yang tiba-tiba tegak telanjang. Harun semakin buas dan segera memasukkan pentil itu ke dalam mulutnya. Disedotinya pentil itu sambil tangan kanannya meremasi tetek kiri ibunya yang masih tertutup daster. Sungguh kenyal dan empuk ditangan. Kulit ibunya begitu harum. Wangi melati sedikit tercium.

Harun sudah tidak tahan lagi. Ia berdiri di samping tempat tidur, kemudian menarik daster ibunya ke atas. Agak susah karena ibunya sedang tidur. Dengan agak kasar ia memiringkan ibunya sehingga bagian belakang daster dapat tertarik ke atas. Setelah beberapa menit yang melelahkan, kini daster ibunya sudah menggerombol di atas dada, sehingga bagian payudara ke bawah terbuka. Tubuh putih dan seksi ibunya itu kini tampak jelas diterangi lampu kamar. Selangkangan ibunya ditutupi oleh celana dalam putih. Bibir memeknya terlihat. Harun menarik CD itu cepat-cepat hingga sampai pergelangan kaki. Lalu kaki kanan ibunya ia angkat sehingga celana dalam ibunya tergantung hanya di pergelangan kaki yang kiri.

Harun mendorong kedua paha ibunya lebar-lebar sehingga ibunya ngangkang. Kaki kiri ibunya menindih kaki kanan ayahnya yang sedang asyik tertidur. Kini Harun dapat melihat Jembut ibunya tampak rapi dalam bentuk segitiga kecil yang tak terlihat bila pakai celana dalam, karena dipotong sehingga bulu kemaluan itu tidak akan menyembul di pinggiran celana dalam. Harun lalu terjun ke selangkangan ibunya untuk mulai menciumi daerah intim ibunya itu.

Vagina ibunya begitu harum. Tampaknya ibunya merawat bagian intim itu. Entah ibunya pakai parfum untuk memek ataukah rajin minum jamu khusus wanita. Dengan nikmatnya Harun mulai menjilati kemaluan ibu kandungnya itu. Lidahnya membelah bibir luar memek ibunya sehingga menyelip ke dalam merasakan hangatnya memek perempuan. Harun mengorek-ngorek bagian dalam vagina ibunya dengan lidahnya. Dirasakannya vagina ibunya lembab dan hangat. Lidah Harun menemukan klitoris ibunya. Disapukannya lidahnya ke itil ibunya itu berkali-kali. Lama kelamaan liang surgawi ibunya mulai lembab dan semakin hangat.

Suatu saat Harun merasakan memek ibunya itu kini sudah basah oleh cairan yang bening dan membawa bau yang berbeda. Harun sudah berpengalaman, ia tahu bahwa bau badan perempuan akan tercium lebih jelas dari memek yang basah oleh cairan intim. Tahulah Harun kini bau badan ibunya yang sesungguhnya. Selama ini, ibunya selalu memakai parfum mahal sehingga tak pernah ia tahu bau tubuh ibunya itu. Apalagi ibunya hanya berolahraga ketika latihan aerobic, yang mana dilakukan di dalam kamar sendiri, sehingga Harun tak pernah tahu.

Bau tubuh ibunya berbeda dari bau tubuh Atik atau Jannah. Atik dan Jannah sendiri memilik bau badan yang berbeda. Hanya saja, ada sedikit kesamaan dalam aroma mereka yang tak dapat Harun beberkan dengan kata-kata. Nah, bau itulah yang tidak ada dalam bau tubuh ibunya. Bila ingin digambarkan, bau tubuh ibunya itu lembut namun keras, tidak menyerang tiba-tiba, namun perlahan tapi setelah itu menguasai tiap relung indera penciumannya. Sungguh bau yang sangat enak dan anggun.

Harun menggeleng-geleng karena kontolnya sudah berdenyut tidak karuan. Ia segera merapatkan selangkangannya ke selangkangan ibunya, ditaruhnya kontolnya di lubang memek ibunya, lalu dengan satu gerakan cepat ia menindih tubuh ibu kandungnya sambil mendorong pantatnya maju ke depan.

“Sleeeeeb…!” Sensasi kontolnya yang perlahan memasuki vagina ibunya dan sepanjang jalan menggeseki dinding memek ibunya sungguh tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Lubang itu begitu hangat dan licin karena basah oleh cairan kewanitaan ibu apalagi sempit rasanya, hampir seperti peretnya dinding Jannah waktu pertama kali ia setubuhi. Harun ingat ketika ia melihat ibu dan ayahnya bersenggama, ayahnya memiliki kontol yang berukuran kecil. Mungkin ini sebabnya liang senggama ibunya begitu sempit.

Harun menarik kontolnya lalu menusukkan lagi di dalam memek ibunya. Kembali dirasakannya vagina ibunya mencengkram erat kontolnya. Sebelum setengah kontolnya masuk, Harun mencabut kontolnya. Harun jadi penasaran, Harun mencari senter dan ternyata ada di meja rias. Diambilnya senter itu lalu disorotnya lubang vagina ibunya dengan satu tangan dan tangan lain membuka bibir memek ibunya. Dengan susah payah, Harun melihat di pertengahan liang senggama ibunya, liang surgawi ibunya memang tampak kecil, berbeda dengan liang senggama Jannah maupun Atik, yang setelah berkali-kali disetubuhi Harun, menjadi lebar.

Harun pernah dengar bahwa tiap wanita punya memek yang berbeda ukuran maupun bentuknya, ternyata ukuran lubang pun berbeda, terutama karena benda apakah yang pernah melewati lubang itu. Dilihatnya perut ibunya dan ada luka memanjang disana yang sudah lama sembuh. Rupanya ibunya dioperasi Caesar ketika melahirkan Harun. Masuk akal lah bila ibunya masih memiliki liang yang sempit.

Harun menjadi bersemangat. Aku harus merasakan liang surgawi ini! Namun apakah sekarang, ataukah nanti ketika Harun berhasil membuat ibunya takluk? Bila ia menyetubuhi ibunya ketika ibunya sedang disirep, maka lama kelamaan lubang itupun akan longgar, Harun merasa bahwa bila ingin menaklukkan ibunya, seperti si Arjuna menaklukan ibunya, salah satu point penting adalah menunjukkan kelebihan dirinya dibanding ayahnya. Ya, saat pertama kali menghujam memek ibunya, harus pada saat ibunya sadar, agar ibunya dapat merasakan besarnya kontol Harun.

Akhirnya Harun memutuskan untuk nanti saja. Maka kini ia mencolokkan lagi kontolnya di dalam lubang kencing ibunya yang masih basah, namun kontolnya ditaruhnya melintang di belahan bibir kemaluan ibunya lalu mulai menggeseki bibir memek itu tanpa penetrasi. Walaupun hanya menggesek saja, Harun merasakan nikmat juga. Apalagi fakta bahwa ibunya masih memiliki liang yang begitu sempit menambah nafsu Harun.

Ditindihnya tubuh ibunya yang sedang tertidur lelap itu. Berhubung ia lebih pendek dari ibunya, maka dengan mudah mulutnya menemukan pentil tetek ibunya hanya dengan menekuk kepalanya ke bawah. Sambil menyedoti tetek ibunya itu, Harun mulai menggowesi memek ibunya dengan batang kontolnya. Mulutnya bergantian mencucupi dada kiri dan kanan ibunya. Diselomotinya kedua payudara ibunya yang mancung itu dengan lahap. Dengan hati-hati, Harun menahan diri untuk tidak mencupangi kedua buah dada yang indah itu melainkan hanya menjilat, mencium saja, sementara sedotan khusus ia lakukan dipucuk puting ibunya saja.

Perlahan ibunya mulai mendesah dalam tidurnya. Kemaluan ibunya kini sudah basah karena lendir pelumas dari dalam memeknya sendiri dan membasahi batang kontol Harun yang keras dan penuh vitalitas lelaki muda. Walaupun ibunya tertidur lelap akibat sirep, namun bukan berarti ibunya tidak bereaksi terhadap serangan Harun, ibu Harun memeluk kepala anaknya itu dengan kedua tangannya sementara kedua kakinya melingkari kedua kaki anaknya dari luar sementara dalam desahannya, perempuan itu menggumamkan sesuatu yang tak jelas terdengar, namun dari nada yang dikeluarkan, Harun berpikiran bahwa tentu ibunya sedang mimpi basah.

Libido Harun sudah semakin meninggi, pantatnya bergoyang cepat sekali dan tekanannya menjadi lebih kuat, membuat kontolnya menggeseki memek ibunya dengan keras. Tubuh ibunya dan tubuhnya berkeringat karena aktivitas ini. Pelukan ibunya pun makin erat, sementara dapat Harun rasakan pinggul dan pantat ibunya kini bergerak-gerak seirama dengan pinggul dan pantat Harun. Harun kini mabuk birahi sehingga mulutnya kini terpaku dalam menyedoti puting ibunya yang sebelah kanan saja.

Akhirnya Harun sudah sampai puncaknya. Ia segera berdiri mencabut kontolnya lalu memuntahkan sperma di atas perut ibunya. Setelah itu, Harun mengusapi perut ibunya dengan tissue yang diambil dari meja rias sehingga perut itu bersih. Dengan perasaan sumringah, Harun meninggalkan kamar itu.

***

BAB LIMA : PERKEMBANGAN BARU

Hari berganti. Segalanya berjalan seperti biasanya. Harun berangkat ke sekolah pada pagi harinya setelah sarapan dengan ayah dan ibunya tanpa ada kejanggalan apapun. Aksi Harun semalam tidak seorangpun yang tahu kecuali Harun sendiri. Ibu Harun masih tampak seperti biasanya, berbincang-bincang sopan baik dengan ayahnya maupun dengan Harun. Ibunya masih menunjukkan wajah yang sedikit sendu. Sayang sekali wajah yang cantik itu jarang menunjukkan kebahagiaan, pikir Harun.

Di sekolah Harun sedikit tidak bersemangat mengikuti pelajaran-pelajaran. Baru pada pelajaran terakhir yaitu Bahasa Indonesia, sedikit semangat Harun tergugah. Guru Bahasa Indonesia adalah seorang perempuan berusia 35 tahun bernama Bu Fenti. Harun selalu suka mengikuti pelajaran ini.
Bu Fenti adalah wanita yang cantik dan pintar. Bu Fenti selalu memakai jilbab coklat yang senada dengan seragam gurunya. Walaupun pakaiannya tertutup rapat, namun dada yang terlihat menyembul di balik pakaian seragam itu sedikitnya menyiratkan betapa ranumnya payudara Bu Fenti. Kulit muka dan tangan Bu Fenti tidaklah putih. Malah cenderung agak gelap kecoklatan. Namun tampak kulit wajah dan tangan itu sangat halus dan seakan ada kilau yang memancar dari kulit coklat itu.

Wajah Bu Fenti sendiri sangatlah menarik. Hidungnya tidak pesek, namun tidak juga mancung seperti hidung orang Eropa. Hidung itu tampak simetris di tengah wajah yang oval, dipagari oleh tulang pipi yang tinggi. Mulutnya tipis namun tidak kecil, matanya sedikit sayu. Raut mukanya begitu indah dilihat. Tinggi badannya agak lebih pendek dari ibunya, hampir sepantaran Harun. Sungguh, perempuan yang cantik khas sekali Indonesia.

Tidak jarang Harun membayangkan bagaimana bentuk tubuh gurunya itu kalau tanpa ditutupi pakaian. Terkadang pula ketika ia menyetubuhi kedua gundiknya, ia membayangkan sedang bersetubuh dengan gurunya ini. Walaupun seringkali, terutama ketika menyetubuhi Atik, Harun juga membayangkan bersetubuh dengan ibunya sendiri.

Harun memperhatikan Bu Fenti lekat-lekat tanpa mendengarkan seksama apa yang perempuan itu katakan. Ingin sekali ia mengetahui Bu Fenti lebih jauh, apa yang sedang dipikirkan perempuan itu. Apakah ia sedang memikirkan seseorang yang khusus yang telah mengisi hatinya.

Bu Fenti adalah janda. Suaminya dahulu adalah kepala sekolah ini. Namun, dua tahun lalu ada skandal perselingkuhan lelaki itu dengan guru wanita baru. Guru muda cantik berkulit putih bernama Lani. Walaupun sebenarnya bagi Harun, Bu Fenti jauh lebih cantik daripada guru muda itu. Akibat skandal itu, Bu Fenti menceraikan suaminya, sementara suaminya mengundurkan diri dan pindah ke kota lain dengan Bu Lani yang akhirnya dinikahinya. Dari mantan suaminya itu, Bu Fenti mempunyai seorang anak gadis yang kini berusia 15 tahun bernama Yessi, kakak kelas Harun yang sekarang duduk di kelas 3 SMP.

Saat itu adalah waktu untuk membaca, kelas tinggal lima belas menit lagi. Teman kelas Harun mendapat giliran untuk membaca dari buku cetak. Suasana kelas hening. Harun memperhatikan bahwa Bu Fenti sedang tampak melamun. Harun memperhatikan perempuan cantik itu lekat-lekat. Seluruh konsentrasinya ditujukan pada perempuan itu.

Tiba-tiba saja didengarnya Bu Fenti berkata, “Ah, bosen! Mau mati rasanya di sini…”

Harun lebih terkejut lagi ketika menyadari bahwa mulut Bu Fenti tidak bergerak. Tiba-tiba saja suara itu hilang. Harun yang cerdas segera mengerti bahwa entah bagaimana ia dapat mendengarkan pikiran gurunya. Mungkin karena konsentrasi yang penuh yang ia berikan. Patutlah ini dicoba lagi, pikir Harun.

Ki Asmoro Dewo pernah berkata bahwa pikiran orang lain dapat didengar oleh seorang ahli sirep yang memiliki latihan puluhan tahun, namun terkadang ada orang juga yang memiliki bakat bawaan. Mungkin ini yang Harun miliki. Bakat. Bukankah ia sebelumnya juga punya bakat menyirep bawaan tanpa latihan? Mungkin sekali. Harun berpendapat bahwa ia sebenarnya memiliki bakat laten yang terpendam dalam membaca pikiran. Sangatlah masuk akal, bahwa latihan kebatinannya selama ini akhirnya memunculkan bakat itu ke permukaan. Harun menjadi Bahagia sekali. Bakat ini yang nantinya pasti akan menjadikan salah satu kepandaian yang berguna sekali.

Dengan khusuk dan penuh konsentrasi, Harun menatap wajah Bu Fenti lagi. Bu Fenti yang merasakan sedang diperhatikan, balas menatap Harun. Sedetik jantung Harun berdegup kencang, namun anak ini menenangkan hati dan tidak menatap ke arah lain melainkan tetap mempertahankan pandangannya.

Kembali Harun mendengar pikiran Bu Fenti, “Si Harun… selalu menatapku… matanya itu… seakan menembusku…”

Bu Fenti bergidik menatap mata Harun yang sedang mengawasinya. Perasaan ini ternyata dapat juga dirasakan oleh Harun. Ternyata selain membaca pikiran, Harun juga dapat merasakan apa yang dirasakan target konsentrasinya ini.

Harun bertanya-tanya dalam hati apakah ia bisa mempengaruhi pikiran Bu Fenti. Bukan dengan sirep atau perintah, melainkan dengan memberikan suatu ‘visi’ atau suatu gambaran di benak targetnya itu. Maka, Harun mulai berkonsentrasi untuk membayangkan bahwa hanya mereka berdua yang berada di kelas ini.

Betapa kagetnya Bu Fenti ketika merasakan bahwa keadaan kelas hening. Hanya ada dirinya dan Harun di kelas itu. Selebihnya hanyalah gelap. Bu Fenti merasakan takut yang amat sangat. Apakah yang sedang terjadi?

Harun dapat merasakan ketakutan Bu Fenti. Wah, mungkin terlalu jauh permainannya ini. Oleh karena itu, Harun mulai melepaskan ‘pengaruhnya’ dari Bu Fenti, lalu Harun memandang ke arah jendela kelas, seakan menghindarkan tatapan pada Bu Fenti. Namun, Harun tetap berkonsentrasi untuk membaca pikiran Bu Fenti.

Bu Fenti mendadak kembali berada di ruangan kelas dengan seluruh muridnya. Kelas kembali terang. Perempuan ini menjadi bingung. Apakah yang tadi terjadi? Pikirnya. Mengapa tadi ia merasakan hanya berdua di kelas ini? Apa maksud semua ini?

Bu Fenti merasa bahwa mungkin ia sudah terlalu lama menjanda. Mungkin di bawah sadarnya ia mengharapkan hidupnya diisi lelaki lain. Tapi mengapakah tahu-tahu ia memikirkan si Harun? Harun hanyalah anak SMP. Tak pernah dalam hidupnya Bu Fenti merasakan ketertarikan kepada murid-muridnya, dan, iapun tak pernah membayangkan si Harun.

Bu Fenti memperhatikan Harun yang sedang menatap jendela. Anak itu pasti melamun. Ingin ia menegur Harun yang sedang bengong itu. Wajahnya yang tampan tampak agak seperti orang bloon bila sedang melamun.

Harun berdebar, ia mendengar pikiran Bu Fenti. Bu Fenti tampaknya menganggap Harun ganteng. Wah, pucuk dicinta ulam tiba, pikir Harun. Ini adalah sesuatu yang dapat dijadikan landasan untuk tindakan berikutnya.

Harun menunduk lalu memejamkan mata. Dengan konsentrasi penuh, ia berusaha mengirimkan bayangan ke Bu Fenti. Ia membayangkan sedang berdua dengan Bu Fenti dan saling berangkulan mesra di depan kelas.

Bu Fenti terkejut. Ia menjadi heran kenapa dirinya membayangkan sedang berangkulan dengan Harun di depan kelas. Ia masih dapat melihat seluruh muridnya, namun di lain pihak pikirannya bagai bercabang dan samar-samar bayangan dirinya dan Harun berpelukan melintas di pikirannya.

Bu Fenti merasa jengah. Ia tak pernah berpikiran kotor seperti ini. Apakah salahnya sehingga mempunyai pikiran aneh seperti ini? Selama ini, ia telah berhasil meredam nafsu seksualnya semenjak bercerai. Seks bukanlah sesuatu yang menjadi tujuan hidupnya. Tentu saja seks itu sangat nikmat, namun bukan suatu kenikmatan yang menjadikannya pecandu. Tampaknya, usaha meredam nafsu ini akhirnya jebol juga.

Bu Fenti memejamkan mata lalu berusaha menyingkirkan bayangan si Harun dari benaknya. Namun ketika matanya terpejam, otaknya malah dengan jelas memperlihatkan adegan mesum itu lagi. Kini dalam benaknya, Harun tiba-tiba memagut bibirnya. Anehnya, ia membalas ciuman anak itu dengan bernafsu.

Saat adegan itu dibayangkan Harun, Harun juga mengirimkan sensasi erotis ke dalam pikiran Bu Fenti, sekalian ia mengirimkan sugesti bahwa Bu Fenti mulai bernafsu. Untuk anak remaja, usaha ini sangatlah hebat. Haruns selain mengirimkan gambar-gambar erotis, juga mengirimkan sensasi erotis dan bahkan sugesti sekaligus. Harun tak tahu, bahkan gurunya sekalipun tidak dapat melakukan itu.

Hasilnya sungguh dahsyat. Bu Fenti merasakan memeknya mulai basah, seluruh tubuhnya seakan dikerubungi semut. Dalam benaknya, ia dan Harun berciuman penuh nafsu. Lidah Harun menyerang kedalaman mulutnya, sementara kedua tangan Harun yang mendekapnya, membelai-belai punggungnya dengan belaian kasar penuh birahi.

Tubuh Bu Fenti gemetar menahan sensasi sensual yang seakan menyergapnya tanpa mampu ia kendalikan. Harun dalam benaknya kini mulai merabai kedua payudaranya yang masih tertutup pakaian. Memek Bu Fenti kini sudah basah dan membuat celana dalamnya menjadi basah juga. Bu Fenti jarang sekali membayangkan hal-hal yang erotis seperti ini, namun hari ini tiba-tiba saja berkhayal intim dengan salah satu muridnya.

Tiba-tiba saja bel berbunyi. Dengan salah tingkah, Bu Fenti meminta petugas piket untuk memimpin doa, lalu akhirnya para murid keluar kelas setelah member hormat. Bu Fenti masih merasakan celana dalamnya basah dan menunggu murid terakhir keluar kelas. Ia memasukkan barang-barangnya ke dalam tas dengan perlahan. Ketika selesai, ia memandang ke arah bangku murid dan dengan kaget mendapati Harun sedang asyik membaca buku.

“Harun. Kamu kok masih di sini?”

“Harun mau tunggu sampai matahari ga terik lagi, Bu. Boleh ya?”

Wajah Harun tampak memelas dan Nampak tulus. Apalagi timbul dalam hati Bu Fenti perasaan sayang yang aneh. Bu Fenti akhirnya mengangguk memperbolehkan Harun, ia hendak berdiri meninggalkan kelas, namun ada sesuatu yang menahannya. Ia menatap Harun. Ia memperhatikan wajah anak itu yang sedang tampak konsentrasi membaca. Wajah anak itu belumlah dewasa, namun makin lama dilihat wajah itu makin menarik. Memang wajahnya tampan, namun sebenarnya bukanlah tampan seperti model di Jakarta. Tampan seperti orang Jawa umumnya. Namun anehnya, Bu Fenti seakan ingin memperhatikan anak ini terus.

Bu Fenti tidak tahu bahwa Harun terus mengirimkan bayangan wajah Harun kepadanya, juga dengan sugesti bahwa Bu Fenti semakin lama semakin tertarik kepada Harun, selain itu emosi dan perasaan Bu Fenti juga dipengaruhi sehingga timbullah perasaan sayang yang datang tiba-tiba.

“Bu? Harun boleh minta bantuan?”

Bu Fenti terkejut karena ia sedang melamun mengenai Harun ketika Harun menanya pada dirinya. Bu Fenti terdiam sebentar. Ada perasaan dalam dirinya bahwa Harun sedang membutuhkan sesuatu, dan sebaiknya ia menghampiri anak itu dan duduk di sampingnya.

“Boleh saja.” kata Bu Fenti dan tanpa sadar berdiri dari tempat duduknya. Ketika Bu Fenti berjalan melewati pintu, tiba-tiba ada perasaan aneh yang menyuruhnya untuk menutup pintu. Maka ia menutup pintu, lalu wanita itu mendatangi bangku samping Harun dan kemudian duduk di sebelahnya.
Harun kemudian mulai berbicara. Ia curhat mengenai ayahnya yang tidak peduli kepada dirinya. Juga tentang ibunya yang dingin di rumah. Tentu saja hal mengenai ayahnya itu benar adanya, namun ibu Harun tidaklah sedingin yang digambarkan Harun. Harun mulai berakting sedih. Sedikit air mata bercucuran ketika ia mengatakan bahwa ia merasakan bagaikan anak yatim yang tidak disayangi orangtua.

Bu Fenti merasa trenyuh lalu mendekap kepala Harun dan mulai menghibur anak itu. Harun memeluk Bu Fenti erat-erat sambil sesunggukan di dadanya. Tiba-tiba benak Bu Fenti kembali dikuasai birahi. Tubuh Bu Fenti sedikit bergetar karena menahan nafsunya itu. Hidung Bu Fenti yang sedikit mengenai rambut Harun mencium bau matahari khas anak remaja. Namun kali ini, bau itu sangat memabukkan dan membuat memeknya basah lagi.

Saat itu Harun dapat memasuki pikiran Bu Fenti dalam sekali. Ia dapat merasakan benaknya menyentuh benak Bu Fenti. Benak itu bagaikan suatu bola besar dengan warna-warni yang menghiasnya. Ada warna yang mengatur emosi, ada warna yang mengatur perasaan, ada warna yang mengatur logika. Harun menyentuh benak Bu Fenti pada bagian logikanya, lalu menanamkan di dalamnya bahwa apapun yang dilakukan Harun adalah wajar.

Kemudian Harun mengangkat wajahnya lalu menciumi bibir Bu Fenti yang basah dengan bernafsu. Bu Fenti yang sudah tidak dapat mengontrol logikanya lagi hanya membiarkan saja bibir kecil Harun menyelomoti bibir tipis sensual miliknya. Harun menyuntikkan sugesti lagi bahwa Bu Fenti akan menjadi liar ketika Harun mencumbunya.

Bu Fenti membalas ciuman itu dengan penuh nafsu. Lidah Harun yang telah menjilati bibirnya kini disambut juga dengan lidahnya. Mereka saling bertukaran lidah dengan penuh nafsu. Dalam ketergesaannya, Harun mulai melucuti baju seragam Bu Fenti sambil terus berpagutan. Dibukanya kemeja seragam itu lalu dibuangnya ke lantai ketika telah dilucuti.

Di balik kemeja seragamnya, masih ada singlet wanita yang secara cepat pula dilolosi. BH hitam Bu Fenti membungkus payudara yang bulat. Tampaknya 36B. Harun lalu menarik Bu Fenti berdiri untuk membuka roknya sehingga kini akhirnya Bu Fenti hanya mengenakan BH dan CD hitam saja.

Tubuh Bu Fenti yang tidak terlalu tinggi tampak padat. Lengan Bu Fenti tampak sedikit gemuk, khas wanita dewasa Indonesia. . Ada sedikit lemak di perutnya, namun tidak buncit. Ada garis selulit di perutnya yang menandakan ia pernah melahirkan. Bagian di sekitar pusarnya tampak sedikit menonjol yang melebar ke samping ke arah pinggulnya yang menyebabkan pinggul Bu Fenti tampak berisi dan tidak terlihat tulangnya. Ada garis lemak di atas pahanya yang membuat kesatuan pinggul dan panggulnya tampak sangat manusiawi namun sensual. Di tambah lagi kulit tubuhnya yang ternyata lebih putih dari wajahnya. Wajah dan tangan Bu Fenti seringkali tertimpa matahari sehingga berwarna coklat kegelapan, namun kulit tubuh Bu Fenti memiliki warna yang lebih terang. Bahkan, kulit dadanya tampak hampir kuning langsat. Sungguh bagaikan lukisan indah seorang maestro. Karena warna kulit Bu Fenti tidak tampak loreng-loreng, melainkan pada berbagai tempat seperti tangan, leher dan wajah memiliki suatu gradasi warna dari terang ke gelap yang sempurna sekali.

Tatapan Bu Fenti penuh nafsu memperhatikan Harun yang kini sedang melucuti baju sambil menatapnya. Bu Fenti pun mulai membuka BHnya. Akhirnya payudara yang bulat itu terlihat juga. Kedua payudara yang berwarna lebih putih dari bagian tubuh lainnya itu benar-benar hampir bulat. Kedua pentil Bu Fenti terletak tepat di tengah payudaranya. Daerah areolanya yang berwarna coklat gelap juga memiliki gradasi yang makin terang di pusatnya menjadi coklat muda. Namun pentilnya tampak berwarna seperti lingkar luar areola, coklat gelap juga. Besarnya payudara itu rupanya tersembunyi karena ukuran BH yang kecil yang dipakai Bu Fenti sehingga menekan payudara itu ke dalam. Kedua bulatan payudara itu cukup besar dan gemuk sehingga satu tangan Harun tak dapat menutupi satu payudara Bu Fenti.

Kemudian Bu Fenti membuka celana dalamnya sehingga kini jembutnya yang lebat terlihat. Bau tubuh Bu Fenti mulai tercium di hidung Harun ketika Harun mulai mendekati Bu Fenti dengan perlahan. Ketika jarak mereka sangat dekat, mereka berdua saling menubruk dan berciuman lagi. Harun hanya perlu mendongakan wajah sedikit ke atas karena Bu Fenti hanya lebih tinggi sedikit darinya.

Dengan penuh nafsu mereka berdua saling meremas dan berciuman. Lidah mereka beradu lagi dengan cepat. Air liur mereka bertukaran cepat, membasahi rongga-rongga mulut masing-masing dan bahkan juga sekitar bibir mereka.

Kedua tangan Harun mulai meremasi payudara Bu Fenti. Bu Fenti mulai mengerang-ngerang dalam ciuman mereka. Tangan kiri Harun menjelajah ke bawah dan mendapatkan celah kenikmatan di balik semak belukar yang kini sudah basah kuyup oleh cairan kewanitaan Bu Fenti.

Kedua tubuh mereka kini berkeringat pekat. Peluh bahkan masuk ke mata kanan Harun dan membuat matanya itu perih. Kelas yang tanpa kipas angin dan AC memang sudah panas, apalagi kini dua tubuh mereka yang telanjang sedang berdekapan yang mengantar panas tubuh satu sama lain. Harun menyukai bau tubuh Bu Fenti yang sedikit menyengat namun bersahabat dengan hidungnya.

Harun melepaskan ciumannya dan kini merambah ke bawah kea rah tetek kanan Bu Fenti. Bu Fenti mengangkat tangan kanannya untuk mendekap kepala Harun. Bau tubuh Bu Fenti tercium jelas ketika ketek perempuan itu membuka. Saat itu, bibir Harun sedang berada di bagian atas payudara kanan Bu Fenti. Harun melirik ke samping kiri atas dan melihat ketek Bu Fenti yang dihiasi bulu-bulu halus yang menghiasi pertengahan ketek itu. Bulunya tidak lebat, namun dapat terlihat membentuk garis-garis tipis yang tidak begitu lebat namun membentuk bayangan hitam di celah ketiak itu.

Harun memegang tangan kanan Bu Fenti dengan tangan kirinya lalu mengangkat tangan Bu Fenti itu. Ia segera menjilati ketek yang basah itu dengan buas. Bulu-bulu halus itu membelai lidahnya yang basah dan mengirimkan sinyal birahi yang begitu kuat.

Tak tahan lagi, Harun mendudukkan Bu Fenti di atas meja, lalu membuka paha perempuan itu lebar-lebar, lalu menghujamkan penisnya ke dalam gua yang terlarang itu.

Vagina Bu Fenti tidaklah serapat Atik atau Jannah, bahkan dibanding juga dengan ibunya. Namun bukan berarti terasa longgar. Melainkan cukup ketat juga membungkus kontolnya yang sudah tegang sedari tadi.

Sambil menghujami kemaluan Bu Fenti dengan penuh semangat, Harun mengenyoti payudara kanan Bu Fenti. Bu Fenti kini mengerang keras sambil mendekap tubuh muridnya itu dengan eratnya. Suara selangkangan beradu yang sebelumnya tidak pernah terdengar di kelas ini, kini memenuhi ruangan, memantul dari dinding-dinding, disaksikan oleh papan tulis dan pernak-pernik kelas yang lain.

Bu Fenti seakan merasa di surga. Sudah lama ia tidak diberi nafkah batin. Dan kini muridnya sendiri menafkahinya di dalam kelas! Bu Fenti tidak memikirkan apa-apa lagi, berhubung logikanya sudah dikuasai oleh Harun. Perempuan ini terhanyut dalam kenikmatan ragawi yang sedang direngkuh bersama dengan Harun.

Kini Harun asyik menyelomoti tetek yang sebelah kiri, sementara tangan kirinya meremasi tetek kanan Bu Fenti yang sudah basah oleh campuran keringat mereka berdua ditambah dengan air liur dari mulut Harun.

Saat itu Harun dapat mendengar suara langkah kaki pria mendatangi kelas. Ada yang mendengar mereka, rupanya. Bu Fenti mengerang keras sekali. Harun dengan sigap segera berusaha berkonsentrasi dan memusatkan pikiran untuk memasuki benak orang yang sedang datang.

Rupanya penjaga sekolah. Harun dapat mendengar pikiran orang itu. Pak Priyo mendengar teriakan perempuan dari kelas ini. Kedengarannya seperti Bu Fenti yang cantik itu. Maka Pak Priyo tergopoh-gopoh mendatangi. Namun, tiba-tiba saja ia tidak mendengar apa-apa lagi. Bahkan, kini ia lupa kenapa ia ada di tempat ini. Bukankah tadi ia berencana untuk makan siang? Dengan linglung, Pak Priyo berjalan menjauhi kelas itu tanpa tahu bahwa Harun telah mempengaruhi benaknya.

Bu Fenti yang tidak tahu apa-apa kini sedikit lagi mencapai klimaks. Pantatnya bergoyang bagaikan tornado. Ada suatu dorongan untuk menuntaskan birahinya secepatnya. Selangkangannya kini menumbuki selangkangan Harun dengan kecepatan dan kekuatan yang dahsyat.
Harunpun sudah hampir sampai di batas kekuatannya. Kontolnya yang merasakan dinding basah memek Bu Fenti juga sudah ingin sekali memuntahkan spermanya. Pantatnyapun mengimbangi gerakan dan kekuatan Bu Fenti. Bunyi selangkangan mereka beradu kini membahana. Nafas mereka sudah ngos-ngosan, peluh sudah memandikan tubuh mereka.

Dan akhirnya, diiringi jeritan kenikmatan Bu Fenti dan bentakkan kepuasan dari Harun, Harun menyemprotkan spermanya dalam liang senggama ibu gurunya itu yang sedang kelojotan karena mengalami orgasme setelah sekian lama guanya tidak ada yang mengunjungi.

Selama beberapa menit setelah orgasme, Bu Fenti tidur di atas bangku. Harun yang kontolnya telah mengecil, duduk di hadapan gurunya itu.
Bu Fenti akhirnya berdiri. Ia memandang Harun dengan mata penuh pertanyaan.

“Ibu tahu kamu yang membuat Bu Fenti jadi begini. Entah dengan cara apa, Ibu tidak tahu.”

Harun terkaget. Ia kemudian membaca pikiran Bu Fenti, dan anehnya, perempuan ini tidak marah. Malah ada rasa suka dari Bu Fenti. Bu Fenti adalah tipe perempuan yang ingin dikuasai oleh lelaki, dan entah bagaimana caranya, Harun berhasil menguasai perempuan ini.

Harun berdiri. Ia Mengecup bibir Bu Fenti cukup lama, dan kemudian mereka berdua bergegas memakai baju untuk lalu meninggalkan tempat mereka memadu kasih.

***

BAB LIMA : KAKEK GURU DATANG

Malam itu hujan deras. Rumah Ki Asmoro Dewo telah basah diterpa hujan dan angin yang kencang. Bulan bersembunyi di balik awan gelap, menjadikan bumi tanpa penerangan. Bahkan lampu depan rumah Ki Asmoro Dewo tidak membantu penglihatan karena kalah oleh gelapnya malam. Kilat menyambar-nyambar di udara, menebar ancaman yang mendebarkan dada, namun kilas cahaya ketika ia menyambar untuk beberapa saat menerangi bukit itu. Tanah bukit sudah gembur oleh air yang meluap turun ke bawah. Jalan setapak tergenang air. Pohon dan semak mandi hujan. Daun-daun tertunduk diterpa air hujan yang tidak berbelas kasih. Bukan waktu yang baik untuk berpergian.

Namun sesosok bayangan manusia bergerak perlahan di jalan setapak itu. Sesekali tubuhnya terlihat dalam kilasan cahaya yang sekejap menerangi dari kilat yang menyambar-nyambar ditengah hujan yang lebat itu. Seorang lelaki yang memakai ponco hijau tua yang kuyup oleh air hujan. Kepalanya selain dilindungi topi ponco itu, juga memakai topi caping lebar. Tangan kanannya menggenggam tongkat kayu berat yang menjadi penopang tubuhnya ketika berjalan. Lelaki itu berjalan perlahan, entah karena takut kepeleset atau memang dia orang yang sabar dan tak tergesa-gesa.

Butuh waktu yang cukup lama sampai orang itu sampai di serambi rumah Ki Asmoro Dewo. Ia memasuki serambi itu lalu mengetuk pintu sesudah membuka capingnya. Ia hanya mengetuk beberapa kali dan lalu menunggu di depan pintu sambil bertelekan tongkatnya yang kini dipindahkan ke tangan kiri.

Lelaki itu sudah tua. Rambutnya sudah putih semua. Wajahnya penuh keriput yang seakan menunjukkan bahwa usianya sudah sangat lanjut. Matanya jernih namun dalam. Pandangannya seakan menembus sanubari orang yang membalas tatapannya. Walaupun tua dan keriput, tubuhnya tidaklah rapuh melainkan tegap, walaupun kurus.

Akhirnya pintu dibuka. Ki Asmoro Dewo sendiri yang membukanya. Ketika melihat tamunya, Ki Asmoro Dewo serta merta berubah mukanya menjadi kaget yang secara cepat pula berubah menjadi raut yang gembira sekali. Tampang Ki Asmoro Dewo kini bagaikan seorang anak yang baru dibelikan hadiah dari orangtuanya.

“Guru!!”

Ki Asmoro Dewo segera menyambut gurunya dengan mencium tangan kanan lelaki itu. Guru Ki Asmoro Dewo hanya tersenyum sekilas, namun matanya memancarkan perasaan kasih sayang kepada muridnya. Ia hanya mengangguk melihat penyambutan muridnya itu. Lalu, Ki Asmoro Dewo dengan sedikit membungkuk menyilahkan sang guru untuk masuk tanpa memperdulikan pakaian yang basah maupun sandal yang penuh lumpur.

***

Ki Asmoro Dewo ketika mudanya adalah seorang anak berbakat. Anak indigo, sebutannya. Kemampuannya dalam berkelahi sudah terlihat semenjak usia delapan tahun. Selain itu, ia memiliki suatu wibawa dan kharisma bawaan sehingga disegani teman-temannya. Karena itu ia memiliki bakat dalam mempengaruhi orang lain. Bakat yang hampir sama dengan Harun. Hanya saja kalau dibandingkan, maka Harun memiliki bakat yang lebih besar.

Karena bakat inilah Ki Sangga Jagat memilih Ki Asmoro Dewo sebagai muridnya. Nama asli Ki Asmoro Dewo adalah Dewanto. Setelah Dewanto menguasai hampir seluruh ilmu Ki Sangga Jagat, maka ia diberikan gelar Ki Asmoro Dewo. Ini dikarenakan kecenderungan Dewanto dalam bertualang asmara, sehingga ilmu yang dikuasainya dengan sempurna adalah ilmu yang berhubungan dengan asmara. Seperti pelet dan sirep.

Hal ini sangat disayangkan Ki Sangga Jagat. Ki Sangga Jagat memiliki dua orang murid. Ki Asmoro Dewo adalah murid ke duanya. Murid pertamanya bernama Pardji. Seluruh ilmu beladiri dan santet dikuasai murid pertamanya ini. Sirep dan pelet dikuasainya juga, walaupun tak sehebat adik seperguruannya. Yang membuat Ki Sangga Jagat sedih adalah sebelum ‘lulus’ dari pendidikan dengan Ki Sangga Jagat, Pardji menunjukkan watak aslinya. Watak orang yang kemaruk harta dan kekuasaan. Pardji membuka sebuah praktek dukun diam-diam. Sebenarnya bila praktek ini untuk kebaikan, maka Ki Sangga Jagat tidak akan melarang, namun Pardji menspesialisasikan untuk menyantet orang.

Akhirnya Pardji diusir oleh Ki Sangga Jagat. Kemudian Ki Asmoro Dewo diajarkan seluruh ilmu pribadinya. Namun, entah karena bakat yang kurang ataupun karena memang tidak jodoh, ilmu pamungkas Ki Sangga Jagat tidak dapat dikuasai Ki Asmoro Dewo. Sudah puluhan tahun Ki Sangga Jagat mencari murid ketiga, namun tidaklah mudah mencari seorang anak dengan bakat yang besar. Ki Sangga Jagat sadar, ia harus mencari seorang anak yang memiliki bakat luar biasa untuk dapat memakai ilmu ini.

Ilmu Ki Sangga Jagat bukanlah ilmu temuan sendiri, melainkan ilmu yang sudah ada semenjak jaman kerajaan Jawa dahulu kala. Bila dirunut pada silsilah perguruan, para pendahulunya adalah para punggawa kerajaan-kerajaan besar. Ada yang menjadi salah satu perwira dari Panembahan Senopati di Kerajaan Mataram, ada yang menjadi perwira pada jaman Joko Tingkir berkuasa di Kerajaan Pajang. Bahkan, tertulis pada permulaan silsilah bahwa pendiri perguruan ini adalah salah satu panglima dari Kerajaan Majapahit yang mengundurkan diri karena pengaruh Gajah Mada yang haus kekuasaan.

Sementara, ilmu perbawa dan sirep disempurnakan ketika salah seorang pendahulu Ki Sangga Jagat itu menjadi bawahan Panembahan Senopati. Kono menurut catatan di daun lontar itu, Panembahan Senopati menghadiahkan ilmu perbawa dan sirep kepada pendahulu Ki Sangga Jagat sebagai hadiah atas jasanya yang besar kepada kerajaan.

Ilmu asal perguruan terutamanya adalah beladiri dan kebatinan. Konon ilmu ini adalah ilmu campuran antara silat keraton Majapahit dan ilmu dari negeri Cina yang didapatkan dari salah seorang perwira yang datang ke singosari untuk menghukum Kertanegara karena memotong telinga utusan dari Cina. Seperti tertulis di sejarah, Raden Wijaya menggunakan pasukan dari Cina ini untuk menghukum kerajaan Kediri (dengan Jayakatwang sebagai penguasanya) yang memberontak dan membunuh Kertanegara. Ketika perang usai, Raden Wijaya menusuk dari belakang dan mengocar-kacirkan pasukan dari Cina. Banyak perwira yang tertinggal di Jawa. Salah satunya, menurunkan ilmunya pada pendiri perguruan yang akhirnya menjadi panglima kerajaan Majapahit karena kedigdayaannya. Nama pendiri itu adalah Ekawira. Sebelum berguru kepada perwira Cina, ia sudah menjadi perwira di kerajaan Singosari di bawah Raden Wijaya. Ilmu silatnya adalah ilmu silat asli Jawa bercampur dengan ilmu kebatinan Hindu turn temurun dari keluarga. Setelah bertemu gurunya, perwira China bermarga Thio, maka diajarkanlah ilmu silat China yang melatih fisik dan tenaga dalam. Ilmu kebatinan dan Ilmu beladiri fisik inilah yang menjadi dasar ilmu Ekawira.

Pada dasarnya, ilmu perbawa dan sirep dari Panembahan Senopati dapat dengan mudah menyatu dengan ilmu perguruan dikarenakan ilmu kebatinan yang menjadi salah satu tiang dasar ilmu perguruan ini. Kalau sebelumnya, ilmu kebatinan dipakai untuk meyakinkan ilmu beladiri (seperti ajian-ajian), kini ilmu kebatinan itu bercabang sehingga menjadi ilmu yang dapat mempengaruhi orang lain bukan secara kontak fisik, melainkan dengan mempengaruhi pikiran secara langsung.

Perguruan ini tidak mempunyai nama. Karena memang tidak ada padepokannya. Pada mulanya ilmu ini diturunkan untuk keluarga saja. Namun, pada akhirnya, untuk melestarikan ilmu ini agar tidak punah, mau tidak mau ilmu ini harus diberikan kepada orang yang memang mempunyai bakat silat. Namun terutama, bakat dalam kekuatan pikiran. Hanya dengan gabungan antara kekuatan fisik dan kekuatan pikiran, maka ilmu pamungkas dapat dipakai.

Kembali kepada Ki Sangga Jagat. Ia mendapatkan kabar dari murid keduanya bahwa telah menemukan seorang anak yang memiliki bakat besar dalam menggunakan kekuatan pikiran. Maka, mungkin inilah saat yang tepat untuk menurunkan ilmu pamungkas kepada pewaris yang berjodoh. Bila anak ini memang berbakat besar dan mampu mempelajari ilmu itu, maka cincin kekuasaan perguruan akhirnya dapat ia berikan, dan ia akan mengundurkan diri.

Untuk itulah ia datang jauh-jauh dari Gunung Kawi ke rumah murid keduanya. Untuk mewariskan ilmu pamungkas perguruan. Untuk melestarikan ilmu yang sudah berabad-abad diturunkan dan disempurnakan. Dengan begitu, amanat para pendahulunya dapat dijalankan dengan baik.

***

Di halaman belakang, Ki Sangga Jagat berbicara dengan murid keduanya. Mereka duduk di pavilion sederhana yang terletak didepan sebuah kolam ikan kecil.

“Pardji kini menyebut dirinya Ki Jagatsudana. Kamu tahu maksud dia apa?”

Ki Asmoro Dewo menggeleng.

“Sudana itu adalah bahasa Sansekerta berarti pembunuh. Kalau kamu mendengarkan ketika aku dulu mengajarkan bahasa-bahasa Sansekerta, maka seharusnya kamu tahu. Wong di pikiranmu itu cuma ada Wedhok… sebenarnya, banyak sekali dasar ilmu kita yang menggunakan ajian-ajian dengan bahasa Sansekerta. Namun memang orang harus ada bakat dan minat untuk mempelajarinya. Kedua hal ini, memang kamu kurang. Nah Jagatsudana itu berarti pembunuh jagat. Jagat mana yang ia maksud? Ya jelas itu adalah aku. Si Pardji gendheng itu sudah berani-beraninya menantang aku!”

“Guru. Kenapa kita tidak labrak saja dia?”

“Ngawur! Aku ini sudah hampir seratus tahun. Kamu suruh aku perang dengan dia? Kamu kira dia itu berani begitu karena sudah bisa mengalahkan aku satu lawan satu? Dia itu sudah punya padepokan yang isinya begundal-begundal semuanya. Dia itu dari dulu penjahat. Tidak ada etika yang berlaku baginya. Sudah pasti ia akan main keroyok. Lagipula, dia ini sudah menjadi paranormal bagi pejabat negeri ini. Jadi, anak buahnya bukan hanya memiliki ilmu kanuragan, bahkan ada pula yang pakai senjata api. Belum lagi kalau si pejabat itu ikut turun tangan, bisa masuk bui kita…”

“Lalu, apa yang kita harus lakukan, guru?”

“Kita harus bersiap dan memupuk kekuatan. Kamu bilang kamu sudah punya murid yang berbakat. Aku mau lihat dia. Segera panggil dia ke sini. Nanti aku akan nilai apakah anak itu dapat menjadi pewaris ilmu pamungkas perguruan kita..”

“Baik, Guru.”

Saat itu, Hanifah, salah satu isteri Ki Asmoro Dewo datang membawa kopi. Hanya Hanifah yang masih bangun. Dan mendengar bahwa guru suaminya datang, ia segera merapikan diri lalu membuatkan minuman.

Ada cerita unik yang hanya para isteri Ki Asmoro Dewo yang tahu. Dan tidak semua isteri itu tahu. Siti, isteri termuda tidak tahu cerita ini. Dahulu, Ki Sangga Jagat seringkali datang menyambangi murid keduanya ini. Bahkan dari awal-awal perkawinan muridnya. Pada mulanya Ki Asmoro Dewo tidak memiliki anak sampai perkawinannya berusia empat tahun. Akhirnya tahun keempat, isteri pertama Ki Asmoro Dewo melahirkan anak pertama mereka.
Pernikahan kedua terjadi, untuk dua tahun Ki Asmoro Dewo tidak mempunyai anak, namun setelah dua tahun maka pernikahan itu dikaruniai seorang anak. Dan terus terjadi sampai pernikahan ke enam Ki Asmoro Dewo. Intinya, untuk beberapa tahun, sang isteri tidak hamil, baru kemudian hamil dan melahirkan.

Kini, 2 orang isteri Ki Asmoro masih belum punya anak. Yaitu Hanifah dan Siti. Sudah lama Hanifah ingin punya anak, namun tidak bisa. Tahun lalu, akhirnya lima isteri Ki Asmoro yang sudah punya anak bercerita, bahwa sebenarnya Ki Asmoro kemungkinan besar mandul. Ke lima isteri Ki Asmoro itu ternyata pernah berhubungan seks dengan gurunya Ki Asmoro, dan tak lama kemudian mereka hamil. Jadi, anak mereka kemungkinan besar adalah anaknya Ki Sangga Jagat.

Hanifah merasa kecewa bahwa rahasia ini ia ketahui belakangan. Selama ini, memang ia jarang sekali menemui Ki Sangga Jagat ketika orang itu berkunjung. Karena, Hanifah sebenarnya adalah perempuan pemalu. Namun ia juga merasa jengkel kepada para madunya itu karena membagi cinta dengan lelaki lain.

Kini, ternyata Ki Sangga Jagat datang lagi ke rumah mereka. Dari ujung kamar tamu, ia mengintip untuk melihat sang guru, sebelum ia membawakan kopi di nampan. Wajah Ki Sangga Jagat tampak penuh keriput tanda sudah uzur. Seluruh rambutnya berwarna putih. Kalau dari cerita suaminya, sang guru kemungkinan berusia Sembilan puluh tahun, namun kalau dilihat tubuh lelaki tua itu masih kurus dan tegap. Seakan usia yang lanjut tidak berpengaruh pada kesehatan badannya.

Ki Sangga Jagat melirik sebentar ke arah Hanifah yang sedang mengintip. Hanya sekitar dua detik, lalu mata itu beralih lagi ke arah suaminya yang sedang membelakanginya. Namun dua detik itu sungguh dahsyat dirasakan Hanifah. Hanifah merasakan dadanya berdebar-debar entah kenapa. Namun ia berusaha menepis perasaannya lalu berjalan mengantarkan kopi.

***

Hanifah tidak dapat tidur. Cuaca gerah sekali. Ia hanya memakai kain sebagai pembalut tubuh karena udara yang panas. Kipas angin tidak dinyalakan karena ia memang tidak suka tidur kena kipas angin. Hujan telah reda, tapi entah kenapa kamar ini panas. Lampu kamar yang masih menyala mungkin menyebabkan udara lebih panas lagi, namun ia sudah terlalu malas untuk mematikan lampu itu.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul dua malam. Dari yang ia dengar, sudah setengah jam lalu suami dan guru suaminya itu berhenti berbicara. Seperti biasanya, suaminya masuk ke kamar Siti, isteri paling mudanya. Sementara, sang guru dipersilahkan untuk masuk kamar tamu oleh suaminya.

Hanifah sangat mencintai suaminya yang ia nikahi ketika berumur 17 tahun. Saat ia berumur 16 tahun, ia sedang dalam kesusahan besar. Ia kabur dari rumah karena ibunya telah menikah lagi dengan ayah tiri yang jahat dan cabul. Hampir saja ia diperkosa. Sebelum terjerumus ke dunia malam, ia bertemu dengan Ki Asmoro Dewo yang menawari pekerjaan sebagai pengasuh anak di rumahnya.

Singkat cerita, setahun kemudian mereka menikah karena ada gejolak asmara di antara mereka berdua. Ki Asmoro Dewo adalah figure kebapakan yang ngemong dan sabar. Lama kelamaan Hanifah menjadi sangat hormat dan menyayangi lelaki itu. Ketika Ki Asmoro Dewo mengutarakan niatnya untuk menikahinya, ia langsung bersedia.

Menjadi satu dari 7 orang isteri dari lelaki yang sama adalah suatu beban. Terutama di bagian seks. Ia tidak dapat memiliki lelaki yang dicintainya itu sepenuhnya. Ia harus berbagi. Apalagi kini sudah ada isteri muda. Bisa dihitung dalam satu bulan, ia hanya disentuh beberapa kali. Hanifah tidak menyesal kawin dengan Ki Asmoro Dewo. Hanya saja banyak malam yang Ia lewatkan dengan rasa sepi yang menyedihkan, karena ia belum punya anak. Lima isteri yang lain sudah memiliki anak sehingga hari-hari mereka tidaklah terasa begitu sepi dan menyedihkan.

Tiba-tiba gagang pintu berputar perlahan. Ia memang tidak mengunci pintu dengan harapan malam ini sang suami akan datang menyambanginya. Dengan harap-harap cemas ia melihat pintu perlahan terbuka. Perlahan sosok di balik pintu terlihat sedikit demi sedikit.

Betapa kagetnya ketika ia melihat Ki Sangga Jagat yang membuka pintu. Hati Hanifah berdegup keras. Entah kenapa ia tidak berteriak kaget, seakan lidahnya kelu. Ia melihat Ki Sangga Jagat hanya memakai sarung. Kulit lelaki itu tampak memiliki bercak-bercak khas orang yang sudah tua, keringat lelaki itu terlihat membasahi badannya yang kurus. Lelaki itu tersenyum kepadanya.

Seakan sedang bermimpi, atau malah sedang menonton film, Hanifah melihat perlahan sekali Ki Sangga Jagat menutup pintu dan menguncinya, lalu berjalan perlahan menghampiri tempat tidurnya. Berhubung selimut masih tergeletak di kakinya, maka kini Hanifah seakan merasa tanpa perlindungan apapun, kain yang ia kenakan bagaikan tak berarti terhantam pandangan mata lelaki uzur yang seakan menelanjanginya.

Ki Sangga Jagat duduk di pinggir tempat tidur, melepaskan giginya dan menaruh gigi itu di dalam gelas air putih yang ada di samping tempat tidur yang selalu disiapkan oleh Hanifah. Ada rasa jijik yang dirasakan Hanifah melihat ini. Lalu, Ki Sangga Jagat merebahkan diri di samping Hanifah dengan miring menghadap perempuan itu. Lalu tiba-tiba lelaki tua itu mulai mengenyoti leher Hanifah dengan mulut ompongnya sambil setengah menindih tubuh kirinya.

Tanpa mampu berteriak minta tolong, Hanifah merasa ketakutan yang amat sangat. Ia merasakan mulut tanpa gigi itu menyedoti lehernya. Geli sekali terasa ketika gusi telanjang itu melahap lehernya dengan buas. Seluruh tubuh Hanifah menggigil akibat rasa takut dan rasa geli yang bercampur aduk. Mulut ompong itu dengan penuh nafsu menggerogoti seluruh leher depannya sehingga ludah kakek itu kini mulai menyelimuti lehernya yang berkeringat. Hanifah memejamkan matanya erat-erat, berusaha untuk tidak melihat Ki Sangga Jagat yang sedang mencabulinya.

Hanifah merasakan tangan kiri si kakek mulai meraba-raba dadanya yang setengah tertutup. Kulit telapak si kakek terasa kasar dan kapalan menyentuh dada kanannya, meremasi bukit susunya yang putih dan tertutup kain. Lalu mulut ompong si kakek mulai mengenyoti dagunya. Begitu lembut, hangat dan basah mulut itu. Ada aroma tembakau dan kopi dari mulut si kakek.

Tak lama tangan kiri si kakek menyusup masuk dari atas kainnya dan kini tangan yang kasar itu bersentuhan langsung dengan tetek kanan Hanifah. Sensasi ini membuat Hanifah membuka mulutnya dan berdesah. Ia seakan melupakan kejijikan dan ketakutannya pada Ki Sangga Jagat. Momen ini dimanfaatkan dengan baik oleh Ki Sangga Jagat untuk melumat bibir perempuan cantik ini dengan mulutnya yang ompong.

Hanifah merasakan ada lidah yang tebal dan kasar masuk kemulutnya, sementara bibirnya diemut oleh bibir yang basah dan lunak. Saat bibir si kakek melumat bibirnya dan tangan si kakek meremasi payudaranya yang sudah telanjang, Hanifah sudah terbuai oleh nafsu birahi yang tiba-tiba saja melandanya. Kemaluannya mulai basah karena cairan persenggamaan yang perlahan keluar dari mahkotanya itu.

Sudah beberapa minggu Hanifah tidak dinafkahi oleh Ki Asmoro Dewo. Sudah lama sekali dirasa Hanifah tidak disentuh lelaki. Kini tiba-tiba saja nafsu yang terpendam selam ini seakan jebol keluar, meruntuhkan dinding pertahanannya, membuatnya lupa akan segala hal. Hanifah kini balas melumat lidah Ki Sangga Jagat. Kedua tangannya memeluk perlahan tubuh kurus si kakek.

Ki Sangga Jagat bergerak merangkak di atas isteri muridnya itu, sambil terus berciuman, kedua tangannya membuka kain Hanifah yang hanya dilipat di pinggir saja. Lalu ia juga membuka sarungnya secara cepat dan melemparkan sarung itu sekenanya saja. Ketika mereka berdua telanjang, Ki Sangga Jagat menindih Hanifah.

Hanifah merasakan kontol Ki Sangga Jagat terjepit antara tubuhnya dan tubuh si kakek. Ia merasakan burung si kakek begitu panjang dan besar. Lebih besar dan lebih panjang dibanding milik suaminya. Memikirkan ini, memek Hanifah menjadi bertambah basah sehingga membasahi selangkangan mereka berdua.

Hanifah merasakan mulut si kakek meninggalkan mulutnya. Dengan sedikit kecewa perempuan itu membuka matanya. Ia melihat Kakek itu sedang memandangi tubuh telanjangnya sambil meremasi kedua payudaranya

“Cantik tenan sampeyan, nduk.” Lalu dengan buasnya, Ki Sangga Jagat melahap toket kiri Hanifah. Sementara, tangan kiri si kakek tetap meremasi payudara kanannya. Tangan kanan si kakek kini mengusap-usap vagina Hanifah yang sudah banjir dengan cairan lengket dan hangat dari kemaluannya.

Hanifah merasakan geli yang nikmat ketika gusi ompong si kakek menyedot-nyedot pentil tetek kanannya. Remasan tangan kiri si kakek makin liar seakan ingin mencopot teteknya yang sebelah kanan, namun sensasi tangan kanan si kakek yang mengusapi klitorisnyalah yang membuat kepalanya pusing tujuh keliling saking nikmatnya.

Beberapa saat kemudian si kakek melepaskan tindihannya di tubuh Hanifah lalu duduk agak ke bawah. Si kakek membuka kedua kaki Hanifah lebar-lebar. Hanifah tersipu malu melihat dirinya terbuka lebar seperti itu di hadapan Ki Sangga Jagat.

Lalu Ki Sangga Jagat mulai menjilati kemaluan Hanifah yang basah oleh keringat dan cairan vagina. Hanifah merasa di awing-awang ketika lidah kasar Ki Sangga Jagat menyapu bibir memeknya dengan lahap. Dengan bantuan tangannya, kakek itu membuka bibir memek Hanifah, lalu menjilati bagian dalam memek perempuan itu.

Hanifah yang selama ini mendesah-desah, kini mulai mengerang-erang. Pada mulanya ia takut kedengaran oleh suaminya, namun ia berfikir, guru suaminya tentu ilmunya lebih hebat lagi dari suaminya, sehingga kemungkinan besar malam ini suaminya sudah tertidur pulas disirep gurunya sendiri. Oleh karena itu, Hanifah mulai melepaskan gairahnya tanpa malu-malu dan takut lagi.

“Iya, ayo, Ki. Jilat terus tempikku. Minum cairan tempikku, Ki. Nikmati kemaluanku, Ki. Bersihin memekku pake lidahmu, Ki. Aaaaah… enak, Ki. Teruussss… teruuuussss…”

Setelah beberapa menit, Hanifah merasakan orgasme yang dahsyat. Kepalanya bagaikan berkunang-kunang dan seluruh tubuhnya seakan ikut menjerit, ketika ia menjerit dalam kenikmatan, “Aku sampai, Ki…!!!”
Hanifah memejamkan matanya untuk beberapa saat karena kecapekan.

Namun, Ki Sangga Jagat baru saja mulai. Kakek itu menghujamkan kontolnya ke dalam memek Hanifah lalu menindih perempuan itu. Hanifah membuka matanya karena kaget. Memeknya sakit sekali karena diterobos dalam satu kali tusukkan. Kontol besar Ki Sangga Jagat bagaikan membelah dua selangkangannya. Lubang memeknya seakan penuh diganjal oleh batang yang besar.

Hanifah memeluk erat-erat si kakek sambil mengeluh kesakitan. “Auw! Sakit, Ki…”

Ki Sangga Jagat tidak bergerak melainkan mulai menciumi bibir Hanifah lagi. Hanifah dalam kesakitannya membalas ciuman yang menggelikan dari Ki Sangga Jagat. Lama-kelamaan ia mulai menikmati sensasi disedot-sedot oleh mulut yang ompong itu. Bau khas kelelakian keluar dari tubuh Ki Sangga Jagat. Bau yang sering tercium keluar dari kuli-kuli atau buruh-buruh di pasar. Bau yang selama ini bagi Hanifah menjijikan. Selama ini ia hanya menyukai bau tubuh suaminya. Apalagi suaminya yang kaya itu memakai wewangian mahal. Namun kini, aroma lelaki tulen yang dimiliki oleh guru suaminya itu malah membuat Hanifah bernafsu lagi.

Hanifah membalas ciuman lelaki itu. Lidah mereka saling menjilat-jilat, seakan bersilat dan bergulat, bergumul berusaha merasakan saripati ludah satu sama lain. Kedua tubuh mereka kini berkeringat deras. Tubuh harum Hanifah menempel di tubuh kakek yang bau keringat lelaki. Ki Sangga Jagat mulai perlahan mengocoki memek perempuan itu dengan kontolnya yang besar.

Telah lima isteri muridnya yang ia gauli. Ia tahu dari pengalaman bahwa kesemuanya memiliki memek yang sempit bagi kontolnya. Kontol muridnya memang tidak sebesar dan segagah dirinya, dan juga sperma muridnya tidak sekuat dirinya. Seluruh anak yang dilahirkan isteri muridnya adalah anaknya. Begitu bodohnya Ki Asmoro Dewo, pikir Ki Sangga Jagat.

Makin lama kocokan Ki Sangga Jagat makin cepat dan kuat. Cairan vagina Hanifah sedari tadi kembali berlimpah keluar dari lubang kenikmatannya memudahkan gesekkan antara batang kontol si kakek dengan dinding liang surgawi Hanifah.

Hanifah sudah berteriak teriak dalam kenikmatan, “Yang keras, Ki. Encuki sing kuwat, Ki. Encuki aku, Ki.”

Sementara selangkangan Ki Sangga Jagat sudah berkali-kali menghantam selangkangan Hanifah dengan keras menimbulkan suara benturan khas orang sedang ngentot. Hanifah serasa di langit ke tujuh saat ia merasakan memeknya kini bertubi-tubi dirojoh-rojoh kontol si kakek, di lain pihak mulut ompong si kakek juga sedang asyik mengenyoti lehernya yang penuh cairan campuran keringat dan ludah, ditambahi kedua tangan si kakek yang tak kenal lelah meremasi, memelintir dan mengusapi kedua payudaranya yang indah itu.

Ki Sangga Jagat sudah lama tidak mengentoti vagina sempit seperti ini. Isterinya di rumah ada tiga orang, dan memek mereka sudah tidak serapat dulu karena tiap hari digenjot oleh kontolnya yang besar. Kini, ia bermaksud untuk tinggal di sini untuk sementara, selain untuk melatih murid baru, juga untuk meniduri isteri-isteri muridnya. Apalagi si Siti yang masih 17 tahun, pasti masih legit.

Memikirkan si Siti, Ki Sangga tak tahan lagi, sehingga akhirnya dengan lenguhan panjang, kontolnya menyemburkan spermanya dalam-dalam ke liang senggama Hanifah. Hanifah yang nafsunya juga sudah di kepala, ketika merasakan siraman peju guru sang suami, kembali orgasme. Kali ini orgasmenya bahkan lebih dahsyat dari sebelumnya.

Kedua insan itu akhirnya terkapar kecapekan di tempat tidur setelah mencapai klimaksnya.

***

BAB ENAM : MEMPERDALAM ILMU

Akhir-akhir ini kehidupan rumah tangga Seto dan Asih semakin memburuk. Seto merasakan kebosanan yang amat besar setiap kali berdekatan dengan isterinya. Begitupula dengan Asih, perempuan ini merasa muak tiap kali berdekatan dengan suaminya. Entah kenapa setiap kali mencium bau tubuh suaminya itu, ingin rasanya ia muntah.

Selain itu, Asih akhir-akhir ini mulai merasakan sesuatu yang aneh tiap kali berdekatan dengan anak lelaki satu-satunya. Ada perasaan deg-degan dan malu tiap kali anaknya berbicara dengannya. Seringkali Harun hanya memakai celana pendek tanpa baju, dengan berkeringat masuk ke rumah. Asih tahu anaknya itu berguru kepada Ki Asmoro Dewo, dari penglihatan Asih, tampaknya anaknya belajar silat dari lelaki itu.

Walaupun Asih masih lebih tinggi sedikit dari anaknya, namun tubuh anaknya semakin hari semakin kekar, ototnya makin lama makin mengembang indah. Seringkali Harun selesai latihan silat di luar, masuk ke rumah dan berbincang dengan Asih yang biasanya sedang berada di ruang keluarga, entah menonton atau sekedar membaca majalah. Asih dapat menangkap bau tubuh anaknya yang berkeringat itu, dan entah kenapa memeknya menjadi basah dan tubuh Asih serasa merinding.

Tidur malam pun selalu dihiasi dengan mimpi dirinya dicumbu oleh anaknya itu. Harun yang hanya memakai celana pendek akan mendatangi kamar tidurnya. Anehnya pada mimpi ini, Seto tidak ada di kamar tidur mereka. Lebih aneh lagi, mimpi Asih selalu sama.

Asih hanya memakai kain batik saja yang melilit tubuhnya. Ia sedang berbaring tengkurap di tempat tidurnya. Harun memasuki kamarnya lalu berkata, “Ibu mau dipijit?”

“Boleh, nang. Ibu lagi pegal-pegal nih.”

Lalu perlahan Harun akan duduk di sampingnya lalu mulai memijit bahunya. Pijatan Harun sungguh lembut, sedikit lebih keras dari mengusap, namun tidak terlalu keras seperti pijatan biasa. Asih merasakan tangan Harun yang kasar menggesek dan menekan kulit bahunya yang terbuka sehingga menyebabkan kemaluan Asih mulai basah.

Kipas angin di kamar dimatikan. Sehingga udara begitu panasnya. Tak lama Asih dan Harun berkeringat. Jemari Harun terus mengusapi bahu telanjang Asih yang basah oleh keringat. Kulit halus bahu Asih yang kini licin oleh keringat memudahkan telapak dan jemari Harun untuk membelai dengan lancar.

“Harun pijat punggung ya, Bu…” Tanpa menunggu jawaban, kedua tangan Harun menangkap ujung atas kain di bagian punggung Asih lalu menarik kain itu ke bawah. Akhirnya simpul kain yang terletak di depan tak mampu menahan tenaga betotan Harun yang mengakibatkan kain di bagian punggungnya mulai terbuka sedikit demi sedikit. Asih dapat merasakan angin menciumi punggungnya yang mulai terbuka. Ketika kain sampai di pinggang, tangan Harun mulai memijit punggungnya.

Pijat mungkin bukan kata yang tepat, karena kedua tangan Harun terbentang membuka dan menekan punggung telanjangnya lalu telapak itu menggosok punggungnya naik turun secara perlahan. Harun membelai-belai punggungnya dengan usapan-usapan penuh nuansa erotis.

Asih menikmati telapak kapalan anaknya membelai punggungnya yang basah itu. Kulit halus punggungnya menikmati usapan demi usapan. Ia merasakan begitu nikmatnya telapak yang kasar itu menggeseki punggungnya. Nuansa erotis belaian itu menyebabkan vagina Asih menjadi banjir. Sampai ketika kedua tangan itu menyusup masuk ke bawah, melampaui kedua lengannya dan memegang kedua buah payudaranya dari samping, barulah naluri keibuan Asih timbul.

“Jangan, Nang!” Asih berkata.

Dan mimpi itu berhenti. Asih pada saat ini tersadar, namun belum bisa langsung membuka mata. Setelah kurang lebih dua menit berlalu, maka Asih dapat membuka matanya dan mendapatkan dirinya sedang tengkurap dengan suami yang tidur ngorok di sampingnya. Ia berkeringat walaupun kipas angin menyala. Dasternya tertutup rapat, namun Asih merasakan kulit punggungnya seakan baru saja ada yang membelai. Bukan mimpi. Ada sensasi di kulitnya yang seakan baru saja diusap orang. Asih merasakan kebingungan yang tak dapat dijelaskan.

Harun adalah penyebabnya. Asih tidak tahu bahwa setiap malam, anaknya akan menyirep seisi rumah, lalu mulai beraksi. Harun memasuki alam bawah sadar ibunya dan memasuki mimpinya. Sementara, Harun sendiri mendatangi ibunya, membalikkan tubuh ibunya hingga tengkurap, lalu membuka daster ibunya yang memiliki tali yang tipis dan panjang sehingga mudah diloloskan dari lengan, lalu memeloroti daster itu hingga di pinggang.

Harun terus menginvasi mimpi ibunya, sementara dalam keadaan nyata, ia menggerepei punggung ibunya itu. Kipas angin yang mati adalah karena dimatikan oleh Harun. Ini membuat mereka berdua berkeringat. Hal mana yang sangat disukai Harun, karena tubuh ibunya yang berkeringat seakan bercahaya karena memantulkan lampu kamar yang selalu Harun nyalakan ketika ia memasuki kamar orangtuanya ketika sedang berusaha mengkondisikan ibunya agar menerimanya.

Namun, ibu Harun adalah tipe orang yang penuh perjuangan. Walaupun sudah sebulan Harun menginvasi pikiran ibunya, namun tiap kali kedua tangannya menggenggam payudara yang kencang milik ibunya itu, naluri keibuan dan juga logika dari ibunya, menghapus segala invasi yang ia lakukan dalam benak ibunya itu. Setiap kali ini terjadi, Harun akan menyirep ibunya agar tidak segera bangun, walaupun dalam keadaan sadar, lalu membenarkan daster ibunya, menyalakan kipas angin, lalu akhirnya mematikan lampu dan keluar dari kamar.

Sebenarnya apa yang dilakukan Harun sulitlah dilakukan orang-orang yang jago hipnotis ataupun sirep. Karena korbannya sudah sadar, namun secara fisik, indera orang itu ditutup, sehingga tidak merasakan bahwa pakaian yang dipakai diutak-atik, tidak mendengar kegaduhan Harun bangun dari tempat tidur ataupun mematikan lampu dan lain sebagainya.

Walaupun Harun kecewa bahwa selama sebulan ia belum dapat maju-maju dalam usahanya, namun sebenarnya Harun seharusnya senang, andaikan dia tahu, bahwa hanya sedikit orang yang memiliki kemampuan seperti dirinya. Bahkan sesungguhnya Ki Asmoro Dewo kemampuannya tidaklah mencapai seperti apa yang dimiliki oleh Harun.

Paginya ada utusan dari gurunya datang menyampaikan kabar dari gurunya untuk segera mendatangi rumah gurunya itu. Maka Harun menyampaikan pesan bahwa ia akan datang setelah sekolah. Sebenarnya Harun agak sebal, karena ia sedang berusaha mendapatkan celah agar ibunya mau menerimanya secara seksual, namun, tidak pernah gurunya menyuruhnya datang seperti ini. Tentu ada sesuatu yang sangat penting. Sehingga akhirnya Harun pikir tak ada salahnya juga hari ini ke tempat gurunya.

***

Singkat cerita, akhirnya Harun bertemu dengan kakek gurunya. Kakek gurunya menceritakan riwayat murid pertamanya yang menjadi jahat dan murtad. Selama perbincangan mereka, Ki Sangga Jagat menggunakan ilmunya untuk memasuki pikiran cucu muridnya itu. Ilmu ini tidak dapat dikuasai oleh Ki Asmoro Dewo sehingga Harun tidak pernah mengetahuinya.

Namun, Ki Sangga Jagat kini ketemu batunya. Ketika ia berusaha membaca pikiran cucu muridnya itu, ia seakan ketemu tembok yang menghalangi pandangan. Berkali-kali ia coba tembus, namun tidak berhasil. Harun sebaliknya, ketika pertama kali kakek gurunya berusaha memasuki pikirannya, ia merasakan ada suatu arus tajam yang memasuki benaknya. Seakan pisau yang menembus pikirannya. Serta merta, Harun mencoba untuk menangkis serangan ini, namun tidak berhasil pada kali pertama dan pisau itu terus menusuk, sehingga akhirnya Harun membayangkan bahwa kepalanya dilindungi oleh suatu medan tak terlihat yang tidak dapat menembusnya. Dan dengan medan tak terlihat ini, serangan Ki Sangga Jagat tidak dapat lanjut, bahkan terdorong sehingga berada di luar dinding perisai yang dibuatnya itu.

Ki Sangga Jagat yang saat itu sedang bercerita mengenai murid murtadnya, untuk sementara berhenti bicara. Ia memicingkan matanya dan menatap cucu muridnya tajam-tajam. Harun merasakan pisau ini kini seakan bertambah besar dan berusaha merobek dinding perisainya. Namun, untungnya serangan itu tidaklah mampu menembus pertahanan Harun.

Harun tahu ia sedang diserang oleh kakek gurunya, ia ingin sekali mengetahui maksud kakek gurunya itu. Maka sambil mempertahankan perisai pertahanannya, ia mulai mengkonsentrasikan diri untuk mendengar pikiran gurunya.

Inilah perbedaan mendasar dari kakek guru dan cucu muridnya itu. Apa yang dimiliki oleh Ki Sangga Jagat adalah ilmu ciptaan manusia. Ilmu ini sifatnya menyerang, maka dirasakan Harun bagaikan pisau yang membelah benak dan berusaha membaca pikiran setelah mengobrak-abrik benak orang tersebut. Bila ilmu ini belum sempurna, maka korban dapat saja menjadi terluka, contoh yang paling banyak terjadi adalah korban menjadi berubah sifatnya menjadi pendiam dan introvert, biasanya orang bilang korban cuci otak, namun sebenarnya adalah karena diserang oleh ilmu yang tidak sempurna.

Sementara, Harun memiliki bakat. Ia dapat masuk ke dalam benak orang dan menyerang seperti halnya seperti yang ia lakukan pada ibunya, namun serangan ini lebih lembut. Pertama-tama, ia mendengarkan dahulu pikiran orang, lalu ia dapat mencari celah untuk merubah pikiran ini perlahan-lahan.
Jadi, bila untuk membaca pikiran korban Ki Sangga Jagat harus menyerang terlebih dahulu, Harun di lain pihak, mendengarkan pikiran korban, baru nanti dapat memutuskan untuk menyerang atau tidak.

Hanya sedikit sekali orang yang dapat mendengarkan pikiran orang lain. Seperti kita ketahui, otak memiliki gelombang dalam frekuensi khusus yang berbeda tiap insannya. Gelombang otak ini adalah interaksi antara syaraf-syaraf otak yang bermiliar jumlahnya, tiap jalur yang dibuat adalah apa yang kita sebut memory. Sehingga, ketika kita berfikir, kita sebenarnya memanfaatkan jalur-jalur sinoptik antara syaraf-syaraf tsb.

Harun adalah satu dari segelintir orang yang mampu mendengarkan gelombang otak, sehingga dapat membaca pikiran orang lain. Namun, kata ‘membaca’ pun sebenarnya tidaklah tepat. Karena Harun sebenarnya melihat kilasan gambar-gambar dan juga merasakan gelombang emosi sang korban. Manusia sebenarnya, ketika sedang berfikir, sebagian besarnya adalah kumpulan memory yang terdiri dari gambar-gambar ditambah nuansa emosi ataupun sensasi indera. Contoh, ketika kita membayangkan peti mati, rata-rata orang sebenarnya membayangkan ‘gambaran’ peti mati, ditambahkan ada emosi seperti: takut atau sedih. Sama halnya bila kita memikirkan buah apel, kita sebenarnya membayangkan gambaran buah apel, ditambah dengan sensasi rasa apel itu di lidah.

Dan inilah yang membuat Harun lebih mampu penetrasi lebih jauh ke benak orang, tanpa melakukan serangan. Ia hanya mendengarkan pikiran orang lain, sehingga mampu melihat apa yang dilihat korbannya, mampu merasakan apa yang dirasakan korbannya.

Kini, Harun dapat merasakan emosi kakek gurunya. Kakek gurunya terkejut, kagum dan gembira. Harun kini tahu bahwa kakek gurunya itu ingin mengajarkan ilmu wasiat dari perguruan mereka. Sebuah ilmu yang sangat dahsyat, yang begitu susah dipelajari orang normal, namun bila dipelajari orang yang berbakat, maka akan dapat menjadi sesuatu yang mengerikan.

“Bagus. Kamu dapat menghalangiku untuk membaca pikiranmu. Mulai saat ini, aku yang akan mengajarkanmu ilmu perguruan kita,” kata Ki Sangga Jagat tanpa mengetahui bahwa cucu muridnya telah membaca pikirannya.

***

Mulai saat itu, Harun belajar langsung kepada kakek gurunya. Ilmu silat dan ilmu kebatinan kakek itu terbukti sangat mumpuni. Dan dalam kurun waktu setahun saja, Harun sudah dapat maju pesat sehingga bahkan ilmu kebatinannya sudah jauh di atas gurunya, Ki Asmoro Dewo. Sedangkan dalam ilmu silat, tentu lebih perlahan perkembangannya, Karena ilmu silat adalah sesuatu yang harus ditimba sedikit demi sedikit. Harun mengetahui seluruh teknik latihan, teknik berkelahi dan teknik pernafasan. Namun, untuk menjadi seorang yang digdaya, paling tidak membutuhkan waktu lebih dari lima tahun.

Baiklah kita untuk tidak memfokuskan diri kepada perkembangan ilmu kedigdayaan Harun, dikarenakan segala pelatihan ilmu bila ingin diperlihatkan sebenarnya tidaklah diperlukan dalam suatu cerita. Maka Bab selanjutnya akan lebih memfokuskan kepada interaksi Harun dengan orang-orang disekitarnya.

BAB DELAPAN : SITI

Semenjak berguru dengan Ki Sangga Jagat, Harun semakin sering bertandang ke rumah Ki Asmoro Dewo. Dalam seminggu, ia menyambangi rumah gurunya sampai 4 kali. Bila hari biasa, maka Harun akan langsung ke rumah gurunya itu seusai sekolah, lalu kembali pulang sekitar pukul sembilan malam. Cukup melelahkan, namun lama kelamaan, ilmu silat dan kebatinan yang diajarkan kakek gurunya itu mulai menunjukkan faedahnya. Tubuh Harun semakin bugar sehingga latihan-latihan itu tidak membuat tubuhnya kelelahan.

Yang menarik bagi Harun selain ilmu-ilmu yang diajarkan, kenyataan bahwa Harun akhirnya mengetahui rahasia keluarga Ki Asmoro Dewo. Ternyata semua anak gurunya itu sebenarnya adalah hasil hubungan gelap para isteri gurunya dengan kakek gurunya.

Harun segera berusaha mencari tahu mengenai Siti, isteri terakhir gurunya yang baru berusia 17 tahun. Jarang sekali Harun bertemu isteri-isteri gurunya. Selain karena rumah gurunya yang luas, juga karena gurunya agak protektif dengan hartanya yang satu ini. Bahkan, makan malam tidak pernah semua isteri gurunya ikut makan bersama dengannya dan kakek gurunya. Paling hanya Hanifah. Dari pikiran Hanifah inilah Harun mengetahui perhubungan gelap para isteri gurunya dengan kakek gurunya.

Pernah suatu saat, ia bertemu Siti. Gadis tujuhbelas tahun ini memiliki tinggi yang sejajar dengan Harun, namun, gadis ini sedikit agak gemuk. Gemuk, bukan gendut. Namun dari tubuh yang chubby ini, terlihat dua buah gundukan payudara yang besar menyembul di dadanya. Kemungkinan besar cup C atau bahkan mungkin D. Kulit Siti berwarna putih. Wajahnya manis. Ada sedikit kumis tipis di ujung atas bibirnya yang menambah manis senyumannya. Rambutnya panjang sebahu. Lengannya memiliki bulu-bulu halus. Suara yang dimilikinya sedikit nyaring namun membuat lelaki bernafsu mendengar kata-kata yang terujar dari bibirnya yang merah dan sedikit tebal sensual.

Harun mengetahui juga bahwa hanya Ki Asmoro Dewo yang pernah meniduri gadis ini. Sementara, Harun dapat membaca pikiran kakek gurunya ketika sedang berbicara dengan Siti. Kakek gurunya bernafsu mendapatkan perempuan ini. Dapat dirasakan Harun berkali-kali kakek gurunya berusaha menanamkan gambar-gambar erotis ketika sedang berbincang dengan Siti. Namun, Harun yang juga kepincut perempuan ini, segera memodifikasi gambar ini sehingga di benak Siti gambar itu berupa Harun dan Siti yang bercumbu liar.

Kakek gurunya bingung. Harun dapat membaca pikiran kakek itu, dan Ki Sangga Jagat sedang curiga bahwa cucu muridnya yang pintar itu berusaha menyabotase usaha yang ia lakukan. Namun, Harun selalu memasang muka tak bersalah, bahkan seringkali Harun meninggalkan ruangan agar menghilangkan kecurigaan kakek gurunya. Namun, Harun kini menguasai ilmu baca pikiran dengan sangat sempurna. Bahkan dalam jarak lebih dari dua ratus meter, ia dapat membaca pikiran orang dan menanamkan sugesti ke orang tersebut. Sehingga, pertarungan mendapatkan Siti dilanjutkan oleh Harun, bahkan dari ruangan lain!

Selama enam bulan usaha Ki Sangga Jagat berusaha mendapatkan Siti selalu gagal. Ki Sangga Jagat mendapatkan bahwa pikiran perempuan ini cukup kuat. Ia sudah tidak curiga lagi dengan cucu muridnya, melainkan merasa bahwa Siti adalah orang yang memiliki karakter sangat kuat sehingga susah dipengaruhi, dan tampaknya perempuan ini sedang naksir berat dengan cucu muridnya.

Di lain pihak, Siti selama enam bulan ini menjadi gundah. Ia tak dapat menyingkirkan Harun dari pikirannya. Ia selalu membayangkan Harun mencumbui dirinya. Mungkin inilah yang dinamakan cinta. Memang, Siti menikah dengan Ki Asmoro Dewo bukan karena cinta, melainkan karena perintah orang tuanya. Orang tuanya berhutang budi besar sekali kepada lelaki ini. Keluarganya yang seharusnya sudah hancur ke jurang kenistaan, telah ditolong sehingga kini keluarga Siti menjadi keluarga terpandang dan kaya di kampung halamannya sana, di daerah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Pada bulan keenam ini, tepat ketika hari Sabtu di mana ia sedang menginap. Harun memutuskan untuk menyirep seisi rumah. Ia penasaran apakah ia mampu menyirep guru dan kakek gurunya juga. Patut dicoba ilmu kebatinannya sudah sampai mana. Bila ketahuan pun, Ia dapat berdalih bahwa ini adalah usaha untuk menyempurnakan ilmu dengan melatihnya. Ada ajian-ajian dalam ilmu kebatinan, namun, Harun dapat menyirep tanpa ajian-ajian itu. Harun mendapati bahwa bila ia menggunakan ajian, ia merasakan bahwa tenaga pikirannya dikeluarkan lebih besar, karena ada unsur paksaan, namun bila ia menggunakan kekuatan pikirannya tanpa ajian, tenaga pikiran yang dikeluarkan lebih kecil. Bahkan, terkadang dari percobaan-percobaan yang ia lakukan pada Atik dan Jannah, ia merasakan bahwa kekuatan bakat dari pikirannya lebih memiliki ikatan yang sangat kuat dibanding dengan ajian-ajian. Perbedaan secara jelas adalah, ajian-ajian itu bersifat keras dan memaksa, sementara kekuatan pikiran Harun bersifat lembut dan seakan menanamkan suatu sugesti sehingga si korban melakukan perintahnya bukan karena paksaan, melainkan karena merasa bahwa memang itu yang diinginkan si korban sendiri. Bagaikan tenaga dalam, ajian-ajian bagaikan Gwa Kang, atau tenaga kasar, kekuatan pikiran bagaikan Lwee Kang, atau tenaga lembut.

Jarang sekali Harun menggunakan ajian-ajian. Ia sebenarnya enggan mempraktikan ajian-ajian tersebut. Namun, pelajaran kebatinan tidak hanya ajian-ajian. Ada juga cara melatih konsentrasi dengan samadi, cara mempertahankan ikatan pikiran, cara mengendalikan kekuatan pikiran, yang selalu diterapkan ketika Harun sedang ‘mengerjai’ korbannya.

Maka, Harun malam itu menggunakan kekuatan pikirannya dan menebarkan sirep ke seisi rumah. Tingkat ilmu Harun sudah sangat tinggi setelah setahun ditempa oleh Ki Asmoro dan enam bulan ditempa oleh Ki Sangga Jagat, sehingga saat melepaskan kekuatan pikirannya, ia dapat merasakan satu demi satu orang yang telah terkena ilmunya itu.

Ketika memasuki benak Ki Sangga Jagat, Harun mengalami kesulitan. Memang mudah membaca pikiran kakek gurunya, namun, untuk dapat memasuki benak lelaki tua itu secara perlahan susah sekali. Kekuatan Harun bagaikan terhadang suatu tembok kokoh yang tidak dapat ditembus. Sementara, Harun dapat mengetahui bahwa kakek gurunya kini sedang curiga pikirannya sedang diserang. Harun tahu bahwa Ki Sangga Jagat kini merapal ajian benteng pertahanan agar tidak mudah diserang. Harun tahu bahwa kakek gurunya itu agak kalut, lelaki tua ini khawatir bahwa Ki Jagatsudana sedang menyerang dirinya.

Untungnya Harun tahu ajian benteng pertahanan ini dan di mana letak kelemahannya. Menggunakan kelemahan ini, Harun akhirnya berhasil perlahan menembus benak kakek gurunya. Sugesti kantuk yang dahsyat ia kirimkan. Setelah pertarungan tanpa suara antara pertahanan Ki Sangga Jagat dan Harun berlangsung hampir setengah jam, akhirnya kakek gurunya tertidur pulas. Harun yang kini keringatan karena mengeluarkan segala daya pikirnya selama setengah jam, akhirnya merasa plong.

Tak lama, rumah gurunya sunyi senyap. Harun lalu memasuki benak Siti yang ikut terpengaruh sirep sehingga tertidur pulas. Harun membangunkan Siti dari tidurnya menggunakan kekuatan pikirannya.

Siti mendusin. Ia sedang tidur bersama Ki Asmoro Dewo. Lelaki tua itu mendengkur pelan di sisinya. Setelah kesadarannya terkumpul beberapa saat kemudian, Siti menyadari bahwa rumah keadaanya hening. Sangat hening sehingga sedikit membuat bulu kuduknya merinding. Bahkan jangkrik tak terdengar bersuara di luar. Waktu bagai berhenti.

Tiba-tiba saja benaknya memikirkan Harun. Harun yang ganteng walaupun wajah kekanakannya masih ada sedikit, namun raut wajahnya yang selalu menunjukkan kedewasaan yang aneh. Harun yang kala latihan silat hanya mengenakan celana saja sementara tubuh bagian atasnya yang berkeringat memperlihatkan otot-otot yang telah terlihat menonjol dan indah.

Ada sesuatu di benaknya yang menyuruh Siti untuk keluar dari kamar ini, lalu pergi ke kamar Harun. Tidak boleh! Kata suara lain di benaknya. Kamu adalah isteri Ki Asmoro Dewo! Tapi… ada suara lain yang mengatakan bahwa di rumah ini selingkuh itu sudah jadi kebiasaan. Bukankah isteri yang lain berselingkuh dengan Ki Sangga Jagat?

Tapi bukan berarti selingkuh itu boleh dilakukan, kata suara yang satunya lagi. Selingkuh itu dosa. Tapi suara yang lain lagi mengatakan bahwa bila tidak ada orang yang tahu, bukankah tidak ada yang dirugikan? Apalagi akhir-akhir ini Ki Asmoro Dewo minta anak dari Siti. Semua isteri lelaki itu telah memiliki anak, bahkan Hanifah kini sudah hamil empat bulan. Hanya Siti yang masih kering.

Siti mengalami perang batin yang hebat. Ia tidak tahu bahwa perang batin itu bukanlah dialami oleh dirinya sendiri, melainkan perang antara dia dan Harun yang sedang menanamkan pengaruhnya langsung ke benak Siti.

Dengan gemetar, Siti mendapatkan dirinya bangkit dari tempat tidur, keluar dari kamarnya dan kini telah sampai di depan kamar Harun. Lampu masih menyala. Siti mengetok pintu,

“Siapa?” suara Harun bertanya.

“Ini Mbak Siti, dik.”

Terdengar suara langkah kaki perlahan dan pintu di buka. Harun hanya mengenakan sarung yang dililit di pinggang, sementara tubuh atasnya yang berkeringat tidak tertutupi sehelai kain pun. Siti terperanjat dan tak mampu untuk berkata-kata. Sitipun baru menyadari, ia hanya memakai kain batik dan di balik kain ini tubuh moleknya hanya berbalutkan BH dan CD berwarna hitam. Pengaruh Harun memang hebat, sehingga perempuan inipun tidak ingat bahwa sebenarnya pakaiannya kurang pantas dilihat lelaki yang bukan suaminya.

“Ada apa, Mbak?”

Siti sedikit gelagapan. Ia tak tahu harus berkata apa. Namun tiba-tiba benaknya seakan berbisik, bilang saja lagi ga enak badan dan minta dipijat. Siti yang sedang panik lalu menjawab, “eh.. begini, dik. Mbak lagi nggak enak badan, mau minta tolong dipijit…”

Baru selesai berkata begitu, Siti sudah mengutuk dirinya sendiri dalam hati. Mana ada perempuan baik-baik yang minta dipijit di tengah malam? Namun kata-kata telah terucap dan apa boleh buat, Siti tak dapat menarik kembali kata-katanya.

“Oh? Silahkan masuk, Mbak. Harun senang kalau bisa membantu Mbak…”

Dalam benak Siti ada perang batin. Namun kala ia melihat wajah Harun, seluruh tubuh Siti seakan berteriak dan memaksa benaknya untuk takluk kepada nafsu ragawinya. Apalagi kini Harun tersenyum, Siti merasakan bahwa ada gejolak membara di dadanya, dan memeknya mulai basah perlahan-lahan.

Bagaikan dituntun oleh tangan yang tidak terlihat, Siti masuk ke dalam kamar Harun. Harun menyuruhnya duduk di tempat tidur anak itu yang sebenarnya hanya cukup untuk satu orang. Harun duduk di belakang tubuh Siti yang sedang duduk di tepi tempat tidur.

Tanpa berkata-kata, kedua telapak tangan Harun menyentuh pundak halus Siti. Siti merasakan tangan yang keras dan kapalan mulai memijiti pundaknya yang hanya tertutup dua buah tali BHnya saja. Gesekkan kulit ke kulit mengirimkan sinyal birahi ke sekujur tubuh Siti. Siti memejamkan matanya. Kedua telapak tangan Harun dengan lembut memijat, terkadang mengelus pundak Siti dengan irama yang perlahan seakan tak ingin cepat-cepat selesai. Tak ada ketergesaan, tak ada paksaan.

Terkadang telapak itu memijat ke lengannya, namun gerakan kedua telapak tangan itu makin lama makin lebih sering mengelus, membuat Siti berkali-kali menegukkan ludah agar membasahi kerongkongannya yang kering. Nafas Siti mulai memburu.

Kurang lebih sepuluh menit Harun memijiti pundak dan lengan Siti, kini kedua telapak itu berhenti memijat dan hanya mengelusi sambil meremas pelan pundak dan lengan Siti yang putih dan kenyal itu. Walau udara dingin, namun kulit Siti mulai mengeluarkan keringat.

Kini telapak tangan Harun mulai mengelusi punggung atas Siti, di area yang masih terbuka dan belum tertutup kain. Yaitu sekitar belikat. Terkadang belikat Siti diremasnya perlahan, terkadang jemari Harun sedikit menyusup ke antara lengan dan belikat namun ditarik kembali. Siti merasakan geli sedikit, namun geli ini bagaikan menyetrum memeknya dengan dahsyat karena memeknya kini mulai banyak mengeluarkan cairan.

Suatu kali jemari Harun menyusup sehingga meraba ketiak Siti yang sudah basah oleh keringat. Rambut ketiak Siti yang halus dan jarang ditekan oleh jemari Harun.

Siti menjerit kecil dan berkata, “Jangan, dong. Geli.”

“Tempat lain aja?” tanya Harun.

Siti mengangguk malu tanpa menjawab dengan kata-kata.

Harun menurunkan sedikit telapaknya yang sedang menekan ketiak Siti, sehingga belum keluar dari liang ketiak perempuan itu. “Di sini?”

Siti menggeleng pelan.

Harun menurunkan jemarinya lagi. “Di sini?”

Siti menggeleng.

Harun menggoda Siti beberapa kali dengan menurunkan telapaknya sedikit demi sedikit. Sehingga tahu-tahu telapaknya sudah ada ditempat di mana kain batik membungkus tubuh Siti. “Di sini boleh?”

Siti hanya diam saja yang menunjukkan bahwa perempuan itu tidak geli.

“Tapi, Mbak, mana kerasa dipijit kalau di sini? Di sini kan kainnya digulung. Ya sudah, Harun buka saja biar pijitannya terasa.”

Kain batik Siti diikat dengan cara ujung satu di taruh di sebelah kiri badan dari arah depan, lalu sisa kainnya disampirkan menggulung tubuhnya searah jarum jam, sehingga ujung kain yang satu sampai di sebelah kanan badan. Ujung itu lalu dimasukkan ke dalam kain yang sudah membungkus terlebih dahulu kemudian kainnya di gulung sehingga tidak mudah melorot. Namun, Siti tidak menyadari bahwa karena ia tadi tidur, sebenarnya gulungan kainnya sudah tidak mencengkram tubuhnya seketat ia pertama kali mengikat kain itu. Harun sengaja membuat Siti terperangkap dalam perang batin sehingga untuk pakaianpun tidak diindahkan lagi.

Tanpa menunggu jawaban, kedua telapak tangan Harun meremas kain Siti sedikit di bawah gulungan kain di bagian atas, lalu dengan gerakan cepat Harun menarik kain itu sehingga kain Siti serta merta melorot ke bawah sehingga melingkari pantat Siti.

Siti kini duduk dengan tubuh bagian atas hanya tertutup BH hitam dan sedikit CD bagian atas pantatnya terlihat juga oleh Harun yang sedang duduk di belakangnya. Siti kaget namun tidak tahu harus berbuat apa karena nafsunya juga mulai bertambah.

Lalu kedua tangan Harun mulai mengelusi lengan Siti lagi. Kini tangan itu menjelajah ke lengan bawahnya. Kedua tangan Siti sedang bersidekap di atas kedua pahanya, posisi lumrah wanita jawa. Selain k[edua tangan Harun yang berjalan dari lengan atas ke bawah secara perlahan itu, dilain pihak Siti merasakan setiap senti tangan itu bergerak, maka tubuh Harun pun mendekat tiap senti ke punggungnya. Dari sudut matanya Siti melihat kedua kaki Harun yang tadi bersila telah terbuka dan perlahan menggeser ke depan melingkari kedua kaki Siti, walau belum menyentuh.

Ketika kedua tangan Harun mencapai pergelangan tangan Siti, punggung Siti yang hanya berbalut BH itu mulai menempel pada dada bidang Harun. Nafas Siti mulai memburu. Ketika kedua tangan Siti diremas oleh kedua tangan Harun, Siti merasakan tubuh mereka sudah erat, dan tiba-tiba saja pipi kirinya ditempel oleh pipi kanan Harun.

Siti merasa lemas dalam nafsunya yang membara, tubuhnya seakan tak dapat ditopangnya lagi sehingga dalam sekejap Siti merebahkan diri dalam dekapan Harun di belakangnya. Sementara kedua tangan Sit mulai meremas kedua tangan Harun.

Siti menolehkan kepalanya kepada Harun. Harun pun menolehkan kepalanya. Satu detik mereka berpandangan. Dua pasang mata yang menahan gejolak asmara saling menyorot satu sama lain. Dalam satu detik itu, semuanya telah terjelaskan. Satu detik itu mampu membuat mereka berdua saling mengerti. Satu detik itu telah meyakinkankan mereka berdua akan apa yang nantinya terjadi. Satu detik yang penuh gelombang nafsu birahi. Dua buah hati yang penuh gejolak asmara saling menautkan diri satu kepada yang lain.

Siti yang chubby itu tampak cantik sekali. Kulitnya yang putih dan semok kini mulai berkeringat sehingga membuat tubuh perempuan itu seakan mengkilat terkena sinar lampu kamar. Harun sudah sangat horny melihat kemolekan tubuh perempuan ini. Apalagi bau tubuh perempuan ini tercium samar-samar yang bercampur dengan wangi sabun wanita. Harun menggerakkan kepalanya maju. Bibirnya menyentuh bibir Siti. Siti merasakan nafsu yang demikian hebatnya sehingga ketika bibir keduanya bertemu, Siti secara buas membuka mulutnya dan melahap bibir remaja lelaki itu. Lidah siti bergerak bagaikan ular mengamuk yang segera dibalas dengan lidah Harun. Mereka berdua asyik berpagutan, saling mengecup, berciuman, menjilat dan bertukaran lidah.

Kedua tangan Harun kini menyusuri kedua lengan Siti dan bergerak ke atas. Sambil tetap berciuman dengan buas, Harun menarik tali BH Siti ke bawah. Siti membantu dengan meloloskan kedua tangannya dari tali itu. Harun kemudian memegang mangkuk BH perempuan itu dari samping, lalu menariknya ke bawah, sehingga kedua payudara Siti terlepas dari kedua mangkuk BH itu. Kini kedua tetek Siti tampak menyembul telanjang, bahkan karena BH itu masih berada di bawah kedua bukit indah itu, menyebabkan kedua buah dada Siti tampak makin menyembul seakan ingin tumpah keluar.

Kedua tangan Harun kini meremasi kedua buah tetek putih Siti yang besar dan bulat itu. Masing-masing telapaknya tak dapat penuh menutupi bukit kembar itu karena besarnya. Jempol dan telunjuk Harun memilin-milin puting merah muda Siti yang kini sudah mancung. Pentil Siti belum besar karena belum punya anak, namun pentil itu kini berdiri tegak akibat birahi. Pentil Siti berdiameter seperti ujung belakang pulpen pilot, dan panjangnya hanya dua senti, namun areolanya cukup besar, seukuran dua kali logam seribuan yang lama. Lebih besar dari areola Jannah maupun Atik.

Siti melenguh penuh nafsu ketika ia merasakan kedua payudaranya diremas-remas dan pentilnya dipelintir jari Harun. Ia bertambah nafsu dan berusaha menyedot keras-keras mulut dan lidah Harun yang masih menyelomoti mulutnya sendiri. Ludah mereka telah bercampur, bahkan terkadang sedikit liur mereka saling berpautan di antara lidah mereka sehingga seakan membuat jembatan air liur di antaranya.

Harun tiba-tiba mendorong Siti ke kasur lalu menarik celana dalam perempuan itu. Harun sendiri telah membuka sarungnya sehingga kontolnya yang besar yang telah tegang dari tadi dapat dilihat Siti. Harun mendapati memek Siti telah basah kuyup oleh cairan kewanitaan. Foreplay yang sebentar itu ternyata sudah membuat kedua insan bukan muhrim itu tidak mampu lagi menahan gejolak libido masing-masing.

Harun melebarkan kedua kaki Siti, lalu menuntun kontolnya sehingga kini sudah menempel di luar memek Siti yang penuh dengan jembut yang lebat yang tidak pernah dicukur. Ketika sedikit kepala kontolnya memasuki lubang kenikmatan Siti, Harun segera memposisikan diri di atas Siti. Kedua tangannya memegang pergelangan perempuan itu, lalu menarik kedua tangan Siti ke atas sehingga kedua tangan Siti terbuka ke atas memperlihatkan ketiak perempuan itu yang dihiasi bulu-bulu halus yang jarang namun ikal.

Begitu seksi dan cantiknya Siti, Harun merasa amat beruntung dapat melihat isteri termuda gurunya itu dalam posisi pasrah seperti ini. Harun menusukkan kontolnya perlahan. Siti mengerutkan wajahnya ketika merasakan kontol besar itu mulai menerobos liang senggamanya. Kontol Harun lebih besar dari kontol suaminya, sehingga memek Siti bagaikan diselusupi tongkat besar yang seakan merobek liang senggamanya. Untungnya lubang kencingnya itu sudah basah kuyup oleh cairan kewanitaannya sehingga kontol Harun dapat perlahan-lahan memasuki kemaluannya.

“Addduuuuuh… besar sekali tititmu, Run.” kata Siti ketika setengah kontol Harun sudah menggagahi mahkotanya itu. “Memek Mbak serasa penuh sama tititmu…”

Harun merasakan nikmat sekali ketika ia merasakan perlahan-lahan liang kewanitaan Siti dijelajah batang kontolnya. Dinding memek Siti begitu rapat sehingga seakan menggenggam kontolnya kuat-kuat. Dinding yang hangat dan licin namun sangat rapat sekali.

Bau tubuh Siti kini telah tercium dengan jelas. Bau yang sangat tajam keluar dari memeknya yang sedang diselusupi tongkat wasiat Harun. Belum lagi kontol Harun ambles sepenuhnya, Harun merasakan kepala kontolnya mentok. Ia merasakan ada lubang lain di ujung memek Siti. Ini pasti lubang ke rahim Siti. Siti merasakan perutnya sedikit mules ketika kontol Harun tertahan di lubang rahimnya.

“Aduh… perut mbak mules, Run… sudah… jangan ditekan lagi… belum pernah ada yang masuk sejauh ini…”

“Kontol Guru pasti kecil, ya, Mbak? Gedean aku ya, Mbak?”

“Kontol kamu besar sekali, Run. Mbak semaput rasanya.”

“Tenang aja, Mbak… nanti pasti lebih enak.”

Lalu Harun menindih Siti. Ia mendekap tubuh perempuan itu, lalu dengan tangan kanan memegang ubun-ubun perempuan itu. Setelah sebentar mengambil ancang-ancang, ia menarik sedikit kontolnya lalu menghujamkan keras-keras pantatnya di selangkangan Siti sehingga menimbulkan bunyi tumbukkan yang keras.

Siti menjerit ketika merasakan kepala kontol Harun tiba-tiba menerobos ujung lubang memeknya dan melewati lubang itu sehingga kini seluruh kontol Harun ambles pada kemaluan Siti. Kepala kontol Harun berhasil melewati ujung liang senggama Siti dan kini sudah berada di rahim perempuan itu. Rasanya seakan menembus ulu hati Siti dan menimbulkan rasa nyeri.
Harun tidak bergerak.

“Diam dulu, Mbak… biarkan memek Mbak terbiasa dengan kontol Harun. Lama-lama nanti enak, kok.”

Mereka berdua terdiam dengan Harun menindih Siti. Keduanya tersengal-sengal. Siti memejamkan mata sambil mengernyit. Harun lalu mulai menciumi wajah Siti. Selang beberapa saat Siti membuka matanya dan mencium balik. Akhirnya mereka berpagutan lagi. Kini perlahan karena Siti masih merasakan perih di ujung liang senggamanya.

Tak berapa lama keduanya mulai berciuman secara buas lagi. Memek Siti mulai terbiasa dan mengeluarkan cairan lagi. Sehingga akhirnya Harun merasa memek itu kembali hangat dan licin. Perlahan Harun mulai menggoyangkan pantatnya maju mundur. Siti merasakan nikmat bercampur ngilu ketika batang Harun mulai menggerus dinding memeknya perlahan. Dapat dirasakannya otot Harun yang keras menggeseki dinding memeknya yang sempit itu senti demi senti. Barulah Siti dapat merasa sekujur dinding memeknya itu hidup bahwa liang senggamanya memiliki syaraf-syaraf yang bila digesek-gesek akan mengirimkan sinyal kenikmatan tiada taranya. Baru sekali inilah ada lelaki yang mampu menggagahi seluruh dinding vaginanya.

Harun mulai mabuk birahi. Kontolnya dijepit dinding lunak yang basah, licin dan hangat. Dinding yang mengeluarkan cairan pelumas yang memiliki bau yang khas. Bau memek Siti tercium jelas, dan bau itu juga keluar dari ketiak berbulu yang tak jauh dari hidungnya. Harun melepaskan ciumannya dari Siti sehingga mendadak air liur mereka bagaikan tali tipis tertarik sampai putus. Harun meluruskan tangan kiri Siti sehingga seakan Siti sedang mengacungkan tangan. Hidungnya mencium bau tubuh Siti yang sedikit asam dan khas. Lalu Harun mulai menjilati ketek berbulu Siti yang sudah lepek karena keringat.

Tubuh Siti begitu nikmatnya. Perempuan gemuk ini enak sekali ditindih, bagaikan menindih sofa yang liat dan empuk. Memek perempuan ini begitu rapat dan licin dan hangat. Keringat perempuan inipun memiliki rasa yang legit. Asam, asin dan seakan manis bercampur di lidah Harun ketika lidahnya itu menyusuri ketek putih dan berbulu halus itu. Bulu-bulu ketiak Siti yang jarang seakan menggelitik lidah Harun. Hidung dan lidah Harun bergantian menyapu ketiak itu sehingga keringat Siti bercampur ludah Harun menyebabkan daerah itu seakan dibanjiri cairan.

Lalu Harun mulai mengenyoti ketek perempuan itu keras-keras. Siti merasa geli namun penuh birahi. Ia merasakan ketiaknya disedoti sementara kontol Harun terus-menerus menghujami memeknya sehingga seluruh tubuh Siti terasa linu dan nikmat.

Harun mulai mengarahkan kepalanya ke tengah. Mulutnya terus mengenyoti Siti tanpa pernah terlepas. Dari ketek, Harun mengenyoti ke payudara kiri. Mulutnya Harun seakan tidak ingin meninggalkan tubuh molek Siti. Sampai akhirnya pentil kiri Siti ia kenyoti juga. Siti kini serasa di ank ke tujuh. Sensasi payudaranya disedoti Harun membuat kenikmatan yang ia rasakan menjadi bertambah tinggi. Sementara tangan Kiri Harun asyik meremasi tetek kanan Siti. Mulut Harun tidak hanya menyedoti pentil Siti, seluruh payudara besar milik Siti pun secara rakus digerogotinya. Tak lama payudara kiri Siti sudah bertambah cupangan di sana-sini.

Tak berhenti sampai di situ, Harun mulai menjelajah ke dada sebelah kirinya. Mulutnya terus menempel di tubuh isteri gurunya itu. Belahan dadanya pun habis dicupangi, dijilati dan disedoti. Sehingga akhirnya Harun menyedoti pentil kanan Siti. Kini tangan kanan Harun yang meremasi payudara kiri Siti. Siti mulai menjadi liar. Badannya ikut bergoyang sesuai irama goyangan Harun. Pantatnya maju ketika ia merasakan kontol Harun menghujam. Kedua selangkangan mereka kini berbenturan keras sehingga suara mereka ngentot memenuhi ruangan. Siti juga mengerang dan mendesah secara keras, tak peduli dunia luar.

“Enak… shhhhh… aaahhhh… kontolmu enak, Ruuuun… pinter ya kamu… ayo nenen yang keras… ayoooo… tusuk yang keras… entot mbak yang keras, Ruuuun…”

Seluruh dada Siti kini basah oleh campuran keringat dan air liur selain cupangan yang sangat banyak menghiasi daerah itu. Kini Harun sedang asyik menjilati ketiak kanan Siti yang semakin mengeluarkan keringat dan bau yang khas perempuan itu.

Harun kini menumbuki memek Siti dengan keras karena sudah sebentar lagi sampai. Demikian juga Siti. Akhirnya, mereka berdua berteriak nikmat dan mengalami orgasme bersamaan. Harun menyetorkan spermanya tepat di dalam rahim Siti.

Mereka akhirnya tidur dalam keadaan telanjang.

***

BAB SEMBILAN : PERKEMBANGAN DENGAN IBU

Bulan-bulan berikutnya Harun menikmati tubuh Siti dengan aman setelah menyirep semua orang yang ada di rumah Ki Asmoro Dewo. Walhasil, Siti hamil dua bulan berikutnya yang disambut dengan senang oleh suaminya. Ki Sangga Jagat, di lain pihak menjadi tahu bahwa cucu muridnya yang bertanggung jawab. Bukannya marah, ia malah memuji Harun ketika mereka hanya berduaan saja.

Oleh karena itu, Ki Sangga Jagat akhirnya pergi dari situ, karena ia merasa bahwa ilmu Harun sudah sempurna. Harun hanya perlu melatih semua ilmunya dengan tekun, maka dalam hitungan sepuluh tahun lagi, ilmu Harun hampir tidak ada orang lagi yang bisa mengungguli.

Namun, Harun belumlah puas. Dari awal mula, Ia hanya memiliki satu tujuan. Yaitu untuk mendapatkan ibunya sendiri. Sejauh ini, usahanya tidak berhasil. Ia belum berhasil menginvasi mimpi ibunya. Mungkin ini saatnya untuk menginvasi pikiran ibunya ketika ibunya masih sadar.

Maka mulailah Harun menjalankan rencananya. Ketika Sangga Jagat tidak lagi berada di rumah Ki Asmoro Dewo, praktis tidak banyak yang harus dipelajari Harun. Maka semakin jaranglah Harun bertandang ke sana. Siti merasa sedih, namun ia masih harus memikirkan jabang bayinya, sehingga untuk masalah ini tidaklah terlalu dipikirkan.

Harun mulai sering berada di rumah. Pulang sekolah ia langsung ke rumah. Kecuali akhir pekan di mana ia menghabiskan waktu bersama Jannah dan Atik. Di rumah, Harun mulai menghabiskan waktu bersama ibunya. Tak banyak kerjaan yang dilakukan ibunya, berhubung ibunya adalah isteri seorang yang kaya. Ibunya menghabiskan waktu dengan membaca, menonton TV, ataupun beraerobik. Segala macam pekerjaan rumah sudah ada pembantu yang melakukan.

Kini, Asih mendapati anaknya sering berada di rumah. Mereka berdua menjadi lebih akrab karena Harun senang sekali berbicara dengan Asih. Namun, Asih lama kelamaan merasa takut akan kedekatan mereka berdua. Tiap kali ia berbicara dengan Harun, pikirannya melayang-layang membayangkan Harun mencumbunya. Pertama-tama hanya berpelukan dan membelai-belai, lama kelamaan ia membayangkan Harun mencium pipinya, bahkan akhir-akhir ini Asih suka membayangkan berciuman bibir dengan anaknya.

Asih juga masih ingat bahwa mulai beberapa bulan lalu, ia selalu mimpi bermesraan dengan anaknya ketika ia tidur. Apakah artinya semua ini? Apakah karena ia sudah lama tidak mendapatkan kepuasan batin dari suaminya?

Lama kelamaan Asih merasa bahwa ia merindukan Harun bila Harun tidak di sisinya. Ia seakan dapat mencium aroma tubuh anaknya itu ketika anaknya sedang bersekolah. Di rumah, Harun seringkali latihan silat dengan hanya memakai celana pendek, setelah itu Harun akan masuk rumah dan berbincang dengan Asih. Aroma tubuh Harun dapat tercium jelas. Bila Harun tidak ada di rumah, seakan-akan Asih masih dapat mencium aroma itu. Asih tidak tahu bahwa Harun dapat mengirim sugesti dari jauh, sehingga sebenarnya Harunlah yang membuat Asih memikirkan ini semua.

Di pihak lain, ada dorongan dalam diri Asih untuk berpakaian seksi di depan Harun. Sejauh ini Asih dapat menolak keinginan itu. Namun akhirnya, akhir-akhir ini, Asih memberanikan diri memakai daster tipis selama di rumah. Sesuatu yang tak pernah ia lakukan. Ketika Harun melihat ibunya, Harun memuji Asih sebagai wanita yang cantik, yang mana membuat Asih berbunga-bunga.

Hari ini Asih memutuskan untuk tidak memakai BH. Sudah sepekan ini hatinya seakan menjerit untuk meminta agar melepaskan BH. Asih berusaha menolak keinginan ini. Namun, tiga hari yang lalu, Asih ingat, ketika Harun baru selesai latihan silat, dan Asih sedang menonton TV, Harun tiba-tiba saja duduk di sampingnya. Badan anak itu penuh keringat dan bau tubuhnya tercium dari jauh. Hari itu, Harun duduk merapat sehingga lengan kanannya yang basah oleh keringat bertempelan dengan lengan kiri Asih yang telanjang, karena dasternya adalah yang bermodel tali tanpa lengan.

Ada kejutan listrik di kulit Asih ketika kulit basah anaknya menempel di kulitnya. Dalam keterkejutannya, Asih tidak memperhatikan Harun yang sedang asyik mengoceh di sampingnya. Bayangan dirinya bercumbu dengan Harun sekilas tampil di pikirannya yang berusaha ia tekan jauh-jauh. Malamnya Asih masturbasi di kamar, membayangkan kulit hangat anaknya dan cumbuan bibirnya di bibir Asih. Ketika Asih tidur, dalam mimpinya, Harun meminta ibunya agar jangan memakai BH. Besoknya, Asih tidak menanggapi mimpi itu.

Asih menunggu sore hari ketika Harun selesai berlatih sambil membaca majalah. Kembali Harun duduk di sampingnya. Kedua lengan mereka bersentuhan. Asih pura-pura membaca majalahnya terus.

“Serius amat… baca apa sih?” Harun merubah posisinya, tangan kanan Harun yang tadi bersentuhan dengannya, kini diselusupkan ke belakang tubuh Asih yang tidak menyender sofa, namun belum bersentuhan dengan tubuh Asih. Sementara, Harun mencondongkan tubuhnya sehingga wajahnya melongok dari belakang tubuh ibunya untuk melihat majalah, ini menyebabkan dada kanan Harun menyentuh lengan kiri Asih.

Asih merasa tersetrum lagi ketika dada bidang anaknya menempel di lengan kirinya. Kata Asih, “Ini… rubrik tokoh dan peristiwa,” kata Asih sambil menarik majalah ke atas dan tubuhnya agak doyong ke belakang agar dapat dibaca anaknya. Gerakan kecil ini membuat Asih sedikit menyandar badan anaknya, sehingga kini samping bahu Asih pun menempel dada Harun. Daster Asih modelnya belahan rendah di punggung. Sehingga belikatnya telanjang dan menempel sebagian di dada kanan Harun.

Harun belagak tertarik lalu dengan tangan kiri memegang tepi majalah seakan ingin membaca lebih jelas sementara tangan kanannya disusupkan dari antara tubuh dan lengan ibunya untuk memegang majalah dari sisi satunya lagi.

“Oh iya… sekarang baru jelas tulisannya…” Kini Harun merangkul ibunya dari samping walau kedua tangannya memegang majalah. Berhubung ibunya lebih tinggi sedikit, maka dagunya menyentuh pundak kiri ibunya. Asih merasakan tubuhnya lemas dan tidak sengaja bersandar kebelakang. Asih dapat merasakan nafas hangat anaknya di bahu sebelah kiri dan memeknya mulai basah. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Entah berapa lama kedekatan mereka hingga akhirnya Asih tidak tahan lalu pamit untuk ke tempat tidur. Di sana ia masturbasi dengan penuh nafsu.

Malamnya Asih bermimpi lagi akan kemesraan mereka berdua. Dalam mimpi itu, ia tidak pakai BH di balik dasternya. Akhirnya, hari ini Asih tidak memakai BH dibalik dasternya.

Asih serba salah menunggu Harun sore harinya. Duduknya tak tenang walau memegang majalah, tak dipandangnya majalah itu. Akhirnya ia duduk bersandar di sofa, karena ia merasakan tubuhnya tidak bertenaga lagi menahan gejolak.

Harun akhirnya datang. Ia langsung duduk di samping ibunya lalu belagak ingin ikut baca juga. Perlahan Harun menyusupkan tangan kanan ke belakang tubuh ibunya. Mengejutkan Harun, ibunya bergerak mengingsut dan tahu-tahu menyenderkan kepalanya di kepala Harun. Bau harum tubuh ibunya tercium di hidung Harun.

Harun berusaha berkonsentrasi, namun tidak bisa. Kedua tangannya memegang majalah. Di sebelah bawah tangan ibunya, sehingga kini kedua tangan ibunya menindih kedua tangan Harun yang berkeringat. Harun berusaha membaca pikiran ibunya, dapat diketahui ibunya sedang horny, namun di dalam pikiran ibunya, ibunya hanya menyukai kedekatan fisik ini. Walaupun ingin bercumbu, tapi ibunya tidak mau lebih dari sentuhan saja. Oleh karenanya Harun tidak berusaha melakukan pendekatan lebih jauh. Ia merasa, usaha mendapatkan ibunya masih jauh dan perlu kesabaran lebih.

Harun menikmati saja kulit halus ibunya yang menempel di kulitnya. Punggung halus ibunya yang menempel di dadanya. Tangan halus ibunya yang menempel di tangannya. Wangi shampoo ibunya yang dapat dicium hidungnya dari rambut ibunya. Setidaknya kini hidung Harun dapat menempel di rambut ibunya yang hitam lurus dan panjang itu. Harun bernafas di rambut ibunya.

Sore itu sejuk, tapi kedua ibu dan anak itu berkeringat. Harun keringatnya sudah membasahi tubuh karena tadi dia baru latihan silat, sementara keringat Asih mulai keluar juga terlebih karena dekapan anaknya. Asih dapat merasakan nafas anaknya yang memburu seakan mengendusi rambutnya dengan penuh nafsu.

Asih memejamkan mata. Ia ingin lebih tapi di lain pihak ini semua tidak boleh terjadi. Setidaknya mereka berdekapan dan ini sedikitnya mengobati kerinduan Asih. Bau lelaki yang memancar dari tubuh anaknya telah membuat kemaluannya basah kuyup oleh cairan kewanitaannya. Asih bertekad untuk tidak melanjutkan hubungan ini lebih jauh.

Entah berapa lama mereka berdekapan. Keduanya tahu bahwa mereka bukan sedang membaca majalah. Toh halamannya tetap yang itu saja tanpa dibalik-balik. Suara langkah pembantu yang mendatangi ruangan itu membuat mereka berdua akhirnya memisahkan diri sambil masing-masing merasa kurang puas. Ada rasa birahi yang masih menggantung di sana.

Harun berusaha mengontrol diri. Setiap sore setelah ia mendekap ibunya, ia pergi ke rumah Atik atau Jannah. Dan setelah menyirep seisi rumah, ia lalu menggauli salah seorang pacarnya dengan buas sambil membayangkan bagaimana rasanya menyetubuhi ibunya sendiri.

Telah sebulan lewat, dan perhubungan dengan ibunya tetap hanya sebatas mendekap. Namun perbedaannya, akhirnya keduanya tidak perlu pura-pura membaca lagi. Suatu sore, ibu Harun sedang pusing dan tidur-tiduran di tempat tidurnya. Harun masuk kamar ibunya dan menanyakan keadaan perempuan itu. Asih hanya bilang bahwa ia sedikit pusing. Harun membaca pikiran ibunya dan mendapati bahwa Ibunya ingin didekapnya seperti biasa tapi bingung untuk mengutarakannya.

“Mungkin karena masuk angin,” kata Harun, ”seharusnya jangan tidur tanpa selimut memakai daster tipis ini. Nanti ibu kedinginan. Biarlah Harun yang membantu.”

Lalu Harun menghampiri ibunya di tempat tidur. Ibunya tidur miring menghadap jendela, dan Harun menaiki tempat tidur lalu berbaring miring menghadap punggung ibunya. Harun tahu ibunya deg-degan namun menanti dekapannya.

Harun lalu mendekap ibunya dari belakang. Kali ini kontol dalam celananya menempel di pantat ibunya yang terbalut celana dalam dan daster. Berhubung ibunya masih lebih tinggi sedikit, maka hidung Harun menempel di bahu ibunya yang halus. Dadanya mendekap punggung ibunya dan kedua tangannya melingkari tubuh ibunya dan kedua telapaknya memegang telapak tangan ibunya.

Asih kaget mendapati kontol anaknya begitu besar dan keras menekan pantatnya. Ternyata jauh lebih besar dari milik suaminya. Tubuh penuh keringat Harun menempel di tubuh belakang Asih mengirimkan sensasi nakal ke sekujur tubuh perempuan itu. Hidung Harun berkali-kali mengendus kulit bahu Asih dalam-dalam. Asih merasakan seluruh tubuhnya kelu karena nafsu birahi.

Harun mengecup bahu kanan ibunya. Asih terkejut. Ia tahu bahwa seharusnya anaknya tidak boleh menciumnya seperti itu, seberapapun besar keinginan mereka berdua akan hal itu terjadi.

“Jangan, Run. Kamu ga boleh cium Ibu seperti itu.”

“Emang ga enak, ya, bu?”

“Bukan begitu, Run. Kamu anggap apa ibumu ini? Hormati ibu, nak…”

Tapi tidak ada nada marah di suara ibunya. Harun kemudian menempelkan bibir dan hidungnya di punggung bagian tengah antara belikat ibunya lalu menghirup bau tubuh ibunya dalam-dalam sambil mengeratkan dekapannya.

“Run, sadar. Ini ibumu, nak…”

Tapi tidak ada juga perlawanan. Harun terus menghirup aroma tubuh ibunya dalam-dalam. Ibunya sungguh wangi. Walaupun belum mandi sore, dan bau sabun dari mandi pagi telah hilang, tapi ibunya memiliki aroma tubuh yang jarang dimiliki wanita lain. Tidak ada bau asem atau apek. Bau tubuh ibunya sangat lembut dan manis, aroma itu akan perlahan mengisi lubang hidung, namun lama kelamaan meniadakan bau-bau lain di udara. Sehingga aroma tubuh ibunya itu seakan menguasai indera penciuman Harun dan menyerang otak Harun dengan tanpa perlawanan. Aroma tubuh ibunya seakan suatu candu yang berhasil meruntuhkan segala kekuatan dan logika Harun.

Harun mulai mengecupi punggung telanjang ibunya yang tak tertutup daster dengan bernafsu. Suara kecupan bibirnya berkali-kali terdengar cepat dan semakin keras. Kulit ibunya begitu halus dan licin dan putih. Seakan diciptakan untuk dinikmati kaum lelaki. Punggungnya bagai pualam maha indah yang mengeluarkan suatu rangsangan yang tak dapat ditolak. Punggung yang kini bertubi-tubi diciumi Harun secara buas.

Suara ibunya protes tidak lagi diindahkan Harun. Lagipula protes itu terdengar tidak sungguh-sungguh, seakan ibunya mengatakan itu hanya sebagai suatu keharusan saja, suatu kalimat yang seharusnya dikatakan seorang ibu, namun, tidak ada nada perintah tegas yang memperkuat perkataannya.

Lidah Harun mulai menjilati punggung mengkilat ibunya. Rasanya begitu halus di lidah dan memiliki rasa yang tak dapat dijabarkan dengan kata-kata. Tubuh ibunya bukan tubuh manusia, bagi Harun inilah wanita paling cantik dan indah yang pernah ia temukan. Wanita yang memiliki pesona bidadari. Harun yakin bidadari yang dilihat Jaka Tarub bahkan tidak mampu bersaing dengan ibunya.

Asih kini hanya terdiam dan hanya bisa mendesah. Lidah kasar anaknya membuat kulit punggungnya merasakan suatu perasaan ngilu yang menggairahkan. Asih harus merapatkan selangkangan karena memeknya sangat gatal minta digesek-gesek. Apalagi beberapa saat kemudian Asih merasakan Harun mulai mengenyot-ngenyot punggungnya. Mulai dari bahu, belikat dan punggung yang tidak tertutup pakaian tidak luput dari hisapan Harun. Kontol Harun mulai menekan-nekan belahan pantat Asih, berusaha mencari celah kenikmatan yang kini sedang basah kuyup dan bergetar oleh nafsu binatang.

Namun ketika tangan kanan Harun mulai merambah nakal, dan tahu-tahu menyelusup masuk dari atas daster dan menggenggam payudaranya, Asih tiba-tiba berteriak marah, “Hentikan! Tangan kamu ga boleh begitu!” Nada perintah yang tegas dan penuh amarah terdengar. Harun terdiam beberapa saat. Tangannya ditarik. Keheningan melanda kamar itu. Asih berusaha menenangkan nafas. Harun masih mendekapnya dari belakang, tangan kanan Harun sekarang memegang pinggulnya. Harun sedang berusaha membaca pikiran ibunya. Ternyata ibunya mempunyai batas jelas, bahwa perempuan ini tidak mengijinkan lebih jauh dari mendekap dan mencium saja.

Akhirnya, Harun merasa bahwa tidak ada rotan, maka akarpun jadi. Ia mengetes reaksi ibunya dengan mencium bahunya lagi. Kali ini tidak ada reaksi. Maka Harun mulai menciumi bahu dan punggung ibunya lagi. Pantatnya ia tekan lagi ke pantat ibunya. Perlahan ia menggoyangkan pantatnya, tidak tergesa-gesa, sambil terus menyerang punggung telanjang ibunya.

Kemudian Harun memberanikan diri menciumi lengan ibunya sambil menatap wajah ibunya dari samping. Ibunya terdiam sambil memejamkan mata. Dengan tangan kanannya yang tadi di pinggul, Harun menggenggam telapak kanan ibunya. Ibunya membalas menggenggam. Harun mengangkat tangan kanan ibunya hingga mencium telapak tangan ibunya. Kemudian ia kembali menciumi bahu ibunya.

Asih menggerakkan pantat dan kakinya sehingga kini kaki kanan Harun dijepit kedua kakinya, sementara kontol Harun kini menempel di pantat kirinya. Asih menggerakkan pantatnya sesuai irama goyangan Harun, sehingga kini Harun seakan sedang mengentoti pantat kiri ibunya. Gerakan ini membuat paha Harun juga seakan menggeseki vagina Asih yang masih berbalut celana dalam.

Harun dapat merasakan hawa panas di selangkangan ibunya yang menunjukkan sebenarnya ibunya horny pula. Namun, ibunya hanya mengijinkan mereka saling menggesek kelamin dengan baju masih terpasang. Whatever. Bagi Harun ini adalah kemajuan.

Aroma punggung dan bahu ibunya sudah bercampur dengan bau mulutnya sendiri karena setiap jengkalnya sudah pernah dijilat, dikenyot dan dicupangnya. Maka dari itu Harun memberanikan diri dan mulai menciumi leher jenjang ibunya.

Ibunya melenguh pelan dan kedua telapaknya menggenggam erat kedua telapak anaknya sambil menaruh kedua tangan itu di dadanya yang montok, mengakibatkan Harun lebih erat lagi memeluk Asih dari belakang. Harun dapat merasakan kekenyalan payudara ibunya di telapak tangannya yang bergenggaman dengan telapak ibunya.

Lidah Harun mulai menyapu leher jenjang dan putih milik ibunya. Ibunya menggeleng-gelengkan kepala tanda mulai meningkat birahinya. Barulah ketika Harun menyedot leher ibunya itu, ibunya berteriak kecil lalu menjepit paha kanan Harun dengan kuat. Akhirnya Asih orgasme.

Harun masih asyik menyelomoti leher ibunya dan asyik menggesekkan kontolnya di pantat ibunya, ketika tiba-tiba ibunya menjauhkan diri, lalu menolak kedua tangan Harun.

“Sudah!” bentak ibunya. “Kamu jangan kayak binatang! Keluar dari kamar!!”

Harun membaca pikiran ibunya dan mendapati bahwa ibunya sungguh-sungguh serius dan ada niatan untuk mengusir Harun dari rumah ini. Akhirnya, walaupun kentang, Harun mematuhi permintaan ibunya.
Sabar, pikir Harun. Semua ada waktunya.

***

BAB SEPULUH : PERUBAHAN TAK DISANGKA

Setelah itu, Asih selalu menghindari berduaan dengan Harun. Bila hanya mereka berdua di rumah, Asih akan mengunci diri di kamar. Harun walaupun dapat membaca pikiran ibunya dan menanamkan sugesti erotis ke benak ibunya, namun watak ibunya yang keras dan teguh tetap menolak hubungan gelap dengan anak sendiri.

Harun sudah putar otak ke sana kemari namun tidak ada ide baru yang muncul untuk dapat meningkatkan hubungan dengan ibunya ke arah yang lebih panas. Bahkan hubungan yang telah diusahakannya berbulan-bulan, kini menjadi renggang dan usahanya itu bukan bertambah maju malah bertambah mundur.

Benak ibunya kini memang telah terbiasa dengan pikiran erotis, bahkan ibunya tidak berusaha menolak bayangan dirinya berciuman hot dan berpelukan dengan Harun. Ibunya juga mulai masturbasi dengan membayangkan disentuh, diraba dan dicium anaknya. Namun, benak ibunya agak kompleks jalan pikirannya. Di suatu pihak, ibunya mulai menikmati membayangkan kebersamaan dengan Harun, namun di lain pihak, benak itu yakin bahwa kenikmatan ini seharusnya hanya dalam pikiran saja, dan tidak boleh sama sekali diaktualisasikan dalam kehidupan nyata.

Namun, dua minggu kemudian, ada kejadian yang menyebabkan segalanya berubah di dalam keluarga mereka. Perhubungan antara Harun dan ibunya yang tampaknya tak akan bergerak lebih jauh, akhirnya berubah karena ada faktor dari luar.

Saat itu hari Kamis. Seto, ayah Harun, pagi-pagi berangkat sebelum Harun bangun. Ketika Harun bangun dan selesai mandi, Harun melanjutkan dengan sarapan. Ibunya sedang sarapan juga. Mereka ditemani oleh Bi Ijah yang melayani mereka.

“Ibu,” kata Harun membuka pembicaraan. “akhir-akhir ini ayah sering pergi pagi-pagi dan pulang malam, terkadang bahkan lebih dari sehari. Apakah ayah sedang membuka usaha baru?”

Asih tersenyum pahit dan menggeleng. “Tidak, nak. Usaha ayahmu di kota sedang mengalami banyak permasalahan. Ayahmu sedang berusaha untuk mengatasi permasalahan ini.”

Harun yang tidak mengerti mengenai bisnis hanya mengangkat bahu dan kembali menikmati sarapannya. Yang tidak ia ketahui adalah permasalahan bisnis ini adalah permasalahan yang akan mengubah segalanya bagi keluarga mereka.

Seto tidak pulang hari itu, bahkan Jumat pun tidak. Barulah pada sabtu siang, Seto pulang ke rumah. Namun kali ini, ia ditemani serombongan orang. Orang-orang itu tampak berpotongan tukang pukul dan memiliki tampang yang seram. Ada lima orang yang ikut dengan Seto. Empat orang diantaranya berusia antara dua puluh sampai tigapuluh tahun. Yang satu lagi tampak berusia empat puluh tahun, yang sepertinya adalah pemimpin para tukang pukul lainnya.

Begitu orang-orang ini masuk rumah, Harun sudah mengetahui bahwa bahaya besar telah mendatangi. Empat orang yang lebih muda itu memikirkan hal-hal keji untuk mengeruk keuntungan dari Seto, ayah Harun! Namun, orang yang paling tua, memiliki tampang keji dan culas, tetapi memiliki benak yang kuat. Tidak mudah Harun membacanya.

Belum sempat Harun berusaha konsentrasi lebih kuat lagi untuk membaca si tua, Seto sudah berkata dengan nada gembira, “Tole! Perkenalkan! Ini Ki Jagatsudana! Orang pinter yang sakti dan terkenal se-Nusantara!”

Bagaikan petir di siang bolong, berita ini mengagetkan Harun sehingga jantungnya seakan mau copot! Ternyata ada musuh bebuyutan perguruan Harun tepat di depannya.

“Ngaco!” kata begundal-begundal pengiring Jagatsudana, ”Yang Mulia Ki Jagatsudana ini PALING sakti dan PALING terkenal!”

Seto mengangguk-angguk sambil meminta maaf. Lalu menyilakan para tamunya duduk di ruang tamu. Harun pun ikut duduk, namun agak jauh dari mereka. Para tamu dan ayahnya duduk di bangku yang mengelilingi meja berukir, sementara Harun duduk di salah satu bangku kayu yang rapat ke dinding, sehingga para tamu memunggunginya.

Ki Jagatsudana dan begundalnya tidak terlalu memperhatikan Harun yang dianggap bocah bau kencur, sehingga keberadaan Harun dianggap sepi saja. Lalu kata Seto, “Asih! Kemari, Bu! Ada yang mau Bapak kenalkan!”

Ketika Asih masuk ruang tamu, Harun menjadi muak, karena keempat begundal itu segera berpikiran jorok melihat perempuan cantik, putih dan seksi seperti ibunya itu. Berbagai angan-angan mesum mereka menyetubuhi ibunya membuat Harun merasa limbung.

Pada saat itu, tiba-tiba Harun merasa pikiran Ki Jagatsudana tidak tertutup lagi. Rupanya kecantikan ibunya membuat benak Ki Jagatsudana segera merubah dari posisi defensive menjadi offensive. Ki Jagatsudana mengirimkan perintah kepada ibunya untuk menuruti kehendak lelaki itu. Harun yang tidak siap menjadi tidak tahu apa yang harus dilakukan dan terus mendengarkan saja.

Ibunya berjalan ke arah para tamu, sementara benak ibunya kaget melihat seorang lelaki yang lama-kelamaan kelihatan gagah sekali di matanya. Ada bisikan dalam hatinya untuk menyerah kepada lelaki itu, ada godaan dalam hatinya untuk memberikan mahkotanya kepada lelaki itu…

Harun panik. Tetapi ia mendapatkan suatu kemajuan. Ki Jagatsudana ketika sedang berusaha menguasai mental seseorang, seketika itu juga, melonggarkan penjagaan atas benaknya sehingga Harun dapat membaca pikiran lelaki itu.

Kini niatan lelaki itu sudah dapat diketahui Harun. Ki Jagatsudana sedang ingin menguras harta ayahnya. Selama ini Ki Jagatsudana menjadi kaya bukan karena menjadi paranormal yang memberikan jasanya kepada para client dan dibayar mahal oleh para kliennya, melainkan justru kekayaan para kliennya yang ia sedot. Ki Jagatsudana menggunakan kekuatan pikirannya untuk mempengaruhi para korbannya, sehingga bukan saja harta mereka lenyap sebagian, bahkan seringkali para isteri dan anak si korban menjadi santapan si lelaki bejat ini. Entah berapa banyak isteri orang yang ia hamili, Ki Jagatsudana sendiri tidak tahu.

Harun bergidik. Namun ia sedikit merasa lega karena mental ibunya yang kuat itu, masih melakukan perlawanan terhadap usaha cuci otak Ki Jagatsudana. Sepanjang pembicaraan sore ini antara ayah, ibu dan Ki Jagatsudana, dari luar tidak terlihat ada yang mencurigakan. Tetapi bila orang dapat mendengarkan pikiran seperti Harun, maka mengetahui bahwa Ki Jagatsudana sedang berdaya upaya mengalahkan tekad Ibunya.

Ketika malam, maka pembicaraan dilanjutkan di meja makan, sambil menyantap makan malam yang mewah. Karena Seto sudah menyuruh orang untuk menyiapkan makanan yang lezat. Sebelum makan, Asih pamit untuk mandi. Demikian pula Harun karena sebenarnya ia ingin melindungi ibunya.

Dan benar saja, ketika ibunya mandi, Ki Jagatsudana yang bertekad untuk meniduri Asih malam ini, terus mengirimkan perintah-perintah untuk menyerah kepada benak ibunya. Harun merasakan ibunya seakan-akan mulai melemah, oleh karena itu, Harun dengan nekad mulai ikut masuk ke dalam benak ibunya dan memberikan sugesti sebaliknya. Setiap kali Ki Jagatsudana mengirimkan gambar dirinya sedang bermesraan dengan ibunya, Harun menyisipkan perasaan mual kepada ibunya. Sehingga ibunya menjadi bingung, terkadang ia merasakan suatu perasaan birahi (yang ditanam Jagatsudana), namun di lain pihak Ia merasakan ingin muntah bila melihat wajah lelaki itu (yang ditanam Harun dalam benaknya).

Ki Jagatsudana bingung. Belum pernah ia menghadapi wanita sekuat ini. Memang banyak sekali wanita bermental kuat. Namun yang bermental baja seperti Asih ini dapat dihitung dengan jari. Biasanya untuk jenis yang ini, maka hanya perkosaan yang bisa dilakukan untuk menikmati tubuhnya. Sayang sekali, bahwa jenis yang seperti ini biasanya akan bunuh diri bila kehormatannya diambil paksa.

Akhirnya untuk sementara Ki Jagatsudana tidak menyerang Asih lagi, yang membuat Harun lega. Sayangnya, penghentian serangan ini justru membuat benak Ki Jagatsudana tertutup lagi. Harun tidak tahu lagi apa yang dipikirkan musuhnya itu. Maka Harun menenangkan diri dengan semedi, sebelum makan malam dimulai, untuk bersiap-siap menghadapi malam nanti yang dipastikan akan ramai.

Dalam meditasinya, Harun merenungkan banyak hal mengenai pertempuran yang akan terjadi nanti malam antara dia dan Ki Jagatsudana sekalian.

Pertama, ia adalah anak remaja yang belum sepenuhnya dewasa. Walaupun bakatnya besar, dan untuk soal ilmu kebatinan, mungkin ia menang melawan ki Jagatsudana, tetapi soal ilmu silat, sudah pasti ia akan kalah dari Ki Jagatsudana. Bila mereka berdua bertempur, Harun tidak yakin ilmu kebatinannya mampu menembus barikade yang menutupi pikiran Ki Jagatsudana. Jadi, perlawanan frontal sebaiknya dihindarkan.

Kedua, Ada lima orang yang akan jadi lawanannya. Sehingga, selain kualitas yang kalah, secara kuantitas ia kalah jauh malah. Lagi kesimpulannya, perlawanan frontal adalah bunuh diri.

Ketiga, malam ini, bila tak ada perlawanan dari tuan rumah, maka kelangsungan keluarga Seto akan berakhir. Dari penerawangannya pada benak musuh-musuhnya, Ki Jagatsudana akan menghipnotis ayahnya untuk memberikan semua hartanya kepada lelaki bejat itu, kemudian akan menggagahi ibunya.

Ayahnya akan hancur, sementara ibunya yang memiliki mental baja, akan berakhir dengan tragis, bila akhirnya Ki Jagatsudana sudah capek menyerang secara mental dan memutuskan untuk menyerang secara fisik atau dengan kata lain memperkosa ibunya.

Harun merasa tak berdaya. Keringat menetes dari kulitnya, padahal udara di kamar tidurnya tidaklah panas. Ia merasa takut berhadapan langsung dengan musuhnya, sementara ia tidak punya pengalaman bertempur melawan musuh sama sekali. Selama ini ia hanya latihan dan latihan saja. Kemampuan pikirannya yang menjadi andalannya pun ia rasakan tidaklah cukup. Harun tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Suara pintu dibuka. Asih, ibunya masuk. Ibunya baru mandi dan kini mengenakan baju yang biasanya dipakai untuk pengajian. Lengkap dengan jilbabnya. Ibunya tampak cantik. Namun, ada sesuatu dalam sinar matanya. Ada sirat ketakutan di sana. Harun berusaha membaca pikiran ibunya, Harun dapat merasakan bahwa ibunya diselimuti perasaan cemas akan tamu-tamu ayahnya. Insting wanita yang kuat. Oleh karena itu ibunya memakai baju tertutup seperti ini.

“Sudah saatnya makan. Ayo temani ibu ke ruang makan.” Ada nada tegas, namun bukan perintah. Lebih ke permohonan. Ibunya merasa aman bila di samping Harun.

Entah kenapa. Harun merasa sedih, karena merasa tak akan mampu melindungi ibunya melawan paman gurunya itu. Namun, suara kecil di dalam batinnya berteriak keras. “Apapun yang terjadi, aku harus berusaha! Aku harus berusaha melawan kejahatan! Aku harus berusaha berjuang demi keluarga!”

Akhirnya Harun bangkit berdiri lalu menemani ibunya ke ruang makan.

***

BAB SEBELAS : PERTARUNGAN HIDUP DAN MATI

Tubuh Harun gemetar ketika berjalan, namun ia menahannya. Ia tidak ingin ibunya melihat bahwa anaknya yang ia andalkan sedang ketakutan. Maka dengan segala kekuatannya ia berusaha menekan rasa ketakutannya itu jauh ke dalam lubuk hatinya yang sedang berdebar keras memompa darahnya ke sekujur tubuhnya.

Justru di saat seseorang sedang mengalami takut akan kematian, di sanalah ia dapat merasakan kehidupan pada puncaknya. Setiap nafas yang ditarik dan dihembuskan, setiap detak jantung yang berdebar di rongga dadanya, setiap peluh yang menetes, setiap tiupan angin di kulit, setiap langkah kaki yang berderap, barulah secara sadar dirasakan bahwa kehidupan itu begitu indahnya, begitu kompleks, begitu rapuhnya…

Demikianlah Harun baru merasakan apa artinya hidup dan sebesar apakah berharganya hidup. Perasaan itu membuat Harun ingin bergegas meninggalkan rumah itu saat ini juga. Untuk berlari jauh demi menyelamatkan diri. Namun, keluarganya membuat kakinya menjejak lantai keras-keras, sekeras kemauannya untuk membela keluarganya habis-habisan. Tak peduli ada seribu Ki Jagatsudana di depan mata, sampai darah terakhir menetes, barulah perjuangan ini akan berakhir…

Para tamu dan Seto telah duduk di meja makan. Sisa dua bangku lagi, bangku di kiri dan kanan Seto kosong. Lelaki-lelaki bejat itu berusaha untuk menempatkan Asih di samping Ki Jagatsudana. Dengan cepat, Harun memasuki pikiran Seto lalu memerintahkan ayahnya itu untuk bergeser ke samping kanan. Harun secara cepat pula menaruh ibunya di antara ayahnya dan dia.

Ki Jagatsudana tampak terkejut. Ia sudah memasuki pikiran Seto sebelumnya dan tidak ada niat apapun untuk pindah kursi. Namun di detik terakhir lelaki itu bergerak dan membuat istrinya kini tak dapat dijangkaunya lagi. Dicobanya untuk masuk ke dalam pikiran Seto lagi, dan dengan terkejutnya Ki Jagatsudana melihat bahwa pikiran Seto sudah berubah, Seto bergerak menggeser agar isterinya diapit keluarga. Padahal sebelumnya Seto tidak mempunyai pikiran apa-apa mengenai hal ini.

Ada sesuatu yang aneh di sini. Apakah ada orang pintar di daerah ini yang tidak ia ketahui? Ia mendengar dari orang-orang bahwa adik seperguruannya Ki Asmoro Dewo ada di daerah ini, namun tidak mungkin bocah itu berani melawannya. Namun, kalau benar si bangsat itu yang menjadi biang keladinya, maka bayarannya akan mahal sekali!

Ki Jagatsudana meramkan mata dan mulai berkomat-kamit. Harun merasakan kepalanya seakan ada yang menyerang. Sambil berusaha bertahan ia mencoba melihat pikiran ayahnya untuk mencari tahu apa yang sedang dilakukan oleh musuhnya ini.

Benak ayahnya tampak mulai menutup seakan mau tidur. Rupanya Ki Jagatsudana sedang menyirep seisi ruangan. Harun mulai pura-pura tertidur, ia mengirimkan gambaran palsu kepada benak musuhnya agar yang diterima Ki Jagatsudana adalah Harun juga terpengaruh sirep itu. Rupanya sirep itu hanya ditujukan kepada keluarga Harun, karena para begundalnya tidak terpengaruh.

Ketika ayah dan ibunya tertidur, Harun juga pura-pura tertidur.

“Bagus, mereka sudah tidur semua… Dodo, Anwar, Ujang dan Adi, siapkan senjata… tampaknya kita didatangi tamu.”

Harun dalam posisi yang seakan tidur di meja makan, mendapati benak Ki Jagatsudana terbuka, karena lelaki itu sedang melakukan ‘scanning’ dengan mata batinnya untuk melihat apakah ada Ki Asmoro Dewo di sekeliling rumah itu. Sementara itu, para begundalnya berdiri dan meloloskan golok dari balik baju mereka.

Melihat kesempatan bagus, Harun segera menaruh gambaran palsu di benak musuhnya itu, ini adalah jebakan yang baik menggunakan rasa takut musuhnya sendiri.

Ki Jagatsudana merasakan ada seseorang di luar rumah, dan orang itu tampak memiliki mata batin yang kuat, karena tak dapat diserang secara batin.

“Serang! Ada orang di depan rumah!” perintah Ki Jagatsudana kepada begundal-begundalnya.

Anak buah lelaki itu berlarian ke depan. Sementara Ki Jagatsudana meraih pisau di meja lalu mendekati Asih. Harun mendapati pikiran lelaki itu yang sekarang tidak terjaga sama sekali memperlihatkan rencana untuk menggunakan keluarga Harun sebagai sandera, bila ternyata musuh Ki Jagatsudana, entah itu Asmoro Dewo atau bukan, ternyata mengalahkan begundal-begundal miliknya, dan bahkan lebih sakti daripadanya. Untuk itu keluarga Harun dapat digunakan sebagai barter nyawa.

Harun melihat bahwa musuhnya sedang lengah. Oleh karena itu ia segera menginvasi pikiran empat begundal-begundal itu. Mereka berempat telah sampai di depan rumah dan tidak mendapati siapa-siapa. Namun, tiba-tiba saja, teman yang disamping mereka berubah menjadi manusia serigala. Ini tentu saja ulah Harun, yang mempengaruhi pikiran mereka. Selain membuat pandangan para begundal itu berubah, Harun juga membuat hati mereka menjadi nekat. Bukannya takut melihat ada manusia serigala di samping mereka, mereka malah kalap saling menyerang satu sama lain.

Mendadak saja keempat orang itu saling berbacokan satu sama lain. Ki Jagatsudana kaget mendengar bunyi pertempuran di luar. Ia segera berusaha membaca pikiran para begundalnya. Harun tentu saja segera melakukan intercept, dan membuat apa yang dilihat mata batin Ki Jagatsudana berbeda dengan kenyataan. Yang dilihat Ki Jagatsudana adalah empat orang anak buahnya sedang asyik mengeroyok Ki Asmoro Dewo dan orang itu sekarang sedang keteteran di serang bahkan mulai ada luka di sana-sini.

“Hahahahah! Asmoro Dewo! Dari dulu ilmu silatmu cuma segini saja!”

Harun di lain pihak mulai mempengaruhi para begundal itu agar berkelahi semakin jauh dari rumah, sementara di mata Ki Jagatsudana ke empat begundalnya sedang mengejar Asmoro Dewo yang sedang terpontang panting kabur. Dalam kenyataannya, setelah hampir satu kilo empat orang itu berlari sambil bacok-bacokan, mereka jatuh ke sungai yang tak jauh dari situ dan mati tenggelam.

Ki Jagatsudana tertawa terbahak-bahak dan segera meminum anggur yang ada di meja langsung dari botolnya. Rencananya setelah makan malam selesai mereka akan minum anggur, namun kini botol itu ditenggak habis oleh lelaki bejat itu.

Kini Harun sudah dapat konsentrasi karena tidak mempengaruhi empat orang begundal-begundal itu. Di tambah lagi, Anggur Perancis yang dipunyai ayahnya itu sangat keras buatan tahun 1920. Kini Ki Jagatsudana tidak peduli lagi dengan pertahanan mentalnya, melainkan mulai berpesta sendirian di ruang makan itu. Maka perlahan-lahan kekuatan pikiran Harun sudah mulai menyelimuti pikiran Ki Jagatsudana, walaupun lelaki itu belum menyadarinya.

Ki Jagatsudana baru sadar kembali bahwa Asih, wanita idamannya itu sedang tidur di meja makan. Dengan tergesa-gesa ia menarik jilbab pink Asih sehingga copot dan rambut hitam ibunya yang panjang hingga pangkal lengannya tertarik paksa sehingga menjuntai-juntai selama beberapa saat. Dijenggutnya Asih lalu dinikmatinya wajah perempuan yang indah itu.

“Harum tenaaaan… bangun sampeyan!” perintah lelaki itu.

Asih tiba-tiba terbangun dan seketika itu juga kaget bukan kepalang. Ia mendapati dirinya sedang dijambak Ki Jagatsudana yang sedang berdiri di sampingnya, sementara baik suami maupun anaknya tampak terkulai di meja makan.

Asih ingin berteriak, namun tiba-tiba saja Ki Jagatsudana menariknya ke belakang keras-keras sehingga perempuan itu terhempas ke lantai bersama kursi yang jatuh. “Jangan berisik! Lihat pisau ini!”

Dari lantai Asih melihat lelaki itu menaruh pisau yang digenggamnya di leher anak satu-satunya, Harun. “Jangan sakiti anakku!” teriak Asih sambil mengeluarkan air mata.

“Tenang saja, manis. Kalau kamu mau menurut, maka tidak ada yang akan aku lukai,” kata Ki Jagatsudana dengan perlahan sambil menghampiri Asih bak singa yang mengincar mangsanya di hutan.

Harun yang telah ’memegang’ benak musuhnya, belum melakukan apa-apa, melainkan melihat dulu apa yang akan musuhnya lakukan. Selain itu, kenyataan bahwa ibunya akan diperkosa membuat Harun menjadi horny dan rudalnya tahu-tahu sudah keras.

“berdiri!” bentak Ki Jagatsudana. Asih berdiri. “Buka bajumu!”

Asih terdiam sejenak, namun karena takut anaknya akan disakiti, akhirnya dengan tangan gemetar ia membuka pakaiannya. Dengan sedikit susah, kedua tangan Asih menjangkau resleting yang ada di belakang gaun pinknya yang lebar itu. Gaun itu biasa disandingkan dengan jilbab. Gaun yang lebar dan tidak menunjukkan aurat sama sekali. Gaun panjang semata kaki.

Setelah resleting sudah ditarik penuh, maka tali pinggang Asih kendorkan. Perlahan lalu Asih menarik pakaiannya sehingga sedikit demi sedikit tertarik ke bawah. Harun yang penasaran, mengintip. Kebetulan posisi tidur pura-puranya adalah menelungkupkan kepala di kedua tangan di meja, sehingga dengan sedikit mengubah posisi badannya, ia dapat melihat ibunya dan punggung Ki Jagat Sudana.

Perlahan-lahan bahu putih ibunya yang dihiasi tali BH terlihat. Perlahan pakaian itu terbuka lagi ke bawah memunculkan sedikit demi sedikit bagian dada Asih. Akhirnya setelah melewati cup BH, pakaian itu terjatuh ke lantai. Kulit ibunya putih namun agak kekuningan, sehingga tidak Nampak pucat, melainkan berkilauan menantang ditingkahi oleh lampu kamar makan.

BH dan celana dalamnya berwarna hitam yang sangat kontras dengan warna kulit tubuhnya yang ramping itu. Tonjolan dadanya yang masih berbungkus BH hitam itu menjadi lebih berkesan untuk dilihat. Lekuk bukitnya tampak makin terlihat dan makin menggairahkan. Apalagi dada itu kini naik turun disebabkan rasa takut, yang juga mengakibatkan peluh mulai berjatuhan.

Setelah Asih mandi, perempuan itu memutuskan untuk tidak memakai parfum, agar supaya tidak menarik nafsu para tamunya itu. Apalagi, Asih pun mandi tanpa menggunakan sabun. Bagi Asih, siapa tahu para tamunya itu tak menyukai bau badannya yang tanpa sabun ataupun parfum.

Namun, di malam yang sepi itu, angin dari pintu depan yang tidak tertutup rapat oleh para begundal, masuk dengan kencangnya, membanting pintu itu. Udara malam itu masuk terus ke dalam ruangan makan yang ada tidak jauh dari ruang tamu, pertama-tama menghantam badan Asih yang setengah telanjang dan berkeringat, kemudian angin itu bertiup lanjut ke arah Ki Jagatsudana dan Harun.

Bau tubuh Asih yang lembut tertiup jelas ke arah dua lelaki itu. Sontak kontol Harun berdenyut penuh nafsu, dan demikian pula Ki Jagatsudana. Nafsu sudah memuncaki kepala kedua lelaki itu.

Namun, hanya seorang yang memiliki kepala dingin. Dialah Harun. Dalam nafsunya, Harun mendapati musuhnya yang bernafsu itu kini sudah lupa daratan, suatu keadaan yang mampu ia gunakan. Maka, sesaat sebelum Ki Jagatsudana menerkam ibunya, kekuatan pikiran Harun yang sudah membungkus benak Ki Jagatsudana, kini sekuat tenaga dikerahkan untuk menggempur benak musuhnya itu.

***

BAB DUA BELAS : KEMENANGAN HARUN

Bila ditelaah secara lebih jauh, kemenangan seseorang bukan selalu berarti bahwa orang itu lebih hebat segalanya dari lawannya. Tetapi sang pemenang mampu menggunakan segala kesempatan yang baik, untuk memaksimalkan kemampuannya untuk meraih kemenangan itu. Itu yang biasa terjadi. Ada pula kemenangan yang diraih secara keberuntungan, ini yang tidak biasa terjadi. Biasanya orang yang karena beruntung dapat menang, maka akan sulit mengulangi kesuksesan itu. Lain halnya dengan orang yang menang karena kecerdikannya memanfaatkan peluang, atau point pertama tadi.

Demikianlah kemenangan Harun atas Ki Jagatsudana. Ini adalah kemenangan karena kecerdikan dan kesabaran. Dua hal yang tidak diterapkan Jagatsudana. Apakah kemenangan ini sepenuhnya karena kehebatan Harun? Tidak juga. Bila Jagatsudana tidak takabur, tentu saja tidak akan terjadi.

Yang jelas, kekalahan ini seakan sudah digariskan. Pertama, Ki Jagatsudana bertemu dengan ayah Harun, menganggap ayah Harun ini orang bodoh, lalu memutuskan untuk memanfaatkannya. Ia tidak tahu bahwa anak orang ini memiliki kemampuan yang tiada duanya dalam hal kebatinan. Kedua, dari semenjak melihat Asih, Ki Jagatsudana sudah mabok kepayang akan birahi kepada perempuan ini, sehingga banyak sekali mengurangi kemampuan batiniahnya. Ketiga, Ki Jagatsudana yakin bahwa di rumah Seto si goblok itu, dia tidak ada tandingannya.

Di lain pihak, Harun yang walaupun harus memerangi rasa takutnya, akhirnya mampu berpikir dan mencari strategi. Bukan strategi yang direncanakan jauh hari, melainkan strategi yang digunakan sesuai dengan perkembangan keadaan. Inilah kecerdikan yang jarang dimiliki paranormal lainnya.

Ya, kalau anda berfikir bahwa setelah kejadian ini Harun menjadi paranormal, maka tebakan anda benar sekali. Saking hebatnya Harun, maka banyak sekali orang-orang Jakarta yang datang ke tempat padepokan Harun. Banyak kisah yang diceritakan ketika Harun sudah dewasa dan menjadi paranormal kawakan, salah satunya “Akibat Ke Dukun”, yang dilaporkan oleh saudara Pemanah Rajawali dengan baik sekali.

Tentu saja saya tahu, para pembaca sudah mulai gerah, karena penutup bab sebelum bab ini, tidak dilanjutkan secara sequential di bab yang ini. Untuk itu saya mohon maaf, karena permulaan bab terakhir ini, saya rasa perlu saya tulis, sebagai mata rantai cerita lainnya, dan juga sebagai cooling down saya sendiri. Akhir bab sebelumnya yang fantastis hampir membuat saya edi tansil.

Baiklah kita mulai dari pada saat Harun menghancurkan benak Ki Jagatsudana. Ketika seluruh logika dan akal Ki Jagatsudana tertutup nafsu birahi saat melihat Asih yang cantik itu setengah telanjang di hadapannya, maka itulah saat yang sangat tepat untuk menyerang. Dan Harun tahu itu.

Harun yang sudah menggenggam benak Ki Jagatsudana, segera mengerahkan kekuatan pikirannya dan meremas benak musuhnya itu sekuatnya. Untuk hal ini, belum pernah ia lakukan dan ia tidak tahu konsekuensinya. Yang jelas, ketika akal Ki Jagatsudana yang tidak siap itu diremas dengan kekuatan Harun, benak itu hancur.

Betul, pikiran Ki Jagatsudana lenyap dari kepribadiannya. Ki jagatsudana hanya sempat berteriak kurang dari satu detik, untuk lalu terdiam. Harun tidak tahu bahwa ia memakai hampir seluruh kekuatannya ketika melakukan ini. Jadi, Ia tidak tahu bahwa ia dapat membuat seseorang menjadi tanpa kepribadian seperti itu.

Harun mendapati bahwa Ki Jagatsudana masih hidup secara ragawi, namun kepribadiannya kosong. Seluruh ingatan hidup ki Jagatsudana masih ada dan membekas di otak, namun pribadinya sudah hilang. Tidak ada ‘aku’ di dalam Ki Jagatsudana. Ki Jagatsudana sudah sirna.

Harun kemudian mempunyai ide yang brilian. Hanya orang sejenius Harun yang bisa memikirkan ini. Situasi Ki Jagatsudana bisa dibilang seperti orang yang sedang dicuci otaknya, hanya saja belum lengkap prosesnya. Proses pengosongan otak sudah selesai, kini menunggu pembentukan Pribadi yang baru.

Maka Harun menanamkan ide. Semacam menanamkan program computer, ke dalam otak tanpa kepribadian itu. Namun, sebelum memprogramnya, Harun menyirep ibunya dulu, karena waktunya belum pas. Setelah ibunya tertidur di lantai maka Harun mulai proses pemrograman itu.

Ternyata untuk membentuk Pribadi yang dapat berfikir sendiri, cukuplah lama dan susah. Perlu sekitar 5 jam untuk melakukannya, karena Harun harus mencoba dulu, bila kurang maka akan mencoba lagi yang lain dst. Dan setelah selesai, Ki Jagatsudana menjadi Pribadi yang baru, yaitu seorang manusia yang menuruti semua perintah dari Harun.

Kemudian Harun menyuruh ibunya berdiri, walaupun ibunya masih tertidur. Ibunya berdiri dengan mata terpejam. Ingatan ibunya direset sehingga seakan-akan kejadian ibunya buka baju baru saja terjadi. Kemudian Harun menyadarkan ibunya.

Asih yang mengalami modifikasi memory, dalam benaknya baru saja disuruh buka baju oleh Ki Jagatsudana. Rasa takut yang sama menghujamnya persis seperti yang 5 jam lalu terjadi.

“Kamu sangat cantik, sayang…” suara Ki Jagatsudana membahana tanpa emosi, membuat Asih bergidik. Lelaki itu menghampiri anak lelakinya lalu berkata, “Bangun bocah!”

Harun terbangun dan melihat ibunya yang setengah telanjang. Asih berusaha menutup tubuhnya. Harun berusaha menolehkan mukanya.

“Perempuan jalang! Kalo kamu menutup tubuh kamu, saya akan potong anakmu!”

Dengan panik Asih membuka kedua tangannya. Ia melihat anaknya yang memejamkan mata, dan merasa sedikit lega.

“Buka matamu, bocah! Kenapa malu melihat badan ibumu sendiri! Kalo kamu tidak mau, saya gorok lehermu!”

Harun menggeleng-geleng, namun Asih melihat bahwa leher anaknya mulai memerah tanda terluka.

“Harun! Buka saja, nak. Jangan mati konyol!”

Harun akhirnya membuka matanya. Ia menatap lantai, namun atas desakan Ki Jagatsudana, akhirnya Harun menatap tubuh ibunya erat-erat. Asih pun sudah tidak berusaha menutupi tubuhnya yang setengah telanjang.

“Jalan ke kamar tidurmu!”

Maka Asih mendahului kedua lelaki itu dan berjalan ke kamar tidurnya. Ki Jagatsudana membawa serta Harun yang ditodong dengan pisau pada bagian lehernya. Setelah sampai di kamar tidur, Asih disuruh membuka semua pakaian dalamnya.

Rasa takut yang melanda Asih, membuat udara serasa panas. Badan wanita itu sudah mulai dihiasi peluh ketika sampai di kamar tidur. Kipas angin masih dalam posisi mati, sehingga ketika Ki Jagatsudana menutup pintu, keadaan ruang tidur tidak membantu sama sekali dan Asih mulai mandi keringat.

Harun merasakan burungnya berdenyut-denyut ketika melihat ibunya membuka BH dan dua buah payudara ibunya yang bulat dengan puting mengacung keras ke atas terpampang jelas. Apalagi ketika ibunya membuka celana dalamnya dan menunjukkan jembutnya yang rapi tercukur menghiasi bibir kemaluannya yang mengintip sedikit dari selangkangan.

“Bocah! Ternyata kamu kurang ajar juga! Lihat burung kamu itu tegak melihat tubuh indah ibumu sendiri! Dasar bocah mata keranjang!”

Asih melihat celana Harun, dan memang terlihat cetakan panjang dibagian depan celananya itu. Harun terangsang melihat dirinya.

“Buka celanamu!”

Harun terlihat kaget. Ia menggeleng-geleng, namun pisau Ki Jagatsudana secara cepat mengancam selangkangannya.

“Kalo kamu malu, biar kupotong saja burungmu! Kamu sudah nafsu melihat tubuh ibumu sendiri, ngapain malu? Tunjukkin nafsumu pada ibumu!”

Asih merasakan kata-kata Ki Jagatsudana demikian tak sopan. Tapi entah kenapa, tubuhnya merasakan birahi juga. Semenjak anaknya bangun, Asih pertama kali merasa malu, namun mengingat mereka berdua sempat dekat tidak selayaknya ibu dan anak, bahkan sudah saling masturbasi, Asih mau tidak mau merasa terangsang juga. Apalagi selama ini ia sering memikirkan keintiman mereka dalam bayangan dan melakukan masturbasi juga dengan membayangkan keintiman itu.

Asih merasa serba salah. Ketika anaknya diancam akan dipotong burungnya, Asih segera berkata, “Buka saja, sayang. Ikuti kemauan lelaki ini. Jangan melawan. Sayangi nyawa, nak.”

Maka Harun membuka celananya dan Asih terkaget juga melihat kontol anaknya yang besar dan menghitam. Kontol suaminya panjangnya hanya 13 senti, namun kontol anaknya tampaknya sekitar 17 senti dan gemuk. Anaknya masih remaja. Bagaimana nanti kalau sudah dewasa? Pikiran ini membuat memek Asih mulai basah oleh cairan vagina, selain oleh keringatnya yang sudah banjir dari tadi.

“Kamu suka lihat ibu kamu telanjang, bocah?”

Harun tidak menjawab. Tiba-tiba Ki Jagatsudana menempelengnya sehingga jatuh.

Asih berteriak, “Jawab saja, nak…”

“saya… ti… ti… ti…” kata Harun terbata-bata. Tentu saja semua ini sandiwara. Harun dengan tenaga pikirannya mengendalikan Jagad Sudana. Jagad Sudana kini adalah boneka yang dapat sekehendak hati dikendalikan oleh Harun.

“Kalo kamu bohong sekali lagi, saya sayat leher kamu!”

“Tidak apa-apa, nak… jawab saja…” perintah Asih.

“Apa kamu suka lihat Ibumu telanjang?”

“Iya!”

“Bangun dari situ dan hampiri ibumu. Bilang ke ibumu kamu suka apa?”

Perlahan-lahan Harun menghampiri ibunya yang sedang berdiri di kaki tempat tidur. “Ibu…”

Hening.

Ki jagatsudana berteriak, “Perempuan sundal! Kalo anakmu ngomong, ya kamu jawab juga! Memangnya dia bicara sama tembok? Ulang lagi, bocah!”

“Bu…”

“Ada apa, nak?”

“Harun suka melihat ibu…” suara Harun seakan tercekat.

Takut dimarahi lagi, Asih segera menimpali, “Melihat apa, nak?”

“Melihat ibu telanjang seperti ini…”

“Kenapa, nak?”

“Karena ibu cantik…”

“Terima kasih, nak…”

Lalu hening karena Asih juga tidak tahu harus bilang apa lagi. Ia tidak yakin maunya Ki Jagatsudana itu apa.

“Bocah, kontolmu itu tegang. Pasti kamu nafsu sama ibumu kan? Ayo bilang ke ibumu! Dasar bocah ga tau sopan santun!”

“Ibu…”

“Ya, anakku…”

“Aku nafsu sama ibu…”

“Nafsu sama ibu?”

“Nafsu sama apanya Ibumu?” potong Ki Jagatsudana. “Perempuan, minta anakmu untuk menjelaskan.”

“Kamu nafsu sama ibu? Bagian mananya ibu yang kamu nafsu?” kata Asih perlahan dan sedikit tercekat, karena vaginanya sudah basah kuyup mengeluarkan bau tubuhnya yang mulai birahi.

Hening sejenak. Harun menelan ludahnya seakan berpikir lalu berkata, “Iya, bu… kalau dekat begini… Harun bisa mencium bau tubuh ibu tanpa sabun dan parfum. Harun sukaaaaaa banget… nafsuuuuuu bangeeeeet…”

“Perempuan! Tidur di kasur! Buka tanganmu! Biar anak durhakamu ini mencium bau tubuh kamu. Masa’ sukanya sama bau keringat? Dasar gemblung! Biar bocahmu semaput sama bau ketekmu!”

Asih menghempaskan diri di tempat tidur. Badannya sudah lengket karena keringat. Setidaknya dengan tidur keringat dipunggungnya dapat diserap seprai. Baru saja Asih mengangkat kedua tangannya, Harun telah ada di sampingnya dengan tubuh sedikit gemetar menahan gejolak yang seakan ingin meledak saat itu juga. Asih melihat wajah anaknya yang berbinar-binar. Seakan-akan anaknya itu adalah manusia yang paling Bahagia di dunia ini.

Dan memanglah sebenarnya kali ini Harun merasakan kebahagiaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Harun merasa telah sampai ke surga. Surga dunia. Orang bilang surga ada di telapak kaki ibu, namun menurut Harun, surga adalah ibu kandungnya. Dan sudah lama sekali Harun ingin memiliki surga ini. Kini, surga yang begitu ingin ia dapatkan tergolek pasrah di sampingnya tanpa busana, dengan peluh yang membasahi sekujur tubuh yang indah itu, sehingga mengeluarkan wangi tubuh yang begitu merangsang yang memenuhi rongga hidung Harun dan mengirimkan sinyal birahi ke otaknya.

Mata Harun dengan rakusnya menjelajahi lekak lekuk tubuh ibunda kandungnya yang telanjang bulat itu. Dua buah gunung kembar yang mancung dengan puting menonjol begitu menantang kejantanan Harun. Kulit putih dan mengkilat karena keringat bak berlian yang telah diasah sampai berbinar mewah dan anggun. Perut ibunya yang rata, tidak berotot, namun rata. Tidak buncit sedikitpun. Perut yang dihiasi lembah kecil pusar yang seakan kedalamannya tak terukur oleh matanya. Dan di bawah perut, terhampar permadani yang rapi tercukur, sebagai dinding pertahanan yang menjaga lubang rahasia milik ibunya, yang terlihat sedikit dari sudut pandang Harun. Dua bibir luar vagina ibunya yang menutup memperlihatkan garis panjang yang hanya terlihat ujung atasnya karena sisanya tertutup oleh kedua paha ibunya yang basah penuh keringat.

Entah berapa lama Harun menatapi keindahan tubuh ibunya yang tanpa busana sehelaipun itu, ketika akhirnya kedua mata Harun bentrok dengan kedua mata ibunya. Tanpa disadari, pikiran ibunya merembes masuk ke dalam pikiran Harun. Harun dapat merasakan pertentangan dalam benak ibunya itu.

Di satu pihak, memperhatikan Harun menatapi tubuh telanjangnya, membuat Asih sedikit demi sedikit bertambah birahinya, namun di lain pihak, Asih tahu bahwa apa yang sekarang terjadi, dan apa yang nantinya akan terjadi, adalah hal yang sangat tabu. Bagi masyarakat, ini semua adalah suatu dosa besar. Bahkan, bagi Asih sendiri pun, hal ini adalah sesuatu yang tidak pernah ia inginkan. Hanya saja, belakangan ini, ada suatu kekuatan yang membuat ia menjadi nafsu kepada anaknya sendiri.

Asih tahu bahwa Harunpun bernafsu kepada dirinya. Pengalaman kemarin ketika mereka asyik memasturbasi satu sama lain menunjukkan ini. Asih dapat melihat dari gelagat, perilaku dan bahkan perlakuan Harun yang semakin menunjukkan perasaan cinta bukan hanya cinta kepada ibu kandung, melainkan cinta yang diselubungi nafsu, cinta seorang lelaki kepada perempuan. Cinta yang mengandung intonasi seksual.

Asih tahu semua ini tidaklah pada tempatnya. Dan bila situasinya berbeda, tentu ia tidak akan menjadi sepasrah ini. Asih terlalu mencintai Harun untuk membiarkan anak itu melakukan hal-hal yang tabu kepada dirinya. Karena hal seperti ini tentu akan berdampak pada jiwa seorang anak. Pokoknya, Asih akan berjuang sekuat tenaga untuk menolak Harun bila Harun meminta hal tabu kepada dirinya, walaupun sebenarnya Asih sendiri menginginkannya juga.

Tetapi semuanya sekarang berubah. Nyawa anaknya kini terancam. Ketika Asih melihat Harun dilukai, walau hanya sedikit oleh lelaki jelek yang tidak bermoral itu, naluri keibuan yang dimiliki Asih langsung keluar. Asih tidak ingin anak yang ia lahirkan, ia rawat sampai kini besar menjadi seorang remaja yang ganteng dan maskulin, menghadapi marabahaya. Asih akan melakukan apa saja demi kelangsungan hidup anaknya ini. Dan tampaknya, Asih akan terpaksa melakukan hal yang selama ini ia anggap tabu, hal yang selama ini dengan sekuat tenaga telah ia coba untuk menolaknya. Namun, yang dilain pihak, sesuatu yang ia juga ingin rasakan. Sesuatu yang menyentil perasaan keingintahuannya. Sesuatu yang membakar kenakalan dalam dirinya. Sesuatu yang ia harapkan namun sesuatu yang menakutkan di saat yang sama.

Terancamnya nyawa Harun, kini seakan memudahkan segala sesuatu. Asih tidak perlu lagi berdebat dengan diri sendiri. Tak perlu lagi memikirkan moralitas. Tak perlu lagi memikirkan norma-norma masyarakat. Tak perlu lagi menuding diri sendiri sebagai pelacur. Karena apa yang akan terjadi, semuanya adalah demi kehidupan anaknya. Semuanya demi cinta. Segala sesuatu yang salah, akan menjadi benar, atas nama cinta. Karena kesalahan akan menjadi pengorbanan dan kenikmatan yang nantinya diharapkan bukanlah tujuan, tetapi akibat yang dimulai dari: CINTA.

Ibu dan anak itu berpandangan cukup lama. Si anak membaca pikiran ibunya tanpa setahu si ibu. Namun sang Ibu, menatap penuh cinta kepada anaknya dan untuk pertama kalinya di malam itu, ia memberikan senyum yang sangat manis kepada anaknya. Wajah Harun yang penuh rasa cabul menjadi berubah. Harun pun akhirnya tersenyum. Dan jauh di lubuk hati Harun, ada sedikit penyesalan. Karena kini ia tahu bahwa ibunya sangat mencintai dirinya. Cinta yang tulus. Bukan nafsu yang selama ini Harun rasakan kepada ibunya. Mata Harun yang tadi nanar karena birahi, kini menjadi teduh. Ada sedikit penyesalan di matanya. Namun, ibunya berkata dengan suara lirih,
“Ibu tresno kamu, Le…”

***

BAB TIGA BELAS : KASIH IBU KEPADA HARUN

Ki Jagad Sudana mendengar suara lirih Asih yang membisikkan kata-kata yang nadanya seharusnya didengar keluar dari mulut seorang kekasih. Namun kini diucapkan oleh seorang ibu kepada anak kandungnya. Bila Ki Jagad Sudana masih menjadi diri sendiri, tentunya dia akan terpengaruh juga, menjadi terangsang karena ini. Namun, kini Ki Jagad Sudana hanya seorang manusia yang pada dasarnya boneka yang dimiliki Harun, sehingga nuansa erotis yang sangat kental di kamar itu, tidak berpengaruh apa-apa terhadapnya.

Lalu terdengar suara pelan Harun menjawab perkataan ibunya, “Harun mencintai Ibu sudah sedari dulu. Karena Ibu adalah perempuan yang paling cantik, paling baik, paling indah yang Harun kenal. Harun ingin memiliki Ibu sepenuhnya. Jiwa dan raga Ibu. Harun ingin menyatu dengan Ibu…”

Dengan perlahan Harun menopang tubuhnya dengan kedua tangannya tanpa menyentuh ibunya, walaupun ia masih duduk di samping ibunya. Kedua tangannya bertumpu di samping kiri kanan tubuh telanjang ibunya. Harun lalu secara perlahan, sambil menikmati bau tubuh ibunya yang memancar keluar dari ketiak yang terbuka, sedikit demi sedikit menurunkan tubuhnya mendekati tubuh bugil ibunya.

Lama kelamaan wajah ibu dan anak itu semakin mendekat. Masing-masing merasakan hawa panas yang memancar keluar dari kulit wajah mereka. Nafas mereka pun semakin dirasakan satu sama lain. Udara terasa lebih panas berkali lipat karena mereka berdua menyadari bahwa hubungan mereka mulai berubah dari yang seharusnya menjadi yang tak seharusnya.

Akhirnya bibir mereka menempel perlahan. Mereka belum membuka mulut karena sentuhan bibir mereka terasa menyengat. Bagaikan terkena setrum listrik ribuan volt, yang mengirimkan sinyal elektrik penuh birahi yang menguasai seluruh jaringan tubuh mereka. Bahkan gejolak nafsu birahi mereka membuat badan mereka gemetar perlahan karena mengantisipasi sebuah kenikmatan yang sangat tabu.

Harun merasakan bibir basah dan hangat milik ibunya mengecup balik bibirnya. Ada perasaan yang berbeda, dibanding mencium ibunya ketika ibunya tertidur. Kini ibunya terbangun dan mencium balik. Berbeda juga ketika waktu itu Harun menciumi punggung ibunya, karena saat itu hanya punggung ibunya yang boleh diakses oleh Harun. Fakta bahwa ibunya balas mencium membuat Harun begitu Bahagia, ia sendiri kesulitan untuk mengungkapkan perasaan ini.

Pertama-tama bibir mereka menempel perlahan. Bagaikan sentuhan angin dikulit, suatu sentuhan yang sangat ringan tanpa tekanan. Seakan hendak melewati saja tanpa ada tekanan dan paksaan. Namun, sentuhan itu sedikit demi sedikit bertambah tekanannya, karena Harun mulai menekan bibir ibu kandungnya dengan bibirnya. Namun, Harun ingin mengingat malam ini selamanya, sehingga Harun tidak mau tergesa-gesa, tidak mau kenikmatan yang pertama kalinya akan ia rasakan dengan ibunya dengan cepat berakhir. Harun ingin menikmati detik demi detik kebersamaannya dengan ibunya dengan penuh penghargaan.

Akhirnya Harun dan ibunya mulai mengecupi bibir satu sama lain. Kecupan yang masih ringan, perlahan dan berbunyi pelan. Suara kecil kecupan itu hanya mereka berdua yang mendengar, ditingkahi oleh suara nafas mereka yang sedikit demi sedikit mulai menjadi cepat secara gradual. Kemudian Asih mulai tidak tahan dan menggunakan kedua tangannya untuk mendekap wajah anak kandungnya, sementara bibirnya mulai bertambah keras mengecupi bibir anaknya dibarengi dengan kedua tangannya yang mulai menarik kepala anaknya agar semakin menekan.

Perubahan gerakan yang sebenarnya biasa saja, justru bagi mereka berdua yang sedang asyik, menambahi bumbu dalam masakan birahi yang sedang mereka berdua goreng bersama. Harun merasakan ada suatu desakan kecil dari ibunya, dan juga dari dalam hatinya sendiri, untuk menambahkan kecepatan dan ketegasan dalam cumbuannya kepada ibunya.

Maka Harun sambil mengecup keras bibir ibunya, ia membuka mulutnya perlahan dan menggunakan sedikit ujung lidahnya untuk menyapu bibir ibunya. Lidah Harun merasakan bibir basah ibunya begitu hangat dan nikmat. Asih yang merasakan jilatan anak kandungnya pada bibirnya, menjadi bertambah horny, dan tanpa disengaja mengeluarkan suara bergumam dari dalam mulutnya yang tertutup ditambah dengan dengusan dari hidungnya selama beberapa saat, sebelum akhirnya mulai membuka mulut mungilnya dan mengeluarkan lidahnya pula untuk menyambut serangan lidah anaknya.

Pada pertama kali kedua lidah mereka bersentuhan, Harun merasakan bagai dalam dunia mimpi. Sudah ribuan kali ia memimpikan berciuman dengan ibunya, namun baru kali ini dirasakan. bagi Harun, inilah saat paling Bahagia yang pernah ia rasakan selama hidupnya. Untuk merasakan lidah ibunya yang hangat, basah dan licin, bersentuhan langsung dengan lidahnya sendiri, adalah pengalaman yang mengalahkan sensasi nikmat lainnya di dunia.

Harun memulai ritme berciuman dengan lidah, atau French Kisss, dan ibunya mengikuti irama itu. Kedua mulut ibu dan anak itu saling mengecup, mencium, menempel, membuka dengan irama yang begitu padu, seakan mereka sudah lama sekali melakukan ini berdua. Harun begitu menikmati mencumbu mulut ibunya, karena sambil berciuman, ibunya terus menerus mengeluarkan suara bergumam bahkan desahan tiap kali membuka mulutnya.

“Mmmmmmuaahhhhh… hhhhmmmhhh… aaahhh… hmmmmmm… ahhh…”

Kedua lidah mereka saling menjilat. Bibir mereka saling berpagutan. Kadang kala Harun asyik meleletkan lidah cukup lama, agar dapat menjilati lidah, bibir bahkan rongga mulut ibunya. Bahkan sempat, Lidah Harun menyusuri gigi depan ibunya baik atas dan bawah, dengan nakal menjelajah gusi ibu kandungnya, atau menjilati lidah ibu kandungnya dengan penuh nafsu. Di lain saat kedua bibirnya asyik mengenyoti bibir ibunya, baik atas maupun bawah.

Perlahan Harun mulai menindih tubuh ibunya. Asih melepaskan tangan dari wajah Harun dan memeluk tubuh penuh keringat anaknya. Ia merasakan kedua kaki anaknya menyelusup ke antara kakinya, hingga Asih membuka kedua kali dengan menarik betis ke atas. Perlahan tapi pasti beban tubuh Harun bertumpu pada tubuh telanjang Asih. Dada Harun menempel pada dada ibu kandungnya itu. Asih merasakan batang kontol Harun menindih perut bawahnya, tepat bersemayam di atas jembutnya yang sudah basah baik oleh keringat dan juga cairan kewanitaannya.

Harun menyelipkan kedua tangannya ke balik punggung ibunya dibantu dengan Asih yang sedikit mengangkat tubuh sambil memeluk punggung Harun sehingga mudah bagi Harun memeluk ibunya. Harun kini menindih ibu kandungnya sambil saling berpelukan erat. Sementara, keduanya terus asyik berciuman. Keringat mereka kini menjadi bercampur.

Sekarang mereka mulai dikuasai oleh nafsu birahi yang melenyapkan segala pikiran logis mereka. Bahkan Asih sudah lupa bahwa Ki Jagad Sudana masih ada di sana menonton mereka berdua. Bila saja Asih tidak dikuasai nafsu seperti ini, tentunya ia akan curiga kenapa Ki Jagad Sudana yang begitu galak dan vocal tadi, kini terdiam seribu bahasa. Ki Jagad Sudana kini sedang tidak diperintah oleh Harun, berhubung Harun juga sedang dikuasi nafsu seksual seperti ibunya dan lupa dengan segala-galanya. Yang ada di pikirannya adalah ibunya. Hanya menggauli ibunya menjadi focus pikirannya.

Kini Harun mencumbu ibunya bak setan yang kelaparan. Tangannya memeluk erat ibunya sambil kepalanya bergoyang ke kanan ki kiri menikmati cumbuan dua pasang bibir yang sudah basah oleh campuran liur mereka. Asih mengelusi punggung dan bagian belakang kepala anaknya, sementara ia sendiri menggoyangkan kepala sesuai irama tubuh anaknya. Suara kecupan keras ditingkahi oleh desahan, gumaman bahkan erangan kecil Asih membahana di kamar tidur yang seharusnya menjadi peraduan dirinya dan suaminya.

Entah berapa lama mereka asyik bercumbu dengan berciuman. Sampai akhirnya Harun melepaskan ciumannya lalu menatap ibunya dengan penuh nafsu sejenak. Kemudian perlahan Harun mulai menjilati leher ibunya yang penuh keringat. Asin peluh ibunya tidak membuat Harun jerih, melainkan bertambah nafsu karena sekarang ia dapat merasakan tubuh ibunya pada lidahnya. Setiap jengkal leher ibunya habis ia jilati, kecupi dan kenyoti. Sehingga tak lama leher jenjang dan putih ibunya bertambah hiasan cupang merah di sana sini.

Tak puas sampai di situ saja, Harun mulai menurunkan kepalanya kebahu kiri ibunya. Sepanjang jalan lidahnya menyapu kulit penuh keringat ibunya, sambil terkadang menghadiahi kulit mulus dan halus itu dengan hiasan cupang merah dalam perjalannya ke pangkal lengan. Ketika sudah mendekati ketiak ibunya, Harun memegang tangan kiri ibunya yang sedang mendekapnya, lalu menarik tangan itu ke atas sehingga ketiak ibunya terbuka lebar.

Ketiak ibunya sungguh indah bukan kepalang. Kulit ketiaknya sedikit lebih putih dari kulit tubuh yang lainnya. Namun, ada sedikit bulu-bulu halus keriting mencuat keluar di tengah ketiak ibu kandungnya itu. Ketiak itu basah total, bahkan bulu ketiak ibunya tampak lepek karena basah oleh peluh yang sedari tadi mengalir keluar. Bau tubuh ibunya membuat Harun seakan pusing tujuh keliling dimabuk asmara.

Serta merta Harun menggagahi ketiak kiri ibunya itu. Asih merasa geli, namun nafsu birahi mengalahkan perasaan geli itu. Asih merasakan betapa tabunya lidah anaknya menggelitiki bulu ketiaknya yang tidak begitu lebat itu, namun betapa menggairahkan perasaan itu. Di satu pihak ia tahu hal ini tidak seharusnya dilakukan, tapi dilain pihak, fakta bahwa ini adalah sesuatu yang melawan norma dalam masyarakat, malah justru menambah daya kekuatan birahi yang ia rasakan.

Harun menikmati rasa di lidahnya, saat bulu keriting dan halus yang diselimuti bau tubuh ibunya itu dijepit oleh lidah dan rongga atas mulutnya. Lidahnya ia mainkan membelai-belai bulu ketiak ibunya, sambil sesekali ia menyedot-nyedot bulu ketiak ibunya itu seakan ingin menghisap sari pati dan esensi dari keindahan ibunya. Lalu ketiak ibunya ia jilati bagaikan anjing sedang minum susu di mangkuk. Seluruh daerah ketek ibunya itu telah dijelajahi lidah, bibir dan mulutnya.

Kemudian akhirnya bibir Harun menyusuri gundukan payudara kiri ibunya. Asih kini mulai mengerang-ngerang tanpa kenal rasa malu mengantisipasi kedatangan mulut nakal anaknya di daerah dadanya. Untuk pertama-tama, Harun sengaja tidak menyerang pentil ibunya secara langsung, karena ia ingin menjelajahi bukit dari bawahnya dahulu.

Harun menjilati dan mengenyoti gundukan tetek ibunya dengan rakus dan penuh nafsu. Seluruh keringat ibunya yang masih mengalir keluar ia selomoti seakan ia sedang haus dan ingin minum air keringat yang dihasilkan ibunya. Dan memanglah Harun sedang haus. Haus akan cinta ibu kandungnya. Haus akan cinta seorang lelaki dan perempuan. Haus akan cinta dan berahi.

Sementara, tangan kiri Harun kini sudah tidak mendekap ibunya. Tangan itu ia tarik untuk mulai membelai-belai dan meremas perlahan payudara sebelah kanan ibunya. Asih memegang tangan kiri Harun dengan perlahan seakan menyemangati anaknya untuk terus melakukan itu. Sementara tangan kanan Asih masih mendekap kepala anaknya yang sedang asyik menikmati payudaranya.

Otot payudara ibunya begitu lembut dan kenyal. Bagi lelaki yang berpengalaman, tentunya di kepalanya ketika melihat buah dada wanita yang mancung seperti tetek Asih, maka dalam benaknya akan membayangkan tetek itu memiliki otot yang kuat sehingga mampu berdiri mengacung dan menantang. Tetapi, bagi yang berpengalaman seperti harun akan tahu, bahwa payudara wanita yang indah itu memiliki kumpulan otot yang begitu lembut namun kenyal. Tidak seperti bayangan di otak para perjaka yang belum matang.

Harun begitu menikmati betapa mulusnya kulit ibunya itu. Putih, halus dan bersinar. Bagaikan porselein dari cina namun terbuat dari sutera. Sungguh perpaduan yang akan membuat semua lelaki normal di dunia ini bertekuk lutut di depan perempuan bak dewi yang turun dari kahyangan.

Memikirkan itu, Harun begitu trenyuh. Ia akhirnya mendapatkan perempuan secantik ibu kandungnya. Benar-benar seperti bidadari yang baru turun dari kahyangan. Harun baru tahu kenapa Jaka Tarub begitu tidak tahu malunya mencuri selendang sang bidadari, karena kinipun Harun menggunakan tipu muslihat agar bidadari yang adalah ibu kandungnya sendiri, dapat jatuh ke tangannya. Bila ini adalah cerita silat, maka Harun tentunya adalah salah satu pendekar pemetik bunga, dan kini adalah saat di mana ia memetik bunga yang terindah di dunia.

Dengan satu gerakan yang tidak bisa dibilang anggun, Harun akhirnya memasukkan pentil tetek ibunya kedalam mulutnya yang membuat Asih mengerang keras penuh nikmat. Dirasakan harun pentil ibunya mengeras di lidahnya. Harun menyedot pentil itu keras-keras karena gemas dan birahi. Bagaikan bayi kelaparan, Harun mengenyoti tetek ibu kandungnya yang sudah tidak memiliki susu lagi.

Cukup lama Harun mengenyoti payudara kiri ibu kandungnya sambil meremasi buah dada yang sebelah kanan. Lama kelamaan ada sedikit cairan yang keluar. Rasanya sedikit pahit namun Harun dapat merasakan bau tubuh ibunya pada cairan tubuh itu. Bau yang begitu ia kenal karena tadi lama menikmati ketiak ibunya. Cairan tetek ibu, itu menurut pikiran Harun.

Tak lama buah dada yang sebelah kanan menjadi bulan-bulanan harun juga. Kini payudara kiri yang sudah dipenuhi liur Harun gentian di emek-emek oleh tangan kanan Harun. Harun menjilati dan mengenyoti belahan dada ibunya untuk kemudian menjelajah bukit sebelah kanan itu di mulai dari dasar payudara itu. Sehingga kini hampir seluruh dada telanjang ibunya yang tadinya penuh keringat kini bercampuran juga dengan air liur si bocah hipersex, selain berhiaskan cupangan di sana sini.

Cukup lama juga Harun menikmati buah dada ibunya yang sebelah kanan. Membuat ibunya tak mampu menahan gejolak birahinya. Kontol Harun yang tadi bersandar di jembut ibunya, kini sudah melintang di depan bibir memek ibunya. Asih kini menggerakkan pantatnya maju mundur, menyebabkan klitorisnya kini menggeseki batang kontol Harun bagian bawahnya.

Harun menikmati sensasi baru ini, bagian bawah kontolnya merasakan bibir memek ibunya yang sempit itu sedikit membuka sehingga ia dapat merasakan kehangatan yang menguar dari vagina ibunya. Vagina ibunya sudah basah total. Tampaknya tidak ada lagi bagian yang kering sekujur tubuh ibunya. Entah karena keringat, air liur Harun atau cairan pelumas dari dalam lubang kenikmatan Asih sendiri.

Sekarang bau tubuh ibunya dan bau tubuh Harun sudah menguasai kamar. Bau tubuh ibunya yang makin santer tercium keluar dari selangkangan ibunya. Bau tubuh yang membuat kontol Harun berdenyut-denyut siaga, seakan berkata, “Mana lubangnya?!!”

Ketika Harun mulai menyedoti pentil tetek kanannya, Asih menjadi kalap, sambil menggenggam kontol Harun yang besar itu dengan tangan kanannya, ia setengah berteriak berkata, “Harun anakkuuuuu… masukkan burungmu ke dalam tempik ibu, naaaaakkkkk…”

Harun sambil terus mengenyot tetek ibunya, mengangkat pantatnya, sementara kontolnya masih digenggam ibunya. Ibunya lalu menarik kontol itu, di usap-usapkannya ujung kontol Harun sepanjang celah memeknya sehingga bibir luar memeknya itu membuka karena tersibak Palkon Harun, dan menyebabkan palkon Harun mulai diselimuti cairan kewanitaannya, membuat kepala kontol harun yang besar terminyaki dengan baik.

Lalu Asih memposisikan kontol itu di lubang vaginanya. Sedikit palkon anaknya terbenam di lubang sempitnya yang sudah basah.

“Tekan, sayangku…” kata Asih penuh dengan birahi.

Harun lalu menekan pantatnya. Kontolnya susah payah masuk sedikit demi sedikit di lubang vagina ibunya yang terasa panas dan licin namun sangat sempit. Terdengar bunyi plok! Dan kepala kontol Harun melewati celah vagina ibunya dan masuk ke dalam lubang memeknya.

“Aduuuuuuh…” jerit Asih, ”Tahan dulu… belum pernah ada yang sebesar ini masuk sebelumnya. Bahkan kamu dulu lahir di cesar… tunggu dulu… sakiitttt…”

Asih merasakan benda tumpul besar menghujam vaginanya dan membuat lubangnya terpaksa menelan benda besar itu sehingga lubang kecil vaginanya seakan direnggangkan secara paksa. Sementara itu, Harun merasakan vagina ibunya sempit sekali, hampir mirip ketika ia memerawani Atik dan Janna. Walaupun vagina ibunya tidak sesempit anak perawan, namun cukup sempit sehingga membuat Harun lupa diri.

Dinding vagina ibunya dengan keras menjepit palkonnya. Dinding itu begitu ketat namun hangat dan licin. Selama semenit Harun dapat menahan gejolak, namun akhirnya ia merangkul ibunya kuat-kuat lalu menghujamkan kontolnya dalam-dalam.

“Aaaaahhhhhh…” teriak Asih ketika kontol besar Harun menghujam keras ke dalam lubang memeknya. Hebatnya lagi, ia merasakan ujung kontol Harun bahkan keluar dari lubang vaginanya sehingga mencapai permulaan rahimnya.

Sensasi ini belum pernah seumur hidup dirasakan Asih. Ada benda yang mengganjal lubang memeknya bahkan sampai ke rahim. Asih merasa penuh. Terombang-ambing antara sakit dan nikmat yang belum pernah ia rasakan.

Harun merasakan hal yang lain. Ini adalah cita-citanya dan ternyata terjadi. Oleh karena itu ia untuk sementara diam membeku, untuk merasakan seluruh sensasi saat itu. Seluruh batang kontolnya sudah ambles di dalam vagina ibunya. Seluruh dinding vagina ibunya itu kini menjepit kontolnya erat-erat. Namun, lama kelamaan ia sadari bahwa dinding itu seakan membuka menutup. Walaupun tidak terlalu keras terasa, tetapi tetap terasa. Dinding memek ibunya membuka menutup seirama denga nafas ibunya yang memburu.

Lama lama Harun menjadi gelap mata lagi karena nafsunya memuncak lagi. Dinding vagina ibu kandungnya itu bagaikan memijat kontolnya. Daerah paling rahasia dan intim yang dimiliki ibunya, dan yang hanya boleh dikunjungi bapaknya, kini secara tak bermoral telah ia masuki. Bahkan organ intim ibunya itu kini memijati kontolnya yang penuh dengan nafsu bejat.

Sambil terus mengenyoti payudara ibunya, -karena tinggi badan ibunya yang lebih tinggi daripadanya membuat saat mereka bersetubuh seperti ini, mulut Harun menjadi sejajar dengan dada ibunya yang membuat menetek sambil bersebadan merupakan posisi yang sangat pas- Harun mulai memompa perlahan memek ibunya dengan kontolnya.

Asih sudah mulai terbiasa denga besarnya kemaluan anaknya itu. Dan kini membiarkan anaknya menggesekkan kontolnya di dalam lubang memek ibunya itu secara perlah. Kini kedua tangan Asih kembali mendekap anaknya, dengan satu tangan membelai rambut anaknya yang sedang meneteki payudara kanannya.

Lama kelamaan Harun merasakan liang surgawi ibunya itu menjadi semakin licin. Sehingga usahanya untuk menggenjot ibunya menjadi semakin mudah. Akhirnya ia mulai mengentoti ibu kandungnya hingga terdengarlah suara selangkangan berpadu. Kini Harun telah betul-betul berhubungan seksual dengan ibu kandungnya.

Adalah sesuatu yang tidak ada bandingannya di dunia ini, menurut Harun, bersetubuh dengan ibu kandung sendiri. Rasanya mengalahkan saat ia menyetubuhi wanita-wanita lain. Entah kenapa persetubuhan ini seakan menjadi puncaknya. The ultimate fuck. Mungkin karena Harun telah pulang lagi ke tempat dulu ia berasal. Sembilan bulan ia tinggal di dalam rahim ibunya, kini, kemaluannya telah pulang ke rumah. Kembali berkunjung setelah sekian tahun berpisah. Sebuah reuni yang dipenuhi nafsu yang begitu nikmatnya dirasakan.

Ki Jagad Sudana menatap kekosongan, sementara seharusnya ia memperhatikan yang terjadi di atas tempat tidur. Seorang anak sedang asik menggagahi ibu kandungnya sendiri. Mereka mendesah, mengerang, bergumul dalam luapan asmara diiringi alunan music selangkangan beradu.
Dalam puncak asmara, kedua insan ibu dan anak itu akhirnya berteriak sambil menikmati orgasme pertama mereka saat bersebadan. Harun menyemproti rahim ibunya dengan bakal anak di dalam cairan pejunya.

***

GITA

Pagi itu Gita Natarina bangun dengan badan segar serta bersemangat. Hari ini rencananya Gita akan memenuhi panggilan casting oleh sebuah rumah produksi yang kabarnya sedang berencana merilis sinetron-sinetron bernuansa religi. Pedangdut berjilbab pemenang sebuah kontes dangdut di televisi swasta nasional itu memang amat menantikan hal tersebut, mengingat sebelumnya dia telah sukses membintangi dua buah sinetron. Apalagi kabarnya sederetan artis ternama rencananya akan ikut membintangi sinetron itu.
Mandi pagi telah membuat tubuh gadis berjilbab yang biasa dipanggil Gita KDI itu segar, ia segera berdandan secantik dan seanggun mungkin. Gita bertekad akan membuat para peng-castingnya kagum akan aktingnya. Soalnya untuk peran utama wanita dalam sinetron itu, Gita harus bersaing dengan Zaskia Adya Mecca. Ya, artis muda berjilbab lainnya yang sedang meroket karirnya dalam dunia sinetron. Untuk itu gadis berjilbab asal Garut ini amat serius mempersiapkan diri. Apalagi katanya sang produser akan datang melihat langsung casting hari ini.

Gita bercermin dan untuk sesaat nampak tersenyum puas akan penampilannya yang dianggap cukup memukau. Tubuh serta pinggul yang ramping, ditopang sepasang kaki yang indah serta sepasang buah dada berukuran 34C, rasanya cukup untuk menambah nilainya sebagai pesinetron baru.
Untuk urusan pakaian, ia memilih baju lengan panjang berbahan satin yang mengkilap seperti sutra berwarna pink dipadu rok panjang sebahan dan sewarna dengan bajunya. Jilbab pendek seleher yang dikenakannya juga berbahan satin berwarna merah hingga membuat paras kecantikan gadis muda berjilbab ini terpancar sempurna.
Tak lama kemudian jemputan tiba. Setelah berpamitan dengan orang tuanya Gita bergegas menuju kendaraan yang terparkir di luar rumahnya. Baru kali ini artis berjilbab itu berangkat sendirian untuk urusan casting tanpa ditemani salah satu anggota keluarganya. Dikarenakan production house yang memberinya tawaran job tersebut mengajukan syarat Gita harus datang sendirian. Dan demi menunjukkan bahwa artis berjilbab itu memang seorang profesional, ia menyanggupinya.
Tempat dimana casting akan dilaksanakan ternyata di sebuah villa yang lokasinya berjauhan dengan villa-villa lainnya. Lingkungan dimana villa itu berada nampak sepi. Suhu udara yang dingin disertai hembusan udara yang sejuk membuat Gita agak kedinginan tatkala melangkah keluar dari kendaraan yang menjemputnya.
Dengan langkah santai artis berjilbab itu berjalan menuju ke dalam villa. Sejenak diperhatikannya ruangan bangunan yang sebagian ruangannya telah dirombak menjadi sebuah studio untuk keperluan shooting. Dalam hati Gita seperti mengenal ruangan ini, karena tempat ini memang sering dipakai sebagai setting sinetron yang banyak ditayangkan di televisi.
Namun raut wajah Gita sedikit berubah bingung tatkala disuruh masuk ke dalam sebuah kamar di villa itu karena hanya ada beberapa orang disana. Tidak satupun wajah yang dikenalnya. Hanya sang produser yang pernah ditemuinya. Lagipula disitu hanya ada segelintir kru film. Sekilas perasaan was-was menghinggapi hati artis berjilbab ini karena di ruangan itu yang ada lelaki semua!
Namun suasana hati Gita yang sedang was-was itu sejenak mencair kala sosok yang dikenalnya menyapa seraya mendekatinya. Seorang pria paruh baya berwajah lumayan tampan dengan tubuh atletis itu bernama Sony. Dialah sutradara yang ditunjuk untuk menangani sinetron ini. Dan konon kabarnya berkat usaha sang sutradara pula Gita mendapat prioritas pertama untuk casting peran utama sinetron tersebut.
“Hai Gita, apa kabar? Gimana perjalanan tadi? Lancar khan?” sapa sang sutradara itu tersenyum.
“Syukurlah semua lancar-lancar aja, Pak Sony.” balas Gita dengan tersenyum manis.
“Gimana? Siap untuk casting sekarang?” tanya Sony lagi.
“Siap. Tapi emm…” jawab Gita lagi dengan nada bimbang. “koq, yang ada disini keliatannya cuma kru film sama sutradara aja sih, Pak?” selidik Gita lebih lanjut.
“Ohh… itu. Begini, Git, artis-artis pendukung lain yang akan dicasting kebetulan datangnya agak siangan dikit. Sedangkan calon lawan main kamu lagi ada masalah di jalan tol. Tadi dia udah calling ke handphone-ku ngasih tau kalo dia bakalan telat dating. Begitu loh ceritanya. Kebetulan aja kamu duluan yang nyampe disini.” jawab si sutradara.
“Oh, begitu…” sahut Gita manggut-manggut mengerti.
Lalu singkat cerita Jilbaber juara Kontes Dangdut tersebut diperkenalkan kepada sang produser sekaligus sang pemilik rumah produksi.
“Git, kenalkan ini Pak Harry, produser kita yang akan menyaksikan langsung casting kamu hari ini,” ujar Sony memperkenalkan Gita pada si produser.
“Apa kabar, Pak? Saya Gita,” ujar artis cantik berjilbab itu seraya mengulurkan tangan.
Sambil tersenyum misterius pria yang disapa itu membalas sapaan Gita seraya menjabat tangan halus si artis berjilbab itu, “Ah ya, saya Harry.” Pria bersosok tubuh sedang namun tidak kalah atletis dari Sony nampak memandangi Gita dari atas ke bawah seakan matanya sedang mengagumi keindahan lekuk tubuh Gita yang dibalut pakaian tertutup namun agak ketat, payudara Gita menonjol dengan indahnya.
“Wah-wah-wah, aku nggak menyangka, penampilan kamu beda banget sama yang di tivi. Lebih cantik kalo melihat langsung!” puji si produser.
“Ah, bapak! Biasa aja koq,” sahut Gita tersenyum malu dengan wajah merah merona mendapat pujian seperti itu.
“Ok, deh! Untuk menyingkat waktu, coba Gita mulai casting sekarang. Son, kasih dia script,” titah Herry pada Sony. Lalu seraya sang sutradara menyerahkan naskah kepada artis berjilbab itu Herry berujar, “Ok, sekarang coba kamu baca, mainkan perannya.”
“Ya, pak!” sahut Gita sumringah kala menerima script itu ditangannya.
Namun saat sang artis berjilbab mulai membaca naskah itu nampak raut wajahnya yang cantik itu sedikit mengernyit. Herry yang melihat perubahan pada mimik muka Gita seakan sudah menduganya segera berujar, “Kenapa, Gita? Kamu keberatan? Memang dalam naskah itu ceritanya kamu baru saja diculik dan hendak diperkosa oleh para penjahat. Dan memang akan ada adegan dimana nanti kamu diikat di ranjang sebelah sana. Nah, pada saat shoot dimulai kamu harus bisa menampilkan ekspresi dan akting yang meyakinkan kala kamu menangis dan memohon untuk dilepaskan. Paham?”
Gita sang artis berjilbab itu nampak menunjukkan wajah ragu dengan adegan seperti itu. Ia tidak menyangka jika test castingnya langsung akan ada adegan yang berat seperti ini. Gadis berjilbab tersebut nampak tercenung sesaat.
“Git? Lho koq malah bengong. Apa kamu nggak sanggup dengan peran ini?” sergah sang produser tak sabar. “Kalo kamu nggak sanggup, ya udah kita batalin aja casting hari ini dan biar kita casting artis lain yang sanggup.” sergah Herry lebih lanjut seakan memojokkan Gita yang sedang berpikir ulang.
Sesaat kemudian artis cantik berjilbab itu nampak menganggukkan kepalanya tanda setuju. Gita kemudian beringsut menuju ranjang lalu berbaring di tempat tidur yang berada di ruangan itu. Kru film yang berada disitu segera bekerja mengikat tangan dan kaki artis berjilbab itu ke ujung tempat tidur membentuk huruf X. Wajahnya yang cantik berbalutkan jilbab merah satin itu terlihat cemas dan was-was saat kemudian mulutnya disumpal.
“Rileks dong, Git! Adegannya cuma sebentar aja koq. Saya yakin begitu kamera rolling kamu akan enjoy. So, coba sedikit tenang. Ok?” ujar Sony berusaha menenangkan Gita.
Lalu Gita mengangguk pelan dan ia nampak jadi sedikit lebih tenang.
“Ok! Kamera roll. Action!” seru Sony. Adegan pun dimulai dan nampak seorang pria yang diplot sebagai si penjahat memasuki set melangkah mendekati Gita dan membuka sempal mulut gadis berjilbab itu.
“Tolong lepaskan saya! Jangan apa-apakan saya!” seru Gita kala mulai berakting.
Namun tiba-tiba, “Cuuttttt…!! Aduh, Gita! Nggak ok akting kamu, kurang meyakinkan! Ulangi lagi…!!!” teriak Sony yang tak puas dengan adegan itu. Mulut Gita pun kembali disumpal dan adegan diulang.
“Cuutt…!!! Ya ampón, Gita! Kamu ini bisa akting nggak sih? Ulang!!!” seru Sony kesal karena tak puas, sementara Gita merasa mulai tak nyaman dengan semua ini. Jika harus diulang sekali lagi, ia berpikir untuk menyudahi semua ini dan segera pulang saja.
Adegan kembali diulang, Gita bersiap menunggu sang pemeran penjahat untuk masuk, namun kali ini ia sangat terkejut. Kali ini yang mendatanginya bukanlah sang pemeran penjahat tadi, melainkan Herry sang produser bersama Sony si sutradara! Dengan wajah ketakutan mata Gita melotot kala melihat sang produser dan sutradara yang sudah bertelanjang dada mendekatinya. Panik, sang artis berjilbab yang sedang terikat di ranjang itu segera menoleh ke sekeliling ruangan itu. Kosong! Ruangan itu telah ditinggalkan oleh para kru film tadi. Sekarang yang ada tinggal mereka bertiga plus seorang jurukamera yang nampak serius sedang mengambil gambar mereka.
Bagaikan tersadar dari alam mimpi, Gita pun segera bergerak berontak dan meronta- ronta berusaha melepaskan ikatan di tangan dan kakinya. Namun ikatan tersebut terlalu kuat. Sadar akan bahaya yang menghampirinya, artis berjilbab itu nampak tidak berdaya, air mata mulai meleleh membasahi pipinya.
Herry kemudian naik ke ranjang seraya mengelus-elus paha mulus Gita dari luar rok panjang merah satin miliknya. Perlahan gerakan tangannya terus naik ke atas pangkal pahanya. Lalu jemarinya bergerak halus menggesek-gesek selangkangan Gita dari luar rok panjang satinnya. Artis berjilbab itu sontak berontak meronta-ronta dengan kala mendapat perlakuan tersebut.
“Mmmphh… hhhhmmm…!!” jeritannya tertahan oleh sumpalan kain di mulutnya. Wajahnya yang cantik terbalut jilbab merah satin itu menampakkan amarah yang amat sangat. Namun apa daya semua itu sia-sia akibat ikatan yang kuat di kedua kaki dan tangannya.
Sejurus kemudian Herry berpindah ke atas ranjang seraya menduduki kedua betis Gita yang telentang dengan kedua pangkal betis kakinya. Kini praktis rontaan kedua kaki artis berjilbab itu terhenti karenanya. Dengan air mata berlinang tak berdaya, ditatapnya pria yang berada di ujung ranjang itu sedang asyik menyingkap rok panjang merah satinnya sepinggang. Bulu kuduknya merinding ketika merasakan tangan kekar seorang pria yang bukan muhrimnya itu menyentuh kulit pahanya dengan halus tatkala menyingkap rok panjang satin miliknya. Sekarang terpampanglah gundukan kemaluan nan halus terbungkus celana dalam berwarna krem.
Gita hanya bisa menutup mata dengan tubuh tergetar menahan tangis kesedihan yang mendalam. Dia tahu, kalau hari ini akan menjadi sejarah kelam dalam kehidupannya. Karena itulah pedangdut berjilbab itu hanya bisa diam pasrah membiarkan sang produser dan sutradara melucuti celana dalam serta kancing-kancing baju lengan panjang satinnya.
Herry sang produser yang berada persis di depan selangkangannya yang telanjang itu menatap penuh birahi kemaluannya yang gundul. (Gita ternyata rajin mencukur bulu kemaluannya). Kemudian dengan jemarinya pria itu menelusuri gundukan vagina gita dengan lembut.
Sony sang sutradarapun tidak ketinggalan beraksi. Pakaian lengan panjang Gita yang telah terbuka kancingnya hingga menyembulkan sepasang buah dada nan ranum itu sekarang menjadi bulan-bulanan permainan tangan Sony. Dengan gemas diremas dan dipilin-pilinnya buah dada dan puting artis muda berjilbab itu. Tubuh Gita hanya menggeliat pelan dengan mata terpejam kala mendapat perlakuan tersebut. Hanya isak tangis yang tertahan saja yang keluar dari mulutnya yang tersumpal.
Untuk beberapa saat tubuh indah Gita menjadi hiburan yang mengasyikan bagi kedua pria bejat itu. Buah dadanya diremas, dijilati dan dihisap oleh mulut Sony. Begitu juga vaginanya, Herry dengan rakusnya menguak, menjilati serta menghisap liang surgawi bintang dangdut tersebut. Tak ada bagian tubuh Gita yang lolos dari jamahan tangan dan mulut jahil kedua pria tersebut. Artis berjilbab itu hanya bisa mengutuk dalam hati atas tindakan bejat kedua pria tersebut terhadap dirinya yang masih suci ini.
Namun sebagai seorang manusia biasa yang juga punya kelemahan lama kelamaan perlakuan yang awalnya dianggap sebagai sebuah siksaan itu perlahan berubah menjadi suatu sensasi yang tidak pernah ia alami sebelumnya. Nafas si artis berjilbab itu perlahan mendengus naik turun tidak beraturan. Kemaluannya juga semakin lama semakin basah mengeluarkan cairan kewanitaannya. Secara naluri, tubuh Gita kini mulai terangsang. Dalam hati, artis cantik berjilbab itu mengutuk tubuhnya yang tidak dapat menahan rangsangan birahi kedua pria bejat itu.
Kini kedua lelaki bejat itu telah tahu kalau artis cantik berjilbab korban kegiatan mereka mulai terangsang birahinya. Sejenak mereka hentikan aksinya masing-masing. Sesaat Gita menarik nafas lega kala pria-pria yang menjamahi tubuhnya itu berhenti beraksi. Namun mata artis cantik berjilbab itu tiba-tiba terbelalak ngeri ketakutan kala kedua lelaki itu membuka celana masing masing. Penis-penis yang nampak tegak mengacung itu seketika membuatnya kembali meronta-ronta ketakutan, namun sia sia.
“Hei, Son, pegangin kaki Gita! Gua mo lepasin nih roknya!” titah Herry. Sony segera memegangi kedua kaki Gita. Setelah melepaskan kedua ikatan kaki si artis itu, Herry kemudian memelorotkan rok panjang satin yang tersingkap sepinggang tadi. Gita si pedangdut berjilbab itu kini hanya mengenakan rok dalaman merah muda serta blus satin lengan panjang yang terbuka kancingnya.
Kemudian sang produser yang telah telanjang bulat itu naik lagi ke atas ranjang dan duduk bersimpuh tepat di depan selangkangan Gita. Sambil tertawa mengejek, Herry mulai menggosok-gosokkan penisnya tepat di ujung bibir vagina Gita seraya menikmati ekspresi ketakutan gadis berjilbab itu. Gita yang seumur hidup belum pernah mengalami hal ini, menjerit tertahan di balik sumpalan mulutnya ketika akhirnya penis besar berurat itu perlahan membelah bibir serta memasuki liang vaginanya.
“Ough, Gita…memekmu emang sempit, sayangg… ugghh!” racau Herry yang sedang berjuang merobek keperawanan Gita. Wajah cantik Gita yang terbalut oleh jilbab ketat merah satin itu nampak mengernyit seraya kepalanya mendongak ke belakang menahan sakit. Dan beberapa saat kemudian penis produser itupun akhirnya sukses membobol keperawanan artis cantik berjilbab itu. Nampak darah keperawanan Gita mengalir dari pangkal pahanya.
Sesaat kemudian Gita hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya dengan frustasi saat penis itu bergerak maju mundur di vaginanya. Rasa sakit, malu, marah dan menyesal bercampur aduk di dadanya. Sambil menyodok-nyodok kemaluan artis berjilbab itu, Herry membuka sumpalan mulutnya.
“Aakkhh!! S-sudahh… s-sakkitt… ookkhh!” pekik mohon Gita agar Herry berhenti memperkosanya.
Namun semua teriakan, tangisan dan rontaan Gita, malah makin membuat pria itu semakin brutal mendorong masuk penisnya, sehingga tubuh gadis berjilbab merah satin itu terguncang-guncang di ranjang.
Sony yang sedari tadi berdiri di samping ranjang sambil mengocok-ngocok penisnya sendiri tanpa basa-basi memaksa masuk penisnya yang besar ke mulut Gita yang sedang kepayahan menahan sakitnya disodok-sodok oleh penis Herry.
“Isap!! Kulum!! Awas kalo berani gigit!!!” ancam Sony seraya menjambak jilbab pendek merah satin Gita.
Penis yang besar, panas, serta asin itu memenuhi rongga mulut dan bibir Gita, membuat gadis berjilbab itu tersedak-sedak kala penis itu mencapai tenggorokannya. Menghalangi jalan masuknya udara. Sambil memaju mundurkan penisnya di mulut si artis cantik berjilbab itu, dengan kasar Sony mencengkeram jilbab dan kepalanya.
“Ookkhh… emmphh…” hanya bunyi itu yang keluar dari mulut Gita kala penis Sony maju mundur di dalam mulutnya. Artis dan pedangdut berjilbab itu hampir saja kehabisan nafas, beruntung sekali penis di mulutnya itu tidak terlalu lama berada dalam mulutnya.
Tak lama kemudian, “Akkhh… Gittahh… nniihhh…!!” seru Sony yang telah mencapai klimaksnya seraya menyemburkan sperma dari ujung penisnya. Cairan putih dan hangat mengisi langsung mulut dan tenggorokannya, membuat Gita tersedak-sedak serta merasa jijik. Namun akhirnya artis berjilbab itu bisa bernafas lega saat penis Sony ditarik dari dalam mulutnya.
Kini hanya tinggal Herry yang masih bertahan menyetubuhinya. Dengan penuh semangat genjotan pria pemerkosa itu semakin lama semakin cepat sehingga mulut gadis berjilbab ini hanya mampu mengeluarkan lenguhan-lenguhan menahan sakit serta birahi yang entah darimana datangnya.
“Oohh… iihh… oohh… iihh…” begitulah lenguhan Gita kala menahan gempuran dan genjotan Herry terhadap vaginanya.
Hampir sepuluh menit lamanya Gita digenjot oleh Herry dengan posisi terlentang. Tiba-tiba pria itu menghentikan genjotannya. Lalu dengan tubuh Gita yang lunglai itupun dibaliknya hingga tengkurap. Diangkat bokong bulat nan padat itu hingga menungging keatas. Dengan gemas diusap-usap dan diremasnya bongkahan pantat bulat milik Gita. Lalu seraya mencengkeram Herry mulai menyodok-nyodok liang surgawinya dari belakang.
“Oouhh… aaakkhh…!” teriak artis berjilbab itu tatkala hentakan keras penis pria pemerkosanya menghujam keras dari belakang. Wajahnya yang manis terbalut jilbab merah satin itu nampak mendongak dan merintih kesakitan sekaligus nikmat. Lalu disela-sela genjotannya, Herry meremas-remas buah dadanya seraya melepaskan baju satin merah lengan panjang Gita.
Sony yang telah kembali tegang segera ikut beraksi, kali ini dia duduk mengangkang di depan wajah cantik Gita seraya kembali memaksanya untuk mengoral penisnya lagi. Dan dengan memegangi kepala Gita didorongnya penis itu maju mundur.
“Shhh… oooohhhhh… ooohhhhh… enak banget kamu, Gittaaaa…” racau kedua pria yang sedang asyik memperkosa mulut dan vagina artis berjilbab itu dari depan dan belakang.
Gita yang tak berdaya lagi hanya bisa melenguh, “Emmhhh… uummhhhh…” suara yang tertutup oleh derasnya hujaman penis Sony di mulutnya. Matanya terpejam seraya kedua tangannya mencengkeram pangkal paha Sony erat.
Betapa pemandangan yang menggairahkan! Bagaimana tidak? Artis cantik berjilbab pendek itu sudah telanjang hanya rok dalamannya yang berwarna pink tersingkap sepinggang sedang menungging. Dua orang pria sedang sibuk menyetubuhinya dari depan dan belakang.
Tubuh Gita yang sudah amat kepayahan menghadapi serangan penis pemerkosanya mendadak bergetar hebat. Nampaknya Gita telah mencapai puncak orgasmenya. Dan bersamaan dengan itu pula, “Aaahh… Giittaahh… nniihhh!!” teriak Herry kala mencapai puncak orgasmenya sembari menyodok dalam-dalam penis ke dalam liang surga Gita.
Crrooottt… crooot… crottt… sperma sang produser itupun menyembur ke dalam rahim sang artis berjilbab. Dan tak lama kemudian Sony pun menyusul dengan memuncratkan spermanya di wajah Gita. Sebagian muncratan sperma Sony nampak membasahi jilbab pendek merah satin yang dikenakan oleh Gita.
Mereka bertiga pun tersungkur lemas di atas ranjang itu dengan Herry menindih tubuh Gita yang sedang tengkurap sedangkan Sony nampak terduduk lemas mengangkang di depan kepala artis berjilbab itu.
Satu setengah jam kemudian kedua pria itu kembali melampiaskan hasrat birahinya yang terpendam selama ini terhadap Gita sang artis berjilbab. Nampak Sony sedang duduk dibangku yang ada samping ranjang sedang memangku Gita yang diposisikan duduk membelakanginya. Sedangkan Herry sang produser sinetron itu nampak berdiri diatas ranjang asyik memaju mundurkan penisnya ke dalam mulut Gita seraya memegangi kepala yang terbalut jilbab merah satin itu.
Hampir seharian mereka memperkosa tubuh sintal milik Gita si artis dangdut berjilbab itu sepuas-puasnya tanpa memberi kesempatan pada anak buah mereka untuk ikut mencicipi juga. Yah maklumlah, namanya juga bos. Masa yang enak mau dibagi-bagi?
Gita yang telah dinodai seharian oleh si produser dan sutradara sinetron bejat itu, tidak dapat berbuat banyak setelah menerima ancaman mereka. Apabila ia buka mulut, rekaman perkosaan itu akan mereka sebarluaskan. Klise, namun ampuh.
Gita, artis berjilbab itu akhirnya pulang dengan membawa kisah kelam yang tak akan dapat diceritakannya. Bukannya job sinetron yang ia dapat melainkan sex job!

ROKHIMAH

Cerita yang akan kalian baca di bawah ini akan menyangkut sebuah identitas agama namun aku tekankan bahwa ini sama sekali bukan penghinaan terhadap agama. Agama tersebut sangat baik dan merupakan sesuatu yang suci namun para pelaku dan penganutnyalah yang bersalah. Cerita ini adalah yang benar-benar terjadi dan aku menceritakan ini bukan untuk bualan semata.

Berhati-hatilah dengan apa yang kau inginkan karena itu sangat mungkin akan terjadi. Mungkin itu adalah pelajaran yang paling bisa kupetik dari petualangan bercintaku yang satu ini. Ini adalah kisah nyata tentang perjalanan hidupku. Tidak ada kebohongan di dalamnya meskipun identitas dari semua pelakunya aku sembunyikan.

tikha hijabers montok (1)

Namaku Soberun, tinggal di Batang sebuah kota kecil Jawa Tengah. Dulu, beberapa tahun yang lalu, saat aku masih begitu bangga dengan koleksi wanita-wanita hasil buruan libidoku, aku merasa ada yang kurang di sana. Di antara para wanita itu tidak ada satu pun yang bisa mewakili pencapaian tertinggiku. Perburuan libido adalah sebuah dosa dan untuk mendapatkan pencapaian tertinggi maka aku perlu seseorang yang perawan murni yang benar-benar suci. Aku tidak ingat benar di mana aku menulis keinginanku itu tapi aku yakin aku pernah menulisnya.

Namanya adalah Rokhimah. Seorang perawan murni, baru berumur 23 tahun dan cantik luar biasa. Dan dia adalah seorang santri tulen. Anak seorang kyai terkenal di daerahku. Dia dididik di lingkungan muslim yang ketat dan taat. Keluarganya tak pernah memasukan dia ke pendidikan negeri dan lebih memilih Madrasah yang bernuansa Islam. Selama hidupnya ia habiskan di pondok pesantren termasuk juga pondok pesantren milik ayahnya. Dalam sehari semalam shalatnya bisa lebih dari empat puluh kali. Puasa, wirid dan mengaji adalah makanan sehari-harinya. Bahkan menyentuh kulit seorang yang bukan muhrimnya adalah hal terlarang baginya. Namun toh, ia takluk di hadapanku. Aku adalah lelaki yang mengambil keprawanannya. Lebih buruk lagi, ia adalah gadis ke tujuh yang keperawanannya aku ambil …

Pertemuan kami diawali saat kami bertemu di toko milik keluargaku. Saat itu dia hendak membelikan sepatu baru untuk adiknya. Karena pada saat itu pegawaiku tengah tidak berada di tempat maka terpaksa aku yang melayani. Saat itulah aku melihat sosoknya, sosok yang begitu indah; cantik dalam balutan jilbab lebar yang rapi. Matanya bening dengan garis mata yang hitam dan bibirnya merah sempurna seperti buah cherry. Wajahnya memancarkan sinar yang begitu anggun. Ada sebuah kedamaian yang menyelimuti hatiku saat aku melihat sinar wajah itu. Dan pada saat mata kami bertemu aku tahu ada ruang di dalam hatinya khusus buatku.

tikha hijabers montok (2)

Pertemuan kedua terjadi beberapa minggu kemudian. Saat itu aku tahu ia bernama Rokhimah anak seorang Kyai yang disegani di daerahku. Seorang teman masa kecilku mengingatkan padaku untuk menjaga jarak dengannya, bukan karena background keluarganya, tapi karena ternyata ia pernah mengidap TBC dan itu sangat menular. Tapi percayalah, pada saat kau melihatnya, kau pun akan merasakan apa yang aku rasakan. Perasaan ragu-ragu itu sirna dan digantikan perasaan yang lain. Bukan perasaan percaya namun lebih mendekati perasaan nekat. Aku akan melakukan apapun untuk mendapatkannya, begitu pikirku saat itu. Setelah itu kami pun berkenalan dan saling bertukan nomer hp.

Semenjak pertama melihat matanya aku tahu Rokhimah pun sebenarnya tertarik padaku. Karena dasar tersebut maka komunikasi kami berjalan sangat lancar bahkan sangat berani. Aku memanggil dia “istriku” dan dia memanggilku “suamiku”. Lalu, masih melalui sms, aku menembaknya dan dia pun setuju jadi pacarku. Aku tak ingat benar ia pacarku yang nomer berapa karena sudah terlalu banyak yang aku jadikan pacar sebelumnya meskipun pacar yang benar-benar aku cintai hanya beberapa saja. Kebanyakan dari pacar-pacarku yang sebelumnya hanyalah pelampiasan libidoku saja.

tikha hijabers montok (3)

Beberapa hari kemudian aku bertandang ke rumahnya. Aku ingat benar saat itu lampu mati (thanks PLN sudah melancarkan jalanku-ternyata ada gunanya juga kau sering mati). Sesampainya di rumah Rokhimah aku baru tahu kalau rumah dia ternyata adalah sebuah pesantren. Itu adalah pertama kalinya dalam hidupku aku masuk ke lingkungan pesantren. Orang-orang di daerahku kebanyakan gentar masuk ke pesantren yang memiliki reputasi penuh wibawa ini namun yang timbul di hatiku adalah perasaan penuh gairah akan sebuah pengalaman baru. Saat itu hari sudah malam, kegiatan mengaji sudah selesai. Yang terdengar hanya sunyi dan aura mistis mengelilingiku. Aku duduk di atas karpet, karena aku tak melihat ada set kursi tamu di sana, ditemani Rokhimah di sampingku dan lampu minyak yang redup di antara kami berdua. Sambil terus memperhatikan sekelilingku aku berpikir, “Oh, ini kan yang namanya Pesantren. Asyik juga.” Jujur aku menyukai suasana itu karena mengingatkan pada suasana surau di desaku saat masa kecilku. Saat itu aku dan teman-teman sepermainan masa kecilku sering tidur di surau tersebut. Suasananya yang gelap, dingin, sunyi dan mistis tidak membuatku takut tapi justru memicu kenangan masa kecilku. Ada perasaan haru yang mendalam di hatiku saat itu. Surau tersebut kini telah menjadi mesjid besar dan hingar bingar oleh banyak kepentingan.

Ternyata orang tuanya menyambutku dengan sangat gembira. Setelah sebentar berbasa-basi bapaknya meninggalkan kami berdua, sesuatu yang sebenarnya tidak boleh dilakukan karena malanggar aturan agama-membiarkan seseorang berduaan dengan yang bukan mukhrimnya. Lalu di dalam kegelapan itu aku rasakan tangan Rokhimah memegang tanganku. Entah mantra apa yang ada di tangan itu namun pada saat itu aku merasakan sebuah keindahan luar biasa. Ada perasaan bau harum menyeruak ke dalam pembau dalam hatiku. Pada saat itulah aku mulai ingin mencumbunya. Namun itu sangatlah tidak mungin. Akal sehatku seakan menguap hingga aku memberanikan diri mengusulkan untuk menikah siri – tujuanku satu; ingin meniduri Rokhimah secepat mungkin! Tiba-tiba lampu menyala ( PLN sialan !) hingga kami segera melepaskan gandengan tangan kami. Karena waktu telah beranjak malam, akhirnya aku pun pamit pulang tanpa bisa mencumbunya sama sekali.

tikha hijabers montok (4)

Sesampainya di rumah akal sehatku mulai kembali dan aku memaki dalam hati, “fuck! What have I done! Aku melamarnya untuk nikah siri?! Fuck!” Tapi mulutku adalah harimauku, kata yang telah terucap tak akan bisa ditarik lagi. Rokhimah menceritakan tentang usulan nikah siri tersebut yang ternyata disambut gembira keluarganya. Tapi dengan dalih untuk mengejar karir akhirnya aku bisa mementahkan harapan mereka ( yang juga adalah kebodohanku). Syukurlah akhirnya mereka bisa menerimanya. Namun tetap saja kejadian itu memberi keyakinan pada keluarga Rokhimah akan kemantapanku pada anak mereka.

Pertemuan berikutnya adalah pertemuan yang sungguh mengejutkan. Dengan alasan bahwa ruangan yang sebelumnya aku dan Rokhimah pakai untuk bertemu ternyata adalah ruang para santri mengaji maka aku dipersilahkan oleh Rokhimah dan keluarganya untuk masuk ke kamar pribadi Rokhimah! Glek! Yang benar saja! Namun meskipun dengan banyak ketidakmengertian di kepalaku aku menurut saja. Lalu aku dan Rokhimah berdua berada di kamarnya yang bersebelahan persis dengan aula mengaji para santri. Perasaanku tak menentu saat itu. Aku merasakan akan adanya sesuatu yang akan terjadi. Benar saja, beberapa menit kemudian bapaknya masuk dan segera duduk di hadapanku. Lalu ia bertanya padaku, “Apakan Anak mau benar-benar dengan anak saya?” Wek! Apa lagi ini? Pikirku. Pertanyaan macam apa ini? Aku benar-benar tak mengerti dengan apa yang Pak Kyai tanyakan. Di sela-sela kebingunganku aku bisa merasakan bahwa aku tidak mungkin menjawab “tidak” makan aku jawab saja, “iya” meskipun tidak sekaku itu. Yaa, sedikit berdiplomasi lah; panjang lebar namun tidak jelas, itulah diplomasi. Bapak Kyai manggut-manggut saja. Aku tidak tahu apa yang ada di dalam hatinya namun beberapa saat kemudian ia meninggalkan kamar kami sambil tersenyum dan berkata, “iya, silahkan diteruskan.” Lalu Pak Kyai menghilang di balik tirai.

Dan tinggal kami berdua, aku dan Rokhimah, di kamar itu. Keheranan dan kebingunganku segera lenyap saat Rokhimah kembali menggenggam tanganku. Dengan memakai baju panjang warna krem dan jilbab warna coklat ulihat dia tersenyum bahagia sekali. Dia tidak tahu kalau senyum itu memicu reaksi kimia di dalam sistem tubuhku; libido! “Apa Mas benar-benar mau jadi suamiku?” Rokhimah bertanya. Lalu aku jawab, dengan otak dikendalikan libido, sekenanya, “aku ingin siapapun yang jadi istriku harus masih perawan tulen! Mana mungkin aku tahu kau masih perawan atau bukan kalau tidak dites dulu.” Rokhimah mendelik kaget, “tidak ! tidak! Aku hanya akan menyerahkan keperawananku dengan cara yang halal!” Lalu terjadilah adu argument dengannya. Cukup lama dan rumit, tapi aku yang dulunya aktif sebagai remaja mesjid tentu saja dapat dengan mudah mematahkan logika-logikanya. Plus lagi aku sudah banyak makan asam garam sebagai dalam dunia perburuan cewek seperti itu. Gampang saja aku meng-infiltrasi keyakinanku di atas keyakinan miliknya. Begitu dasar logika seorang cewek sudah kudapat, maka sesungguhnya aku telah mendapatkan cewek itu seutuhnya. Hanya masalah waktu saja sampai aku dapat menerobos bunga miliknya.

tikha hijabers montok (5)

Benar saja, di akhir perdebatan halus kami, akhirnya Rokhimah menggandeng tanganku dan tak dinyana-nyana mengarahkannya ke payudaranya! Got you! Aku bersorak dalam hati. Lalu dengan halus aku meremas dari luar baju dan jilbabnya. Payudaranya memang masih keras dan sangat nikmat diremas seperti itu. Aku bisa merasakan bahwa berlahan Rokhimahpun mulai bisa menikmatinya namun aktifitas itu harus aku lakukan terputus-putus karena pintu kamar masih terbuka dan hanya dititipi selembar tirai saja. Kegiatan yang terpututs-putus itu ternyata membuat Rokhimah gemas. Maka ia berdiri dan…ehem, menutup dan menguncinya! Ibarat traffic light, tidak ada lampu kuning atau merah; hijau semuanya!! Aku mulai masuk ke dalam bra miliknya dan mulai meremasnya dengan tangan kosong. Tidak ingat benar, tapi sepertinya malam itu juga Rokhimah dengan berani menaikkan bajunya dan melepaskan bra di hadapanku. Ketika dia hendak melepas jilbabnya, aku melarangnya. “Jangan dilepas Mah … km keliatan anggun kalau masih pakai jilbab” Dia hanya tersenyum. Payudara yang tak pernah tersentuh sama sekali itu malam itu adalah milikku sepenuhnya!

Waktu pun berjalan. Setiap kali kami bertemu aku selalu langsung dipersilahkan masuk ke dalam kamar pribadi Rokhimah. Tunggulah beberapa saat sampai minuman disuguhkan lalu Pak Kyai masuk untuk bersalaman. Beberapa menit kemudian Istrinya membukat tirai dan tersenyum sambil mempersilahkanku. Terakhir Rokhimah akan segera menutup dan menguncinya rapat-rapat. Selalu berjalan dengan pola seperti itu. Bila keadaan sudah terpenuhi seperti itu maka privasi adalah milik kami berdua. Dengan halus namun rakus aku menjelajahi tubuhnya dari sela-sela baju dan jilbabnya. Seperti Colombus yang menjelajahi samudra untuk menemukan dunia baru, aku pun menjelajahi tiap jengkal kulitnya untuk menemukan sumber dunia baru yang hitam dan belum terjamah. Bila dulu Colombus masih belum tahu pasti di mana dunia baru itu, aku malah sudah tahu persis ke mana tujuanku berlabuh. Namun betapa kagetnya aku saat aku sampai du dunia baruku yang awalnya kukira ditumbuhi belantara lebat dan hitam, yang kudapati adalah sebuah dunia baru yang gundul, merekah merah dan beraroma harum sabun! Dan aku pun terjatuh dalam kegilaan. Akal sehatku pergi entah kemana. Malam ini kuberi Rokhimah sesuatu yang awalnya ia pikir jauh berada di atas awan; kuberi dia surga. Seperti pasukan pemandu sebelum datangnya pasukan inti, lidahku menjelejahi tiap jengkal dunia baru itu.

Beberapa pertemuan berikutnya kuberi ia pelayanan yang sama dan terus meningkat. Kuajari dia teknik bercinta hingga pelan namun pasti Rokhimah pun mulai menjadi ahli. Ia tahu titik-titik kesukaanku. Lidahnya menjalar dari puting dadaku hingga penisku. Di sana ia tak ragu lagi untuk membenamkan penisku ke dalam mulutnya. Dengan gerakan halus dan begitu mengesankan ia memberi pelayanan oral yang sangat hebat. Ia menuruti semua keinginanku hingga saat aku minta agar aku ejekulasi di mulutnya pun ia tak menolaknya. Dengan kasih sayang dia lap sperma yang masih di penis ku dengan jilbabnya. Kini ia tak sungkan lagi untuk membuka bajuku juga bajunya sendiri. Ia pun tak sungkan lagi memintaku untuk melakukan apa yang ia inginkan aku lakukan terhadap bagian-bagian tubuhnya. Seringkali saat dalam keadaan santai dan tengah bercanda, ia tertawa-tawa sambil mencubit penisku. Aku pun membalas dengan meremas payudaranya dan bagian vaginanya.

Aku merasa sudah saatnya masuk ke level berikutnya. Aku mulai hendak memasukkan penisku. Awalnya ia meberontak karena takut hamil. Namun sekali lagi kupatahkan logika itu. Setelah ku ulur waktuku dan terus memberinya kenikmatan sambung raga itu, akhirnya ia pun luluh. Inilah kekuatan terbesarku yang paling ditakuti oleh semua wanita-wanita yang kutaklukan; kesabaranku. Dengan sabar dan terus menerus, berlahan-lahan Rokhimah keluar dari dunianya dan masuk ke dalam duniaku. Aku mulai dengan halus mencoba memasukan penis milikku. Dengan hanya memakai jilbab di kepalanya kusodok vagina suci anak kyai ini. Rokhimah pun menyerah dan pasrah. Satu-satunya penghalangku hanya rasa sakit yang ia derita. Namun aku mengerti, aku pun tidak memaksanya.

tikha hijabers montok (6)

Bulan Ramadhan pun tiba. Rokhimah menyarankan aku datang setelah waktu shalat Tarawih selesai. Itu yang berarti melanggar jam malam yang ditentukan di pesantrennya. Diam-diam aku mengeluh. Perasaan menyesal mulai masuk ke dalam hatiku, betapa aku telah menariknya, Rokhimah yang anggun dan suci ke dalam duniaku yang gelisah dan panas. Namun aku segera menampik perasaan itu. Hanya tinggal beberapa langkah lagi sampai aku mencapai tujuanku. Fokus!

Selama bulan Ramadhan itu kami pun terus melakukan hubungan bercinta tersebut. Selama itu pula aku terus mencoba melengkapi persetubuhan kami. Hingga pada suatu hari, Rokhimah mengirim pesan agar aku datang sore saja saat Shalat Tarawih masih berlangsung. Meskipun agak ragu tapi aku menurut saja. Sesampainya di pesantren, aku harus menunggu para makmum melakukan sujud dan secepat kilat aku masuk ke dalam kamar Rokhimah (Kamar Rokhimah berada persis di samping aula mengaji para santri yang juga digunakan untuk shalat berjamaah). Dia masih memakai rukuh putih bersih. Dengan bernafsu kulucuti rukuhnya. Ternyata di baliknya dia masih memakai baju panjang warna hijau dan jilbab lebar warna hitam. Dengan agak kasar kulucuti baju panjangnya hingga ada kancingnya yang lepas. Namun aku masih meninggalkan jilbab lebar hitam di kepalanya. Lalu kami pun mulai bercinta lagi dan kali ini Rokhimah sepertinya sudah siap. Maka dengan mantap aku masukkan penisku ke dalam rongga kewanitaanya. Rokhimah berteriak tertahan dan secara reflek ia menjauh namun aku tahan. Aku peluk dia dalam-dalam dan menyalurkan rasa sayang melaluinya. Di dekat telingaku Rokhimah membaca ayat-ayat suci yang ia percaya bisa melindunginya dari kekuatan jahat. Lama-lama Rokhimah pun mulai tenang. Kemudian, dengan lembut dan pelan, aku mengulanginya lagi…dan lagi…dan lagi. Tubuhnya terguncang-guncang mengikuti ayunan tubuhku. Kupandangi wajahnya yang terbalut jilbab warna hitamnya. Keningnya mengernyit … bibir mengeluarkan desahan-desahan lirih. Menggairahkan sekali. Kusingkap jilbab lebar yang menutupi payudaranya. Kuciumi putingnya dengan nafsu. Kadang-kadang kujepit dengan bibirku. Dia semakin mendesah-desah. Keringat membanjiri tubuh kami.

Di sela-sela gumam para santri yang tengah Shalat Tarawih di luar kamar, malam itu Rokhimah jadi milikku seutuhnya…

Tentu saja aku tak pernah jujur pada Rokhimah yang sebenarnya. Bahwa dia hanyalah sebagai pelampiasan libidoku. Pada saat itu aku memandang Rokhimah memang hanya pelampiasan nafsu biologisku saja. Dan tampaknya dia juga menikmati pelayanan yang aku berikan padanya. Ya, aku sangat mengerti. Dari umurnya yang masih muda dia memang sedang dalam kondisi paling siap untuk bereproduksi. Seluruh sistem tubuhnya memang dirancang untuk tujuan tersebut. Bahkan sering kali aku yang kualahan menghadapinya. Aku selalu berusaha mengimbanginya sekuatku.

Namun semenjak aku berhasil mendapatkan Rokhimah sepenuhnya, aku merasakan alam dalam hatiku berubah. Seakan-akan aku diliputi oleh kebisuan yang teramat pekat dan hari-hari berubah menjadi kelabu. Ada sebuah kesedihan yang mulai muncul. Sebagai orang yang suka menganalisa keadaan, aku segera terkesiap dengan perubahan ini. Tanda ini apa maksudnya? Dan jawabanku tertuju padanya. Sering kali aku melihat Rokhimah dalam-dalam. Aku tahu, sesuatu yang Rokhimah tidak tahu, aku tengah memasuki masa kritis.

tikha hijabers montok (7)

Masa kritis adalah sebuah masa di mana kita, siapapun dari kita, tengah dipertanyakan kembali “hendak kemanakah kita melaju?” dan untuk menjawab pertanyaan itu maka aku perlu melihat ke dalam diriku sendiri “siapakah diriku?” artinya ini mengenai jati diriku yang sebenarnya. Aku mendekati Rokhimah adalah untuk kepuasan nafsuku saja dan telah kudapatkan itu. Aturannya adalah bahwa aku harus secepatnya membuat rencana untuk meninggalkannya. Pertanyaan yang muncul seharusnya “apa yang harus aku katakan padanya untuk meninggalkannya?” Alih-alih mendapat pertanyaan itu, yang muncul di kepalaku justru pertanyaan lain yang cukup mengejutkan, “kenapa aku masih di sini? Kenapa aku tak segera beranjak pergi?” dan aku segera menyadari jawabannya.

Hari-hari pun berlalu. Selalu saja, pada malah hari, aku sempatkan diriku untuk datang ke pesantren. Aku putuskan untuk datang pada malam hari saja, melewati jam malam. Keuntungan bagi keluarga Rokhimah adalah tidak menarik perhatian para santri yang lain. Sementara keuntunganku adalah bahwa kedatanganku pada malam hari tidak menarik perhatian lingkungan. Simbiosis mutualisme. Namun alasan paling mendasar adalah bahwa sebisa mungkin orang tua ku tidak mengetahui hubungan kami. Karena aku yakin mereka tidak akan menyetujuinya. Rokhimah berasalah dari keluarga muslim yang taat, sementara keluargaku lebih liberal. Pendidikan terakhir Rokhimah hanyalah MTs (setara SMP) sementara keluargaku mengisyaratkan untuk mencari yang paling tidak S1. Aku punya pekerjaan yang bagus dengan jenjang karir yang cerah, sementara ketrampilan Rokhimah adalah di bidang keagamaan yang kita tahu cukup sulit untuk mencari makan pada masa-masa sekarang. Dan kutemui diriku terjebak dalam kondisi yang sangat dilematis. Apakah aku harus memilih mengikuti orang tua atau Rokhimah padahal benih-benih cinta mulai bersemi di dalam diriku padanya.

Sebagian besar dari diriku lebih memilih keluargaku. Tentu saja begitu karena bagiku keluarga adalah nomer satu. Mereka adalah rumah di mana aku selalu disambut dengan bahagia dari manapun aku pergi. Betapapun beban yang kuderita selama aku dalam perantauan, mereka selalu menginginkan aku untuk kembali. Ya, kadang mereka marah padaku namun pada akhirnya aku mulai mengerti bahwa kemarahan mereka adalah karena cinta. Pada saat aku menghitung lima langkah di depanku, misalnya, mereka telah menghitung seratus langkah di depanku. Itulah yang membuat kami kadang berbeda pendapat. Namun seberapapun berbedanya pendapat kami, seberapapun kami dulu terlihat saling menyakiti sebenarnya itu hanya masalah bahwa kami tidak mampu mengungkapkannya dengan bahasa yang lebih benar; kami tidak bisa mengungkapkan bahwa sesungguhnya kami saling menyayangi. Aku memiliki banyak teman dan mereka kadang menyarankan aku untuk melakukan ini dan itu. Keluargaku pun demikian, sering mereka menyuruhku untuk melakukan ini dan itu. Namun bila kuperhatikan lebih jauh, mereka, teman-temanku, bila menyarankan sesuatu sering kali adalah untuk kepentingan tersembunyi mereka sendiri. Begitu tersembunyinya hingga kadang mereka tidak menyadarinya. Di sisi lain, mereka, keluargaku bila menyuruhku melakukan sesuatu, kini aku percaya, adalah murni untuk kebaikanku sendiri.

tikha hijabers montok (8)

Sering kali, bila kami telah selesai bercinta, setelah dihajar beban pekerjaan yang berat aku langsung tertidur. Sementara Rokhimah dengan sabar memijit kaki dan tanganku. Pijatan itu sering membangunkanku dan kudapati Rokhimah di sampingku. Dengan sabar ia terus berusaha membuatku nyaman. Oh, Rokhimahku yang baik, kau tidak tahu apa yang ada di dalam kepalaku. Kau tidak mengerti apa yang kumengerti – bahwa detik-detik ini adalah sangat berharga karena kita tengah menuju ke perpisahan kita. Rokhimahku yang malang tak bergeming dan terus memijatku. Ia tak mendengar apa yang ada di hatiku. Tapi aku bisa melihat itu di matanya; aku melihat harapan. Ia pasti berharap agar suatu hari nanti aku akan datang menjadi suaminya. Aku yakin pasti bahwa dia selalu berdoa untuk kami berdua. Aku melihat harapan di matanya justru di kala aku menyadari kehancuran di hatiku. Ironis sekali.

Rokhimah, maafkan aku …

Suatu hari Pak Kyai menemuiku. Dan ia bertanya tentang kelanjutan hubungan kami. Aku sangat bisa mengerti karena memang tidak terlalu baik membiarkan sepasang kekasih berpacaran terlalu lama. Agar tidak berbuat dosa, itu tujuannya. Dosa yang sebenarnya telah kami lakukan. Didera oleh perasaan letih fisik dan pikiran aku mencoba mengulur waktu hingga setelah Lebaran Idul Fitri. Pak Kyai, seperti biasa, manggut-manggut saja. Sampai saat ini aku tidak tahu pasti apa yang ada di kepalanya. Sebagai seorang Kyai yang berpengalaman dalam dunia supernatural dan religi, apa mungkin ia tahu apa yang ada di hatiku? Apa mungkin ia tahu apa yang telah aku dan Rokhimah lakukan? Aku tidak tahu. Tapi sejauh ini Pak Kyai tak mengatakan apa-apa. Lalu Pak Kyai tersenyum dan meninggalkan kami berdua.

Seperti biasa kami pun bercinta, kali ini aku malas melepas bajunya. Dengan masih memakai baju muslimah dan jilbabnya aku genjot dia dari belakang dengan terlebih dahulu menyingkap CD nya kesamping. Desahannya yang halus dan sering menyebut nama Allah dia merintih. Aku hanya ingin cepat orgasme, dengan kasar kugenjot vaginanya yang sempit itu sekuat tenaga. Sambil kuciumi punggungnya yang tertutup jilbab lebar warna merahnya. Ketika hampir klimaks kusuruh dia jongkok dan mengoral penisku. Oooh … nikmat sekali. Sperma ku menyembur ke wajahnya yang teduh. Memercik mengenai jilbab merag dan baju muslimah pinknya. Kembali jilbabnya harus menjadi pembersih spermaku yang tidak puas-puasnya menuntut kenikmatan dari santriwati alim ini. Dan aku mencoba tidur setelahnya. Namun yang kudapati adalah perasaan begitu gelisah menyerangku hingga aku pun tak bisa tidur nyenyak. Aku rasa Rokhimah tahu apa yang aku pikirkan. Ia terlihat sedih namun ia tak bisa berbuat apa-apa. Malam itu aku pulang lebih cepat dari biasanya.

Sejak malam itu Rokhimah berubah. Ada kesedihan di dalam dirinya. Sepertinya ia mulai tahu apa yang aku pikirkan; bahwa hubungan kami tak akan berakhir baik …

tikha hijabers montok (9)

Ia sering sms dan bertanya apa jadinya kalau orang tuaku tidak setuju dengan hubungan kami? Ia selalu bertanya pertanyaan yang sama. Sementara aku selalu tidak bisa menjawab pertanyaan yang sama tersebut. Hal itu membuatku marah. Marah pada diriku sendiri hingga aku mulai menjauh..

Berita tentang kedekatanku dengan Rokhimah ternyata sudah tersebar. Hal itu membuatku menjadi lebih geram namun mencoba mengerti bahwa itu adalah proses yang alami. Akhirnya aku memilih untuk tidak mencari kambing hitam. Fokus! Lalu pada suatu hari aku, entah apa yang kupikirkan saat itu, aku kembali datang ke pesantren dan menemui Rokhimah. Dengan pola yang hampir sama aku pun masuk ke kamar pribadi Rokhimah. Namun saat berpapasan dan bersalaman dengan Pak Kyai, aku merasakan ada sesuatu dirinya yang berbeda. Sesuatu yang cukup membuat hatiku berdesir gentar. Ada apa? Apa yang ia ketahui?

Malam itu Rokhimah memakai baju besar berwarna putih gading dengan jilbab hijau yang sangat indah. Wajahnya yang terlihat cukup layu itu masih bersinar-sinar meskipun tidak sebening dulu saat pertama bertemu. Dulu aku punya keinginan untuk bercinta dengannya saat dia mengenakan baju seperti itu, sehingga persetubuhan kami dilakukan dengan dia tetap memakai baju muslimahnya, setidak-tidaknya hanya memakai jilbab. Namun malam itu Rokhimah menolak untuk bercinta.

Malam itu pertama kalinya kulihat ia benar-benar menangis di dadaku. Aku yang marah karena hasrat biologis yang tak tersalurkan pun tergetar oleh tangis tersebut. Lalu ia berkata bahwa ia sebenarnya sudah lama ingin menghentikan semua dosa ini namun tiap kali ia melihat wajahku ia merasa iba. Namun kali ini ia harus benar-benar kuat meskipun seluruh tubuhnya menginginkan untuk dijamah. Aku mencoba mengerti; aku telah menariknya dari dunia yang telah memebesarkannya yaitu dunia religi yang kuat dan taat. Namun kemudian aku meninggalkannya. Pada saat itu dia pasti kebingungan sekali karena dunia baru yang ia percayai ternyata telah mengkhianatinya. Dan tak ada dunia lain yang ia kenal kecuali dunianya yang lama; yaitu dunia pesantren dan religi. Maka ia pun pulang ke sana. Dan saat itu aku menemukan dia sebagai Rokhimah yang hampir seperti yang dulu lagi – Rokhimahku yang suci.

tikha hijabers montok (10)

Berita tentang kedekatan kami akhirnya sampai juga di keluargaku dan seperti yang kuduga mereka menyatakan “tidak.” Aku mengerti dan aku menerimanya meskipun hati terasa cukup sedih. Mereka pasti berusaha yang terbaik bagiku. Maka aku mulai meninggalkan Rokhimah lagi.

Beberapa hari yang lalu Rokhimah sms dan mengabarkan bila dia hendak pergi ke luar kota yang cukup jauh guna kembali belajar agama di pesantren di kota tersebut. Ia akan berada di sana selama satu tahun. Aku mendongak ke langit dan berkata ,”Inikah tanda-Mu?” namun langit sepi tak menjawab. Maka malam itu aku menemuinya (mungkin untuk yang terakhir kalinya ). Kulihat matanya bengkak karena banyak menangis. Tuhan, dosa apa yang telah kuberikan pada Makhluk suci-Mu ini? Keluhku dalam hati. Di kamar ia menunjukan foto tentang teman-temannya. Ia berusaha mengenalkan dirinya padaku (lagi). Sebuah hal yang membuatku miris; betapa selama ini aku telah begitu tidak peduli pada orang yang sangat mencintaiku. Kubiarkan ia melakukan yang terbaik baginya untukku dan aku menerimanya. Kutatap wajahnya yang cantik, bermata seperti telaga dan wajah yang bersinar seperti bulan itu dalam-dalam. Rokhimahku yang malang … desisku dalam hati dan aku tak mampu berpikir apa-apa lagi. Kami kembali bercinta malam itu, mungkin ada sedikit nafsu di sana namun sebagian besar adalah sebagai ucapan selamat tinggal yang tak terucap. Kali ini kulepas semua baju termasuk jilbabnya. Ketika aku ingin menganalnya dia menolak. “Dosa mas … lagian sakit …..”. Aku tidak perduli.

Dengan posisi menungging kuarahkan penisku ke anusnya. Dia menjerit lirih “Ohhhhh … sakiitth … dosaaa mass… ahhhkk” Perlahan-lahan penisku masuk. Kubiarkan sebentar sampai anusnya terbiasanya dengan penisku. Sambil menunggu ku korek-korek vaginanya yang sudah tidak rapat lagi dengan jariku. Kutekan-tekan itilnya, lalu kupilin-pilin lembut. Terdengar suara isak tangisnya. Aku tak perduli dan ingin cepat-cepat menuntaskan orgasmeku. Seperempat jam kemudian spermaku menyembur ke anusnya yang perawan itu. Kutindih tubuhnya dari belakang. Kuciumi rambut sebahunya.

tikha hijabers montok (11)

“Maafkan aku Mah …. aku khilaf tadi.

Dia tidak menjawab sambil menyeka air matanya dia tersenyum. Kembali kami diam sambil aku masih menindih tubuhnya dari belakang.

Pada saat aku hendak pulang, tidak seperti biasanya, Rokhimah tak menahanku. Ia tak lagi manja. Kulihat ia menjadi sangat tegar. Kupeluk dirinya dan ia balas memelukku dalam-dalam. Pelukan penuh kasih sayang yang selalu ia berikan namun bagiku itu adalah pelukan pertamaku yang sesungguhnya padanya. Saat aku hendak keluar, kami harus melewati dapur. Ia memanggil namaku, mencium tanganku dan kembali memelukku erat. Kurasakan dadaku bergetar dirajam emosi. Namun aku harus kuat karena kulihat Rokhimahpun sangat kuat malam itu. Tidak ada air mata yang jatuh sama sekali. Aku yakin ada kesedihan di hati kami masing-masing. Kami tak perlu mengungkapkannya karena kami yakin kami bisa mengerti satu sama lain.

Pagi harinya aku mendapat sms dari Rokhimah yang mengatakan ia sedang dalam perjalanan. Aku tidak tahu apa yang harus kuucapkan maka kubalas dengan jawaban prosedural saja, hati-hati di jalan, kataku. Siang harinya ia kembali mengirim kabar bahwa ia telah sampai di tujuan. Pada saat itu bahkan aku lupa membalas smsnya ! Bila kuingat kebodohanku saat itu, hatiku perih ditusuk penyesalan. Bahkan untuk sms terakhirnya pun aku tak membalasnya! Makhluk tak berguna macam apa aku ini !!!

Rokhimahku yang suci, selamat jalan. Belajarlah dan jadilah manusia yang agung dan mulia. Sampai jumpa satu tahun lagi. Pada saat itu entah apa yang terjadi pada kita berdua, aku tidak tahu … aku benar-benar tidak tahu. Terima kasih atas cintamu padaku. Aku berharap aku bisa membalas cintamu dengan cara yang lebih pantas …

ANITA

Anita Agustina, gadis keturunan tanah rencong, berusia 18 tahun adalah seorang finalis Pemilihan Putri Indonesia 2004.Gadis cantik jelita yang selalu mengenakan jilbab ini penampilannya tidaklah kalah dengan gadis-gadis lainnya, terbukti dalam kontes itu dia terpilih sebagai juara favorit. Baju-baju muslimah yang dikenakan Anita selalu modis, dengan mengambil ukuran baju yang body fit atau ketat sehingga menonjolkan keindahan lekuk-lekuk tubuh Andinda, dada yang menonjol pinggulnya yang ramping serta pantatnya yang padat menambah nilai tersendiri bagi keindahan tubuh gadis ini.

abg berjilbab (1)

Wajahnya yang putih bersih selalu dipoles dengan kosmetik sehingga nampak semakin cantik apalagi ditambah dengan senyuman yang selalu tersungging ramah dari bibirnya yang sensual itu, Anita bukan saja seorang gadis yang cantik tetapi juga ramah.

Hari ini Anita memenuhi tawaran Frans, seorang photografer, yang kemarin menghubunginya untuk pemotretan model sebuah baju muslimah karya seseorang perancang busana. Sebetulnya Anita agak malas untuk memenuhi panggilan itu karena dia masih memiliki kegiatan lainnya yang setumpuk. Namun kebetulan jadwal pemotretan yang ditawarkan itu adalah pagi hari maka setelah dipikir-pikir tidak ada salahnya untuk memenuhi panggilan sang photografer itu, thoh juga itung-itung untuk menambah pengalaman dan pergaulan pikirnya.

Singkat cerita, sampailah sang putri ini ditempat pemotretan yaitu sebuah rumah besar yang terletak disebuah kawasan antara Jakarta dan Bogor. Areal disekitar rumah itu agak sepi dan jauh dari keramaian, mungkin sebagai seseorang yang berjiwa seni Frans memerlukan tempat tinggal yang tenang seperti ini pikir Anita.

Setelah memarkirkan mobil sedannya Anita memasuki halaman rumah tersebut, tak lama kemudian keluarlah sosok lelaki bertubuh tinggi besar, kepalanya plontos wajahnya dengan wajah khas orang chinesse.

“Ah ini dia Putri Indonesia yang pertama kali berjilbab, selamat datang….”, sambut lelaki itu.

Dengan senyum ramah dia kemudian memperkenalkan dirinya “Perkenalkan saya Frans alias Aliong, kamu boleh panggil saya Frans atau Aliong…”, ujar lelaki itu dengan tersenyum.

abg berjilbab (2)

“Saya Anita….”, balas Anita sambil menjulurkan tangannya untuk bersalaman.

“Oouuhh…cantik nian kamu Anita…tanganmupun mulus sekali”, ujar Frans sambil menyambut uluran tangan Anita.

Dan…“CUP….” sebuah kecupan bibir Frans tiba-tiba mendarat dipunggung tangan Anita, membuat Anita agak terkejut karena baru kali ini diperlakukan bak seorang putri dari daratan eropah.

“Mari silahkan masuk” Frans mempersilahkan Anita memasuki rumah sang fotographer itu. Sesampainya didalam Anita tertegun melihat suasanya didalam rumah itu, ruangannya besar-besar namun gelap dan sepi, seperti rumah yang tidak berpenghuni. “Pemotretannya dimana mas…”, Tanya Anita.

“Mari kita kedalam…”, ajak Frans mempersilahkan Anita berjalan melalui lorong-lorong gelap didalam rumah tersebut.

“Gimana tawaran pembayarannya ?”, Tanya Frans sambil berjalan memandu Anita.

“ Masih 500.0000 rupiah pershot kan ?”, balas Anita.

“Iya…iya…kamu akan saya ambil 5 shot aja koq dan masih ada tip-nya, jadi jumlah yang akan kamu terima nanti akan lebih banyak dari jumlah yang kamu perhitungkan”, jawab Frans sambil tersenyum melirik Anita.

Dan tibalah mereka disebuah ruangan dibagian belakang rumah tersebut, ruangan tersebut nampaknya sudah di set-up untuk pemotretan. Ukurannya tidak terlalu luas hanya sebesar 10 x 10 meter dan terdapat sebuah sofa besar untuk sarana pemotretan dan sebuah bilik untuk berganti baju.

“Ini dia studio pemotretannya, silahkan masuk Anita”.

“Terimakasih mas… Tapi pemotretannya jangan lama-lama yah mas soalnya aku mau ada interview dengan majalah Femina”, ujar Anita.

“Beres…semua udah diatur”, balas Frans.

” Nah, Anita ini baju yang musti kamu kenakan untuk pemotretan ini”, ujar Frans sambil menyodorkan sebuah gaun muslimah panjang.

“Bajunya cuman ini aja mas dan saya ngga perlu di make-up lagi mas ?” Tanya Anita.

“Nda perlu…wajah kamu udah cantik koq, nda perlu make-up lagi, baju untuk pemotretan ya cuma itu aja” ujar Frans.

“Sekarang kamu silahkan ganti baju diruangan itu” Frans menunjuk satu bilik kecil didalam ruangan itu.

Beberapa menit kemudian Anita keluar dengan busana panjang muslimah berwarna merah tua dipadukan dengan jilbab merah muda. Bahannya terbuat dari sutera tipis dan ukurannya ketat menjadikan tubuh Anitapun terlihat sexy.

“Waw cantik sekali….”, Frans terpesona dengan kemolekan tubuh Anita.

abg berjilbab (8)

“Duduk di sofa itu”, perintah Frans sambil menutup pintu kamar pemotretan itu.

“Koq sendirian aja sih mas ?”, Tanya Anita

Frans hanya diam saja, dia nampak sibuk menyetel kameranya

“Ok mulai berpose….”,

Dan kilatan-kilatan blits mulai memancar didalam ruang itu mengiringi pemotretan Frans, Anita pun berganti-ganti gaya diatas sofa itu. Tidak ada setengah jam, pemotretanpun usai.

“Selasai…!” Frans mengacungkan jempolnya.

“Hihihi…engga terasa udah selesai ya mas….”, ucap Anita sambil bangkit dari sofa.

“Tunggu dulu, jangan bergerak dari sofa”, ujar Frans

Wajah Frans tiba-tiba berubah menjadi serius, digantinya kamera yang menggantung di treeport dengan sebuah handycam.

Kemudian Frans bersiul beberapa kali seperti memberi tanda sesuatu.

“Lho…ada apa lagi mas…? Koq masang handycam segala ?” Tanya Anita yang mulai kebingungan.

“Masih ada satu lagi yang ingin gue ambil dari kamu”, kata Frans.

Anitapun terkejut sambil bertanya “Apa mas…?”.

“Sebuah adegan….yang bakal membuat kamu lebih terkenal daripada sekedar putri-putri-an”, balas Frans sambil memasukkan film didalam hadycamnya.

Belum lagi hilang rasa bingung didalam diri Anita tiba-tiba masuklah beberapa orang lelaki kedalam ruangan itu.

“Ah ini dia, jagoan-jagoan kita…” ujar Frans sambil tersenyum.

abg berjilbab (3)

“Anita, perkenalkan ini lawan main kamu didalam adegan nanti. Yang tinggi besar berambut botak ini namanya Ayung, yang kurus dan berambut gondrong ini namanya Paulus dan yang berbadan tegap dan kekar ini namanya Martinus”.

“Siapa mereka ? mau apa mereka ? mas mau adegan apa lagi ?” Tanya Anita yang mulai gugup melihat suasana yang tidak menguntungkan itu.

“Anita, gue sebenarnya mau bikin Blue Film alian BF alias Bokep dan kamu adalah pemeran utamanya !”, Frans menjelaskan.

Sontak penjelasan Frans ini membuat diri Anita bagai tersambar petir, dia mulai sadar bahwa dirinya telah dijebak oleh Frans.

“Tenang…tenang kamu tetap akan kami bayar Anita, tapi setelah film ini laku…” lanjut Frans.

“Themanya tergantung dari kamu…kalo kamu rela bersedia disyuting kita bisa pilih tema perselingkuhan saja, sepeti antara bos dan karyawannya. Tetapi…kalo kamu menolak syuting ini, yaaah…terpaksa mau tidak mau thema yang aku pilih adalah PEMERKOSAAN…hahahaha….”.

Wajah Anita nampak menjadi pucat pasi, hatinya menjadi ciut, aliran darahnya serasa berhenti mendengar penjelasan Frans tadi.

“Tidak…tidak…aku tidak sudi….!!”, teriak Anita sambil bangkit dari sofa seraya berlari menuju pintu untuk meninggalkan ruangan itu.

Namun belum lagi tangan Anita menyentuh handle pintu tiba-tiba sebuah tangan kekar dan besar milik Martinus dengan cekatan memegang tangan Anita.

“Ahh..lepaskan…lepaskan aku…kalian bajingan setan semua !!!”, Anita menjerit-jerit sambil berontak mencoba melepaskan tangannya dari cengkraman tangan Martinus.

abg berjilbab (9)

“AHA…jelaslas sudah berarti thema film kita adalah PEMERKOSAAN !”, teriak Frans sambil menghidupkan handycamnya.

“Kita langsung mulai saja pengambilan gambarnya…”.

“Action….mulai !!!!”, perintah Frans sambil menghidupkan kameranya dan mengarahkan ke adegan Martinus yang tengah meringkus Anita.

“Hebat sungguh hebat,…kejadiannya sangat alami…benar-benar ini akan menjadi sebuah filem pemerkosaan yang hebat”, ujar Frans sambil terus membidikkan kamerannya kearah pergumulan antara Martinus dan Anita.

“Lepaskan…lepaskan saya….”, teriak Anita sambil meronta-ronta.

Tubuh Anita diseret ketengah ruangan oleh Martinus serta Paulus yang kemudian datang membantu. Anita tiada henti meronta-ronta dan berteriak menyumpah-nyumpah serapah namun dua orang lelaki kekar itu dengan mudah mematahkan perlawanan Anita.

“Tenang sayangku….kamu akan jadi terkenal”, ujar Paulus sambil menyeret Anita.

Kemudian Martinus dan Paulus meletakkan tubuh Anita ke sofa, Paulus yang mengambil posisi dibelakang sofa memegangi kedua tangan Anita dengan kuat. Sementara Martinus memegangi kedua kaki Anita.

Ayung, sang lelaki botak yang sedari tadi hanya mengamati kejadian diruangan itu dengan senyum-senyum simpul mulai melepaskan pakaiannya hingga telanjang bulat. Bentuk tubuh lelaki berusia 40-an ini jelek sekali sejelek roman mukanya. Ayung adalah seorang sex maniak sejati. Perutnya buncit badannya penuh dengan tatto, dan yang mengerikan dia memiliki sebuah penis yang berukuran besar yang sepertinya sangat terlatih didalam mengaduk-aduk lubang kemaluan wanita.

Perlahan-lahan dihampirinya tubuh Anita yang meronta-ronta ketakutan, Anita sangat menyadari akan apa-apa yang bakal terjadi terhadap dirinya.

“J…ja..ngan paakk…jjangann..perkosaa saya…”,pinta Anita dengan suara yang tergetar.

Apalah arti dari permintaan itu, dihadapan para lelaki yang telah kerasukan setan itu Anita ibaratnya hanyalah seonggok daging mentah yang siap dimangsa oleh anjing-anjing budukan yang kelaparan.

abg berjilbab (10)

Dengan santai tangan Ayung menjamah tubuh Anita, diremasnya kedua buah payudara Anita. seketika tubuh Anita menggeliat sebagai tanda penolakan atas perlakuan lelaki kurang ajar ini.

Tangan-tangan Ayung mulai melucuti pakaian Anita, gaun panjang yang dikenakan Anita sangatlah mudah untuk dilepas bagai menguliti buah pisang saja. Sekali tarik saja gaun yang melilit ditubuh Anita itu terlucuti.

“Waaahh…indah sekali tubuhmu sayang…”, bisik Ayung sambil menyeringai.

Diberinya kesempatan kepada Frans untuk membidikkan kamera hendycam-nya keseluruh tubuh Anita yang hanya dibalut bh dan celana dalam warna putih serta jilbab yang masih menutupi rambutnya.

Airmata mulai meleleh membasahi wajah ayu Anita keringat dingin mengucur deras membasahi tubuhnya yang indah itu. Ketegangan dan kengerian luar biasa menyelimuti sang juara favorit Putri Indonesia ini. Matanya terpejam erat tubuhnya bergetar disaat kembali tangan-tangan Ayung menyentuh tubuhnya.

Tangan trampil Ayung kemudian beraksi kembali dengan melepaskan bh yang dikenakan Anita. Sesaat kemudian apa yang ada didada Aninda menjadi pusat perhatian dari para lelaki itu, mereka pun berdesah kagum atas keindahan dua gundukan buah dada Aninda itu. Ukurannya tidak besar tetapi proporsional dengan tubuh Aninda dan kencang. Dengan tangan-tangan kasarnya diraihnya kedua gundukan payudara itu oleh Ayung. Diusap-usap dan diremas-remas….dengan sesekali dipilin-pilinnya kedua puting yang berwarna merah muda itu.

Karuan saja ini membuat tubuh Anita menggeliat-geliat, mulutnya sesekali menganga mengeluarkan desahan-desahan.

Puas mempermainkan payudara Anita kedua tangan Ayung merayap turun kearah pinggung dan akhirnya dengan sekali tarikan dia melorotkan celana dalam putih Anita.

abg berjilbab (4)

Suasana diruangan itupun semakin erotis, empat pasang mata kembali terbelalak tertuju ke sebuah gundukan indah di selangkangan sang putri. Sebuah kemaluan wanita yang benar-benar terawat, bersih dengan susunan rambut kemaluan yang berjajar rapih mengelilingi liang kemaluannya.

Anita terisak-isak menangis tubuhnya seolah pasrah menerima keadaan namun matanya masih terpejam erat.

“Oh sang putri cantik….,beberapa hari yang lalu aku lihat engkau berdiri tegar disebuah panggung pemilihan Putri Indonesia. Aku masih ingat kau mengucapkan bahwa kau adalah satu-satunya Putri Indonesia yang berjilbab. Aku sangat mengagumimu, tak kusangka kini kau berada didepanku….aku siap mewujudkan impianku untuk menikmati tubuhmu”, ujar Ayung sambil mengusap-usap kemaluan Anita.

“Ja..jangann…pakkk…ammpunnn…jangann…”, pinta Anita sambil menagis.

Tiba-tiba tubuh Anita mengejang…mulutnya menganga seperti mengucap huruf A, rupanya jari tengah Ayung bagai cacing tanah menyeruak masuk kedalam bibir vagina Anita.

“Aaaahhhh…..”, Anita menjerit ketika jari tengah Ayung itu mulai menusuk-nusuk kemaluannya, tubuhnya menggeliat-geliat bagai cacing kepanasan sementara keringatnya terus mengucur deras membasahi tubuhnya yang masih memancarkan harum wewangian bunga melati itu.

CEP…CEP…CEP…begitulah suara yang keluar dari selangkangan Anita akibat dari cairan kewanitaan Anita yang dengan derasnya mengucur keluar akibat dikobel-kobel oleh jari tengan Ayung. Mata Anita terpejam begitu pula dengan mulutnya yang tertutup rapat berusaha menahan rintihan-rintihan yang akan keluar dari mulutnya.

Berdasarkan pengalaman Ayung, inilah cara yang sering dipakai Ayung untuk menguras tenaga dari sang gadis pada saat memperkosa gadis itu. Dan setelah tenaga gadis tersebut habis terkuras maka dia dapat dengan mudahnya menyetubuhi gadis tersebut tanpa perlawanan yang berarti lagi.

Beberapa saat lamanya jari tengah Ayung mengocok-ngocok liang vagina Anita sampai akhirnya badan Anita terlihat melemah, wajahnya memerah menahan rasa ngilu dikemaluannya.

Setelah mencabut jari tengah Ayung dari liang vagina Anita, Ayung merapatkan wajahnya ketubuh Anita tepatnya dibagian selangkangan Anita. Kini lidahnya yang mulai bermain, masih dengan obyek sasaran selangkangan Anita. Lidah Ayung mulai menyapu-nyapu gundukan kemaluan Anita, dijilat-jilatinya bagian tubuh yang amat pribadi bagi Anita itu.

“Aaakkhhh….” mulut Anita menganga badannya menegang keras ketika lidah Ayung masuk dan menjilati liang vaginanya. “Ssshhh…eeehhh…aaahhh….hhhmmmhh….”, Anita merintih-rintih tubuhnya menggeliat-geliat semakin keras akibat lidah Ayung yang terus menjilat-jilat liang kemaluannya dengan rakus.

Puas menikmati kemaluan Anita kini Ayung dengan lidah yang masih terjulur menyapu tubuh Anita hingga sampai dibagian dada. Kembali lidah Ayung bergerilya didua bukit indah Anita itu, kali ini dibantu dengan kedua tangannya yang ikut meremas-remas keduaaa payudara itu. Dijilat-jilat, dihisap-hisap, digigit-gigit kedua payudara indah yang malang itu oleh mulut Ayung yang rakus itu hingga memerah warnanya.

Setelah itu serangan berganti sasaran lagi, kini wajah Ayung telah sejajar dengan wajah Anita yang membuang muka dari tatapan wajah Ayung.

Diraihnya kepala Anita yang masih mengenakan jilbab itu dan dipalingkannya wajah Anita hingga berhadapan dengan wajahnya.

“Hhhhhmmmm…hhmmmppp”, Anita gelagapan ketika bibir Ayung mendarat dibibir Anita. Dengan rakusnya dikulumnya bibir Anita yang merah mereka itu.

Lama Ayung menikmati bibir Anita, dikecup-kecup bibir gadis cantik itu, dikulum-kulum dengan sesekali memainkan lidahnya didalam rongga mulut Anita.

abg berjilbab (11)

Anita nampak semakin gelagapan karena kehabisan nafas, betapa tidak ada sekitas 30 menit lamanya Ayung mencumbu bibir Anita.

Terkuras sudah tenaga Anita oleh perlakuan yang diterimanya, apalagi Ayung seolah tak mau memberi ruang nafas kepada Anita. Anita menghela nafas panjang ketika Ayung memberi kecupan terakhir dibibirnya, setelah itu Ayung berdiri.

Nafas Anita mendesah-desah tak karuan antara nafas kelelahan dan nafas kengerian bercampur baur menjadi satu, keringat ditubuhnya deras mengucur membasahi tubuh indahnya yang masih harum mewangi itu.

Tubuh telanjang Anita itu tergeletak lunglai diatas sofa, dadanya kembang kempis meraup udara mengisi oksigen ditubuhnya yang habis terkuras sementara matanya masih terpejam erat.

Ayung kembali menganbil posisi dan merapat ketubuh Anita. Direntangkannya kedua kaki Anita selebar bahu dan setelah itu tiba-tiba…..”Aaaaakkkhhhhhhh……..”, Anita melengking histeris, matanya yang terpejam seketika menjadi terbelalak ketika dirasakan olehnya sebuah benda keras berotot menusuk lobang vaginanya. Ya, batang penis Ayung yang sedari tadi tegak gagah mengacung mulai melakukan penetrasi. Batang penis itu mulai menunjukkan kegarangannya di kemaluan Anita, dengan perlahan-lahan mulai menyusup masuk keliang vagina Anita.

“Ooooogghhhh…..sss…ssakkitt…..aaaaakkhhh…” ,Anita menggeliat-geliat menahan rasa sakit diselangkangannya. Sebuah mahkota kehormatan yang selama ini dijaga dan dirawat secara baik dan akan dipersembahkan kepada seseorang pria pilihannya kelak pada malam pertama setelah menikah ternyata pada saat ini tengah dikoyak oleh seseorang yang sama sekali bukan idaman atau tambatan hatinya bahkan tidak dikenalnya.

Mata Anita merem melek mengeiringi geliatan tubuhnya yang semakin keras, tapi Paulus yang sedari tadi memegangi tangan Anita masih cukup kuat untuk mengatasinya.

abg berjilbab (5)

Ayung yang menindih tubuh Anita terus berusaha melesakkan batang kemaluannya didalam liang vagina Anita untuk merobek selaput keperawanannya. Tangan kiri Ayung memegangi batang kemaluannya untuk membantu menekan penisnya kedalam liang itu dan tangan kanannya menekan pinggul Anita agar dibagian itu tidak terlalu banyak bergerak.

Dan akhirnya mengucurlah darah segar dari liang kemaluan Anita, pertanda bahwa Ayung berhasil membobol keperawanan Anita. “Aaaaaaahhhh…..”, Anita mengerang keras airmatanya kembali mengucur deras dari sudut-sudut matanya, matanya terbelalak menengadah kearah langit-langit kamar yang menjadi saksi akan hilangnya sebuah keperawanan dari sang putri cantik itu.

Sejenak Ayung membiarkan batang kemaluannya terbenam keseluruhannya didalam liang vagina Anita, dinikmatinya kehangatan dinding-dinging liang vagina Anita yang berdenyut-denyut itu. “Ohh..nikmat sekali kau….”, desah Ayung sambil mengatur posisinya diatas tubuh Anita kedua tangan Ayung memegangi pinggang Anita yang ramping itu.

Mulailah kemudian Ayung menggenjot tubuh Anita, dipompanya batang kemaluannya keluar masuk didalam liang vagina Anita secara perlahan-lahan penuh dengan perasaan.

Sambil menyetubuhi Anita dinikmatinya wajah Anita yang meringis-ringin serta tubuhnya yang bergetar, sejenak kemudian gelora nafsu Ayungpun semakin memuncak wajah Anita yang sedemikian rupa memancing birahi Ayung untuk lebih agresif. Ayung mulai mempercepat irama persetubuhannya atas Anita

“Aaakkhh….oohhh…ooouuhh…ooohhh…ooouugghhh. ..”, Anita merintih-rintih seiring dengan gerakan tubuh Ayung yang memompa kemaluannya keluar masuk diliang vaginanya. Gerakannya semakin lama semakin cepat sampai-sampai tubuh Anita terbanting-banting, Ayung pun mulai merintih-rintih mengiringi rintihan dan desahan yang keluar dari mulut Anita, rintihan mereka berdua bersaut-sautan menggema didalam ruang itu dan tentu saja kamera Frans tidak melewatkan adegan ini.

Beberapa menit kemudian Ayung nampaknya akan berejakulasi, tubuhnya menegang keras serta kepalanya menegadah keatas dan “CCRROTT….CCCRRROTT…CCRROOOTT…”, cairan putih kental kemudian muntah dari batang penis Ayung mengisi liang vagina Anita hingga meluber keluar.

“Aaaahhhhhh….”, Ayung melolong , tubuhnya mengejan menikmati puncak kenikmatan yang tiada tara itu. Entah Anita gadis yang keberapa yang telah berhasil dikoyak keperawanannya.

Setelah menyemburkan tetes terakhir didalam liang vagina Anita, tubuh Ayung melemas tinggal nafasnya saja yang berderu-deru berpacu dengan nafas Anita yang terdengar bercampur dengan isak tangisnya.

Ayungpun bangkit dari tubuh Anita, dicabutnya batang penis dari lobang vagina Anita. Puas sudah Ayung melampiaskan nafsu syahwatnya di tubuh Anita.

abg berjilbab (12)

Entah apa yang terjadi kemudian, tidak ada dalam hitungan menit Martinus tiba-tiba telah berdiri dihadapan tubuh Anita yang lunglai tergeletak disofa tanpa sehelai pakaianpun yang melekat ditubuhnya kecuai jilbabnya yang masih melilit dikepalanya. Rupanya dia sudah mengantri sedari tadi, tubuhnya hitam legam berotot begitupun dengan batang kemaluannya yang sudah mengacung dengan gagahnya.

Tanpa memberi kesempatan buat Anita untuk beristirahat Martinus langsung menindih tubuh Anita.

Dikulumnya bibir Anita dengan ganas, sementara itu kedua tangannya mulai sibuk meremas-remas kedua payudara gadis yang malang itu.

“Hhhmmm…cup…mmmpphh…mmmmhh…cup..cup..mmmph h..”, suara desahan Anita terdengar bercampur dengan bunyi kecupan-kecupan yang berdecak-decak.

“Ooookkhhh…..”, suara Anita melengking tubuhnya yang kembali tersentak akibat liang kemaluannya mulai dijejali kembali dengan batang kemaluan yang kali ini milik Martinus. Dalam sekejap tubuh Anita mulai digenjot, hentakan demi hentakan dari gerakan persetubuhan mengiringi desahan-desahan lembut yang keluar dari mulut Anita “Ooohhh…ooohh…eegghh…hhooohhh…oouuhhh…”.

Keringat mebanjiri kedua tubuh yang berlainan perasaan itu, dimana yang satu dengan penuh gairah yang membara terus melampiaskan birahinya kepada lawannya sementara yang satu lagi dengan perasaan putus asa dan tubuh lemah, pasrah menerima penetrasi dari sang lawan.

Beberapa menit kemudian kembali liang vagina Anita dibanjiri oleh cairan-cairan sperma yang meluap hingga membasahi kedua pahanya. Martinus meregang menggelinjang merasakan butir-butir kenikmatan menjalar disekujur tubuhnya, tubuhnya kemudian melemah lunglai.

Tibalah kini giliran si rambut gondrong, Paulus. Lagi-lagi rintihan-rintihan Anita mulai menggema diruangan itu, tubuhnya kembali diperkosa disetubuhi oleh lelaki yang berumur 40-an ini. Setengah jam sudah Paulus menyetubuhi Anita hingga akhirnya kembali cairan-cairan kental itu mengisi rongga kemaluan Anita.

Anita lemas tubuhnya dibasahi oleh keringatnya bercampur dengan keringat-keringat para lelaki yang memperkosanya tadi sementara selangkangannya penuh dengan cairan-cairan kental hingga kepahanya.

abg berjilbab (6)

Frans sang kameramen rupanya tak mau ketinggalan, dia nampak ingin melakukan adegan penutup dari filem ini. Setelah menyerahkan kamerenya kepada Martinus kemudian dia melepaskan baju yang dikenakannya hingga telanjang bulat. Tubuh lelaki yang berkulit kuning langsat itu nampak dipenuhi dengan hiasan tatto, sebuah kalung salib emas terlihat melintang dilehernya. Wajahnya menyeringai melihat tubuh Anita yang tergeletak lemah diatas sofa.“Sekarang giliranku….”, ujarnya.

Anita hanya bisa menatap Frans dengan tatapan mata yang sendu. Lelaki yang juga aktifis partai politik yang lambang partainya berwarna dasar ungu ini nampak dengan gagahnya berdiri dihadapan tubuh Anita.

Dengan sebuah lap yang telah dibasahi, Paulus membersihkan selangkangan Anita yang tadinya penuh dengan cairan-cairan yang mengental dan kering.

“Ok kamera siap bos”, ujar Martinus sambil mengambil posisi serta mengaktifkan kameranya.

“Silahkan tancap bos….”, ujar Paulus setelah membersihkan tubuh Anita. Frans mulai action.Diraihnya tubuh Anita yang lemah tergeletak di sofa.

“Ayo sayang kita main lagi…. Ini akan menjadi filem yang hebat”, bisik Frans sambil membopong memindahkan tubuh Anita kelantai.

Diterlungkupkan tubuh Anita, setelah itu diangkatnya pinggang gadis itu hingga posisinya seperti orang yang sedang bersujud.

Frans mengambil posisi dibelakang tubuh Anita.

Nafas Anita terdengar tersengal-sengal tubuhnya bergetar disaat tangan Frans mengelus-elus punggung Anita yang halus dan lembut itu.

“Kulitmu halus sekali dan putih bersih, kau cantik Anita…., pasti kau tak mau kalau kupersunting menjadi istriku. Makanya kita lakukan saja ini seperti suami istri ya…”, rayu Frans.Kedua tangan Frans kemudian memegang pinggang Anita.

“Aaaaaakkkkhhh……..ooouuuuuhhhh…..”, sekonyong-konyong Anita melolong keras, tubuhnya yang tadi lemas bersujud seketika langsung menegang keras, kepalanya mendongak keatas disertai dengan matanya yang terbelalak. Rupanya Frans mulai melesakkan batang kemaluannya kedalam anus Anita.

Frans menyodomi Anita.

BLESSSS…dalam waktu yang relatif singkat penis Frans tertanam seluruhnya didalam anus Anita. Setelah itu Frans mulai dengan gerakan menyodok-nyodok kemaluannya didalam anus Anita.

“Oogghh….oohh…aagghh….”, Anita menjerit-jerit kesakitan dengan tubuh menggelepar-gelepar dan mulut yang menganga sementara Frans dengan sekuat tenaga terus menyodomi Anita.

“Wah rapet sekali bo’ol kamu Anita, rasanya enaaakkk…”, ujar Frans sambil terus menyodomi Anita.

Tubuh Anita semakin lunglai lemas, keringat dingin mengucur deras kembali membasahi tubuhnya.

Setelah puas menyodomi Anita. Frans mencabut penisnya dan setelah itu langsung membalikkan tubuh Anita hingga terlentang.

Frans mengarahkan penisnya kewajah Anita dan setelah itu penis Frans yang besar dan perkasa itu disumpalkan didalam mulut Anita.

“Hhmmmppp…..”, Anita kembali tersentak disaat Frans berusaha melesakkan penisnya didalam rongga mulut Anita. Namun apa dayanya tubuhnya telah lemas setelah sekian kali digenjot rame-rame. Anita hanya pasrah disaat kemaluan Frans masuk kedalam mulutnya.

Kedua tangan Frans memegang erat kepala Anita yang masih berjilbab itu, kemudian digerakkannya kepala Anita naik turun untuk mengurut-urut batang penisnya didalam rongga mulut Anita. “Waww..lembut sekali mulutmu, dingin sekali rasanya….aahhh…nikmaattt…”, desah Frans yang sangat menikmati perkosaan itu.

Namun tidak demikian dengan Anita, dengan nafasnya yang tersengal-sengal dia terpaksa mengulum batang kemaluan Frans, mulutnya terlihat penuh dijejali kemaluan Frans sampai-sampai kedua pipinya menggelembung akibat batang penis Frans yang besar itu menjejali mulutnya.

“Ooookkhh…haaahhhhkkhh…”, Frans mengejang keras, wajahnya menyeringai menengadah kelangit-langit ruangan itu, tubuhnya bergetar ketika dia berejakulasi memuntahkan cairan-cairan sperma didalam rongga mulut Anita.

“HHmmmppphh…mmmhhh….”, Anita berusaha melepaskan diri namun sia-sia kedua tangan Frans dengan kuatnya memegang kepala Anita. CRRROOTT…CCRROOT…batang penis Frans terus memuntahkan sperma didalam mulut Anita mengalir deras membasahi tenggorokannya hingga meluber keluar disela-sela bibir Anita yang masih disumpal oleh batang kemaluan Frans.

“Aaahhh…nikmat sekali”, Frans mendesah lega.

abg berjilbab (7)

Dicabutnya batang penisnya dari mulut Anita, seketika itu Anita terbatuk-batuk dan seperti akan muntah, mulutnya penuh dengan cairan kental sperma bercampur dengan airliurnya sendiri sesekali cairan itu mengalir keluar dari sela-sela bibirnya membasahi pipinya.

Belum puas seratus persen, Frans kembali mengambil posisi diatas tubuh Anita dia akan menyetubuhi gadis itu. Ditekuknya kedua kaki Anita hingga bagian paha menyentuh dada.

“Uuugghh….”, Anita mendesah pelan, mulutnya meringis ketika vaginanya kembali diterobos batang kemaluan lelaki. Frans mulai menyetubuhi Anita.

Mulut Anita hanya mengeluarkan desahan-desahan lemah, tubuhnya lungalai dan lemas bak seonggok daging tak bertulang ketika dia harus terbanting-banting dan tersodok-sodok akibat perkosaan yang dilakukan oleh Frans. Dengan tenaga yang masih perkasa Frans terus menyetubuhi Anita hingga akhirnya berejakulasi untuk yang kedua kalinya. Tubuh Frans menggelinjang nikmat menghantar semburan-semburan sperma yang kembali memenuhi liang vagina Anita.

Kemudian kedua tubuh itupun jatuh lemas tak berdaya, deru nafas mereka berpacu membahana mengakhiri adegan pembuatan filem porno itu. Anitapun kemudian tak sadarkan diri.

Rasa puas didalam diri Frans tak bisa dilukiskan, filem yang bertemakan pemerkosaan ini pastilah akan laris manis karena bintangnya adalah seorang Juara Harapan Putri Indonesia. Segera kawanan crew pembuatan filem itu membereskan peralatan mereka dan merapikan diri.

Waktu menunjukkan pukul 12 siang, merekapun meninggalkan ruangan itu dan pergi meninggalkan tubuh Anita yang masih tergeletak tak beradaya, rumah itupun kembali sunyi sepi.